Anda di halaman 1dari 11

MORFOLOGI BAHASA DAYAK POMPAKNG

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH

NURSUKI MUSTAQIM
NIM F2161151012

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


JURUSAN MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2018
2
MORFOLOGI BAHASA DAYAK POMPAKNG

Nursuki Mustaqim, Paternus Hanye, Sesilia Seli


Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan
Email: nursuki.mustaqim@yahoo.com

Abstract
The Pompakng Dayak language consists of morphemes and the word Morfem is the smallest
element that has a meaning that can be a word or part of a word. Morphem BDP also has a form,
namely the bound form and the free form. Morphological processes that occur in Dayak Pompakng
language include, affix, reduplication, and compounding. Affix form in Dayak Pompakng language
there are three kinds, namely prefix, suffix and confix. Prefix in Dayak Pompakng language there
are six kinds, namely (bo-), (meN-), (le-), (ko-), (poN-), (to-). There are two kinds of suffixes,
namely (-lah), and (-nih). Meanwhile, there are three types of confixes, namely (ko-an), (le-nih),
(meN-nih). Dayak Pompakng language there are only two repetitions, the whole repetition and
partial recurrence. The composition in the BDP has the characteristics, (1) One or all of its
elements are the subject of the word, and (2) when viewed from the nature of its construction the
elements of the compound word can’t be separated or impossible to change its structure. While the
type of the word mejemuk consists of 2 that is, based on the relationship of elements that support it
and based on the construction of the class he said.

Keywords: morphology, language, pompakng

Pendahuluan
Bahasa daerah berfungsi sebagai alat Kamokng, Borakng, Lintang Kapuas, Jonti,
penghubung dalam mayarakat serta lambang Penyelimau Hulu, Penyelimau Hilir dan
kebanggaan dan identitas daerah. Keberadaan Lintang Pelaman. Kata Pompakng (dalam
bahasa daerah juga sangat penting dalam bahasa Dayak Pompakng), artinya pantai.
pengembangan bahasa Indonesia. Kosakata Karena lokasi pemukiman mereka terletak di
dalam bahasa daerah dapat dimanfaatkan pantai sungai besar, maka mereka menyebut
sebagai pemerkaya kosakata bahasa Indonesia. diri orang Pompakng, yang kemudian dikenal
Dalam tesis ini peneliti mendeskripsikan satu sebagai suku Dayak Pompakng.
di antara bahasa daerah yang ada di Indonesia Bahasa Dayak Pompakng (BDP) tidak
khususnya Kalimantan Barat. Bahasa daerah hanya sebagai lambang kebanggaan daerah,
tersebut adalah bahasa yang dituturkan oleh lambang identitas, atau alat penghubung di
Suku Dayak Pompakng. dalam keluarga dan masyarakat tetapi,
Bahasa Dayak Pompakng yang berfungsi sebagai pendukung bahasa nasional,
selanjutnya disebut BDP merupakan satu di bahasa pengantar di Sekolah Dasar,
antara bahasa daerah yang terdapat di penggunaan dalam upacara adat, seperti
Kalimantan Barat. Suku Pompakng bermukim upacara perkawinan serta upacara syukur
di sepanjang pesisir Sungai Kapuas dan Sungai terhadap hasil panen. Dengan demikian,
Sekayam. Suku Pompakng tersebar pada 5 kedudukan dan fungsi BDP sangat penting
(lima) desa dan 7 (tujuh) dusun yaitu, desa karena berkaitan dengan pelestarian bahasa
Kamokng, Lintang Kapuas, Sungai Batu, daerah itu sendiri. Untuk menjaga dan serta
Penyelimau dan Lintang Pelaman serta dusun melestarikan bahasa daerah maka peneliti

1
berusaha untuk melakukan penelitian tentang morphology.” ‘Morfologi adalah studi tentang
bahasa daerah. Dalam penelitian ini, peneliti sebuah kata dan bagaimana kata terbentuk,
menerapkan kajian linguistik. sebagai contoh pada kata "drive" dan "er"
Linguistik adalah ilmu tentang bahasa disebut morfem. Oleh karena itu, proses di sini
(Kridalaksana, 2001:128). Linguistik berarti disebut morfologi.’
ilmu bahasa (Verhaar, 2001:3). Ilmu linguistik Sementara itu, Verhaar (1996:97)
sering disebut “linguistik umum”. Artinya ilmu menyatakan bahwa morfologi adalah suatu
linguistik tidak hanya menyelidiki salah satu cabang ilmu linguistik yang mengidentifikasi
bahasa saja, tetapi linguistik itu menyangkut satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan
bahasa pada umumnya. Setiap ilmu gramatikal. Soeparno (2002:24) menyatakan
pengetahuan lazim terdiri atas bidang-bidang bahwa morfologi adalah subdisiplin linguistik
keilmuan. Linguistik umum juga memiliki yang menelaah bentuk, proses dan prosede
tataran-tataran linguistik dari yang terkecil pembentukan kata. Dalam Kamus Besar
sampai yang terbesar. Adapun aspek linguistik Bahasa Indonesia (2008:93) disebutkan bahwa
antara lain fonologi, morfologi, sintaksis, morfologi adalah cabang ilmu linguistik
semantik, dan pragmatik. Mengingat kajian tentang morfem dan kombinasinya; ilmu
lingusitik sangat luas, peneliti akan lebih bentuk kata.
memfokuskan penelitian pada bidang Kata-kata memiliki struktur internal yang
morfologi. terdiri dari unit-unit kecil yang diatur
Morfologi adalah bagian ilmu bahasa sehubungan dengan satu sama lain dengan cara
yang membicarakan atau mempelajari seluk- tertentu. Menurut Alwasilah (1994:150)
beluk struktur kata serta pengaruh perubahan- sebuah morfem dikatakan atau diklasifikasikan
perubahan struktur kata terhadap kelas kata sebagai sebuah morfem apabila bentuk tersebut
dan arti kata. Kajian morfologi bahasa daerah ternyata bisa hadir atau ditemukan secara
membahas tentang seluk-beluk kata dalam berulang-ulang dengan bentuk lain. Misalnya
bahasa daerah. Kajian ini sangat bermanfaat dalam bahasa Indonesia terdapat morfem (di-)
bagi seseorang yang ingin mempelajari tentang yang dapat digabungkan berulang-ulang pada
bahasa daerah. Hal ini disebabkan oleh bentuk dasar seperti, dilamar, dimakan,
pembelajaran bahasa selalu dimulai dengan ditelan, dicium, dirampas, dipukul, diuji,
pembelajaran tentang kata. Ungkapan seluk- diundang, ditolak, disayang, disimak, dan lain-
beluk kata memiliki maksud yang cukup luas, lain.
yakni mencakup bentuk kata, perubahan Pembahasan mengenai morfologi tidak
bentuk kata, serta pengaruh perubahan tersebut terlepas dari bentuk asal dan bentuk dasar.
terhadap jenis dan makna kata. Dalam Sugerman (2016:29) menjelaskan bahwa
penelitian ini peneliti akan melakukan bentuk asal atau akar merupakan morfem dasar
penelitian tentang morfologi bahasa Dayak terkecil yang tidak bisa dianalisis lebih jauh
Pompakng. lagi karena morfem tersebut menjadi akar dari
sesuatu yang lebih lengkap. Menurut Ramlan
Landasan Teori (2009:49) bentuk asal merupakan satuan yang
Brinton (2002:59) menyatakan bahwa paling kecil yang menjadi asal sesuatu kata
“Morphology is study about a word and how kompleks. Sedangkan menurut Mulyono
the word formed, as if the example above the (2013:16) bentuk asal ialah semua bentuk
word “drive” and “er” are called morphemes. (morfem) tunggal yang merupakan asal dari
Therefore, a process in here is called bentukan-bentukan kompleks.

2
Bentuk turunan adalah kata yang dibentuk other morpheme or morphemes such as a root
melalui pengafiksan, reduplikasi, dan or stem or base. Artinya, Katamba menyatakan
pemajemukan. Menurut Ramlan (2001:52) bahwa sebuah afiks adalah morfem yang hanya
proses morfologik ialah proses pembubuhan terjadi bila menempel pada yang lain morfem
afiks, proses pengulangan, dan proses atau morfem seperti akar atau pangkal kata.
pemajemukan. Chaer (2008:27) menyatakan Katamba (1994: 56) menambahkan bahwa,
bahwa sejauh ini alat pembentuk dalam proses affixes consist of three types; there were
morfologi adalah (a) afiks dalam proses prefixes, suffixes and infixes. Menurut
afiksasi, (b) pengulangan dalam proses Ramlan (2009:54) afiksasi adalah proses
reduplikasi, (c) penggabungan dalam proses pembubuhan afiks pada sesuatu satuan, baik
komposisi. Berdasarkan pendapat di atas, dapat itu berupa satuan tunggal maupun bentuk
disimpulkan bahwa bentuk turunan terbagi atas kompleks untuk membentuk kata. Menurut
turunan berafiks, turunan berulang, dan Muslich (2010:38) penambahan afiks adalah
turunan majemuk. peristiwa pembentukan kata dengan jalan
Dalam bahasa Indonesia terdapat proses menambahkan afiks pada bentuk dasar.
pembentukan kata yang biasa disebut dengan Muslich (2010:26) menyebutkan bahwa jenis
proses morfologis. Menurut Chaer (2008:25) afiks adalah prefiks, infiks, sufiks dan konfiks.
proses morfologi merupakan suatu proses Menurut Ramlan (2009:63), perulangan
pembentukan kata dari sebuah bentuk dasar atau reduplikasi ialah pengulangan satuan
melalui penambahan afiks (dalam proses gramatik, baik seluruhnya maupun
afiksasi), pengulangan (dalam proses sebagiannya, baik dengan variasi fonem
reduplikasi), penggabungan (dalam proses maupun tidak. Chaer (2008:178) menyatakan
komposisi). Sementara itu, menurut Ramlan bahwa reduplikasi atau pengulangan bentuk
(2009:51) proses morfologis adalah proses satuan kebahasaan merupakan gejala yang
pembentukan kata-kata dari satuan lain yang terdapat dalam banyak bahasa di dunia ini.
merupakan bentuk dasarnya. Sementara itu, Sugerman (2016:70) berpendapat bahwa
Muslich (2013:32) menyebutkan bahwa proses pengulangan adalah proses morfologis yang
morfologis adalah peristiwa pembentukan mengubah sebuah leksemmenjadi kata setelah
morfem-morfem atau penggabungan morfem mengalami prosed morfologis reduplikasi.
yang satu dengan yang lainnya sehingga Selanjutnya Sukri (2008:56) mengatakan
menjadi kata. Macam-macam proses bahwa reduplikasi adalah pengulangan satuan
morfologis adalah pembentukan kata dengan gramatik, baik unsur yang diduplikasi itu
menambahkan morfem afiks pada bentuk sebagian, disertai fonem ataupun variasi
dasar, pembentukan kata dengan mengulang fonem. Venhar (2010:152) mengatakan bahwa
bentuk dasar dan pembentukan kata dengan reduplikasi adalah proses morfemis yang
menggabungkan dua atau lebih bentuk dasar. mengulangi bentuk dasar atau sebagian dari
Muslich (2013:35) menyatakan proses bentuk dasar tersebut.
morfologis terjadi karena adanya pembentukan Proses pengulangan merupakan peristiwa
dan penggabungan morfem yang satu dengan pembentukan kata dengan jalan mengulang
morfem yang lainnya sehingga menjadi kata. bentuk dasar, baik seluruhnya maupun
Proses penambahan afiks adalah proses sebagian, baik bervariasi fonem maupun tidak,
pelekatan imbuhan pada kata dasar. Katamba baik berkombinasi afiks maupun tidak
(2006:44) menyatakan An affix is a morpheme (Muslich, 2013:48). Berkaitan dengan
which only occurs when attached to some pendapat tersebut, S. Takdir Alisjahbana

3
(dalam Mulyono. 2013:122) menyatakan Samsuri (1994:199) menjelaskan bahwa
bahwa kata ulang atau kata berulang adalah kata majemuk atau komposisi merupakan
kata yang terjadi dari perulangan kata dasar. konstruksi yang terdiri atas dua morfem atau
Pendapat lain juga dikemukakan oleh dua kata atau lebih. Kontruksi tersebut bisa
Kridalaksana (2008:208) reduplikasi adalah berupa akar + akar, pokok + pokok, atau akar
proses dan hasil pengulangan satuan bahasa + pokok (dan sebaliknya) yang mempunyai
sebagai alat fonologi atau gramatikal. suatu pengertian. Berdasarkan beberapa
Dalam bahasa Indonesia sering didapati penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
gabungan kata yang menimbulkan suatu kata komposisi merupakan suatu proses
baru. Kata yang terjadi dari gabungan dua kata penggabungan dua kata atau penggabungan
itu lazim disebut kata majemuk. Misalnya, dua pokok kata yang membentuk kata dan
rumah sakit, meja makan, kamar gelap, mata memiliki makna baru.
kaki, keras hati, kepala batu, dan masih banyak
lagi. Menurut Muslich (2010:57) menyebutkan Metode Penelitian
komposisi adalah peristiwa bergabungnya dua Metode merupakan langkah-langkah yang
morfem dasar atau lebih secara padu dan dilakukan dalam melakukan sebuah penelitian.
menimbulkan arti yang relatif baru. Menurut Djajasudarma (2010:4) metode
Kridalaksana (2007:104) menyatakan bahwa penelitian merupakan alat, prosedur dan teknik
komposisi adalah proses penggabungan dua yang dipilih dalam melaksanakan penelitian.
leksem atau lebih yang membentuk kata. Pendapat tersebut didukung oleh Khotari
Chaer (2008:209) menyatakan komposisi (2007:7) Research methods may be understood
adalah proses penggabungan dasar dengan as all those methods/techniques that are used
dasar (biasanya berupa akar maupun bentuk for conduction of research. Research methods
berimbuhan) untuk mewadahi suatu ‘konsep’ or techniques, thus, refer to the methods the
yang belum tertampung dalam sebuah kata. researchers. Maksudnya, metode penelitian
Chaer (2008:210) menambahkan bahwa kata dapat dipahami sebagai semua metode / teknik
majemuk adalah penggabungan dua buah kata yang digunakan untuk melaksanakan
atau lebih yang memiliki makna baru. Ramlan penelitian. Metode atau teknik penelitian,
(2009:76) menyatakan bahwa kata majemuk dengan demikian, mengacu pada metode para
adalah kata yang terdiri dari dua kata sebagai peneliti.
unsurnya. Sementara itu, menurut Verhaar Untuk pembahasan masalah yang
(1996:154) kata majemuk adalah kata yang diajukan dalam tesis ini diperlukan data
terdiri dari dua kata sebagai unsurnya atau keabsahan yang relevan, yang diperoleh
salah satunya merupakan pokok kata dan yang melalui penelitian terhadap objek sasaran
lain adalah kata. Dalam Kamus Linguistik penelitian. Dalam penelitian ini akan ditempuh
(2008:111) kata majemuk adalah gabungan tiga tahapan strategis, yaitu tahapan
leksem dengan leksem seluruhnya pengumpulan data, tahapan analisis data, dan
berstatus sebagai kata yang mempunyai pola tahapan penyajian analisis data. Tahap
fonologis, gramatikal dan semantik yang pengumpulan data dilakukan dengan metode
khusus menurut kaidah bahasa yang simak dan cakap. Menurut Sudaryanto
bersangkutan, pola khusus tersebut (1988:133) disebut metode simak karena
membedakannya dari gabungan leksem yang memang berupa kegiatan menyimak
bukan kata majemuk. penggunaan bahasa. Metode simak yang
diterapkan peneliti melalui beberapa teknik

4
simak, meliputi teknik Simak Libat Cakap, dengan pendapat Mahsun (2012:257), analisis
Simak Bebas Libat Cakap, teknik rekam, dan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
teknik catat. Metode cakap yang diterapkan fokusnya pada penunjukan makna, deskripsi,
peneliti adalah teknik pancing, rekam dan penjernihan, dan penempatan data yang pada
catat. Teknik pancing dilakukan dengan cara konteksnya masing-masing dan seringkali
penunjukkan gambar. Penunjukkan gambar melukiskannya dalam bentuk kata-kata
dilakukan untuk mempermudah informan daripada angka-angka. Menurut Auerbach dan
dalam menyebutkan serta menceritakan Silverstein (2003:1) Qualitative research is
berbagai gambar yang diteliti. Tahap analisis research that involves analyzing and
data akan dilakukan dalam beberapa tahapan, interpreting texts and interviews in order to
yaitu trakskipsi, penerjemahan, klasifikasi discover meaningful patterns descriptive of a
data, dan menganalisis data. particular phenomenon. Artinya, penelitian
Pada tahap penyajian analisis data, kualitatif merupakan penelitian yang
peneliti akan menerapkan metode deskriptif. melibatkan analisis dan interpretasi teks dan
Metode ini digunakan untuk memberikan wawancara untuk menemukan pola yang
gambaran sebagaimana adanya proses bermakna deskriptif fenomena tertentu.
morfologis yang terjadi dalam BDP. Sumber data yang digunakan dalam
Sudaryanto (1988:65) mengemukakan bahwa penelitian ini adalah bahasa Dayak Pompakng
istilah diskriptif merupakan penelitian yang yang digunakan atau dituturkan oleh
dilakukan semata-mata hanya berdasarkan masyarakat Dayak Pompakng yang ada di
fakta-fakta yang ada, sehingga dihasilkan atau Desa Lintang Kapuas, Kecamatan Kapuas,
dicatat berupa pemerian bahasa yang biasa Kabupaten Sanggau. Agar penelitian ini dapat
dikatakan sifatnya seperti potret paparan terarah untuk mencapai tujuan penelitian,
seperti apa adanya. Dalam penelitian ini, peneliti telah menetapkan informan yang dapat
peneliti akan melakukan penelitian bahasa membantu dalam penelitian ini. Adapun
secara sinkronis. Penelitian bahasa secara syarat-syarat informan yang baik menurut
sinkronis adalah penelitian bahasa yang Mahsun, (2013:141) yaitu, (1) Berjenis
dilakukan dengan mengamati fenomena suatu kelamin pria atau wanita. (2) Berusia antara
bahasa pada suatu kurun waktu tertentu yang 25-65 tahun (tidak pikun). (3) Informan
bersifat deskriptif (Mahsun, 2011:86). merupakan penutur asli bahasa Dayak
Merujuk dari pendapat Sumarlam dan Pompakng. (4) Informan lahir dan dibesarkan
Mahsun tersebut, maka penelitian ini bertujuan di desa itu. (5) Berpendidikan minimal tamat
untuk mendeskripsikan, menggambarkan, atau pendidikan dasar (SD). (6) Sehat jasmani dan
melukiskan, bentuk, makna dan fungsi proses rohani. (7) Dapat berbahasa Indonesia.
morfologis dalam BDP sebagaimana adanya Data merupakan sesuatu yang digunakan
sesuai dengan kenyataan. Jadi, metode atau dibutuhkan dalam penelitian sebagai
deskriptif sinkronis sangat tepat digunakan objek yang akan diteliti. Adapun data dalam
dalam penelitian ini agar tujuan penelitian penelitian ini adalah morfologi (morfem,
dapat tercapai. afiksasi, reduplikasi dan komposisi) BDP
Penelitian terhadap proses morfologis yang dituturkan oleh masyarakat penutur BDP.
bahasa Dayak Pompakng ini berbentuk Teknik pengumpul data yang digunakan
penelitian kualitatif. Kualitatif dipilih sebagai dalam penelitian ini adalah teknik wawancara,
bentuk penelitian karena data dalam penelitian teknik simak, teknik penunjukan gambar, dan
ini berupa kata-kata bukan angka. Sesuai teknik perekaman. Alat pengumpul data dalam

5
penelitian ini adalah peneliti sendiri yang meaningful units which may constitude word
menjadi instrumen kunci. Instrumen or part of word. ‘Morfem adalah unsur terkecil
pengumpul data yang peneliti gunakan dalam yang memiliki arti yang dapat berwujud kata
penelitian ini adalah gambar, daftar swades, atau bagian kata’. Bahasa Dayak Pompakng
serta pedoman wawancara yang berfungsi terdiri atas morfem dan kata Morfem adalah
untuk mengungkapkan proses morfologis unsur terkecil yang memiliki arti yang dapat
BDP. Peneliti juga menggunakan alat perekam berwujud kata atau bagian kata. Morfem BP
untuk membantu peneliti dalam menyimak juga memiliki bentuk, yaitu bentuk terikat dan
informasi yang diungkapkan oleh informan. bentuk bebas. Morfem bentuk terikat harus
Penelitian ini menggunakan teknik selalu melekatkan diri pada morfem lain atau
pemeriksaan terhadap keabsaahan data. kata lain, seperti kata bopinah ‘berpindah’
Pengecekan terhadap keabsahan data perlu yang terdiri atas morfem terikat bo- yang
dilakukan agar data yang diperoleh benar- melekatkan diri pada kata pinah. Morfem yang
benar objektif sehingga hasil penelitian dapat terdapat dalam BDP diklasifikasikan menjadi
dipertanggung jawabkan. Menurut Moleong beberapa kelompok kelas kata, yaitu morfem
(2012:326), ada delapan teknik pengecekan nomina, verba, adjektifa dan adverbial (dalam
atau pemeriksaan keabsahan data, yaitu bentuk dasar maupun turunan).
perpanjangan keikutsertaan, ketekunan atau Bahasa Dayak Pompakng juga memiliki
keajegan pengamatan, triangulasi, pemeriksaan bentuk asal dan bentuk dasar. Bentuk asal
sejawat melalui diskusi, analisis kasus negatif, merupakan bentuk yang paling kecil yang
pengecekan anggota, uraian rinci, dan auditing. menjadi asal kata kompleks. Misalnya, kata
Menurut Moleong, (2010:247) bahwa bopuru-puru dalam bahasa Pompakng
teknik analisis data dilakukan agar tujuan memiliki bentuk dasar bopuru. Kata bopuru
penelitian dapat tercapai dengan baik, maka memiliki bentuk dasar puru. Begitu pula pada
harus ada perencanaan dan persiapan yang kata bojotuk-jotuk memiliki bentuk asal jotuk.
sistematis. Teknik Analisa Data yang Bentuk dasar bojotuk adalah jotuk. Bojotuk-
dipergunakan adalah teknik analisa data jotuk dan bojotuk memunyai bentuk asal yang
kualitatif, yaitu dengan menyajikan data yang sama yaitu jotuk, tetapi kedua kata tersebut
dimulai dengan menelaah seluruh data yang memiiki bentuk dasar yang berbeda.
tersedia dari berbagai sumber data yang Proses morfologis terjadi karena adanya
terkumpul, mempelajari data, menelaah, pembentukan dan penggabungan morfem yang
menyusunnya dalam satu satuan, yang satu dengan morfem yang lainnya sehingga
kemudian dikategorikan pada tahap menjadi kata. proses morfologis yang terjadi
berikutnya, dan memeriksa keabsahan data dalam bahasa Dayak Pompakng meliputi,
serta menafsirkannya dengan analisis sesuai afiks, reduplikasi, dan pemajemukan.
dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk Afiksasi merupakan proses morfologis
membuat kesimpulan penelitian. Setelah tahap dalam bahasa Dayak Pompakng. Proses
transkripsi,diterjemahkan, dan diklasifikasikan, afiksasi ini merupakan proses morfologis
langkah akhir ialah menganalisis data yang paling banyak ditemukan dalam pembentukan
telah diklasifikasikan. kata dalam bahasa Dayak Pompakng.
Katamba (2006:44) menyatakan An affix is a
Hasil dan Pembahasan morpheme which only occurs when attached to
Nida (dalam Sugerman, 2016:12) some other morpheme or morphemes such as a
menyatakan morpheme are the minimal root or stem or base. Artinya, sebuah afiks

6
adalah morfem yang hanya terjadi bila kotua ompu’h ‘ketua kampung’
menempel pada yang lain morfem atau morfem (2) Dilihat dari sifat konstruksinya unsur-unsur
seperti akar atau pangkal kata. Bentuk afiks kata majemuk tidak mungkin dipisahkan atau
dalam bahasa Dayak Pompakng terdapat tiga tidak mungkin diubah strukturnya. Kata
macam, yaitu prefiks, sufiks dan konfiks. majemuk roming domuh tentu tidak dapat
Prefiks dalam bahasa Dayak Pompakng diubah strukturnya maupun unsurnya. Jika
terdapat tujuh macam, yaitu (bo-), (meN-), (le- roming domuh disisipkan kata yang menjadi
), (ko-), (poN-), (to-). Sufiks terdapat empat romng dik domuh, maka artinya akan berbeda.
macam, yaitu (-lah), dan (-nih). Sementara itu, Makna kata majemuk roming domuh di sini
konfiks terdapat terdapat 1 jenis, yaitu (ko-an), merupakan rumah adat masyarakat Dayak,
(le-nih), (meN-nih). bukan hanya sekedar rumah yang panjang.
Dalam bahasa Dayak Pompakng hanya Selain itu kata roming domuh ini tidak bisa
terdapat dua bentuk pengulangan, yaitu diubah konstruksinya. Misalnya roming domuh
pengulangan seluruh, pengulangan dan menjadi domuh roming, begitu juga padang
perulangan sebagian. Proses pengulangan bol ‘lapangan bola’ menjadi bol padang.
dalam bahasa Dayak Pompakng dapat Jenis kata mejemuk terdiri atas 2 yaitu,
menyatakan beberapa makna, yaitu perulangan berdasarkan hubungan unsur-unsur yang
yang menyatakan makna ‘banyak’ yang mendukungnya serta berdasarkan pada
menyatakan kuantitas. Perulangan yang konstruksi kelas katanya. Jika didasarkan pada
menyatakan makna ‘perbuatan’ yang tersebut hubungan antar unsurnya maka, dalam BDP
pada bentuk dasar yang dilakukan berulang- ditemukan 2 pola hubungan antar unsur yaitu,
ulang. Perulangan menyatakan makna pola bentuk majemuk yang unsur pertamanya
‘perbuatan’ yang disebut pada bentuk dasarnya diterangkan (D) oleh unsur kedua
dilakukan dengan santainya atau senangnya. menerangkan (M), dan bentuk majemuk yang
Dan perulangan yang yang menyatakan makna unsur-unsurnya tidak saling menerangkan,
‘perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar itu tetapi hanya rangkaian yang sejajar (kopulatif).
dilakukan oleh dua pihak dan saling mengenai. Adapun contoh pola bentuk majemuk yang
Dengan kata lain, pengulangan itu menyatakan unsur pertamanya diterangkan (D) oleh unsur
makna’saling’. kedua menerangkan (M), seperti mandau
Kata majemuk dalam BDP memiliki ciri- domuh ‘mandau panjang’, roming domuh
ciri tersendiri, adapun ciri-ciri kata majemuk ‘rumah betang’. Untuk pola kedua yaitu bentuk
yang terdapat dalam BDP antara lain. (1) Salah majemuk yang unsur-unsurnya tidak saling
satu atau semua unsurnya berupa pokok kata. menerangkan, tetapi hanya rangkaian yang
Satuan gramatik yang unsurnya berupa kata sejajar (kopulatif). Bentuk majemuk ini dalam
dan pokok kata, atau pokok kata semua, BDP dapat dilihat dari hubungan makna antar
berdasarkan ciri ini, merupakan kata majemuk. unsurnya. Pola kedua ini terdiri atas dua jenis,
Contoh dalam BDP: yakni (a) hubungan setara, (b) hubungan
kapal dagakng ‘kapal dagang’ berlawanan.
boju adat ‘baju adat’ Berdasarkan kontruksi kelas kata, kata
manik bunga ‘kalung bunga’ majemuk dalam BDP terdiri dari lima
mosetn koja ‘mesin jahit’ kelompok yaitu, KB + KB, KB + KS, KBil +
onya muntuh ‘orang tua’ Nomina, KS + KB, dan KK+ KK..
roming domuh ‘rumah panjang’
misek minte ‘tanya minta’

