Anda di halaman 1dari 6

1

AFIKSASI

BAB 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di


masyarakat. Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat,
berupa lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.1 Bahasa
sebagai alat komunikasi bisa terjadi baik dalam betuk lisan maupun tulisan.
Penggunaan bahasa bermacam-macam disetiap tempatnya, salah satu contoh
dari bahasa yang digunakan untuk alat komunikasi adalah bahasa Indonesia.

Perkembangan bahasa tidak dapat luput dari media. Media yang


digunakan sangat beraneka ragam, salah satunya adalah media massa.
Bahasa yang digunakan di media massa memang memberikan pengaruh
yang besar terhadap masyarakat. Dalam pembinaan bahasa, media massa
berperan besar sebagai penyebar sekaligus tolak ukur penggunaan bahasa
yang baik dan benar.2

Dalam bahasa Indonesia, imbuhan (afiks) penting sekali dan menentukan arti.
Imbuhan itu banyak dan tiap imbuhan memberikan banyak kemungkinan arti atau
makna. Mempergunakan imbuhan tidak semudah yang disangka, itu sebabnya harus
dipelajari apa arti dan fungsi tiap imbuhan.
Afiks atau imbuhan adalah semacam morfem nondasar yang secara struktural
dilekatkan pada kata dasar atau bentuk dasar untuk membentuk kata-kata baru.
Bentuk dasar adalah bentuk yang dijadikan landasan untuk tahap pembentukan
berikutnya, atau suatu bentuk linguistik yang di dalam suatu kata merupakan unsur
langsung yang bukan kata dan bukan pokok kata melainkan mengubah leksem

1
2
2

menjadi kata kompleks, artinya mengubah leksem itu menjadi kata yang mempunyai
arti lebih lengkap, misalnya kata mencintai dibentuk dari kata dasar cinta yang
sekaligus menjadi bentuk dasar, diberi sufiks -i menjadi mencintai. diberi afiks
apapun (Samsuri, 1988).
Afiksasi memiliki berbagai macam jenis dengan kaidah yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya. Dalam makalah ini saya akan membahas
afiksasi yang ditemukan dalam bahasa Indonesia. Semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan lebih tentang materi yang terkandung dalam
bahasa Indonesia.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan


dibahas adalah:

1. Apakah yang dimaksud dengan Afiksasi?


2. Apa sajakah jenis dari Afiksasi?
3. Apa sajakah fungsi dari setiap imbuhan?
C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui macam-


macam imbuhan, fungsi dari imbuhan dan maknanya dalam bahasa
Indonesia.
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Afiksasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian dari Afiksasi adalah.


Afiksasi atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan
mengimbuhkan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar, baik bentuk dasar
tunggal maupun kompleks. Misalnya mengimbuhahkan ber- pada bentuk
dasar komunikasi menjadi berkomunikasi, buat menjadi berbuat,
tanggungjawab menjadi bertanggung jawab, bekas menjadi berbekas, sepeda
3
motor menjadi bersepeda motor. Pengimbungan meN- pada bentuk dasar
coba menjadi mencoba, adu menjadi mengadu, pertanggungjawabkan
menjadi mempertanggungjawabkan.
Afiksasi atau pengimbuhan sangat produktif dalam pembentukan kata,
hal tersebut terjadi karena bahasa indonesia tergolong bahasa bersistem
aglutinasi. Sistem aglutinasi adalah proses dalam pembentukan unsur-
unsurnya dilakukan dengan jalan menempelkan atau menambahkan unsur
selainnya.5 Afiksasi merupakan unsur yang ditempelkan dalam pembentukan
kata dan dalam lingistik afiksasi bukan merupakan pokok kata melainkan
pembentukan pokok kata yang baru. Sehingga para ahli bahasa merumuskan
bahwa, afiks merupakan bentuk terikat yang dapat ditambahkan pada awal,
akhir maupun tengah kata (Richards,1992). Ahli lain mengatakan, afiks
adalah bentuk terikat yang apabila ditambahkan ke bentuk lain akan
mengubah makna gramatikalnya (Kridalaksan, 1993). Dasar yang dimaksud
pada penjelasan tersebut adalah bentuk apa saja, baik sederhana maupun
kompleks yang dapat diberi afiks apapun (Samsuri, 1988). Menurut Gorys
Keraf, afiks atau imbuhan adalah semacam morfem nondasar yang secara

3
4

struktural dilekatkan pada kata dasar atau bentuk dasar untuk membentuk
kata-kata baru. 6

Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan


atau (afiksasi). Imbuhan atau afiksasi adalah morfem terikat yang digunakan
dalam bentuk dasar untuk membentuk kata. Hasil dari proses pengimbuhan
itu disebut kata berimbuhan atau kata turunan. Imbuhan menurut posisinya
terbagi ke dalam empat bentuk yaitu, Awalan atau prefiks, Sisipan atau
infiks, Akhiran atau sufiks, Konfiks atau simulfiks. Berikut adalah macam-
macamnya.

Ditinjau dari kemampuan untuk menghasilkan bentuk jadian, imbuhan


dibedakan menjadi dua, yaitu imbuhan produktif, dan imbuhan improduktif.
Imbuhan produktif mampu menghasilkan banyak bentuk jadian, sedangkan
imbuhan improduktif tidak banyak menghasilkan bentuk jadian.

Jika ditijau dari bahasa asalnya imbuhan dibedakan atas imbuhan asli dan
imbuhan serapan. Imbuhan serapan adalah imbuhan yang diserap dari bahasa
asing atau bahasa daerah.

B. Bentuk-bentuk Afiksasi

Afiks atau imbuhan menurut posisinya terbagi ke dalam empat betuk,


yaitu Awalan atau prefiks, Sisipan atau infiks, Akhiran atau sufiks, Konfiks
atau simulfiks. Berikut adalah penjelasannya.

1. Prefiksasi adalah imbuhan yang secara struktural dilekatkan pada


awal sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Prefiks dalam bahasa
Indonesia antara lain: ber-, men-, di-, per-, pe-, ke-, ter-, se-.
sedangkan prefiks serapan atau baru antara lain: a-, tak-, ante-,
5

purba-, prae-, pra-, anti-, anu-, serba-, maha-, dan tuna-. Proses
prefiksasi adalah penambahan prefiks atau awalan pada kata dasar.
Contoh:
Ber- + lari = berlari
Men- + tangis = menangis
di- + makan = dimakan
2. Infiksasi adalah imbuhan yang secara struktural dilekatkan
ditengah sebuah kata atau bentuk dasar, yaitu antara konsonan
yang mengawali sebuah kata dengan vokal berikutnya. Infiks
dalam bahasa Indonesia adalah: -er-, -el-, dan –em-. Proses
infiksasi adalah penambahan infiks atau sisipan pada kata dasar
atau bentu4k dasar.
Contoh:
-em- + tali = temali
-er- + gigi = gerigi
3. Sufiksasi atau akhiran adalah imbuhan yang secara struktural
dilekatkan pada akhir sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Sufiks
dalam bakhasa Indonesia antara lain: -kan, -I, -an, -nya, -man, -
wan, -wati, -nda, dan –anda. Sufiks dalam serapan bahasa Arab
adalah –I dan –ah, contohnya pada kata hewani dan ilmiah. Sufiks
dari bahasa Barat adalah –isme, -is, -if, dan –al. Proses sufiksasi
adalah penambahan sufiks atau akhiran pada kata dasar atau
bentuk dasar.
Contoh:
Duduk + -kan = dudukkan
Sastra + -wan = sastrawan
4. Konfiksasi adalah imbuhan yang terdiri atas dua bagian yang
diletakkan pada awal dan akhir kata dasar. Konfiks dalam bahasa

4
6

Indonesia adalah: per-an, ke-an, dan ber-an. Proses konfiksasi


adalah penambahan prefiks dan sufiks secara bersamaan.
Contoh:
ke-an + adil = keadilan
ber-an + dating = berdatangan

Konfiks berbeda dengan gabungan afiks. Gabungan afiks yaitu


penggunaan beberapa imbuhan sekaligus pada sebuah kata dasar dengan
tetap mempertahankan identitasnya masing-masing. Berbeda dengan konfiks
yang kedua bagiannya hanya memiliki satu fungsi dan satu makna
gramatikal saja. Gabungan afiks dalam bahasa Indonesia antara lain: meN-
kan, di- kan, memper- kan, diper- kan, meN-i, di-i, memper-i, diper-i, dan
ber-kan.7

C. Fungsi Imbuhan

Anda mungkin juga menyukai