PENDAHULUAN
1
“Makalah Penulisan Kata Depan, Partikel, Singkatan dan Akronim, serta Angka dan Lambang
Bilangan” Diakses dari https://baixardoc.com/documents/makalah-penulisan-kata-depan-
partikel-singkatan-dan--5c745059a4b86 pada tanggal 18 september 2022 pukul 12:25 WITA
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu imbuhan, kata depan dan partikel ?
2. Bagaimana cara penulisan imbuhan, kata depan, dan partikel dalam
kalimat efektif?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Mengetahui imbuhan, kata depan dan partikel.
2. Mengetahui Bagaimana cara penulisan imbuhan, kata depan, dan partikel
dalam kalimat efektif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Imbuhan
1. Pengertian Imbuhan
Kata imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata dasar,
baik di awal, di akhir, di tengah atau gabungan di antara ketiganya untuk
membentuk kata baru, sehingga berhubungan dengan kata pertama.
Ada juga yang berpendapat bahwa Imbuhan merupakan berbagai
bunyi-bunyi yang ditambahkan kepada kata dasar untuk mengubah atau
menambahkan makna pada kata dasarnya.
Imbuhan berasal dari kata dasar imbuh, yang Artinya tambahan tidak
banyak. Imbuhan mendapat surfiks atau akhiran -an di akhir. Dalam
Bahasa Indonesia, imbuhan juga disebut sebagai afiks yang menjadi
unsur penting dalam mengubah bentuk kata, jenis kata dan maknanya.
Selain itu, dapat juga diartikan sebagai bentuk linguistik di dalam
suatu kata merupakan unsur langsung, yang bukan kata maupun pokok
kata. Imbuhan mengubah leksem menjadi kata yang mempunyai arti
lengkap, seperti memiliki subjek, predikat dan objek. Proses pemberian
imbuhan itulah yang disebut afiksasi.
Misalnya kata dasar minum, yang akan berubah makna bila diberi
imbuhan -an di akhir kata menjadi “minuman”. Karena, minum
merupakan bentuk kata kerja dan minuman merupakan bentuk kata benda
yang artinya pasti berbeda. Sehingga kata imbuhan atau afiks memiliki
peranan penting dalam pembentukan kata dasar menjadi kata jadian yang
sudah diberi imbuhan.
Pemakaian imbuhan dapat mengubah kelas kata. Kata benda
misalnya, setelah diberi imbuhan bisa menjadi kata kerja, kata sifat, atau
kata lainnya.
3
Contoh:
a. batu (benda) -> membatu (sifat)
b. indah (sifat) -> seindah-indahnya (keterangan)
c. mandi (kerja) -> pemandian (benda)
2. Jenis-jenis Imbuhan
a. Prefiks (Awalan)
Prefiks adalah jenis imbuhan yang letaknya di awal kata dasar,
seperti meng-, ter-, ber-, ke-, per-, peng-, meng-, memper- dan
lainnya. Contoh imbuhan awalan, meliputi beranak, pengerat,
melamar, tertutup, dibaca, serumah dan lainnya.
Contoh:
Prefiks 'meng-' seperti kata menulis, melamar, memantau.
Prefiks 'di-' seperti kata ditulis, dilamar, dipantau.
Prefiks 'peng-' seperti kata penulis, penyanyi, peramal.
Prefiks 'ber-' seperti kata berkebun, bermain, bermimpi.
Prefiks 'ter-' seperti kata terpaksa, terpadu, tersenyum.
Prefiks 'se-' seperti kata serupa, senada, seiring.
b. Sufiks (Akhiran)
Sufiks adalah jenis imbuhan yang letaknya di akhir kata dasar, seperti
-an, -kan, -nya dan -i.
4
Contoh:
c. Infiks (Sisipan)
Infiks adalah imbuhan yang letaknya disisipkan di tengah kata
dasar, seperti -em-, -el-, -in-, -er- dan -eh-.
Contoh:
Infiks '-el-' seperti kata geletar, geligi, gelantungan.
Infiks '-em-' seperti kata gemuruh dan gemetar.
Infiks '-er-' seperti kata gerigi.
5
Konfiks 'per-an' seperti kata peraturan dan persimpangan.2
B. Kata Depan
1. Pengertian Kata Depan
Kata depan adalah kata yang menghubungkan kata benda dengan
bagian kalimat. Ada juga yang memberikan definisi Kata depan atau
preposisi adalah kata secara sintaksis (tata atau susunan kalimat) terletak
tepat didepan kata benda, sifat, atau keterangan. Kata depan biasa juga
disebut preposisi. Kata depan biasanya digunakan untuk mengantarkan
objek penyerta kalimat dan tidak boleh mengantarkan subjek kalimat.
Kata depan ada 3 macam yaitu di, ke, dan dari. Aturan penulisan kata
depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai
satu kata seperti kepada dan daripada.3
Kata depan merupakan letak dari sebuah kata yang berada di depan
sebelum kata benda, kata kerja, dan kata keterangan yang lain. Preposisi
kata depan mempunyai berbagai fungsi. Mulai dari menjelaskan tentang
tempat, arah, asal, tujuan, perbandingan, sebab-akibat, dan lainnya. Satu
hal yang sudah pasti, bahwa kata depan berfungsi untuk menandai
hubungan makna dengan kata di belakangnya. Maka dari itu, dapat
disimpulkan bahwa kata depan akan dipakai untuk merangkai nomina
dengan verba. Kata depan akan memiliki fungsi yang berbeda dengan kata
kerja. Nantinya kata ini akan membantu untuk menyempurnakan susunan
fungsi kalimat dengan kata kerja yang ada di dalamnya. Akan tetapi,
preposisi ini bukan hanya akan menjadi kata yang ditulis sebelum kata
kerja, karena dapat diterapkan di semua jenis kata.
2. Fungsi Kata Depan
a. Menyatakan Tempat
2
Kata Imbuhan: Pengertian, Fungsi, Jenis-jenis, Makna dan Contohnya” diakses dari
https://penerbitdeepublish.com/kata-imbuhan/ , pada tanggal 08 september 2022 pukul 11.32
WITA.
3
Tim Pustaka Widyatama, EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)Lengkap, (Jakarta:Tim
Pustaka Widyatama, 2009), h. 23.
6
Jenis kata depan yang dapat difungsikan sebagai penunjuk tempat
adalah di, pada, dalam, atas, dan antara.
4
“Contoh Kata Depan Lengkap dengan Fungsi dan Aturan Penulisannya” diakses dari
https://www.viva.co.id/edukasi/1468438-contoh-kata-depan#:~:text=Kata%20depan
%20merupakan%20letak%20dari,sebab%2Dakibat%2C%20dan%20lainnya pada tanggal 08
september 2022 pukul 11.35 WITA.
7
Partikel ini mempunyai cara dan aturan penulisan yang agak
berbeda. Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), partikel
adalah kata yang biasanya tidak dapat diinfleksikan (perubahan bentuk kata),
mengandung makna gramatikal dan tidak mengandung makna leksikal.
Menurut Syihaabul Hudaa dalam buku Estetika Berbahasa: Mengapresiasi
Bahasa Indonesia, partikel dalam bahasa Indonesia, ada yang ditulis
serangkai, namun ada pula yang ditulis terpisah. Semuanya bergantung pada
konteks kata yang ditulis. Contohnya partikel ‘-pun’ yang bisa ditulis
serangkai, namun ada pula yang ditulis terpisah, serta partikel ‘-per’ yang
biasanya ditulis terpisah. Untuk partikel ‘-per’, terkadang ada kesalahan
penulisan, seperti menggunakan tanda hubung (-) atau penulisannya
digabung.5
a) Penulisan Partikel -lah
Contoh :
5
“Bagaimana Penulisan Partikel -lah, -kah, dan -tah?” diakses dari
https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/05/151312069/bagaimana-penulisan-partikel-lah-
kah-dan tah#:~:text=Mengutip%20dari%20Kamus%20Besar%20Bahasa,dan%20tidak
%20mengandung%20makna%20leksikal. Pada tanggal 08 september 2022 pukul 11.54 WITA.
8
Seperti partikel -lah, partikel -kah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Contoh:
Penulisan partikel pun biasanya digunakan untuk menegaskan makna kata yang
dirinya, memberikan makna yang berlawanan, atau menunjukkan sesuatu sedang
dimulai.Penulisan partikel pun adalah dipisah dengan kata yang mendahuluinya.
- Bukan hanya manusia, hewan dan tumbuhan pun merasakan dampak pemanasan
global.
Namun, ada juga partikel pun yang ditulis serangkai, yaitu partikel pun yang
merupakan kata penghubung.
6
Contoh Penulisan Kata Partikel 'lah', 'kah', dan 'pun', Seharusnya Dipisah atau Disambung?
diakses dari https://bobo.grid.id/read/082496789/contoh-penulisan-kata-partikel-lah-kah-dan-pun-
seharusnya-dipisah-atau-disambung?page=all . Pada tanggal 09 september 2022 pukul 21.52
WITA
9
D. Cara Penulisan Imbuhan, Kata Depan, dan Partikel Dalam Kalimat
Efektif
Kalimat efektif merupakan kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-
kaidah berlaku. Suatu kalimat dinyatakan efektif apabila memiliki unsur yang
utuh dan tepat, seperti adanya subjek, predikat, objek, dan sebagainya.
Kalimat efektif bahasa Indonesia harus mudah dimengerti, dapat
mengungkapkan maksud penulis, serta tidak mengandung maksud yang lain
atau rumpang.
1. Penulisan Imbuhan Yang Benar
Penulisan kata berimbuhan sering sekali kita gunakan dalam
kehidupan sehari-hari.Pertama, pahami dahulu kata dasar. Kata dasar
adalah kata yang utuh tanpa diberi imbuhan apa pun. Tidak ada kata
imbuhan di awalan (disebut prefiks), sisipan (disebut infiks), di akhiran
(disebut sufiks), maupun gabungan awalan, akhiran, dan sisipan (disebut
konfiks) pada kata yang digarisbawahi di bawah ini.
Contohnya:
7
Tim Pustaka Widyatama, EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)Lengkap, (Jakarta:Tim
Pustaka Widyatama, 2009), h. 29.
10
“Lokasi yang dijadikan tempat perjudian, berada di teras rumah
warga.”
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kata imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata dasar,
baik di awal, di akhir, di tengah atau gabungan di antara ketiganya untuk
membentuk kata baru, sehingga berhubungan dengan kata pertama.
Imbuhan berasal dari kata dasar imbuh, yang Artinya tambahan tidak
banyak. Imbuhan mendapat surfiks atau akhiran -an di akhir. Dalam Bahasa
Indonesia, imbuhan juga disebut sebagai afiks yang menjadi unsur penting
dalam mengubah bentuk kata, jenis kata dan maknanya.Jenis – jenis imbuhan
ada 4 macam: Awalan,Sisipan,Akhiran,Awalan dan akhiran.
Kata depan adalah kata yang menghubungkan kata benda dengan bagian
kalimat. Kata depan biasa juga disebut preposisi. Kata depan biasanya
digunakan untuk mengantarkan objek penyerta kalimat dan tidak boleh
mengantarkan subjek kalimat. Kata depan ada 3 macam yaitu di, ke, dan
dari. Aturan penulisan kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari
kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah
lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada. Fungsi kata
depan ada 9:Menyatakan Tempat, Menyatakan Arah Asal, Menyatakan Arah
Tujuan, Menyatakan Pelaku, Menyatakan Alat, Menyatakan Perbandingan,
Menyatakan Hal atau Masalah Fungsi, Menyatakan Akibat, dan Menyatakan
Sebuah Tujuan
Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), partikel adalah
kata yang biasanya tidak dapat diinfleksikan (perubahan bentuk kata),
mengandung makna gramatikal dan tidak mengandung makna leksikal.
Menurut Syihaabul Hudaa dalam buku Estetika Berbahasa: Mengapresiasi
Bahasa Indonesia, partikel dalam bahasa Indonesia, ada yang ditulis serangkai,
12
namun ada pula yang ditulis terpisah. Semuanya bergantung pada konteks kata
yang ditulis.
DAFTAR PUSTAKA
13
Widyatama, Tim Pustaka. EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)Lengkap. Jakarta:
Tim Pustaka Widyatama, 2009.
14