Anda di halaman 1dari 9

KONSEP DASAR TENTANG

PENGERTIAN MORFOLOGI, MORFEM,


ALOMORF DAN PROSES

MORFONEMIS
KELOMPOK 5

1. Hoiril Amra
2. Rama Rosmanti
3. Sri Rizky Inanda Febrianti
Latar Belakang

Bahasa sangat penting dalam komunikasi baik tertulis maupun tak tertulis. Sehingga penggunaannya harus berdasar
pada kebahasaan dan perbendaharaan kata yang kaya dan lengkap. Begitu juga dengan bahasa Indonesia yang merupakan
milik bangsa Indonesia merupakan alat komunikasi yang efektif dan efisien dalam pemersatu bangsa ini.

Tata bahasa harus berlangsung sesuai dengan kelaziman penggunaannya sehingga dapat diterima oleh semua
penggunanya yaitu tata bahasa yang baku. Tata bahasa baku merupakan bahasa yang menjadi kelancaran dalam penggunaannya
dan tidak bersifa tmengekang bagi bahasa yang bersangkutan. Bahasa mempunyai struktur dan bentuk yang menyusun sebuah
kata. Oleh karena itu ilmu morfologi bahasa yang mempelajari tentang struktur dan bentuk kata yang sangat penting dipelajari oleh
bangsa ini baik dari jenjang bawah sampai jenjang atas.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dari itu dapat penulis rumuskan masalah-masalah yang terkait adalah
bagaimanakah konsep dasar tentang pengertian morfologi, morfem, alomorf dan proses morfonemis?

Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini dapat diperinci sebagai berikut untuk mengetahui konsep
dasar tentang pengertian morfologi, morfem, alomorf dan proses morfonemis.
Pengertian Morfologi

Morfologi secara etimologi berasal dari kata morf yang berarti “ilmu”. Secara harfiahnya, kata
morfologi mempunyai makna ilmu yang berkaitan dengan bentuk. Dalam kajian linguistic,
morfologi artinya ilmu yang mempelajari dan membahas tentang bentuk-bentuk dan
pembentukan kata.
Menurut (Widyastuti, 2013) bahwa “morfologi ialah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan
seluk beluk kata serta pengaruh perubahanperubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti
kata”. Di samping itu (Ramlan, 1987), menyatakan bahwa morfologi merupakan sebuah bagian
kelilmuan bahasa yang membahas tentang bentuk kata secara mendalam dan hal-hal yang
mempengaruhi bentuk kata terhadap suatu golongan dan makna kata.
2.2 Pengertian Morfem

Morfem berasal dari kata “morphe” yang berarti bentuk kata dan “ema”
yang berarti membedakan arti. Jadi sederhananya, morfem itu satuan
gramatikal terkecil yang memiliki makna. Dengan kata terkecil berarti
“satuan” itu tidak dapat dianalisis menjadi lebih kecil lagi tanpa merusak
maknanya. Morfem adalah satuan gramatikal terkecil yang mempunyai
makna (Chaer, 2008).
2.3 Pengertian Alomorf

Alomorf adalah variasi bentuk morfem terikat yang disebabkan oleh pengaruh
lingkungan yang dimasukinya, atau bisa juga dikatakan nama untuk bentuk tersebut
kalau sudah diketahui statusnya. Alomorf adalah varian bentuk dari morfem (Tarigan,
2009). Dengan kata lain alomorf adalah perwujudan konkret (di dalam penuturan)
dari sebuah morfem. Jadi setiap morfem tentu mempunyai almorf, entah satu, dua,
atau enam buah. Contohnya, morfem: me-, mem- men-, meny-, meng-, dan menge-.
2.4 Proses Morfologis/Morfemi
Proses morfologis ialah proses pembentukan kata-kata dari bentuk lain yang
merupakan dasarnya. Bentuk dasarnya itu mungkin berupa kata, seperti pada kata
terjauh yang dibentuk dari kata jauh, kata menggergaji yang dibentuk dari kata
gergaji. Proses morfologi pada dasarnya adalah proses pembentukan kata dari
sebuah bentuk dasar melalui pembubuhan afiks (dalam proses afiksasi), pengulangan
(dalam proses redukpilaksi), penggabungan (dalam proses komposisi), pemendekan
(dalam proses akronimisasi) dan pengubahan status (dalam proses konversi).
Proses morfemis ialah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang
merupakan bentuk dasarnya. Bentuk dasarnya itu berupa kata seperti pada kata
terjauh yang dibentuk dari kata jauh. Pada terjauh, kata jauh mendapat bubuhan ter-,
pada menggergaji kata gergaji mendapat bubuhan meN-, pada bertemu pokok kata
kata temu mendapat bubuhan ber-, pada kata berjalan-jalan kata berjalan menjadi
bentuk dasarnya bukannya mendapat bubuhan seperti halnya kata terjauh, melainkan
diulang.
Kesimpulan

Morfologi secara etimologi berasal dari kata morf yang berarti “ilmu”.
Secara harfiahnya, kata morfologi mempunyai makna ilmu yang berkaitan
dengan bentuk. Dalam kajian linguistic, morfologi artinya ilmu yang
mempelajari dan membahas tentang bentuk-bentuk dan pembentukan kata.

Alomorf adalah perwujudan konkret (di dalam penuturan) dari sebuah


morfem. Jadi setiap morfem tentu mempunyai almorf, entah satu, dua, atau
enam buah. Contohnya, morfem: me-, mem- men-, meny-, meng-, dan
menge-.

Proses morfemis ialah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang
merupakan bentuk dasarnya.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai