Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK III

morfologi

Nama :
1. Misbah (2013-018)
2. Elok kharisma (2013-0)
3. M. Ikbal alimagrobi(2013-045)
4. Rifkika hafifi (2013-009)
5. Rofiatul mufidah (2013-060)
6. Faiz wibowo (2013-004)
7. M. Bahrurojak (2013-0)
Pembahasan
• A. Pengertian afiksasi
• B. Ciri-ciri afiksasi
• C. Macam-macam afiksasi
• D. Fungsi dan makna afiksasi
A. Pengertian afiksasi
• Afiksasi adalah proses pembubuhan
Afiks pada sebuah dasar atau bentuk
dasar. Dalam proses ini terlibat unsur-
unsur (1) dasar atau bentuk dasar, (2)
afiks, (3) makna gramatikal. Proses ini
dapat bersifat inflektif dan dapat pula
bersifat derivatif. Namun, proses ini
tidak berlaku untuk semua bahasa.
Afiksasi
• Afiksasi merupakan nama lain dari morfem
terikat. Morfem terikat merupakan kata yang
tidak dapat berdiri sendiri. Sedangkan kata
yang dapat berdiri sendiri disebut sebagai
morfem bebas. Morfem bebas merupakan kata
dasar yang dapat berdiri sendiri. Kata dasar
dapat berupa kata benda, kata sifat, kata kerja,
dan lain-lain. Penggabungan morfem bebas dan
morfem terikat akan membentuk kata jadian.
Afiksasi menurut para ahli
1. (Richards, 1992)
Afiksasi merupakan unsur yang ditempelkan dalam
pembentukan kata dan dalam linguistik afiksasi bukan
merupakan pokok kata melainkan pembentukan pokok
kata yang baru. Sehingga para ahli bahasa merumuskan
bahwa, afiks merupakan bentuk terikat yang dapat
ditambahkan pada awal,tengah maupun akhir kata.
2. (Kridalaksan, 1993).
Afiks adalah bentuk terikat yang apabila ditambahkan ke
bentuk lain akan mengubah makna gramatikalnya.
Macam-macam / jenis-jenis Afiksasi

• Dalam linguistik dikenal bermacam-macam


afiks dalam proses pembentukan kata. Robins
(1992) mengatakan, afiks dapat dibagi secara
formal menjadi tiga kelas utama sesuai
dengan posisi yang didudukinya dalam
hubungannya dengan morfem dasar, yaitu
prefiks, infiks, dan sufiks. Sedangkan dari segi
penempatannya, afiks-afiks tersebut dapat
dibedakan menjadi beberapa kelompok.
Jenis afiks tersebut adalah sebagai berikut:

• 1. Prefiks (awalan), yaitu afiks yang diletakkan pada


awal kata dasar.
• Contoh: ber-, meN-, se-, per-, pe-, dan ter-.
• 2. Infiks (sisipan), yaitu sisipan atau tambah morfem
tengah-tengah kata untuk memudahkan melafalkan.
• Contoh: -el-, -er-, -em-, dan -in-.
• 3. Sufiks (akhiran), yaitu afiks yang diletakakan di
belakang bentuk dasar.
• Contoh: -an, -kan, -i.
Simulfiks, Konfiks
• 4.Simulfiks, yaitu afiks yang dimanifestasikan dengan ciri-ciri segmental
yang dileburkan pada bentuk dasar. Dalam bahasa Indonesia, simulfiks
dimanifestasikan dengan nasalisasi dari fonem pertama suatu bentuk
dasar, dan fungsinya ialah membentuk verba atau memverbakan
nomina, adjektiva, atau kelas kata lainnya.
• Contoh :
• berikut terdapat dalam bahasa Indonesia nonstandar: kopi menjadi
ngopi, cabit menjadi nyabit, soto menjadi nyoto, santai menjadi nyantai,
satai menjadi nyatai.
• 5. Konfiks, yaitu afiks yang terdiri atas dua unsur, yaitu di depan dan di
belakang bentuk dasar. Konfik berfungsi sebagai suatu morfem terbagi.
Konfiks harus dibedakan dengan kombinasi afiks (imbuhan gabung).
Contoh: keadaan yang berasal dari bentuk dasar ada dan mendapat
imbuhan ke-an. Pengiriman, persahabatan, kepandaian,
danberpandangan.
6. Kombinasi afiks (imbuhan gabung), yaitu kombinasi
dari dua afiks atau lebih yang bergabung dengan bentuk
dasar.

• Afiks tersebut bukan jenis afiks khusus dan


hanya merupakan gabungan beberapa afiks
yang mempunyai bentuk dan makna
gramatikal sendiri, atau dengan kata lain
masing-masing menjaga intensitasnya sendiri,
muncul secara bersamaan pada bentuk dasar,
tetapi berasal dari dalam proses yang
bertahap atau berlainan.
Tabel contoh kombinasi afiks
Bentuk dasar Afiks Hasil
Kenal Sufiks –kan Kenalkan
Kenalkan Prefiks per- Perkenalkan
Perkenalkan Prefiks meN- Memperkenalkan
Suprafiks
• 7. Suprafiks atau superfiks adalah afiks yang
dimanifestasikan dengan ciri-ciri
suprasegmental atau afiks yang berhubungan
dengan morfem suprasegmenta.
• Afiks jenis ini dapat dijumpai dalam bahasa
Batak Toba.
• Contoh : kata guru (nomina) dengan tekatan
pada guru, sedang guru (adjektiva)
penekanannya para bagian “ru” saja.
Interfik dan transfiks
• 8.Interfiks, yaitu jenis afiks yang muncul di antara dua
unsur. Dalam bahasa Indonesia , Interfiks terdapat dalam
kata-kata bentuk baru.
• contoh : interfiks -n- dan -o- pada gabungan Indonesia dan
logi menjadi Indonesianologi.
• 9. Transfiks, yaitu jenis infiks yang menyebabkan bentuk
dasar menjadi terbagi. Bentuk pat pada bahasa-bahasa
Afro-Asiatika, antara lain bahasa Arab.
• Contoh : akar ktb dapat diberi transfiks a-a, l-a, a-l, dan lain
sebagainya menjadi katab (ia menulis), kitab (buku), katib
(penulis).
Fungsi dan makna Afiksasi

  Matthews (1974:41) menyimpulkan bahwa morfologi terdiri


atas dua subbidang, yakni:
morfologi infleksi dan (2) morfologileksikal (morfologi
derivasional). Bauer (1988:73) juga menyatakan bahwa
morfologi secara tradisional dibagi atas dua cabang yakni
derivasi dan infleksi; dasar pembedanya adalah derivasi
menghasilkan leksem baru dan infleksi menghasilkan bentuk
kata (kata gramatikal) dari leksem. Pembagian dua ranah
morfologi oleh Matthews (1974) dan Bauer (1988) tersebut
juga dilakukan oleh Widdowson (1997). Menurut Widdowson
(1997:46-47) morfologiberkonsentrasi pada dua fenomena
yang berbeda yakni derivasi dan infleksi.
Fungsi dan makna terbagi atas :
• Afiks infleksi meN-,
• Afiks infleksi di-,
• Afiks infleksi ku-,
• Afiks infleksi kau-, dan
• Afiks infleksi ber-
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai