Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AFIKS PRODUKTIF DAN AFIKS IMPRODUKTIF


(AFIKS ASING)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Morfologi Bahasa Indonesia
Dosen : Drs. Samsul Bahri, M. Pd.

Disusun Oleh:
1. Ade Fadly NPM: 882010123023
2. Elham Nurahman Setiawan NPM: 882010123016

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS WIRALODRA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita sampaikan ke hadirat Allah SWT. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Terima kasih.

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................I
DAFTAR ISI..........................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................1
1.3 Tujuan Umun.....................................................................................1
1.4 Tujuan Khusus...................................................................................2
1.5 Metode...............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................3
2.1 Afiksasi..............................................................................................3
2.2 Afiks..................................................................................................3
2.3 Afiks Produktif..................................................................................4
2.4 Afiks Improduktif..............................................................................7
2.5 Perbedaan afiks produktif dan afiks improduktif..............................8
BAB III PENUTUP...............................................................................9
2.6 Simpulan...........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................10

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang lazim digunakan di negara Indonesia. Perlu
diketahui sebelumnya bahwa bahasa merupakan lambang bunyi yang arbitrer yang
dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengindentifikasi diri (Achmad dkk, 2012: 3). Dari hal tersebut maka bisa dikatakan
bahwasannnya bahasa ialah lambing bunyi yang arbitrer dan digunakan sehari-hari
sebagai sarana komunikasi.
Dalam bahasa Indonesia juga terdapat afiksasi yang lumrah digunakan dan dibagi
kedalam berbagai bentuk. Afiksasi adalah proses penambahan afiks pada sebuah dasar
atau bentuk dasar (Chaer, 2008 177). Menurut putrayasa (2010:5) afiksasi atau
pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan pembubuhkan afiks (imbuhan)
pada bentuk dasar, baik bentuk dasar Tunggal maupun kompleks.
Afiks dalam bahasa Indonesia bisa dibagi menjadi afiks produktif dan afiks
improduktif. Mengakar pada hal tersebut maka pada tulisan ini akan dibahas perihal afiks
produktif dan afiks improduktif.

1.2 Rumusan Masalah

Dari rumusan masalah tersebut maka penulis merumuskan rumusan seperti berikut:
1. Apa itu afiksasi
2. Apa itu afiks?
3. Apa itu afiks produktif?
4. Apa itu afiks improduktif?
5. Apa perbedaan afiks produktif dan afiks improduktif?

1.3 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan ini ialah sebagai sarana dalam menambah wawasan serta
ilmu. Selain itu penulisan ini juga sebagai salah satu tugas mata kuliah Morfologi Bahasa
Indonesia di program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Wiralodra.

1
1.4 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penulisan tulisan ini ialah diangkat dari rumusan masalah yang
diangkat, yaitu:
1. Mengetahui apa itu afiks produktif
2. Mengetahui apa saja yang termasuk ke dalam afiks produktif
3. Mengetahui apa aitu afiks improduktif
4. Mengetahui apa saja yang termasuk ke dalam afiks improduktif
5. Perbedaan afiks produktif dan afiks improduktif

1.5 Metode

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode studi pustaka,
metode deskriptif dalam menganalisis data, dan metode informal (naratif) dalam
penyajian hasil analisis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Afiksasi

Seperti yang sudah dipaparkan pada latar belakang bahwasanya afiksasi


adalah proses penambahan afiks pada sebuah dasar atau bentuk dasar (Chaer,
2008: 177). Menurut Soegijo (1989: 19) afiksasi adalah proses morfologis dalam
rangka pembentukan kata-kata kompleks. Menurut Putrayasa (2010: 5) afiksasi
atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks
(imbuhan) pada bentuk dasar tunggal atau kompleks. Afiksasi bisa dikatakan
sebagai penambahan afiks dengan tujuan membentuk kata-kata yang lebih
kompleks.
Afiksasi adalah proses yang mengubah leksem menjadi kata yang kompleks
(kata berimbuhan).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa afiksasi adalah
proses morfologis mengenai pembentukan kata dengan menambahkan afiks pada
bentuk dasar baik tunggal maupun kompleks yang hasilnya menjadi kata yang
lebih kompleks (berimbuhan). Dengan demikian, kata kompleks (kata
berimbuhan) disebut dengan kata berafiks. Dalam penelitian ini meneliti hanya
menggunakan afiks yang produktif.

