BAB II
LANDASAN TEORI
Penelitian mengenai afiks sudah pernah dilakukan antara lain oleh Eva
berikut.
1. Kajian Bentuk dan Makna Verba Berprefiks Ber- dalam Cerpen Karya Siswa
SMP Negeri 2 Purwokerto Tahun Pelajaran 2014-2015.
berprefiks ber- terdiri dari bentuk ber-, be-, dan bel-. Makna verba berprefiks ber-
yang ditemukan pada hasil analisis yaitu makna memiliki atau mempunyai seperti
bentuk dasar, mempergunakan sesuatu seperti pada bentuk dasar, mengerjakan dan
seperti yang disebut bentuk dasar, berada dalam keadaan yang terkait dengan bentuk
dasar, menyatakan perbuatan mengenai diri sendiri (reflekstif) jika bentuk dasarnya
prefiks ber- mengandung arti himpunan, jika bentuk dasarnya verba atau adjektiva,
verba berprefiks ber- menyatakan perbuatan berbalas atau resiprok, atau melakukan
seperti yang disebut pada bentuk dasar, menjadi yang tersebut pada bentuk dasar, dan
memberikan sesuatu seperti pada bentuk dasar. Verba berprefiks ber- dapat melekat
7
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
8
pada bentuk dasar yang berkategori verba (kata kerja), adjektiva (kata sifat), dan
numeralia (kata bilangan). Penelitian Eva Susandra (2016) dalam tahap penyediaan
data menggunakan metode simak, teknik sadap dan teknik catat. Kemudian dalam
menganalisis data menggunakan metode agih dengan teknik dasar BUL (Bagi Unsur
analisis data disajikan secara formal dan informal. Sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti membahas mengenai bentuk, fungsi, dan makna afiks yang
meliputi prefiks, sufiks, infiks, dan konfiks pada judul berita surat kabar Radar
Banyumas edisi Februari 2017 dan implikasinya bagi pembelajaran bahasa Indonesia.
Tahap penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu tahap penyediaan data digunakan
metode simak dilanjutkan dengan teknik catat. Kemudian dalam menganalisis data
menggunakan tiga teknik yaitu teknik ganti, teknik lesap, dan teknik perluas. Hasil
analisis data disajikan dengan cara formal dan informal. Persamaan penelitian Eva
Susandra dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu objek yang sama
2. Perbandingan Afiks Bahasa Indonesia dan Afiks Bahasa Jawa pada Rubrik
Edutaiment dan Rubrik Mblaketaket dalam Surat Kabar Radar Banyumas
Edisi Januari 2016
perbandingan afiks bahasa Indonesia dan afiks bahasa Jawa pada rubrik Pendidikan
dan rubrik Mblaketaket yang meliputi persamaan dan perbedaan bentuk afiks bahasa
Indonesia dan bahasa Jawa. Penelitian Santiatun (2012) meliputi tiga tahap yaitu tahap
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
9
pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian data. Tahap pengumpulan
data menggunakan metode simak dengan teknik dasar berupa teknik catat, tahap
analisis data menggunakan metode agih dengan teknik Bagi Unsur Langsung (BUL)
dan teknik lanjutan adalah teknik ganti dan teknik ubah parafrasa. Hasil analisis data
afiks bahasa Indonesia dan afiks bahasa Jawa dalam rubrik Pendidikan dan rubrik
Mblaketaket dalam surat kabar Radar Banyumas edisi Januari 2016, sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti membahas mengenai bentuk, fungsi, dan
makna afiks yang meliputi prefiks, sufiks, infiks, dan konfiks bahasa Indonesia pada
judul berita surat kabar Radar Banyumas edisi Februari 2017 dan implikasinya bagi
pembelajaran bahasa Indonesia. Tahap penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu
pada tahap penyediaan data dengan metode simak dengan teknik catat. Kemudian
dalam menganalisis data menggunakan tiga teknik yaitu teknik ganti, teknik lesap, dan
teknik perluas. Hasil analisis data disajikan dengan cara formal dan informal.
Persamaan penelitian Eva Susandara dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
B. Bahasa
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh
anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri
(Chaer, 2012: 32). Keraf (1982: 15) mendefinisikan bahasa sebagai alat komunikasi
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
10
antar anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat
bahwa bahasa adalah simbol atau lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipergunakan oleh masyarakat untuk
C. Morfologi
Secara etimologi kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti „bentuk‟.
Dan kata logi yang berarti „ilmu‟. Jadi morfologi memiliki arti „ilmu mengenai
dan pembentukan kata (Chaer, 2008: 3). Ramlan (2012: 22-23) berpendapat bahwa
morfologi ialah bagian dari ilmu bahasa yang menyelidiki seluk-beluk bentuk kata dan
arti yang timbul sebagai peristiwa gramatik atau biasa disebut arti gramatik. Sejalan
dengan pendapat sebelumnya, Keraf (1984: 51) berpendapat bahwa morfologi adalah
bagian dari tata bahasa yang membicarakan bentuk kata. Dari beberapa pendapat
D. Proses Morfologi
penggabungan morfem satu dengan morfem yang lain menjadi kata. Pendapat lain
dikemukakan oleh Chaer (2008: 25), yakni proses morfologis adalah proses
pembentukan kata dari sebuah bentuk dasar melalui pembubuhan afiks (dalam proses
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
11
proses konversi).
proses morfologis adalah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang
merupakan bentuk dasarnya. Bentuk dasarnya dapat berupa kata, seperti pada kata
menggergaji yang dibentuk dari kata gergaji. Kata berjalan-jalan, dibentuk dari kata
berjalan, kata terjatuh yang dibentuk dari kata jatuh. Dari pendapat yang telah
dipaparkan oleh para ahli, peneliti dapat menarik kesimpulan mengenai proses
morfologis. Proses morfologis adalah proses perubahan bentuk dasar dalam rangka
dan derivasi terbalik. Selanjutnya pendapat lain dikemukakan oleh Chaer (2008: 27),
yakni proses morfologis meliputi (a) afiksasi, (b) pengulangan, (c) proses komposisi,
(d) pemendekan dalam proses akronimisasi, dan (e) pengubahan status dalam
konversi.
