Anda di halaman 1dari 24

Kucing Makan Tikus Mati

KALIMAT EFEKTIF

Hm
Sebagai pemula
a. Apa yang dimaksud dengan
kalimat efektif?
b. Untuk apa kalimat efektif dalam
kebahasan?
c. Di mana kalimat efektif kita
terapkan, lisan atau tulis?
1-Pengertian Kalimat Efektif
a. Kalimat yang dapat mewakili secara tepat
isi pikiran atau perasaan penulis dan dapat
menarik perhatian pembaca atau
pendengar terhadap pokok persoalan yang
dibicarakan.
1-Pengertian Kalimat Efektif
b. Kalimat yang memiliki kemampuan
menimbulkan gagasan-gagasan pikiran
pendengar atau pembaca, identik dengan
yang dipikirkan pembicara atau penulis.
2-Syarat Kalimat Efektif
a. Secara tepat dapat mewakili gagasan atau
perasaan pembicara atau penulis.
b. Sanggup menimbulkan gagasan yang sama
tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca
seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
3-Ciri ciri Kalimat Efektif
a. kesepadanan struktur,
b. keparalelan,
c. kehematan,
d. kecermatan,
e. kepaduan, dan
f. kelogisan.
Kesepadanan Struktur
Ialah keseimbangan antara pikiran
(gagasan) dan struktur bahasa yang
dipakai. Kesepadanan kalimat ini
diperlihatkan oleh kesatuan gagasan
yang kompak dan kepaduan pikiran yang
baik

Contoh:
Dalam Musyawarah itu menghasilkan lima
ketetapan yang harus dipatuhi bersama
Perhatikan!
a. Kepada para peserta diskusi
dipersilakan masuk.

b. Sebab gubernur tidak menyetujui


usulan.

c. Mereka yang menuntut keadilan.

d. Saya saling memaafkan*.


Keparalelan
Adalah kesamaan bentuk kata yang
digunakan dalam kalimat itu. Artinya,
kalau bentuk pertama menggunakan
kata benda (nomina), bentuk kedua dan
seterusnya juga harus menggunakan
kata benda (nomina). Kalau bentuk
pertama menggunakan kata kerja
(verba), bentuk kedua dan seterusnya
juga menggunakan kata kerja (verba).
Contoh
Apabila pelaksanaan pembangunan lima tahun kita
jadikan titik tolak, maka menonjollah beberapa
masalah pokok yang minta perhatian dan
pemecahan. Reorganisasi administrasi
departemen-departemen. Ini yang pertama.
Masalah pokok yang lain yang menonjol ialah
penghentian pemborosan dan penyelewengan.
Ketiga karena masalah pembangunan ekonomi
yang kita jadikan titik tolak, maka kita ingin juga
mengemukakan faktor lain, yaitu bagaimana
memobilisir potensi nasioal secara maksimal dalam
pembangunan ini. (Kompas)
Lanjutan
Bila kita perhatikan kutipan di atas tampak
bahwa reorganisasi administrasi,
pemborosan, dan pengelewengan serta
mobilisasi nasional merupakan masalah
pokok yang mempunyai hubungan satu
sama lain. Dengan menggunakan
konstruksi yang pararel dapat dihubungkan
secara mesra, serta memberi tekanan
yang lebih jelas pada ungkapan tersebut.
Kehematan
Ialah hemat menggunakan kata, frasa,
atau bentuk lain yang dianggap tidak
perlu.

Beberapa ciri kehematan kata ialah 1)


menghilangkan pengulangan subjek, 2)
menghilangkan pemakaian superordinat,
3) menghindarkan kesinoniman, 4)
menggunakan bentuk yang sama-sama
jamak.
Perhatikan contoh
Lukisan itu indah.
Lukisan itu akan saya beli.
 
Kalimat jika digabungkan menjadi
seperti di bawah ini
Lukisan indah itu akan saya beli.
Atau
Lukisan itu akan saya beli karena
indah.
Contoh
Contoh:
a. Saat ini, Ia memakai baju berwarna
merah jingga.
b. Banyak anak-anak berkeliaran di
jalan menuju lokasi kejadian.
Kecermatan
Adalah kalimat itu tidak menimbulkan
tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan
kata. Kecermatan dalam kalimat
berkaitan dengan pemilihan kata,
penyusunan kata, dan penggunaan
logika dalam kalimat.
Contoh
Contoh:
Yang diceritakan dalam novel itu
menceritakan para putri raja.
Kepaduan
Ialah kepaduan pernyataan dalam
kalimat itu sehingga informasi yang
disampaikannya tidak terpecah-
pecah. Kalimat yang padu tidak
bertele-tele dan tidak mencerminkan
cara berpikir yang tidak sistematis.
Contoh
Contoh:
Kita harus memperhatikan daripada
kehendak rakyat.

Rapat pimpinan hari ini membicarakan


tentang kenaikan upah karyawan.
Kelogisan
Ialah ide kalimat yang dapat diterima
oleh akal dan sesuai dengan kaidah
yang berlaku. Kelogisan berhubungan
dengan penalaran, yaitu proses
berpikir untuk menghubung fakta yang
ada sehingga sampai pada suatu
simpulan.
Contoh
Mayat wanita yang ditemukan itu
sebelumnya sering mondar- mandir di
daerah tersebut.

Jika kita bertanya, “Siapa yang


mondar-mandir?”, tentu jawabannya
mayat wanita.
Contoh
Saya terlahir dari rahim ibu yang luar
biasa.

Jika kita bertanya, “Siapa/apa yang


luar biasa?”, tentu jawabannya
ibu/rahim.
Lanjutan
Jelaslah bahwa kalimat tersebut salah
nalar. Kalimat itu berasal dari dua
pernyataan, yaitu (1) Mayat wanita
ditemukan di kompleks itu, dan
(2) Sebelum menjadi mayat, wanita itu
sering mondar-mandir. Penulis
menggabungkan kedua kalimat tersebut
tanpa mengindahkan pikiran yang jernih
sehingga lahirlah kalimat yang salah
nalar.
Menuliskan kalimat dengan efektif, membantu
pembaca dalam memahami ide penulis.

Sebuah pernyataan atau tulisan


Anda menjadi sia-sia jika tidak
mampu dipahami oleh pembaca.

Terima kasih atas


perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai