Anda di halaman 1dari 11

PRINSIP PENGENALAN MORFEM DALAM BAHASA INGGRIS:

KAJIAN MORFOLOGI

(Recognition Principles of English Morphemes: A Morphology Study)

Suhila Mahamu, Agus Nero Sofyan


Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran
Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Sumedang, Jawa Barat 45363
Pos-el: suhila20001@mail.unpad.ac.id

(Naskah Diterima 26 Januari 2021—Direvisi 29 September 2021—Disetujui 14 Oktober 2021)

Abstract
This research aims to classify and identify morphemes recognition in English. The
method used in this study is qualitative descriptive method. In providing data, the
researcher uses listening and note-taking technique. The data used in this study were
retrieved from the book Top Grammar: A Guide to Write English. While the theory
used is the theory of the principle of morpheme recognition. The results of this
discussion can be classified into six principles of morpheme recognition namely (1)
the form of indefinite pronouns, comparative and superlative degree and reflexive
pronouns; (2) singular and plural forms; (3) the form of the past participle in regular
{-d}/{-ed} and irregular {–n} forms; (4) singular and plural nouns, present and past
verbs; (5) the form of homonyms and in principle; and (6), the form of free morpheme
and bound morpheme. From the results of the classification, morpheme units can be
identified based on word form, word class and also the meaning that appears.
Keywords: English, morpheme, morphology, principle

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasi dan mengidentifikasi pengenalan
morfem dalam bahasa Inggris. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif kualitatif. Dalam tahapan penyediaan data, penulis menggunakan
teknik simak dan catat. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari
buku Top Grammar: A Guide to Write English. Teori yang digunakan adalah teori
prinsip pengenalan morfem. Hasil dari pembahasan menunjukan bahwa terdapat
enam prinsip pengenalan morfem, yaitu (1) terdapat pada bentuk indefinite pronoun,
comparative dan superlative degree, serta reflexive pronoun; (2) terdapat pada
bentuk tunggal dan jamak; (3) terdapat data pada bentuk past participle bentuk
regular {-d}/ {-ed} dan irregular {–n}; (4) terdapat pada kata benda tunggal dan
jamak dan kata kerja present serta past; (5) terdapat pada bentuk homonim; (6)
terdapat pada bentuk morfem bebas dan terikat. Dari hasil klasifikasi tersebut dapat
disimpulkan bahwa satuan morfem dapat diidentifikasi berdasarkan bentuk kata,
kelas kata, dan makna yang muncul.
Kata kunci: bahasa Inggris, morfem, morfologi, prinsip

PENDAHULUAN mempunyai beberapa fungsi, yaitu fungsi


sebagai informasi, ekspresi, adaptasi, dan
Bahasa merupakan alat komunikasi terbaik sosial kontrol (Keraf, 1991).
yang hanya dimiliki oleh manusia. Dengan Bahasa memiliki begitu banyak
adanya bahasa, manusia berinteraksi dengan hubungan dengan berbagai kehidupan
sesama. Dalam komunikasi bahasa manusia sehingga bahasa dapat dipelajari

199
Suar Bétang Vol. 16, No. 2, Desember 2021, halaman 199—209 ISSN (P) 1907-5650
ISSN (E) 2686-4975

dari berbagai sudut pandang (Gleason, menyebut sistem mental yang terlibat
1995). Sementara itu, kajian ilmiah bahasa dalam pembentukan kata atau cabang
disebut linguistik. Linguistik merupakan ilmu linguistik yang berkenaan dengan
ilmu yang memberi pemahaman kepada kata, struktur internal kata, dan
manusia tentang seluk-beluk bahasa (Lyons, bagaimana kata tersebut dibentuk.
1968). (Aronoff & Fudeman, 2005).
Menurut Chaer (2017) setiap kegiatan Yule (2016) menjelaskan bahwa
yang bersifat ilmiah tentu mempunyai morfologi merupakan cabang ilmu
objek. Begitu juga dengan linguistik yang linguistik yang mempelajari seluk beluk
mengambil bahasa sebagai objeknya. sebuah morfem. Katamba (1993)
Linguistik merupakan ilmu yang menelaah menjelaskan bahwa morfologi adalah
asas-asas umum yang berlaku pada bahasa ilmu yang mempelajari struktur kata, dan
secara universal. Sementara itu, Verhaar morfem adalah satuan makna terkecil.
(2016) menjelaskan bahwa linguistik adalah Hockett (dalam Tarigan, 1988) juga
ilmu bahasa dan merupakan nama bidang mengemukakan bahwa morfem adalah
ilmu yang bersifat linguistis atau linguistik. unsur yang terkecil yang secara
Dalam penelitian ini penulis akan individual mengandung pengertian dalam
memfokuskan salah satu kajian dari ujaran sesuatu bahasa. Morfem sebagai
linguistik, yaitu morfologi. Bauer (2007) satuan gramatikal terkecil memberikan
mendefinisikan linguistik sebagai kontribusi yang sangat besar dalam hal
pembelajaran dari semua fenomena yang pembentukan kata (Puspita, 2020).
berkaitan dengan bahasa, baik strukturnya, Crystal (dalam Ba’dulu & Herman, 2005)
penggunaannya, maupun implikasinya. mengatakan bahwa morfologi adalah
Salah unsur ilmu bahasa adalah morfologi, cabang tata bahasa yang menelaah
yaitu ilmu yang berkaitan dengan struktur struktur atau bentuk kata, utamanya
internal kata-kata. melalui penggunaan morfem.
Sementara itu, Nida (1970) Achmad, H.P. dan Abdullah (2012)
menyatakan bahwa morfologi merupakan berpendapat bahwa morfologi adalah
suatu kajian yang mempelajari tentang bagian dari ilmu kebahasaan yang
morfem dan susunannya dalam membentuk mempelajari struktur internal kata, tata
kata. Morfologi mempelajari morfem, kata, atau tata bentuk. Morfologi
morfem tersebut dibentuk menjadi kata mengkaji unsur dasar atau satuan terkecil
atau morfem kompleks. Morfem sendiri dari suatu bahasa. Satuan terkecil atau
merupakan satuan bunyi bahasa yang satuan gramatikal terkecil disebut
terkecil yang mengandung arti atau ikut morfem.
mendukung arti. Menurut Keraf Dengan definisi yang telah
(1984:51), morfologi adalah bagian dari disebutkan sebelumnya dapat disimpulkan
tata bahasa yang membicarakan bentuk bahwa morfem merupakan unit terkecil dan
kata. Secara etimologis, morfem berasal bermakna, tetapi tidak jarang yang masih
dari bahasa Yunani morph ‘bentuk’. merasa kesulitan untuk mengidentifikasi
Dalam bahasa Inggris, morph- berarti sebuah morfem. Berdasarkan hal itu, supaya
bentuk. Dalam ilmu linguistik istilah lebih mudah untuk mengenali satuan
morfologi dipakai untuk menyebut sistem morfem, ada beberapa pendapat mengenai
mental yang terlibat dalam pembentukan prinsipnya. Samsuri (1994) dalam buku
kata atau cabang ilmu linguistik yang Analisis Bahasa mengemukakan cara
berkenaan dengan kata, struktur internal mengenal morfem secara umum dengan
kata, dan pembentukan kata. Dalam ilmu memberi contoh dalam berbagai bahasa.
linguistik istilah morfologi dipakai untuk Salah satunya bahasa Inggris yang

200
Mahamu dan Sofyan: Prinsip Pengenalan Morfem ….

didasarkan atas tiga prinsip pokok berikut. berurutan dengan alomorf-alomorf suatu
Prinsip pertama, bentuk-bentuk yang morfem.
berulang yang mempunyai pengertian yang Pendapat lain diungkapkan oleh Nida
sama, termasuk morfem yang sama. Prinsip (1949). Ia mengatakan ada enam prinsip
kedua, bentuk-bentuk yang mirip susunan yang dapat digunakan untuk
fonem-fonemnya, yang mempunyai mengidentifikasi morfem suatu bahasa.
pengertian yang sama, termasuk morfem Prinsip pertama, bentuk-bentuk yang
yang sama apabila perbedaannya dapat memiliki makna yang sama dan bentuk
diterangkan secara fonologis. Prinsip ketiga, fonemik yang identik dalam semua
bentuk-bentuk yang berbeda susunan kemunculannya merupakan satu morfem.
fonem-fonemnya, yang tidak dapat Prinsip kedua, bentuk-bentuk yang
diterangkan secara fonologis perbedaan- memiliki arti yang sama dengan struktur
perbedaannya, masih dapat dianggap fonem-fonem yang berbeda, satuan-
sebagai alomorf-alomorf dari morfem yang satuan itu masih dianggap sebagai
sama atau mirip asal perbedaan-perbedaan morfem yang sama selama perbedaan
itu dapat diterangkan secara morfologis. struktur fonem-fonem dapat dijelaskan
Sementara itu, ada tiga prinsip secara fonologis. Prinsip ketiga, bentuk-
tambahan yang merupakan kesimpulan dari bentuk yang memiliki makna yang sama,
prinsip pokok. Prinsip pertama, bentuk- tetapi berbeda dalam urutan fonem-
bentuk yang sebunyi (homofon) merupakan fonemnya, meskipun perbedaan
(1) morfem-morfem yang berbeda apabila distribusinya tidak dapat ditentukan
berbeda pengertiannya, (2) morfem yang secara fonologis, masih dianggap sebagai
sama apabila pengertiannya yang satu morfem apabila satuan-satuan itu
berhubungan (atau sama) diikuti oleh mempunyai distribusi yang komplementer
distribusi yang berlainan, dan (3) morfem- berdasarkan batasan-batasan (1)
morfem yang berbeda karena meskipun kemunculan dalam deret struktur yang
pengertiannya berhubungan, distribusinya sama mendahului kemunculan pada deret
sama. Prinsip kedua, suatu bentuk dapat struktur yang berbeda dalam penentuan
dinyatakan sebagai morfem apabila (1) status morfemik, (2) distribusi
berdiri sendiri, (2) merupakan perbedaan komplementer dalam deret struktur yang
yang formal di dalam suatu deretan struktur, berbeda membentuk basis untuk
(3) terdapat di dalam kombinasi-kombinasi menggabungkan alomorf-alomorf
dengan unsur lain yang dapat berdiri sendiri menjadi satu morfem yang termasuk
atau di dalam kombinasi-kombinasi yang dalam kelas distribusi yang sama dengan
lain pula. Prinsip ketiga, jika suatu bentuk deret alomorfik yang bersangkutan dan
terdapat di dalam kombinasi-kombinasi hanya mempunyai satu alomorf atau
dengan bentuk lain yang pada gilirannya alomorf yang dapat ditentukan secara
dapat berdiri sendiri atau di dalam fonologis, (3) lingkungan taktis terdekat
kombinasi dengan bentuk-bentuk lain, mendahului lingkungan taktis jauh dalam
bentuk itu dianggap morfem. Jika di dalam menentukan status morfem, (4) kontras
suatu deretan struktur terdapat perbedaan dalam lingkungan distribusional yang
yang tidak merupakan bentuk, tetapi sama dapat diperlakukan sebagai
kekosongan, kekosongan itu dianggap submorfemis jika perbedaan dalam
sebagai (1) morfem tersendiri apabila makna alomorf menggambarkan
deretan struktur itu berurutan dengan distribusi bentuk-bentuk itu. Prinsip
morfem-morfem, dan (2) alomorf dari suatu keempat, perbedaan bentuk yang nyata
morfem apabila deretan struktur itu atau perbedaan yang ditunjukan pada
fonem atau urutan fonem dalam deretan

201
Suar Bétang Vol. 16, No. 2, Desember 2021, halaman 199—209 ISSN (P) 1907-5650
ISSN (E) 2686-4975

struktur merupakan morfem apabila atau diterapkan, sedangkan teknik ialah


dalam deretan struktur suatu satuan cara melaksanakan atau menerapkan
berparalel dengan suatu kekosongan. metode tersebut. Metode yang digunakan
Kekosongan itu merupakan morfem yang dalam penelitian ini adalah metode
termasuk ciri penting untuk membedakan deskriptif kualitatif. Metode tersebut
unit minimal dari persaman fonetik- merupakan metode penelitian yang
semantik yang disebut morfem zero. mendeskripsikan gejala atau fenomena
Prinsip kelima, bentuk-bentuk yang kebahasaan seperti apa adanya.
mempunyai struktur fonologis yang sama Menurut Djajasudarma (2010),
mungkin merupakan satu morfem, metode penelitian kualitatif merupakan
mungkin pula merupakan morfem yang sebuah metode yang menghasilkan data
berbeda berdasarkan persyaratan (1) secara deskriptif dalam masyarakat
bentuk-bentuk homofon dengan makna bahasa. Data itu dapat berbentuk data
yang jelas berbeda merupakan morfem tertulis atau lisan. Metode deskriptif
yang berbeda, (2) bentuk-bentuk adalah metode yang bertujuan
homofon dengan makna yang mendeskripsikan atau menggambarkan
berhubungan merupakan morfem yang data secara faktual.
sama apabila kelas-kelas makna Prosedur yang digunakan dalam
disejajarkan dengan perbedaan distribusi, penelitian ini adalah penyediaan data,
tetapi dapat pula merupakan morfem analisis data, dan penyajian hasil. Dalam
yang berbeda apabila kelas-kelas makna tahapan penyediaan data, peneliti
tidak disejajarkan oleh perbedaan menggunakan metode simak. Menurut
distribusi. Prinsip keenam, suatu morfem Mahsun (2017), metode simak
dapat dipisahkan jika morfem itu muncul merupakan metode yang digunakan untuk
dalam kondisi-kondisi berikut (1) berdiri memperoleh data dengan cara menyimak
sendiri, (2) dalam beberapa kombinasi pemelajaran bahasa yang tidak hanya
yang setidaknya satu di antara satuan berkaitan dengan penggunaan bahasa
yang digabungkan terjadi secara terpisah lisan, tetapi juga tertulis.
atau dalam kombinasi lain, (3) dalam Adapun data yang dikumpulkan
kombinasi tunggal, asalkan unsur yang oleh peneliti merupakan kosakata dalam
digabungkan dapat berdiri sendiri atau buku panduan tata bahasa Inggris Top
dalam kombinasi lain dengan konstituen Grammar: A Guide to Write English yang
yang tidak unik. ditulis oleh Suherman (2018). Buku itu
Berdasarkan pembahasan di atas, membahas materi dari dasar sampai
penulis memfokuskan penelitian ini pada mahir dengan penyajian yang sistematis
prinsip pengenalan morfem bahasa Inggris. dengan bahasa dan contoh-contoh yang
Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa praktis sehingga mudah dipahami.
yang eksistensinya semakin penting Teknik catat dilakukan setelah
(Budiarti, 2012). Oleh karena itu, penelitian teknik simak. Menurut Mahsun (2017),
ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan teknik catat merupakan teknik lanjutan
mengklasifikasi satuan morfem bahasa dari metode simak. Teknik catat
Inggris yang terkandung dalam buku Top digunakan dalam penelitian ini untuk
Grammar: A Guide to Write English. mengidentifikasi dan mengklasifikasi
data.
METODE PENELITIAN Dalam tahap pengumpulan data
peneliti menggunakan beberapa tahapan,
Menurut Sudaryanto (2018), metode di antaranya (1) membaca dan menyimak
merupakan cara yang harus dilaksanakan kosakata dalam buku panduan tata bahasa

202
Mahamu dan Sofyan: Prinsip Pengenalan Morfem ….

Inggris, (2) memahami makna dari Prinsip I dapat ditemukan pada kategori
kosakata dalam buku panduan tata bahasa indefinite pronoun, yaitu pada rangkaian
Inggris Top Grammar: A Guide to Write kata no one, nobody, nothing, everyone,
English secara mendalam, (3) mencatat everybody, everything, anyone, anybody,
dan mengklasifikasikan data sesuai dan anything. Prinsipnya, bentuk seperti
dengan prinsip pengenalan morfem no yang dilekatkan pada kata benda,
berdasarkan teori Nida (1970). Teknik seperti no one, nobody, dan nothing,
analisis data yang digunakan dalam merupakan morfem yang sama. Ia selalu
penelitian ini adalah teknik deskriptif memiliki bentuk fonetik dan makna yang
dengan cara menganalisis bagian-bagian sama, tidak ada. Demikian pula bentuk
yang menjadi indikator yang akan diteliti, every dalam rangkaian kata everyone,
yaitu prinsip pengenalan morfem everybody, dan everything merupakan
berdasarkan teori Nida (1970). morfem yang sama karena memiliki
bentuk fonetik dan makna yang sama,
PEMBAHASAN yaitu setiap. Bentuk any dalam anyone,
anybody, dan anything juga demikian.
Klasifikasi Prinsip Pengenalan Morfem Bentuk every dan any memiliki makna
yang pada dasarnya sama, yaitu setiap.
Dalam pembahasan ini peneliti Bentuk every dan any tidak memiliki
mengklasifikasi data berdasarkan teori bentuk fonetik yang sama sehingga dapat
prinsip pengenalan morfem oleh Nida dikatakan bahwa kedua morfem tersebut
(1949). merupakan morfem yang berbeda.
Demikian pula dengan bentuk kata benda,
Prinsip I seperti one, body, dan thing, yang selalu
muncul di belakang bentuk no, every, dan
Bentuk yang termasuk dalam prinsip I any merupakan morfem yang berbeda.
ditemukan pada indefinite pronoun, Ada pula bentuk body dalam rangkaian
comparative, superlative, dan reflexive kata nobody, everybody, dan anybody.
pronoun. Perhatikan tabel berikut. Bentuk body yang muncul merupakan
morfem yang sama. Bentuk body selalu
Tabel 1 Indefinite Pronouns memiliki bentuk fonetik dan makna yang
No. Kata Morfem Arti sama. Bentuk thing dalam rangkaian kata
1. one no one tidak ada nothing, everything, dan anything
seorang
pun merupakan morfem yang sama.
nobody no body tidak ada
seorang Tabel 2 Comparative Degree {-er} dan
pun Superlative Degree {-est}
nothing no thing tidak ada No. Kata Morfem Arti
apa-apa 1. richer rich -er lebih
2. everyone every one setiap kaya
orang dari
everybody every body setiap greater great -er lebih
orang besar
everything every thing semuanya dari
3. anyone any one setiap taller tall -er lebih
orang tinggi
anybody any body setiap 2. cheapest cheap -est paling
orang murah
anything any thing sesuatu shortest short -est paling
pendek

203
Suar Bétang Vol. 16, No. 2, Desember 2021, halaman 199—209 ISSN (P) 1907-5650
ISSN (E) 2686-4975

richest rich -est kaya kepemilikan diri sendiri dalam bentuk


greater great -est besar jamak.
tallest tall -est tinggi
Prinsip II
Pada tabel 2, bentuk {-er} yang menunjuk
kata sifat komparatif lebih…dari, seperti Bentuk yang termasuk dalam prinsip ini
cheaper, shorter, dan richer, merupakan terdapat pada bentuk tunggal dan jamak.
morfem yang sama karena berfungsi Perhatikan tabel berikut.
sebagai penanda makna komparatif.
Namun, bentuk {-er} yang melekat pada Tabel 4 Bentuk Jamak {-s}/{-es}
kata kerja biasanya bermakna tindakan. No. Morfem Bentuk Bunyi Arti
Demikian pula pada kata cheapest, Jamak
shortest, richest, greatest, dan tallest. 1. {-s} books /buk/s/ buku-
Bentuk {-est} pada rangkaian tersebut buku
dapat dikatakan sebagai morfem yang pants /pænt/s/ celana-
sama karena memiliki bentuk fonetik celana
yang sama dan memiliki makna yang shorts /ʃɔːt/s/ celana-
celana
pada dasarnya sama, yaitu ‘paling’ pendek
sebagai penanda dari bentuk superlative proofs /pruːf/s/ bukti-
degree. Kata dasar cheap, short, rich, bukti
great, dan tall beserta bentukannya pada safes /seɪf/s/ lemari-
nomor 1 dan 2 merupakan morfem yang lemari
sama karena memiliki bentuk fonetik dan besi
makna yang sama pula. 2. {-s} hands /hænd/z/ tangan-
tangan
tables /ˈteɪbl/z/ meja-
Tabel 3 Reflexive Pronouns
meja
No. Kata Morfem Arti
trees /triː/z/ pohon-
1. myself my self saya sendiri
pohon
boys /bɔɪ/z/ anak-
yourself your self anda sendiri
anak
herself her self dirinya
lelaki
sendiri
(perempuan) days /deɪ/z/ hari-hari
himself him self dirinya keys /kiː/z/ kunci-
sendiri kunci
(lelaki) jeans /dʒiːn/z/ celana-
itself it self itu sendiri celana
2. themselves them selves mereka jeans
sendiri photos /ˈfəʊtəʊ/z/ foto-
ourselves our selves kita sendiri foto
3. {-es} buses /bʌs/əz/ bus-bus
Prinsip I terdapat pula dalam reflexive
classes /klɑːs/ əz/ kelas-
pronoun. Morfem {-self} dalam
kelas
rangkaian myself, yourself, herself, boxes /bɒks/əz/ kotak-
himself, dan itself merupakan morfem kotak
yang sama karena memiliki bentuk quizzes /kwɪz/əz/ ulangan-
fonetik dan makna dasar yang sama, yaitu ulangan
menunjukkan kepemilikan diri sendiri benches /bentʃ/ əz/ bangku-
dalam bentuk tunggal. Demikian pula {- bangku
selves} pada kata themselves dan brushes /brʌʃ/ əz/ sikat-
sikat
ourselves yang menunjukkan makna

204
Mahamu dan Sofyan: Prinsip Pengenalan Morfem ….

Dalam bahasa Inggris penanda jamak Tabel 5 Regular Past Participle {-d}/{-ed}
memiliki lebih dari satu bentuk. dan Irregular {-n}
No. Morf. Inf. Regular Irregular Arti
Perbedaan antara dua bentuk tersebut
dapat dijelaskan secara fonologis, yaitu 1. -d/ shave shaved shaven mencukur
pada rangkaian kata books, pants, shorts, -n
strewe strewed strewn menaburkan
proofs, safes, hands tables, trees, boys, prove proved proven membuktikan
days, keys, jeans, photos buses, classes, wake waked waken bangun
boxes, quizzes, dan benches. 2. -ed/ hew hewed hewn menebang
Bentuk tersebut memiliki struktur -n
mow mowed mown memotong
fonologis berbeda. Pada data 1 terdapat rumput
akhiran {-s} dalam kata books, pants, saw sawed sawn menggergaji
shorts, proofs, safes, dan hands. Pada sew sewed sewn menjahit
data 2 akhiran {-s} berbunyi {-z} dalam show showed shown menunjukan
tables, trees, boys, days, keys, jeans, dan sow sowed sown menyebarkan

photos. Data 3 akhiran {-es} berbunyi {- strew strewed strewn menaburkan


iz} dalam buses, classes, boxes, quizzes,
dan benches. Bentuk tersebut memiliki Yang dimaksud dengan distribusi
struktur fonologis yang berbeda, tetapi komplementer adalah perbedaan bentuk
memiliki makna yang sama. Bentuk {-s} yang disejajarkan dengan perbedaan
dan {-es} memiliki kesamaan makna dan distribusi. Prinsip ini terdapat dalam
memiliki struktur fonetik atau urutan bentuk past participle yang merupakan
fonem yang dapat ditentukan oleh jenis bentuk kata kerja ketiga. Dalam bahasa
konsonan atau fonem di akhir kata Inggris bentuk past participle terdiri atas
tersebut. dua bentuk, yaitu regular dan irregular.
Bunyi {-s} atau {-es} dalam bahasa Bentuk regular merupakan bentuk
Inggris dapat diucapkan dengan tiga perubahan kata kerja yang beraturan,
bunyi yang berbeda, yaitu /s/, /z/, dan /iz/. biasanya berakhiran {–d}/{–ed},
Perbedaan dalam pengucapannya dapat sedangkan bentuk irregular merupakan
dijelaskan secara fonologis, yaitu (a) bentuk perubahan kata kerja yang tidak
dilafalkan dengan bunyi /s/ apabila beraturan. Kedua bentuk memiliki
melekat pada kata-kata yang berakhiran kekhasan semantik atau makna yang
voiceless consonants /p/, /t/, /k/, dan /f/; sama, yaitu digunakan untuk menentukan
(b) dilafalkan dengan bunyi /z/ apabila bentuk perubahan kata kerja ketiga yang
melekat pada kata-kata yang berakhiran menunjuk pada aktivitas yang bersifat
voiced consonants atau konsonan pasif. Namun, kedua bentuk tersebut
bergetar /b/, /d/, /g/, /l/, /r/, /w/, /m/, /n/, memiliki struktur fonologis yang
/v/, dan /y/; dan (3) dilafalkan dengan berbeda. Bentuk regular past participle
bunyi /iz/ apabila melekat pada kata-kata yang berakhiran dengan {-d}/{-ed} dan
yang berakhiran bunyi mendesis /tʃ/, /dʒ/, bentuk irregular past participle termasuk
/s/, dan /z/. dalam rangkaian struktur yang sama,
yaitu rangkaian bentuk yang
Prinsip III berhubungan secara struktural karena
memiliki ciri-ciri umum yang sama.
Bentuk yang termasuk dalam prinsip ini Batasan-batasan prinsip itu ialah (1)
terdapat pada bentuk past participle. bentuk-bentuk yang berakhiran {-d}/{-
Perhatikan tabel berikut. ed} dan {-n} memiliki unsur-unsur
pembentukan kata yang tidak identik,
tetapi memiliki struktur yang sama, yaitu

205
Suar Bétang Vol. 16, No. 2, Desember 2021, halaman 199—209 ISSN (P) 1907-5650
ISSN (E) 2686-4975

menentukan ciri-ciri umum pada kata Tabel 7 Kata Kerja Present dan Past
kerja ketiga atau past participle; (2) No. Present Past Arti
(V1) (V2)
perbedaan distribusi regular past
participle yang berakhiran {-d}/{-ed} 1. beset beset menyerang
2. bet bet bertaruh
dapat diterangkan secara fonologis, tetapi
3. broadcast broadcast menyiarkan
perbedaan distribusi antara regular past 4. burst burst meletus
participle {-d}/{-ed} dan bentuk irregular 5. cut cut memotong
{-n} tidak dapat dijelaskan karena 6. hurt hurt menyakiti
merupakan distribusi komplementer; (3) 7. let let membiarkan
menentukan status morfemik lebih 8. outbid outbid menawar
diutamakan dengan mengidentifikasi lebih tinggi
9 put put meletakkan
lingkungan taktis langsung, yaitu
10. read read membaca
mengidentifikasi konstruksi langsung 11. reset reset memasang
pada setiap morfem, daripada lingkungan lagi
taktis tidak langsung. Sebagai contoh, 12. shed shed mencucurkan
rangkaian kata shaved, strewed, proved, 13. shut shut menutup
dan waked merupakan lingkungan taktis 14. slit slit membelah
langsung {-ed} dari bentuk dasar shave, 15. upset upset mengganggu
strewe, prove, dan wake, sedangkan
Dalam bahasa Inggris kata kerja lampau
bentuk was dan were dalam was shaved,
was strewed, ware proved, dan were biasanya ditandai {-d}/{-ed}. Namun,
waked merupakan lingkungan taktis tidak bentuk kata kerja past atau lampau beset,
bet, broadcast, burst, cut, hurt, let,
langsung dari {-d}; (4) karena bentuk
outbid, put, read, reset, shed, shut, slit,
regular yang berakhiran {-d}/{-ed} dan
dan upset ditandai dengan kekosongan.
bentuk irregular yang berakhiran {-n}
Kekosongan itu merupakan morfem yang
memiliki urutan fonem yang berbeda dari
disebut morfem zero.
bentuk past participle, kedua bentuk
tersebut dianggap sebagai morfem yang
Prinsip V
sama.
Prinsip ini ditemukan pada bentuk
Prinsip IV homonim. Prinsip ini berhubungan
dengan semantik (makna) pada bentuk-
Bentuk yang termasuk dalam prinsip ini bentuk yang homofon berdasarkan
ditemukan pada kata benda tunggal, kata persyaratan (1) bentuk-bentuk homofon
benda jamak, dan kata kerja present dan dengan makna yang jelas berbeda
past. Perhatikan tabel berikut. merupakan morfem yang berbeda dan (2)
bentuk-bentuk homofon dengan makna
Tabel 6 Kata Benda Tunggal dan Jamak
No. Singular Plural Arti
yang berhubungan merupakan morfem
1. deer deer rusa yang sama apabila kelas-kelas makna
2. fish fish ikan disejajarkan dengan perbedaan distribusi,
3. swine Swine babi tetapi dapat pula merupakan morfem
yang berbeda apabila kelas-kelas makna
Dalam bahasa Inggris penanda jamak tidak disejajarkan oleh perbedaan
biasanya ditandai dengan {-s}/{-es}. distribusi. Perhatikan tabel berikut.
Kata deer, fish, dan swine ditandai
dengan kekosongan, yaitu tidak ditandai
{-s}/{-es} pada bentuk jamaknya. Bentuk
tersebut merupakan morfem zero.