Menurut Ramlan (2012: 55), terdapat tiga proses morfologis, yaitu proses
yang dilakukan oleh peneliti, proses morfologis yang diteliti hanya berpusat pada
afiksasi.
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
12
1. Kata
a. Pengertian Kata
Menurut Ramlan (2012: 34), kata adalah satuan bebas yang paling kecil, atau
dengan kata lain, setiap satuan bebas merupakan kata. Kata terdiri dari dua macam
satuan, yaitu satuan fonologik dan satuan gramatik. Sebagai satuan fonologik kata
terdiri dari satu atau beberapa suku, dan suku itu terdiri dari satu atau beberapa fonem.
Misalnya, kata belajar terdiri dari tiga suku ialah be-, la-,-jar. Suku be terdiri dari
fonem /b/ dan /ә/, suku la terdiri dari fonem /l/ dan /a/, dan suku jar terdiri dari fonem
/j/, /a/, /r/. Jadi kata belajar terdiri dari tiga suku kata dan tujuh fonem /b, ә, l, a, j, a,
r/. Sebagai satuan gramatik, kata terdiri dari satu atau beberapa morfem. Misalnya,
belajar terdiri dari dua morfem ber- + ajar = belajar. Blomfield dalam Tarigan (2009:
7) mengartikan kata sebagai bentuk bebas yang paling kecil, yaitu kesatuan terkecil
yang dapat diucapkan secara mandiri. Putrayasa (2008: 44), kata merupakan bentuk
bebas terkecil yang mempunyai kesatuan fonologis dan kesatuan gramatis yang
disimpulkan bahwa kata adalah satuan bebas terkecil yang mempunyai makna.
b. Jenis Kata
1) Kata Kerja
Alwi, dkk dalam Putrayasa (2010: 71) menjelaskan bahwa kata kerja adalah
kata yang menyatakan tindakan. Menurut Alwi, dkk (2010: 91), secara umum kata
kerja dapat diidentifikasi dan dibedakan dari kelas kata lainnya karena ciri-ciri berikut
ini:
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
13
(1) Verba memiliki fungsi utama sebagai predikat atau sebagai inti predikat dalam
(2) Verba mengandung makna inheren perbuatan (aksi), proses atau keadaan yang
(3) Verba khusunya yang bermakna keadaan tidak dapat diberi prefiks ter- yang
berarti paling. Verba seperti mati, tidak dapat diubah menjadi termati.
(4) Verba tidak dapat bergabung dengan kata-kata yang menyatakan makna
kesangatan. Tidak ada bentuk seperti *agak belajar, *sangat belajar, dan lain
sebagainya.
2) Kata Sifat
Kata sifat adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang
sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat (Alwi, dkk, 2010: 177).
Kridalaksana (1994: 59), kata sifat adalah kategori kata yang ditandai oleh
(1) Bergabung dengan partikel tidak, lebih, sangat, agak, dan lain sebagainya.
(2) Menyatakan tingkat kualitas dan tingkat bandingan acuan nomina yang
sangat dan agak disamping kata verba (Alwi, dkk, 2010: 177).
3) Kata Benda
Alwi, dkk (2010: 221) mengatakan bahwa kata benda dapat dilihat dari tiga segi
yaitu segi semantis, segi sintaksis, dan segi bentuk. Dari segi semantis, kata benda
adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda dan konsep atau pengertian.
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
14
Misalnya kucing, meja, dan kebangsaan. Dari segi sintaksis, kata benda memiliki ciri-
ciri:
(1) Dalam kalimat yang predikatnya kata kerja, kata benda menduduki fungsi subjek,
(3) Kata benda umumnya dapat diikuti kata sifat, baik secara langsung maupun
4) Kata Bilangan
Kridalaksana (1994: 79), kata bilangan memiliki ciri-ciri yaitu: (1) dapat
mendampingi kata benda dalam konstruksi sintaksis, (2) mempunyai potensi untuk
mendampingi kata benda lain, dan (3) tidak dapat bergabung dengan tidak atau
dengan sangat. Kata bilangan mewakili bilangan yang terdapat di luar bahasa.
2. Morfem
a. Pengertian Morfem
paling kecil beserta artinya. Hokcet dalam Tarigan (2009: 6) menjelaskan bahwa
morfem adalah unsur yang terkecil yang secara individual mengandung pengertian
dalam ujaran suatu bahasa. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, dapat
disimpulkan bahwa morfem adalah satuan terkecil dalam ujaran suatu bahasa.
b. Jenis Morfem
Chaer (2012: 151), dalam bahasa Indonesia morfem dapat dibagi menjadi dua
macam yaitu morfem bebas dan morfem terikat. Morfem bebas adalah morfem yang
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
15
tanpa kehadiran morfem lain dapat muncul dalam pertuturan. Dalam bahasa
Indonesia, misalnya, bentuk pulang, rumah, makan, dan lain sebagainya. Sedangkan
menurut Muslich (2009: 17), morfem bebas adalah morfem-morfem yang dipakai
secara tersendiri dalam kalimat atau tuturan biasa. Dari beberapa pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri
Menurut Muslich (2009: 17), morfem terikat adalah mofem yang tidak dapat
berdiri sendiri, baik dalam kedudukannya sebagai kalimat maupun sebagai kata yang
menjadi unsur pembentuk kalimat. Chaer (2012: 151), berpendapat bahwa morfem
terikat adalah morfem yang tanpa digabung dulu dengan morfem lain tidak dapat
morfem terikat adalah morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dalam sebuah tuturan.
Semua afiks dalam bahasa Indonesia termasuk dalam morfem terikat. Contohnya
terdapat pada kata berambut. Kata rambut merupakan morfem bebas karena rambut
dapat berdiri sendiri, sedangkan yang melekat pada bentuk lain, seperti prefiks ber-
F. Afiksasi
Afiksasi adalah proses yang mengubah leksem menjadi kata yang kompleks
(kata berimbuhan). Dalam proses ini, leksem (1) berubah bentuknya, (2) menjadi
kategori tertentu, sehingga berstatus kata (atau bila telah berstatus kata berganti
kategori), (3) sedikit banyak berubah maknanya (Kridalaksana, 1992: 28). Ramlan
pembubuhan afiks pada suatu satuan, baik satuan itu berupa satuan tunggal maupun
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
16
bentuk kompleks untuk membentuk kata. Misalnya pembubuhan afiks ber- pada kata
jalan menjadi berjalan, pada kata gerilya menjadi bergerilya, dan pada kata sepeda
menjadi bersepeda. Ada juga afiks yang tidak membentuk kata, melainkan
membentuk pokok kata, ialah afiks per-, -kan , dan -i. Pendapat lain dikemukakan
Chaer (2008: 27), yakni afiksasi adalah proses penambahan afiks pada bentuk dasar
bentuk dasar baik tunggal maupun kompleks yang hasilnya menjadi kata yang lebih
disebut dengan kata berafiks. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan afiks
yang produktif.
G. Afiks
1. Pengertian Afiks
Menurut Muslich (2009: 41), afiks adalah bentuk kebahasaan terikat yang
hanya mempunyai arti gramatikal, yang merupakan unsur langsung suatu kata tetapi
bukan merupakan bentuk dasar, yang memiliki kesanggupan untuk membentuk kata-
kata baru. Pendapat lain dikemukakan oleh Ramlan (2012: 57), yakni afiks adalah
satuan gramatik terikat yang di dalam satu kata merupakan unsur yang bukan kata dan
pokok kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk
membentuk kata atau pokok kata baru. Pendapat tersebut diperkuat oleh Chaer (2012:
177), yaitu afiks merupakan sebuah bentuk, biasanya berupa morfem terikat, yang
diimbuhkan pada sebuah dasar dalam proses pembentukan kata. Putrayasa (2010: 5),
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
17
mengatakan bahwa afiks adalah bentuk linguistik yang pada suatu kata merupakan
unsur langsung dan bukan kata atau pokok kata, yang memiliki kemampuan melekat
pada bentuk-bentuk lain untuk membentuk kata atau pokok kata baru. Dari beberapa
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa afiks adalah satuan gramatik terikat dalam
satu kata merupakan unsur bukan kata dan pokok kata yang memiliki kesanggupan
2. Jenis Afiks
kombinasi afiks. Prefiks yaitu afiks yang diletakkan di muka dasar. Contoh: me-, di-,
ber-, ke-, ter-, pe-, per-, dan se-. Infiks yaitu afiks yang diletakkan di tengah bentuk
dasar. Contoh: -el-, -er-, -em-, dan –in-. Sufiks yaitu afiks yang diletakkan di belakang
bentuk dasar. Contoh: -an, -kan, dan –i. Simulfiks yaitu afiks yang dileburkan pada
bentuk dasar. Contoh: kopi – ngopi, soto – nyoto, sate - nyate, dan kebut – ngebut.
Konfiks yaitu afiks yang terdiri dari dua unsur, satu di muka bentuk dasar dan satu di
belakang bentuk dasar. Contoh dalam bahasa Indonesia yaitu ke-an, pe-an, per-an,
dan ber-an. Superfiks atau superafiks yaitu afiks yang berhubungan dengan morfem
suprasegmental. Afiks ini tidak ada dalam bahasa Indonesia. Kombinasi afiks yaitu
kombinasi dari dua afiks atau lebih yang bergabung dengan bentuk dasar. Contoh: me-
kan, me-i, memper-kan, memper-i, ber-kan, ter-kan, per-kan, pe-an, dan se-nya.
Menurut Chaer (2008: 27) berkenaan dengan jenis afiks, proses afiksasi
dibedakan atas prefiksasi yaitu proses pembubuhan prefiks yang dilakukan oleh
prefiks ber-, me-, di-, ter-, ke-, dan se-. Infiksasi yaitu proses pembubuhan infiks pada
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
18
bentuk dasar. Infiks tersebut, yaitu -el-, -em-, dan –er-. Sufiksasi yaitu proses
pembubuhan sufiks, dilakukan oleh sufiks –an, -kan, dan –i. Konfiksasi yaitu proses
pembubuhan konfiks pada bentuk dasar. Konfiks tersebut, yakni pe-an, per-an, ke-an,
Ramlan (2012: 60) membagi jenis afiks menjadi empat yaitu prefiks, infiks,
sufiks, dan konfiks. Prefiks merupakan afiks yang melekat di depan bentuk dasar.
Contoh: meN- {mem-, men-, meng-, meny-, menge-, dan me-}, ber- {ber-, be-, dan bel-
}, di-, ter-, peN-, se-, per-, dan ke-. Namun dalam prefiks terdapat afiks yang berasal
dari bahasa asing yaitu maha-, para-, pra-, dan a-. Infiks merupakan afiks yang
melekat di tengah bentuk dasar. Contoh: –el-, –er-, -em- dan –in-. Sufiks merupakan
afiks yang melekat di belakang bentuk dasar. Contoh: -kan, -an, -i, dan –nya. Selain
contoh tersebut, terdapat sufiks yang berasal dari bahasa asing yaitu –is, -wati, -wan, -
is, -man, -wi, -al, -or, -ik, -at, -in, dan –im. Afiks terakhir yaitu konfiks, misalnya pada
ke-an, ber-an, peN-an, per-an, dan se-nya. Ramlan (2012: 62-64) membagi afiks
sumber terdapat afiks yang berasal dari bahasa asing dan bahasa Indonesia. Afiks
yang berasal dari bahasa Indonesia meliputi meN-, ber-, di-, ter-, peN-, pe-, se-, -el-, -
er-, -em-, -kan, -an, -i, dan -nya. Afiks yang berasal dari bahasa asing meliputi pra-, a-
Satuan -in seperti pada kata muslimin dan –at seperti pada kata muslimat,
merupakan afiks dalam bahasa aslinya ialah bahasa Arab, tidak atau belum
digolongkan afiks dalam bahasa Indonesia, meskipun dari kata muslimin dan muslimat
terdapat muslim, oleh karena afiks-afiks asing tersebut belum dapat keluar dari
lingkungannya yang berasal dari bahasa aslinya, yaitu bahasa Arab. Selanjutnya,
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
19
Menurut Ramlan, afiks produktif adalah afiks yang hidup, memiliki kesanggupan
untuk melekat pada kata-kata, dapat didistribusikan dan membentuk kata-kata baru.
Misalnya, afiks yang berasal dari bahasa asing -wan pada kata bangsawan, jutawan,
sukarelawan, dan bahasawan. Kemudian afiks improduktif adalah afiks yang sudah
usang, distribusinya terbatas pada beberapa kata, yang tidak lagi membentuk kata-kata
baru. Misalnya, afiks -man yang hanya terdapat pada kata budiman dan seniman, afiks
-el-, -em-, dan -er- yang hanya terdapat pada kata gemetar, geletar, gerigi, gerenyut,
temali, dan seruling. Afiks -da yang hanya terdapat pada kata yang menyatakan
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa jenis afiks
terdiri dari prefiks, infiks, sufiks, konfiks, simulfiks, dan kombinasi afiks. Prefiks
(awalan) yaitu afiks yang diletakkan di depan bentuk dasar. Infiks (sisipan) yaitu afiks
yang diletakkan di dalam bentuk dasar. Sufiks (akhiran) yaitu afiks yang diletakkan di
belakang bentuk dasar. Konfiks yaitu afiks yang terdiri dari dua unsur, satu di muka
bentuk dasar dan satu di belakang bentuk dasar. Simulfiks yaitu afiks yang dileburkan
pada bentuk dasar, dan kombinasi afiks yaitu kombinasi dari dua afiks atau yang
bergabung dengan bentuk dasar. Berdasarkan pembagian afiks, dalam penelitian ini
a. Prefiks
Prefiks (awalan) yaitu afiks yang diletakkan di depan bentuk dasar. Prefiks
dalam bahasa Indonesia meliputi meN-, ber-, di-, ter-, peN-, pe-, se-, per-, dan ke-
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
20
1) Prefiks meN-
Menurut Ramlan (2012: 33) bentuk prefiks meN- terdiri dari alomorf mem-, men-,
(1) Bentuk mem- digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan fonem /b/, /p/,
/f/ dan /v/. Fonem /b/, /f/, dan /v/ tetap berwujud, sedangkan fonem /p/ mengalami
(2) Bentuk men- digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan fonem /d/ dan
(3) Bentuk meng- digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan fonem /k/, /g/,
/h/, /kh/, /z/, /a/, /i/ /u/, /e/, dan /o/. Fonem /k/ mengalami peluluhan.
(4) Bentuk meny- digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan fonem /c/, /j/,
/s/, dan /sy/. Dalam bahasa tulis bunyi /ny/ pada prefiks diganti atau dituliskan dengan
huruf /n/ pada dasar dengan fonem /c/ dan /j/. Sedangkan fonem /s/ mengalami
peluluhan.
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
21
(5) Bentuk menge- digunakan apabila bentuk dasarnya terdiri dari sebuah suku
kata.
(6) Bentuk me- digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan fonem /r/, /I/,
Fungsi prefiks meN- yaitu untuk membentuk kata kerja, baik kata kerja transitif
maupun kata kerja intransitif. Kata kerja transitif yaitu kata kerja yang diikuti kata
atau kata-kata sebagai objeknya. Kata kerja intransitif yaitu kata kerja yang tidak
dapat diikuti kata atau kata-kata sebagai objeknya (Ramlan, 2012: 106).
Makna prefiks meN- dapat ditinjau dari dua segi, yaitu sebagai unsur pembentuk kata
kerja transitif dan intransitif (Putrayasa, 2010: 13). Sebagai unsur pembentuk kata
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
22
(3) Jika kata dasarnya menyatakan tempat, prefiks meN- mengandung makna menuju
ke arah.
Contoh: 7. Polisi yang sedang bertugas ditembak dengan membabibuta oleh orang
bertopeng.
8. Pak Rusdi membatu setelah melihat rumahnya hangus terbakar.
(5) Jika kata dasarnya adalah kata sifat atau kata bilangan, kata yang mengandung
Sebagai unsur pembentuk kata kerja transitif, prefiks meN- mengandung makna
sebagai berikut:
(2) Mempergunakan atau bekerja dengan apa yang terkandung dalam kata dasar.
(3) Membuat atau menghasilkan apa yang disebut dalam kata dasar.
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
23
2) Prefiks ber-
Menurut Ramlan (2012: 33) bentuk prefiks ber- terdiri dari tiga alomorf yaitu ber-,
(1) Prefiks ber- berubah menjadi ber- (tidak mengalami perubahan) jika
ditempatkan pada bentuk dasar yang suku pertamanya tidak bermula dengan fonem /r/
(2) Prefiks ber- berubah menjadi be- jika ditempatkan pada bentuk dasar yang
bermula pada fonem /r/ atau bentuk dasar yang suku pertamanya berakhir dengan /er/.
(3) Prefiks ber- berubah menjadi bel- jka diletakkan pada bentuk dasar ajar.
Prefiks ber- memiliki fungsi yaitu membentuk kata-kata yang termasuk kedalam
golongan kata kerja (Putrayasa, 2010: 18). Misalnya: berlayar dengan cepat: bergerak
dengan layar.
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
24
(2) Mempergunakan atau mengenakan sesuatu yang disebut dalam kata dasar.
(5) Berada dalam keadaan sebagai yang disebut dalam kata dasar.
(6) Bila kata dasarnya adalah kata bilangan atau kata benda yang menyatakan
Contoh: 31. Siswa SMA Kasih berkelahi lagi meskipun sudah dilerai oleh polisi.
32. Bertinju merupakan salah satu olahraga yang sedang digemari oleh
banyak kalangan.
3) Prefiks di-
Menurut Ramlan (2012: 112), bentuk dasar kata berprefiks di- sebagian besar berupa
pokok kata.
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
25
Contoh: dikata
disayang
dicintai
Fungsi di- adalah membentuk kata kerja pasif. Kata kerja pasif adalah kata kerja yang
subjeknya berperan sebagai penderita, sasaran, atau hasil (Kridalaksana, 1994: 53).
Contoh: dipukul
dibangun
Makna prefiks di- ialah menyatakan makna suatu perbuatan yang pasif. (Putrayasa,
2010: 20).
4) Prefiks ter-
Fungsi prefiks ter- yaitu untuk membentuk kata sifat dan kata kerja pasif (Ramlan,
2012: 113). Kata kerja pasif adalah kata kerja yang subjeknya berperan sebagai
Keraf (1984: 106) makna prefiks ter-, ada beberapa makna yaitu sebagai berikut:
(1) Menyatakan aspek perspektif yaitu suatu perbuatan telah selesai dikerjakan.
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
26
Contoh: 35. Buku, sepatu, dan tas adalah peralatan sekolah yang terjual habis
ketika kenaikan kelas.
36. Kerajaan Mataram yang sudah susut itu, kini terbagi menjadi empat
buah kerajaan.
(2) Menyatakan aspek kontinuatif yaitu suatu perbuatan tengah atau terus
berlangsung.
(3) Menyatakan aspek spontanitas, yaitu suatu perbuatan terjadi dengan tiba-tiba
(4) Menyatakan kesanggupan, dan dalam hal ini dapat diartikan dengan dapat di-.
(5) Bila kata dasarnya mengalami reduplikasi maka ter- mengandung arti intensitas
(6) Prefiks ter- menyatakan makna paling. Makna tersebut memiliki bentuk dasar
5) Prefiks peN-
Menurut Putrayasa (2010: 14), bentuk prefiks peN- mengalami perubahan sesuai
dengan kondisi bentuk dasar yang mengikutinya. Prefiks peN- dapat berubah menjadi
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
27
pem-, pen-, peng-, dan peny-. Keempat bentuk tersebut merupakan alomorf dari
prefiks peN-.
(1) Prefiks peN berubah menjadi pem- jika diikuti oleh bentuk dasar yang berawal
dengan fonem /b/, /f/, dan /p/. Fonem /p/ mengalami peluluhan.
(2) Prefiks peN- berubah menjadi pen- jika diikuti oleh bentuk dasar yang berawal
(3) Prefiks peN- berubah menjadi peng- jika diikuti oleh bentuk dasar yang berawal
dengan fonem /k/, /g/, /h/ , /kh/, dan vokal (a, i, u, e, o).
(4) Prefiks peN- berubah menjadi peny- jika diikuti oleh bentuk dasar yang berawal
dengan fonem /c/, /j/, dan /s/. Fonem /s/ mengalami peluluhan.
Fungsi prefiks peN- adalah membentuk kata benda, tetapi terdapat prefiks peN- yang
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
28
(4) Chaer (2008: 150) menambahkan dua makna prefiks peN- yaitu menyatakan
6) Prefiks pe-
Bentuk prefiks pe- tidak mengalami perubahan morfofonemik (Keraf, 1984: 99).
Fungsi dari prefiks pe- adalah membentuk kata benda (Ramlan, 2012: 126).
Contoh: 55. Pelempar bom di minimarket sudah diamankan oleh pihak berwajib.
56. Pedagang makanan tradisional kini sudah jarang ditemui.
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
29
7) Prefiks se-
Menurut (Putrayasa, 2010: 23), prefiks se- berasal dari morfem sa yang berarti satu,
tetapi karena pengaruh tekanan struktur kata, vokal /a/ dilemahkan menjadi /e/.
Fungsi prefiks se- yaitu membentuk kata benda dan kata sifat. Membentuk kata benda
pada umumnya melekat pada bentuk dasar yang berupa kata benda misalnya serumah,
sedunia, seminggu dan sehari, sedangkan fungsi membentuk kata sifat melekat pada
bentuk dasar berupa kata sifat misalnya setinggi, seluas, sebaik, seindah dan secerdas
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
30
Keraf (1984: 107), menambahkan makna prefiks se- yaitu menyatakan satu.
Pengertian satu dipakai sebagai penanda bilangan pertama lipatan puluhan, ratusan
8) Prefiks per-
Menurut Keraf (1984: 101), bentuk prefiks per- mengalami perubahan menjadi pe-,
Makna yang didukung prefiks per- dalam pembentukan kata kerja pada umumnya
mengandung arti kausatif, yaitu menyebabkan terjadinya atau adanya sesuatu. Arti
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
31
(3) Bila kata dasarnya kata bilangan maka artinya adalah membagi dan membuat
jadi.
Contoh: 79. Kemacetan yang terjadi setiap harinya semakin perbesar tingkat polusi
udara.
80. Rambut lurusmu akan percantik wajahmu.
9) Prefiks ke-
Menurut Putrayasa (2010: 22), prefiks ke- tidak mengalami perubahan bentuk pada
saat digabungkan dengan bentuk dasar. Perbedaan antara ke- sebagai prefiks dan ke-
sebagai kata depan, ke- sebagai kata depan penulisannya dipisahkan. Ke- sebagai
Fungsi prefiks ke- yaitu membentuk kata benda dan kata bilangan. Sebagai pembentuk
kata benda, penggunaan prefiks ke- menjadi tidak produktif, misalnya pada kata-kata
penggunaan prefiks ke- masih produktif. Misalnya keempat, kelima, keenam, ketujuh
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
32
Menurut (Putrayasa, 2010: 22), makna prefiks ke- yaitu sebagai berikut:
(1) Menyatakan kata bilangan kumpulan, yakni menyatakan himpunan yang terdiri
b. Infiks
Infiks yaitu afiks yang diletakkan di dalam bentuk dasar. Infiksasi dalam bahasa
Indonesia sudah tidak produktif lagi. Artinya, yaitu tidak digunakan untuk membentuk
kata-kata baru (Chaer, 2008: 165). Infiks dalam bahasa Indonesia meliputi –el-, -er-,
1) Bentuk Infiks
Bentuk infiks menurut Putrayasa (2010: 26) yaitu terdiri dari –el-, -er-, dan –em-.
a) Infiks –el-
b) Infiks –er-
c) Infiks –em-
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
33
2) Fungsi Infiks
3) Makna Infiks
(3) Mempunyai sifat atau memiliki hal yang disebut dalam kata dasar dan dapat
Contoh: 89. Resep membuat makanan tradisional itu sudah temurun dari nenek
moyang.
90. Yani sedang bermain gelembung sabun.
c. Sufiks
Sufiks merupakan afiks yang diletakkan di belakang bentuk dasar. Jumlah sufiks
dalam bahasa Indonesia terbatas yaitu hanya pada –kan, -an, -i, dan –nya (Ramlan,
2012: 60).
1) Sufiks –kan
Menurut Keraf (1984: 112), sufiks –kan tidak mengalami perubahan morfofonemik.
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
34
(Putrayasa, 2010: 29) menambahkan makna sufiks –kan yaitu menyatakan benefaktif
2) Sufiks -an
Menurut Chaer (2008: 54), morfofonemik yang terjadi dalam pengimbuhan sufiks –an
dapat berupa pemunculan fonem dan pergeseran fonem. Fonem yang dimunculkan
pada pengimbuhan sufiks –an yaitu fonem /w/, fonem /y/, fonem gotal /?/. Fonem /w/
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
35
muncul apabila sufiks –an diimbuhkan pada bentuk dasar yang berakhir dengan vokal
/u/. Fonem /y/ muncul apabila sufiks –an diimbuhkan pada bentuk dasar yang berakhir
dengan vokal /i/. Fonem glotal/?/ muncul apabila sufiks –an diimbuhkan pada bentuk
dasar yang berakhir dengan vokal /a/, namun pada ejaan tidak dituliskan.
Menurut Putrayasa (2010: 28), fungsi sufiks –an yaitu membentuk kata benda atau
membedakan.
Menurut (Putrayasa, 2010: 28), kata-kata yang mengandung sufiks –an dapat memiliki
Contoh: 103. Pangkalan ojek dekat pasar sudah sepi sejak sore.
104. Labuhan itu tidak jauh dari rumah kepala desa.
Contoh: 109. Aturan yang berlaku sekarang pengendara harus menyalakan lampu
setiap saat.
110. Didikan orang tua berpengaruh terhadap perilaku anak.
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
36
Contoh: 115. Mobil-mobilan yang dijual adalah barang impor dari Cina.
116. Kuda-kudaan yang dibeli dari pasar sangat murah.
(9) Suatu yang mempunyai sifat sebagai yang disebutkan pada kata dasar.
Contoh: 119. Asaman mangga sangat cocok dimakan ketika cuaca panas.
120. Manisan carica merupakan produk khas Wonosobo.
Contoh: 121. Besaran uang yang diterima setiap hari hanya cukup untuk makan.
122. Baik buruknya manusia tidak dapat diukur dari tinggian kekuasaan.
3) Sufiks –i
a) Bentuk Sufiks –i
b) Fungsi Sufiks –i
Fungsi sufiks -i yaitu untuk membentuk kata kerja transitif. Dalam hal ini kata-kata
c) Makna Sufiks –i
Chaer (2008: 119), makna yang terdapat dalam sufiks –i adalah sebagai berikut:
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
37
Contoh: 125. Kementrian Kelautan dan Perikanan datangi milad ke-52 UMP.
126. Seorang wisatawan terkena teguran karena duduki pagar pembatas.
Contoh: 127. Hormati orang tua adalah kewajiban bagi seorang anak.
128. Senangi pekerjaan akan meringankan beban hati dan pikiran.
4) Sufiks –nya
Menurut (Chaer, 2008: 163) ada dua macam –nya. Jenis –nya yang pertama dalah kata
ganti orang ketiga tunggal. Bentuk –nya kedua adalah –nya sebagai akhiran.
Fungsi sufiks –nya mengemban fungsi yaitu (a) sebagai alat nominalisasi atau
substantivasi yaitu mengubah sebuah kata menjadi kata benda, (b) menjelaskan atau
menekan kata yang di depannya, dan (c) menyatakan keterangan situasi atau suasana
Contoh: 133. Naiknya harga kebutuhan rumah tangga semakin menambah beban
masyarakat Jakarta.
134. Datangnya kepala desa membuat semangat kerja bakti warga.
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
38
d. Konfiks
Konfiks adalah afiks yang terdiri dari dua unsur yaitu di depan dan di belakang.
Dalam bahasa Indonesia konfiks terbagi menjadi ke-an, peN-an, per-an, ber-an, dan
1) Konfiks ke-an
Menurut Keraf (1984: 116), konfiks ke-an tidak mengalami perubahan bentuk.
Fungsi konfiks ke-an yaitu membentuk kata benda dan membentuk kata yang
(2) Menyatakan hal yang disebut dalam kata dasar atau peristiwa yang telah terjadi.
Contoh: 141. Seharusnya Eti membantu Ibu membuat menu berbuka puasa tetapi dia
ketiduran.
142. Sania mengalami keguguran akibat jatuh di kamar mandi.
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
39
(6) Mengandung sedikit sifat seperti yang disebut dalam kata dasar, atau
menyerupai.
Contoh: 145. Sifatnya yang masih kekanak-kanakan membuat dia cepat marah.
146. Pipinya kemerah-merahan ketika merasa malu.
2) Konfiks peN-an
Menurut Chaer (2008: 153), bentuk konfiks peN-an yaitu pe-an, pem-an, peny-an,
Bentuk atau alomorf pe-an digunakan apabila bentuk dasarnya berawal dengan fonem
Bentuk atau alomorf pem-an digunakan apabila bentuk dasarnya berawal dengan
fonem /b/, /p/, /f/, dan /v/. Fonem /p/ mengalami peluluhan.
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
40
Bentuk atau alomorf pen-an digunakan apabila bentuk dasarnya berawal dengan
Bentuk atau alomorf peng-an digunakan apabila bentuk dasarnya berawal dengan
fonem /k/, /g/, /h/, /kh/, /a/, /i/, /u/, /e/, dan /o/. Fonem /k/ mengalami peluluhan.
Bentuk atau alomorf penge-an digunakan apabila bentuk dasarnya berupa suku kata.
Fungsi konfiks peN-an yaitu membentuk kata benda (Putrayasa, 2010: 39).
Menurut Ramlan (2012: 154), konfiks peN-an jika digabungkan dengan kelas kata
(1) Menyatakan makna hal melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang
sejalan.
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
41
(2) Menyatakan cara melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan.
(3) Menyatakan makna hasil perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan.
Contoh: 149. Menurut pendengaran saya, ia termasuk mahasiswa yang sangat rajin
dan cerdas.
150. Dia memiliki pengetahuan yang luas karena dia sangat suka membaca
buku.
(4) Menyatakan makna alat yang digunakan untuk melakukan perbuatan yang
(5) Menyatakan makna tempat melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang
sejalan.
3) Konfiks per-an
Menurut Chaer (2008:156), bentuk konfiks per-an yaitu per-an, pe-an, dan pel-an.
Bentuk atau alomorf per-an digunakan apabila diturunkan dari dasar melalui verba
berbentuk ber-.
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
42
Bentuk atau alomorf pe-an digunakan apabila diturunkan dari dasar melalui verba
berbentuk be-.
Bentuk atau alomorf pel-an hanya digunakan satu-satunya pada dasar ajar melalui
Menurut Keraf (1984: 116) terdapat tiga makna konfiks per-an yaitu:
Contoh: 159. Orang itu ditangkap polisi karena sedang melakukan perjudian.
160. Perkenalan dengan tokoh agama itu berlangsung sangat singkat.
4) Konfiks ber-an
Menurut Keraf (1984: 118), konfiks ber-an dapat mengalami perubahan bentuk
menjadi be-an.
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
43
(1) Mengandung arti saling atau perbuatan dilakukan secara timbal-balik, terutama
Contoh: 161. Berkenalan secara langsung dengan Ahmad Tohari adalah impian
sejak SMA.
162. Pelajar bertangisan saat doa bersama menjelang ujian nasional.
5) Konfiks se-nya
Menurut Ramlan (2012: 164), fungsi konfiks se-nya yaitu untuk membentuk kata
Konfiks se-nya memilki makna tingkat yang paling tinggi yang dapat dicapai atau
Contoh: 165. Nilai yang bagus akan didapat dari hasil belajar serajn-rajinnya.
166. Secepatnya dokumen ini harus diselesaikan.
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
44
Afiks
Prefiks Infiks Sufiks Konfiks
meN- -el- -kan ke-an
ber- -er- -an peN-an
di- -em- -i ber-an
ter- -nya per-an
peN- se-nya
pe-
se-
per-
ke-
pra- -is
a- -wan
maha- -wati
para- -man
-da
-w
-nda
-al
-il
-iah
-if
-ik
-istis
-at
-si
-ika
- in
-ir
-ur
-ris
-us
-
isme
-isasi
-
isida
-ita
-or
-tas
(Ramlan, 2012: 60)
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
45
H. Morfofonemik
1. Pengertian Morfofonemik
fonem yang timbul sebagai akibat pertemuan morfem lain. Chaer (2012: 196),
beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa morfofonemik adalah perubahan fonem yang
Menurut Ramlan (2012: 84), dalam bahasa Indonesia terdapat tiga proses
morfofonemik yaitu proses perubahan fonem, proses penambahan fonem, dan proses
hilangnya fonem. Menurut Chaer (2012: 196), proses morfofonemik terbagi menjadi
berfokus pada pemunculan fonem, pelesapan fonem, peluluhan fonem, dan perubahan
fonem.
Proses pemunculan fonem yaitu munculnya fonem pada proses morfologi yang
pada mulanya tidak ada. Pemunculan fonem dapat dilihat dalam proses pengimbuhan
prefiks me- dengan bentuk dasar kata baca yang menjadi membaca, di mana terlihat
muncul konsonan /m/. Selain itu, dalam proses pengimbuhan sufiks –an dengan
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
46
bentuk dasar hari yang menjadi /hariyan/ dimana terlihat muncul konsonan /y/ yang
b. Pelesapan Fonem
Pelesapan fonem dapat dilihat dalam prefiks ber- pada kata renang di mana fonem /r/
fonem karena proses morfologi. Peluluhan fonem dapat dilihat dalam proses
pengimbuhan dengan prefiks meN- pada kata sikat di mana fonem /s/ pada kata sikat
itu diluluhkan dan disenyawakan dengan bunyi nasal /ny/ dari prefiks tersebut.
Demikian juga dalam pengimbuhan dengan prefiks peN- pada kata sikat di mana
fonem /s/ dari kata sikat itu diluluhkan dan disenyawakan dengan bunyi nasal /ny/ dari
morfologi. Hal ini dapat dilihat pada proses pengimbuhan prefiks ber- pada kata ajar
di mana /r/ dari prefiks itu berubah menjadi fonem /l/ (Chaer, 2012: 197).
Perhatikan!
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
47
I. Judul Berita
Menurut Komarrudin (2007: 110), judul berita adalah salah satu baris dari
baris-baris kalimat yang terletak di atas suatu berita atau artikel pada surat kabar yang
menunjukkan subjek dalam bentuk singkat dan lazimnya mencolok. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (1991: 420), judul berita adalah judul yang merupakan inti
berita dalam surat kabar, yang dicetak dengan huruf besar (tebal). Berdasarkan
pengertian dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa judul berita
adalah salah satu baris yang dicetak dengan huruf besar dan merupakan inti suatu
berita.
