AFIKSASI
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam bahasa Indonesia, imbuhan (afiks) penting sekali dan menentukan arti.
Imbuhan itu banyak dan tiap imbuhan memberikan banyak kemungkinan arti atau
makna. Mempergunakan imbuhan tidak semudah yang disangka, itu sebabnya harus
dipelajari apa arti dan fungsi tiap imbuhan.
Afiks atau imbuhan adalah semacam morfem nondasar yang secara struktural
dilekatkan pada kata dasar atau bentuk dasar untuk membentuk kata-kata baru.
Bentuk dasar adalah bentuk yang dijadikan landasan untuk tahap pembentukan
berikutnya, atau suatu bentuk linguistik yang di dalam suatu kata merupakan unsur
langsung yang bukan kata dan bukan pokok kata melainkan mengubah leksem
1
2
2
menjadi kata kompleks, artinya mengubah leksem itu menjadi kata yang mempunyai
arti lebih lengkap, misalnya kata mencintai dibentuk dari kata dasar cinta yang
sekaligus menjadi bentuk dasar, diberi sufiks -i menjadi mencintai. diberi afiks
apapun (Samsuri, 1988).
Afiksasi memiliki berbagai macam jenis dengan kaidah yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya. Dalam makalah ini saya akan membahas
afiksasi yang ditemukan dalam bahasa Indonesia. Semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan lebih tentang materi yang terkandung dalam
bahasa Indonesia.
B. Rumusan masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Afiksasi
3
4
struktural dilekatkan pada kata dasar atau bentuk dasar untuk membentuk
kata-kata baru. 6
Jika ditijau dari bahasa asalnya imbuhan dibedakan atas imbuhan asli dan
imbuhan serapan. Imbuhan serapan adalah imbuhan yang diserap dari bahasa
asing atau bahasa daerah.
B. Bentuk-bentuk Afiksasi
purba-, prae-, pra-, anti-, anu-, serba-, maha-, dan tuna-. Proses
prefiksasi adalah penambahan prefiks atau awalan pada kata dasar.
Contoh:
Ber- + lari = berlari
Men- + tangis = menangis
di- + makan = dimakan
2. Infiksasi adalah imbuhan yang secara struktural dilekatkan
ditengah sebuah kata atau bentuk dasar, yaitu antara konsonan
yang mengawali sebuah kata dengan vokal berikutnya. Infiks
dalam bahasa Indonesia adalah: -er-, -el-, dan –em-. Proses
infiksasi adalah penambahan infiks atau sisipan pada kata dasar
atau bentu4k dasar.
Contoh:
-em- + tali = temali
-er- + gigi = gerigi
3. Sufiksasi atau akhiran adalah imbuhan yang secara struktural
dilekatkan pada akhir sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Sufiks
dalam bakhasa Indonesia antara lain: -kan, -I, -an, -nya, -man, -
wan, -wati, -nda, dan –anda. Sufiks dalam serapan bahasa Arab
adalah –I dan –ah, contohnya pada kata hewani dan ilmiah. Sufiks
dari bahasa Barat adalah –isme, -is, -if, dan –al. Proses sufiksasi
adalah penambahan sufiks atau akhiran pada kata dasar atau
bentuk dasar.
Contoh:
Duduk + -kan = dudukkan
Sastra + -wan = sastrawan
4. Konfiksasi adalah imbuhan yang terdiri atas dua bagian yang
diletakkan pada awal dan akhir kata dasar. Konfiks dalam bahasa
4
6
C. Fungsi Imbuhan