2.2 Afiks

Menurut Ramlan (1997: 55) afiks ialah suatu satuan gramatik terikat yang di
dalam satu kata merupakan unsur yang bukan pokok kata. Yang memiliki
kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk membentuk kata atau pokok
kata baru. Selaras dengan pengertian dari Ramlan, afiks ialah bentuk kebahasaan
terikat yang hanya mempunyai arti gramatikal, yang merupakan unsur langsung
suatu kata, tetapi bukan merupakan bentuk dasar, yang memiliki kesanggupan
untuk membentuk kata baru (Muslich, 2009: 41). Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa afiks adalah satuan gramatikal dalam kata, namun bukan
merupakan kata dasar yang mampu membentuk kata dasar baru. Pendapat tersebut
diperkuat oleh (Chaer 2012:177), yaitu afiks merupakan sebuah bentuk biasanya
berupa morfem terikat, yang diimbuhkan pada sebuah dasar dalam proses
pembentukan kata. Putrayasa (2010:5), mengatakan bahwa afiks adalah bentuk
linguistik yang pada suatu kata merupakan unsur langsung dan bukan kata atau
pokok kata, yang memiliki kemampuan melekat pada bentuk-bentuk lain untuk
membentuk kata atau pokok kata baru.

3
2.3 Afiks Produktif

Afiks produktif adalah afiks yang memiliki kesanggupan yang besar untuk
melekat pada kata kata atau morfem-morfem lain, sebagaimana tampak dalam
distribusinya.
Menurut Ramlan, afiks produktif adalah afiks yang hidup,memiliki
kesanggupan untuk melekat pada kata-kata,dapat didistribusikan dan membentuk
kata-kata baru. Misalnya, afiks yang berasal dari bahasa asing-wan pada kata
bangsawan, jutawan, sukarelawan, sastrawan, dan bahasawan.

Contoh dari afiks produktif:

Prefiks Infiks Sufiks simulfiks

meN-, ber-, di-, - -kan, -an, -i, -wan ke-an, peN-an,


ter, peN-, pe-, se-, per-an, ber-an, se-
per-, ke-, maha-, nya

a. Prefiks

Prefiks (awalan) yaitu afiks yang diletakkan di depan bentuk dasar. Prefiks
dalam bahasa Indonesia meliputi meN-, ber-, di-, ter-, peN-, pe-, se-, per-, dan ke-
(Ramlan,2012:60).

Prefiks atau awalan adalah imbuhan yang melekat pada awal kata dasar.
Imbuhan yang termasuk prefiks dan contoh penggunaanya bisa dilihat di bawah
ini:

a) Contoh kata dari afiks produktif: (prefiks).

meN- : menggambar, menghisap.

ber- : bermain, berkuda.

ter- : terlukis, tersapu.

peN : pengasih, pengajar.

pe- : pesuruh, petinggi.

per- : perdaya, perawat.

4
ke- : kesamping, keluar.

maha- : mahakuasa, mahatahu.

Contoh kalimat prefiks:

 Mereka sedang bermain bola


(ber-main)
 Ibu berbelanja kebutuhan pokok
(ber-belanja)
 Mereka merupakan para petinggi di kantor
(pe-tinggi).
 Pemukiman warga tersapu badai
(ter-sapu)
 Seorang pengajar meneliti artikel
(peN-ajar)
 Dia perawat baru di rumah sakit ini
(pe-rawat)
 Tolong pindahkan meja itu kesamping
(ke-samping)
 Burung keluar dari sarang untuk mencari makan
(ke-luar)
 Kita serahkan semua kepada yang mahakuasa
(maha-kuasa)

b. Sufiks

Menurut KBBI daring, sufiks adalah imbuhan yang ditambahkan pada bagian
belakang kata dasar. Dengan begitu, sufiks kerap disebut sebagai akhiran.

Sufiks adalah imbuhan yang terletak di akhir kata. Dalam proses pembentukan
kata ini tidak pernah mengalami perubahan bentuk. Proses pembentukkanya
disebut safiksasi (suffixation).

Sufiks merupakan afiks yang diletakan di belakang bentuk dasar. Jumlah


sufiks dalam bahasa Indonesia terbatas yaitu hanya pada -kan, -an, -i, dan-nya
(Ramlan 2012:60).

b) Contoh dari kata afiks produktif (sufiks):

-kan : ambilkan, dengarkan.

-an : tumpuan, bulanan

5
-i ; turuti, cabuti.

-wan : rohaniawan, sastrawan.

Contoh kalimat sufiks:

 Tolong ambilkan gelas di dapur.