206
Mahamu dan Sofyan: Prinsip Pengenalan Morfem ….

Tabel 8 Homonim digabungkan terjadi secara terpisah atau


No. Kata Arti dalam kombinasi lain, dan (3) dalam
1. bear beruang menderita kombinasi tunggal asal unsur yang
2. book buku memesan digabungkan dapat berdiri sendiri atau
3. can dapat kaleng
4. cast melemparkan cetakan
dalam kombinasi lain dengan konstituen
5. cover penutup sampul yang tidak unik. Perhatikan tabel berikut.
6. kind baik jenis
7. lie berbohong berbaring Tabel 9
8. like seperti suka Morfem Bebas dan Morfem Terikat
9. light lampu ringan No. Kata Morfem Morfem
10. mine milikku ranjau Bebas Terikat
11. second kedua detik 1. fluently fluent -ly
12. fly terbang lalat 2. quickly quick -ly
13. full penuh kenyang 3. calmly calm -ly
14. great besar hebat 4. nicely nice -ly
15. hot panas pedas 5. sadly sad -ly
16. iron besi setrika 6. finally final -ly
17. fish ikan mengail 7. advised advise -d
8. called call -ed
9. offered offer -ed
Dalam homonim terdapat bentuk-bentuk 10. prayed pray -ed
yang sebunyi, tetapi memiliki makna 11. finished finish -ed
yang berbeda. Kata bear yang dapat 12. brushes brush -es
bermakna beruang dan menderita 13. boxes box -es
14. photos photo -s
merupakan morfem yang berbeda.
15. cheaper cheap -er
Demikian pula kata book yang bermakna 16. shortest short -est
buku dan memesan juga merupakan dua 17. discontinue continue dis-
morfem yang berbeda. Pada data nomor 18. dislike like dis-
17, kata fish memiliki makna ikan dan
kata kerja mengail. Perbedaan makna Berdasarkan tabel 9, morfem dapat
disejajarkan dengan perbedaan distribusi. dipisahkan jika terjadi pada kondisi
Yang pertama adalah kata benda dan sebagai berikut. Bentuk fluent, quick,
yang kedua adalah kata kerja. Homonim calm, nice, sad, final, advise, call, offer,
merupakan morfem yang sama apabila pray, finish, brush, box, photo, cheap,
mempunyai makna yang sama atau short, continue, dan like adalah bentuk-
berhubungan dan mempunyai kelas-kelas bentuk yang diidentifikasi sebagai
makna yang disejajarkan oleh perbedaan morfem terpisah karena dapat berdiri
distribusi. Morfem merupakan morfem sendiri. Morfem-morfem tertentu tidak
yang berbeda jika mempunyai makna pernah muncul secara terpisah, seperti
yang berbeda dan mempunyai kelas-kelas bentuk {-ly} pada rangkaian kata fluently,
makna yang tidak disejajarkan oleh quickly, calmly, nicely, sadly, dan finally.
perbedaan distribusi. Namun, bentuk {-ly} dapat diidentifikasi
sebagai morfem karena unsur-unsur yang
Prinsip VI memunculkannya dapat ditemukan
secara terpisah, yaitu fluent, quick, calm,
Bentuk yang termasuk dalam prinsip ini nice, sad, dan final. Kondisi kedua tidak
adalah morfem bebas dan morfem terikat mensyaratkan bahwa semua elemen yang
dengan syarat (1) berdiri sendiri, (2) bergabung memiliki kemunculan
dalam beberapa kombinasi yang independen, tetapi setidaknya satu bentuk
setidaknya satu di antara satuan yang dalam deret struktural tersebut memiliki

207
Suar Bétang Vol. 16, No. 2, Desember 2021, halaman 199—209 ISSN (P) 1907-5650
ISSN (E) 2686-4975

kapasitas kemunculan dalam isolasi atau Bauer, L. (2007). The Linguistics


dalam kombinasi lainnya. Student’s Handbook. Edinburgh:
Bentuk yang berakhiran {-ed}, {-s}, Edinburgh University Press.
{-es}, {-er}, dan {-est} dapat diidentifikasi Budiarti, A. (2012). Interferensi Bahasa
sebagai morfem karena unsur-unsur yang Indonesia ke dalam Bahasa Inggris
memunculkannya dapat ditemukan pada Abstrak Jurnal Ilmiah. Bahasa
secara terpisah, yaitu advise, call, offer, dan Seni, 41(1).
pray, finish, brush, box, photo, cheap, dan Chaer, A. (2003). Linguistik Umum.
short. Demikian pula kata dislike dan Jakarta: Rineka Cipta.
discontinue. Awalan {dis-} dapat Djajasudarma, T. F. (2010). Metode
diidentifikasi sebagai morfem karena Linguistik. Bandung: PT Refika
unsur-unsur yang memunculkannya Aditama.
dapat ditemukan secara terpisah, yaitu Gleason, H. A. (1995). An Introduction to
like dan continue. Namun, awalan {dis-} Descriptive Linguitics. London:
tidak dapat berdiri sendiri dan merupakan Holt, Rinehart and Winston.
morfem terikat, sedangkan satuan like Katamba, F. (1993). Morphology. New
dan continue dapat berdiri sendiri dan York: St. Martin Press.
merupakan morfem bebas. https://doi.org/10.1007/978-1-349-
22851-5
PENUTUP Keraf, G. (1991). Tata Bahasa Rujukan
Bahasa Indonesia. Jakarta:
Berdasarkan analisis dapat disimpulkan Grasindo.
bahwa terdapat beberapa bentuk morfem Lyons, J. (1968). Introduction to
yang dapat diklasifikasi berdasarkan Theoretical Linguistics.
enam prinsip pengenalan morfem Cambridge: Cambridge University
tersebut. Berdasarkan hasil klasifikasi Press.
tersebut dapat disimpulkan bahwa https://doi.org/10.1017/CBO97811
morfem dapat diidentifikasi berdasarkan 39165570
bentuk kata, kelas kata, dan makna yang Mahsun. (2017). Metode Penelitian
muncul. Hal itu sangat membantu untuk Bahasa: Tahapan, Strategi,
mengidentifikasi satuan morfem dalam Metode, dan Tekniknya. Jakarta:
kajian morfologi. Raja Grafindo Persada.
Prinsip pengenalan morfem tidak Mark Aronoff, K. F. (2005). What is
hanya dikaji dalam bahasa Inggris, tetapi Morphology? Oxford: Blackwell
oleh semua bahasa. Oleh karena itu, Publishing.
penulis menyarankan para peneliti Nida, E. (1949). Morphology The
mengkaji prinsip pengenalan morfem dari Descriptive Analys of Words.
bahasa atau sumber data yang berbeda. Michigan: University of Michigan
Press.
DAFTAR PUSTAKA Puspita, Y. (2020). Pembelajaran
Morfem dan Alomorf dalam
Achmad, H.P. and Abdullah, A. (2012). Bahasa Indonesia. Makalah tanpa
Linguistik Umum. Jakarta: tahun.
Erlangga. Samsuri. (1994). Analisis Bahasa.
Ba’dulu, A. M. (2005). Morfosintaksis. Jakarta: Erlangga.
Jakarta: Rineka Cipta. Sudaryanto. (2018). Metode dan Aneka
Teknik Analisis Bahasa: Pengantar
Penelitian Wahana Kebudayaan

208
Mahamu dan Sofyan: Prinsip Pengenalan Morfem ….

Secara Linguistis. Yogyakarta:


Sanata Dharma University Press.
Suherman. (2018). Top Grammar: A
Guide to Write English. Kediri: CV
Resonansi Ilmu.
Tarigan, H. G. (1988). Pengajaran
Morfologi. Bandung: Angkasa.
Verhaar, J. W. M. (2016). Asas-asas
Linguistik Umum. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Yule, G. (2016). The Study of Language.
Cambridge: Cambridge University
Press.

209

Anda mungkin juga menyukai