KAJIAN MORFOLOGI
Abstract
This research aims to classify and identify morphemes recognition in English. The
method used in this study is qualitative descriptive method. In providing data, the
researcher uses listening and note-taking technique. The data used in this study were
retrieved from the book Top Grammar: A Guide to Write English. While the theory
used is the theory of the principle of morpheme recognition. The results of this
discussion can be classified into six principles of morpheme recognition namely (1)
the form of indefinite pronouns, comparative and superlative degree and reflexive
pronouns; (2) singular and plural forms; (3) the form of the past participle in regular
{-d}/{-ed} and irregular {–n} forms; (4) singular and plural nouns, present and past
verbs; (5) the form of homonyms and in principle; and (6), the form of free morpheme
and bound morpheme. From the results of the classification, morpheme units can be
identified based on word form, word class and also the meaning that appears.
Keywords: English, morpheme, morphology, principle
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasi dan mengidentifikasi pengenalan
morfem dalam bahasa Inggris. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif kualitatif. Dalam tahapan penyediaan data, penulis menggunakan
teknik simak dan catat. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari
buku Top Grammar: A Guide to Write English. Teori yang digunakan adalah teori
prinsip pengenalan morfem. Hasil dari pembahasan menunjukan bahwa terdapat
enam prinsip pengenalan morfem, yaitu (1) terdapat pada bentuk indefinite pronoun,
comparative dan superlative degree, serta reflexive pronoun; (2) terdapat pada
bentuk tunggal dan jamak; (3) terdapat data pada bentuk past participle bentuk
regular {-d}/ {-ed} dan irregular {–n}; (4) terdapat pada kata benda tunggal dan
jamak dan kata kerja present serta past; (5) terdapat pada bentuk homonim; (6)
terdapat pada bentuk morfem bebas dan terikat. Dari hasil klasifikasi tersebut dapat
disimpulkan bahwa satuan morfem dapat diidentifikasi berdasarkan bentuk kata,
kelas kata, dan makna yang muncul.
Kata kunci: bahasa Inggris, morfem, morfologi, prinsip
199
Suar Bétang Vol. 16, No. 2, Desember 2021, halaman 199—209 ISSN (P) 1907-5650
ISSN (E) 2686-4975
dari berbagai sudut pandang (Gleason, menyebut sistem mental yang terlibat
1995). Sementara itu, kajian ilmiah bahasa dalam pembentukan kata atau cabang
disebut linguistik. Linguistik merupakan ilmu linguistik yang berkenaan dengan
ilmu yang memberi pemahaman kepada kata, struktur internal kata, dan
manusia tentang seluk-beluk bahasa (Lyons, bagaimana kata tersebut dibentuk.
1968). (Aronoff & Fudeman, 2005).
Menurut Chaer (2017) setiap kegiatan Yule (2016) menjelaskan bahwa
yang bersifat ilmiah tentu mempunyai morfologi merupakan cabang ilmu
objek. Begitu juga dengan linguistik yang linguistik yang mempelajari seluk beluk
mengambil bahasa sebagai objeknya. sebuah morfem. Katamba (1993)
Linguistik merupakan ilmu yang menelaah menjelaskan bahwa morfologi adalah
asas-asas umum yang berlaku pada bahasa ilmu yang mempelajari struktur kata, dan
secara universal. Sementara itu, Verhaar morfem adalah satuan makna terkecil.
(2016) menjelaskan bahwa linguistik adalah Hockett (dalam Tarigan, 1988) juga
ilmu bahasa dan merupakan nama bidang mengemukakan bahwa morfem adalah
ilmu yang bersifat linguistis atau linguistik. unsur yang terkecil yang secara
Dalam penelitian ini penulis akan individual mengandung pengertian dalam
memfokuskan salah satu kajian dari ujaran sesuatu bahasa. Morfem sebagai
linguistik, yaitu morfologi. Bauer (2007) satuan gramatikal terkecil memberikan
mendefinisikan linguistik sebagai kontribusi yang sangat besar dalam hal
pembelajaran dari semua fenomena yang pembentukan kata (Puspita, 2020).
berkaitan dengan bahasa, baik strukturnya, Crystal (dalam Ba’dulu & Herman, 2005)
penggunaannya, maupun implikasinya. mengatakan bahwa morfologi adalah
Salah unsur ilmu bahasa adalah morfologi, cabang tata bahasa yang menelaah
yaitu ilmu yang berkaitan dengan struktur struktur atau bentuk kata, utamanya
internal kata-kata. melalui penggunaan morfem.
Sementara itu, Nida (1970) Achmad, H.P. dan Abdullah (2012)
menyatakan bahwa morfologi merupakan berpendapat bahwa morfologi adalah
suatu kajian yang mempelajari tentang bagian dari ilmu kebahasaan yang
morfem dan susunannya dalam membentuk mempelajari struktur internal kata, tata
kata. Morfologi mempelajari morfem, kata, atau tata bentuk. Morfologi
morfem tersebut dibentuk menjadi kata mengkaji unsur dasar atau satuan terkecil
atau morfem kompleks. Morfem sendiri dari suatu bahasa. Satuan terkecil atau
merupakan satuan bunyi bahasa yang satuan gramatikal terkecil disebut
terkecil yang mengandung arti atau ikut morfem.
mendukung arti. Menurut Keraf Dengan definisi yang telah
(1984:51), morfologi adalah bagian dari disebutkan sebelumnya dapat disimpulkan
tata bahasa yang membicarakan bentuk bahwa morfem merupakan unit terkecil dan
kata. Secara etimologis, morfem berasal bermakna, tetapi tidak jarang yang masih
dari bahasa Yunani morph ‘bentuk’. merasa kesulitan untuk mengidentifikasi
Dalam bahasa Inggris, morph- berarti sebuah morfem. Berdasarkan hal itu, supaya
bentuk. Dalam ilmu linguistik istilah lebih mudah untuk mengenali satuan
morfologi dipakai untuk menyebut sistem morfem, ada beberapa pendapat mengenai
mental yang terlibat dalam pembentukan prinsipnya. Samsuri (1994) dalam buku
kata atau cabang ilmu linguistik yang Analisis Bahasa mengemukakan cara
berkenaan dengan kata, struktur internal mengenal morfem secara umum dengan
kata, dan pembentukan kata. Dalam ilmu memberi contoh dalam berbagai bahasa.
linguistik istilah morfologi dipakai untuk Salah satunya bahasa Inggris yang
200
Mahamu dan Sofyan: Prinsip Pengenalan Morfem ….
didasarkan atas tiga prinsip pokok berikut. berurutan dengan alomorf-alomorf suatu
Prinsip pertama, bentuk-bentuk yang morfem.
berulang yang mempunyai pengertian yang Pendapat lain diungkapkan oleh Nida
sama, termasuk morfem yang sama. Prinsip (1949). Ia mengatakan ada enam prinsip
kedua, bentuk-bentuk yang mirip susunan yang dapat digunakan untuk
fonem-fonemnya, yang mempunyai mengidentifikasi morfem suatu bahasa.
pengertian yang sama, termasuk morfem Prinsip pertama, bentuk-bentuk yang
yang sama apabila perbedaannya dapat memiliki makna yang sama dan bentuk
diterangkan secara fonologis. Prinsip ketiga, fonemik yang identik dalam semua
bentuk-bentuk yang berbeda susunan kemunculannya merupakan satu morfem.
fonem-fonemnya, yang tidak dapat Prinsip kedua, bentuk-bentuk yang
diterangkan secara fonologis perbedaan- memiliki arti yang sama dengan struktur
perbedaannya, masih dapat dianggap fonem-fonem yang berbeda, satuan-
sebagai alomorf-alomorf dari morfem yang satuan itu masih dianggap sebagai
sama atau mirip asal perbedaan-perbedaan morfem yang sama selama perbedaan
itu dapat diterangkan secara morfologis. struktur fonem-fonem dapat dijelaskan
Sementara itu, ada tiga prinsip secara fonologis. Prinsip ketiga, bentuk-
tambahan yang merupakan kesimpulan dari bentuk yang memiliki makna yang sama,
prinsip pokok. Prinsip pertama, bentuk- tetapi berbeda dalam urutan fonem-
bentuk yang sebunyi (homofon) merupakan fonemnya, meskipun perbedaan
(1) morfem-morfem yang berbeda apabila distribusinya tidak dapat ditentukan
berbeda pengertiannya, (2) morfem yang secara fonologis, masih dianggap sebagai
sama apabila pengertiannya yang satu morfem apabila satuan-satuan itu
berhubungan (atau sama) diikuti oleh mempunyai distribusi yang komplementer
distribusi yang berlainan, dan (3) morfem- berdasarkan batasan-batasan (1)
morfem yang berbeda karena meskipun kemunculan dalam deret struktur yang
pengertiannya berhubungan, distribusinya sama mendahului kemunculan pada deret
sama. Prinsip kedua, suatu bentuk dapat struktur yang berbeda dalam penentuan
dinyatakan sebagai morfem apabila (1) status morfemik, (2) distribusi
berdiri sendiri, (2) merupakan perbedaan komplementer dalam deret struktur yang
yang formal di dalam suatu deretan struktur, berbeda membentuk basis untuk
(3) terdapat di dalam kombinasi-kombinasi menggabungkan alomorf-alomorf
dengan unsur lain yang dapat berdiri sendiri menjadi satu morfem yang termasuk
atau di dalam kombinasi-kombinasi yang dalam kelas distribusi yang sama dengan
lain pula. Prinsip ketiga, jika suatu bentuk deret alomorfik yang bersangkutan dan
terdapat di dalam kombinasi-kombinasi hanya mempunyai satu alomorf atau
dengan bentuk lain yang pada gilirannya alomorf yang dapat ditentukan secara
dapat berdiri sendiri atau di dalam fonologis, (3) lingkungan taktis terdekat
kombinasi dengan bentuk-bentuk lain, mendahului lingkungan taktis jauh dalam
bentuk itu dianggap morfem. Jika di dalam menentukan status morfem, (4) kontras
suatu deretan struktur terdapat perbedaan dalam lingkungan distribusional yang
yang tidak merupakan bentuk, tetapi sama dapat diperlakukan sebagai
kekosongan, kekosongan itu dianggap submorfemis jika perbedaan dalam
sebagai (1) morfem tersendiri apabila makna alomorf menggambarkan
deretan struktur itu berurutan dengan distribusi bentuk-bentuk itu. Prinsip
morfem-morfem, dan (2) alomorf dari suatu keempat, perbedaan bentuk yang nyata
morfem apabila deretan struktur itu atau perbedaan yang ditunjukan pada
fonem atau urutan fonem dalam deretan
201
Suar Bétang Vol. 16, No. 2, Desember 2021, halaman 199—209 ISSN (P) 1907-5650
ISSN (E) 2686-4975
202
Mahamu dan Sofyan: Prinsip Pengenalan Morfem ….