Santana (2005: 87), mendefinisikan surat kabar adalah lembaran kerja yang
berisi berbagai topik isu dan peristiwa tentang segala perisitiwa atau kejadian yang
Selanjutnya pengertian lain mengenai surat kabar yaitu menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1991: 979) yang mengartikan bahwa surat kabar adalah lembaran-
Salah satu surat kabar yang beredar di Banyumas adalah surat kabar Radar
Banyumas. Surat kabar Radar Banyumas dijadikan sebagai sumber data dalam
penelitian. Radar banyumas merupakan surat kabar yang terbit harian yaitu Senin
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
48
menyajikan berbagai macam berita, pemakaian imbuhan tidak lepas dalam Radar
Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang berkaitan erat satu sama
kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk belajar. Pembelajaran di sekolah
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu berkontribusi pada
2013 telah memenuhi dua dimensi kurikulum yaitu rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran (Bintari, Sudiana dan Putrayasa 2014: 5). Dimensi kurikulum 2013
terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah tentang bahan pelajaran.
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau
instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar baik berupa bahan tertulis
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
49
maupun bahan tidak tertulis. Dengan adanya bahan ajar memungkinkan peserta didik
dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan
sistematis sehingga akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan
Sekolah Menengah. Salah satu jenjang pendidikan yang dimaksudkan yakni jenjang
Indonesia berbasis teks. Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks menjadi sangat
meliputi (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan
kata atau kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan
fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks
karena bentuk bahasa yang digunakan itu mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi
Pada pembelajaran bahasa Indonesia, salah satu aspek bahasa yaitu aspek
menulis. Pada aspek menulis siswa diasumsikan banyak menggunakan kata-kata untuk
membentuk suatu kalimat sehingga nantinya akan menjadi kalimat yang efektif.
ditemukan dalam tulisan yang berupa teks eksposisi. Diasumsikan bahwa penggunaan
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
50
afiks terkait dengan bentuk, fungsi, dan makna serta teksnya dapat dijadikan sebagai
L. Teks Eksposisi
Teks eksposisi merupakan teks yang memuat penilaian, dorongan, atau ajakan-
ajakan tertentu kepada khalayak. Bentuk teks eksposisi, terutama di media massa
dapat berupa esai, tajuk rencana, ataupun tanggapan kritis (Kemendikbud, 2017: 62).
Teks eksposisi memiliki struktur teks, unsur kebahasaan, dan cara penyajian teks
eksposisi.
Struktur teks eksposisi meliputi tesis, rangkaian argumen, dan penegasan ulang
a. Tesis, yaitu berupa pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan penulis secara
yang dibahas.
jika, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu. Selain itu,
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
51
menyimpulkan.
pendapat….
perlu, harus. Selain itu menggunakan kata-kata denotatif, yaitu kata yang
bermakna sebenarnya.
sebagai berikut:
b. Membaca berbagai sumber yang berkaitan dengan isu yang dipilih; melakukan
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
52
dengan peralatan yang disediakan pihak swasta melalui perjanjian dengan pemerintah
daerah.
Contoh lain yaitu kegiatan yang dilakukan warga Kaliabang, Kota Bekasi.
Warga serta pengurus RW setempat melakukan pengolahan sampah lingkungan.
Sampah dapur atau sampah rumah tangga diubah menjadi kompos dan pupuk cair.
Sampah yang diolah adalah sampah basah langsung oleh warga. Langkah yang
dilakukan dengan sosialisasi kepada warga agar memisahkan sampah basah dan
kering. Hasil kompos yang diperoleh bisa mencukupi kebutuhan warga dan
lingkungan sekitarnya. Di samping itu, hasil kompos dari sampah lingkungan bisa
memberi kegiatan bagi warga dan pemasukan yang positif. Termasuk juga produksi
pupuk cair bisa dirasakan untuk menyuburkan tanah warga.
Berdasarkan contoh-contoh tersebut, pengolahan sampah memang tidak lepas
dari keterlibatan warga masyarakat. Masyarakat harus diajak memilah sampah organik
dan anorganik. Peranan pemerintah diperlukan di dalam masalah sosialisasi dan
pembudayaannya. Bagaimanapun masih banyak warga yang belum tahu cara
mengumpulkan dan mengolah sampah yang mereka hasilkan.
Dalam mengolah sampah diperlukan suatu teknologi. Biaya penyediaan
teknologi pengolahan sampah tersebut tidak sebanding dengan keharusan pemerintah
untuk menyiapkan dana ratusan miliar tiap tahunnya untuk perbaikan jalan gara-gara
sampah. Apabila pemerintah berhasil menggandeng pihak swasta di dalam penyediaan
teknologi sampah, biaya dapat lebih ditekan. Peran swasta juga dapat dilibatkan di
dalam penyaluran dan pembelian produk-produknya. Usaha tersebut tentunya akan
lebih ringan lagi.
(Kemendikbud, 2017: 71)
M. Kerangka Berpikir
Skripsi yang berjudul “Analisis Bentuk, Fungsi, dan Makna Afiks pada Judul
Berita Surat Kabar Radar Banyumas Edisi Februari 2017 dan Implikasinya bagi
Pembelajaran Bahasa Indonesia” termasuk dalam ilmu bahasa. Bahasa terdiri dari
komponen fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Dalam hal ini penelitian yang
dilakukan oleh peneliti termasuk dalam morfologi. Sesuai dengan judul skripsi
berkaitan dengan perubahan bentuk kata yaitu pada proses morfologi. Perubahan kata
tersebut selanjutnya dianalisis bentuk, fungsi, dan maknanya dan bagaimana implikasi
tersebut, penelitian yang dilakukan oleh peneliti berpusat pada afiksasi yaitu meliputi
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
53
53
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018
54
Afiksasi (Pembubuhan Afiks): (a) Prefiks, (b) Infiks, (c) Sufiks dan (d) Konfiks
54
Analisis Bentuk, Fungsi,... Ratna Dwi Puspita Rini, FKIP UMP 2018