(ambil-kan)
 Tolong dengarkan orang yang sedang berbicara.
(dengar-kan)
 Tolong bayar bulanan.
(bulan-an)
 Turuti perintah saya.
(turut-i)
 Doni cabuti rumput di halaman belakang rumah.
(cabut-i)
 Sapardi Djoko Damono adalah sastrawan Indonesia.
(sastra-wan)

c. Simulfiks

Simulfiks adalah kata-kata yang mengandung imbuhan gabung, yaitu kata


tersebut mendapat infiks dan sufiks.

Simulfiks merupakan afiks yang terdiri dari dua unsur yaitu di depan dan di
belakang. Dalam bahasa Indonesia simulfiks terdiri menjadi ke-an, peN-an, per-
an, ber-an, se-nya (Ramlan 2012:62)

c) Contoh dari kata afiks produktif (simulfiks):


ke-an : ketuhanan, kemenangan.

PeN-an : penciuman, penyamaran.

per-an : peraturan, percetakan.

ber-an : bersamaan, berlarian.

se-nya : selamanya, setahunya.

Contoh kalimat simulfiks:


 Ketuhanan Yang Maha Esa.
(ke-tuhan-an)
 Mari rayakan kemenangan di bulan yang penuh berkah ini
(ke-menang-an)

6
 Indra penciuman kamu sangat tajam.
(peN-cium-an)
 Taati peraturan lalu lintas.
(per-atur-an)
 Budi dan Ani berlarian keliling lapangan
(ber-lari-an)
 Manusia tidak hidup selamanya.
(se-lama-nya)

2.4 Afiks Improduktif

Afiks improduktif ialah afiks yang distribusinya terbatas pada kata-kata atau
morfem-morfem tertentu saja, tidak dapat digunakan lagi untuk membentuk kata-
kata baru.
Afiks improduktif adalah afiks yang sudah using, distribusinya terbatas pada
beberapa kata, yang tidak lagi membentuk kata-kata baru.

Contoh dari afiks improdukif:

Prefiks Infiks Sufiks Simulfiks

Pra- -el-, -em-, -er- -wati, -is, -man, - -


da, -wi

Contoh kata dari afiks improduktif:

a) Prefiks
pra- : prasejarah

b) Infiks
-el : telunjuk, geletar.

-em : gemetar, gemuruh.

-er : seruling, gerigi.

c) Sufiks

-wati : biarawati, santriwati.

-is : teoritis, Islamis.

-man : budiman, seniman.

7
-da : ananda, ayahanda.

-wi : manusiawi, duniawi.

2.5 Perbedaan Afiks Produktif dan Afiks Improduktif

Afiks produktif dan afiks improduktif dapat dilihat perbedaannya. Jika afiks
itu kemampuan melekatnya tinggi atau besar dalam membentuk kata-kata baru
maka afiks-afiks tersebut tergolong produktif, dan sebaliknya jika afiks-afiks itu
kemampuan melekatnya rendah, hanya mampu melekat pada bentuk dasar tertentu
saja maka afiks-afiks itu tergolong improduktif.
Afiks produktif adalah afiks yang memiliki kesanggupan yang besar untuk
melekat pada kata kata atau morfem-morfem lain, sebagaimana tampak dalam
distribusinya.
Afiks improduktif ialah afiks yang distribusinya terbatas pada kata-kata atau
morfem-morfem tertentu saja, tidak dapat digunakan lagi untuk membentuk kata-
kata baru.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Afiksasi adalah bisa dikatakan sebagai penambahan afiks dengan tujuan membentuk
kata kata yang lebih kompleks.

Afiks adalah satuan gramatikal dalam kata, namun bukan merupakan kata dasar yang
mampu membentuk kata dasar baru.

Afiks produktif dan improduktif dapat dilihat perbedaannya. Jika afiks itu
kemampuan melekatnya tinggi atau besar dalam membentuk kata-kata baru maka afiks-afiks
tersebut tergolong produktif, dan sebaliknya jika afiks-afiks itu kemampuan melekatnya
rendah, hanya mampu melekat pada bentuk dasar tertentu saja maka afiks-afiks itu tergolong
improduktif.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/
196502101991121-ENCEP_KUSUMAH/HANDOUT/Pertemuan_8-
Afiksasi_Bahasa_Indonesia.pdf

https://repository.ump.ac.id/7666/3/RATNA%20DWI%20BAB%20II.pdf

https://id.scribd.com/document/497254571/afiks-produktif

10

Anda mungkin juga menyukai