7
Simpulan khususnya pada bahasa Dayak Pompakng yang
Bahasa Dayak Pompakng terdiri atas merupakan bahasa daerah di Indonesia. Bagi
morfem dan kata Morfem adalah unsur terkecil peneliti lain perlu ditekankan kembali bahwa
yang memiliki arti yang dapat berwujud kata penelitian ini merupakan deskripsi awal pada
atau bagian kata. Morfem BP juga memiliki Morfologi Bahasa Dayak Pompakng. Dengan
bentuk, yaitu bentuk terikat dan bentuk bebas. demikian, penelitian ini dapat membuka
Morfem bentuk terikat harus selalu melekatkan kemungkinan-kemungkinan untuk melakukan
diri pada morfem lain atau kata lain, seperti penelitian yang lebih luas dan mendalam.
kata bopinah ‘berpindah’ yang terdiri atas Dengan penyediaan waktu, pikiran, dan tenaga
morfem terikat bo- yang melekatkan diri pada yang lebih maksimal dalam penggalian dan
kata pinah. Bahasa Dayak Pompakng juga pengelolaan data, tentunya akan dapat
memiliki bentuk asal dan bentuk dasar. Bentuk menghasilkan penelitian yang lebih baik dan
asal merupakan bentuk yang paling kecil yang sempurna.
menjadi asal kata kompleks.
Proses morfologis terjadi karena adanya Daftar Pustaka
pembentukan dan penggabungan morfem yang Arifin dan Junaiyah. 2007. Morfologi Bentuk,
satu dengan morfem yang lainnya sehingga Makna, dan Fungsi. Jakarta: PT Grasindo.
menjadi kata. proses morfologis yang terjadi Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa
dalam bahasa Dayak Pompakng meliputi, Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
afiks, reduplikasi, dan pemajemukan. Bentuk Katamba, Francis. 1993. Morphology. New
afiks dalam bahasa Dayak Pompakng terdapat York. St. Martin's Press.
tiga macam, yaitu prefiks, sufiks dan konfiks. Khotari, C.R.2004. Research Methodology:
Prefiks dalam bahasa Dayak Pompakng Methods and Technique. New Delhi: New
terdapat tujuh macam, yaitu (bo-), (meN-), (le- Age International Publishers.
), (ko-), (poN-), (to-). Sufiks terdapat empat Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa.
macam, yaitu (-lah), dan (-nih). Sementara itu, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
konfiks terdapat terdapat 1 jenis, yaitu (ko-an), O’Grandy dan Archibald. 2016. Contemporary
(le-nih), (meN-nih). Bahasa Dayak Pompakng Linguistic Analysis: an introduction.
hanya terdapat tiga bentuk pengulangan saja, Canada. Pearson Education Canada Inc.
yaitu pengulangan seluruh, dengan perubahan Ramlan, M. 2009. Morfologi Suatu Tinjauan
fonem dan perulangan sebagian. Komposisi Deskriptif. Yogyakarta: C.V. Karyono.
dalam bahasa Dayak Pompakng terdiri atas, Samsuri. 1994. Analisis Bahasa. Jakarta:
komposisi nominal, komposisi verbal dan Erlangga.
komposisi adjektival. Pada bentuk-bentuk Sudaryanto. 1988. Metode dan Teknik Analisis
majemuk berdasarkan bentuk morfologisnya Bahasa. Jakarta: Duta Wacana University
terdiri dua bentuk yaitu, atas majemuk dasar Press.
dan majemuk berafiks. Sudaryanto. 1988. Metode Linguistik: Metode
dan Aneka Teknik Pengumpulan Data.
SARAN Yogyakarta: Gadjah Mada University
Perlunya pengembangan terhadap bahasa- Press.
bahasa daerah yang diteliti. Hal ini mengingat Sugerman, 2016. Morfologi Bahasa Indonesia
bahwa pesatnya perkembangan bahasa Kajian ke Arah Linguistik Deskriptif.
Indonesia yang ditunjang oleh keberadaan Yogyakarta:Ombak
bahasa-bahasa daerah. Dalam hal ini

8
9

Anda mungkin juga menyukai