Inggris, (2) memahami makna dari Prinsip I dapat ditemukan pada kategori
kosakata dalam buku panduan tata bahasa indefinite pronoun, yaitu pada rangkaian
Inggris Top Grammar: A Guide to Write kata no one, nobody, nothing, everyone,
English secara mendalam, (3) mencatat everybody, everything, anyone, anybody,
dan mengklasifikasikan data sesuai dan anything. Prinsipnya, bentuk seperti
dengan prinsip pengenalan morfem no yang dilekatkan pada kata benda,
berdasarkan teori Nida (1970). Teknik seperti no one, nobody, dan nothing,
analisis data yang digunakan dalam merupakan morfem yang sama. Ia selalu
penelitian ini adalah teknik deskriptif memiliki bentuk fonetik dan makna yang
dengan cara menganalisis bagian-bagian sama, tidak ada. Demikian pula bentuk
yang menjadi indikator yang akan diteliti, every dalam rangkaian kata everyone,
yaitu prinsip pengenalan morfem everybody, dan everything merupakan
berdasarkan teori Nida (1970). morfem yang sama karena memiliki
bentuk fonetik dan makna yang sama,
PEMBAHASAN yaitu setiap. Bentuk any dalam anyone,
anybody, dan anything juga demikian.
Klasifikasi Prinsip Pengenalan Morfem Bentuk every dan any memiliki makna
yang pada dasarnya sama, yaitu setiap.
Dalam pembahasan ini peneliti Bentuk every dan any tidak memiliki
mengklasifikasi data berdasarkan teori bentuk fonetik yang sama sehingga dapat
prinsip pengenalan morfem oleh Nida dikatakan bahwa kedua morfem tersebut
(1949). merupakan morfem yang berbeda.
Demikian pula dengan bentuk kata benda,
Prinsip I seperti one, body, dan thing, yang selalu
muncul di belakang bentuk no, every, dan
Bentuk yang termasuk dalam prinsip I any merupakan morfem yang berbeda.
ditemukan pada indefinite pronoun, Ada pula bentuk body dalam rangkaian
comparative, superlative, dan reflexive kata nobody, everybody, dan anybody.
pronoun. Perhatikan tabel berikut. Bentuk body yang muncul merupakan
morfem yang sama. Bentuk body selalu
Tabel 1 Indefinite Pronouns memiliki bentuk fonetik dan makna yang
No. Kata Morfem Arti sama. Bentuk thing dalam rangkaian kata
1. one no one tidak ada nothing, everything, dan anything
seorang
pun merupakan morfem yang sama.
nobody no body tidak ada
seorang Tabel 2 Comparative Degree {-er} dan
pun Superlative Degree {-est}
nothing no thing tidak ada No. Kata Morfem Arti
apa-apa 1. richer rich -er lebih
2. everyone every one setiap kaya
orang dari
everybody every body setiap greater great -er lebih
orang besar
everything every thing semuanya dari
3. anyone any one setiap taller tall -er lebih
orang tinggi
anybody any body setiap 2. cheapest cheap -est paling
orang murah
anything any thing sesuatu shortest short -est paling
pendek
203
Suar Bétang Vol. 16, No. 2, Desember 2021, halaman 199—209 ISSN (P) 1907-5650
ISSN (E) 2686-4975
204
Mahamu dan Sofyan: Prinsip Pengenalan Morfem ….
Dalam bahasa Inggris penanda jamak Tabel 5 Regular Past Participle {-d}/{-ed}
memiliki lebih dari satu bentuk. dan Irregular {-n}
No. Morf. Inf. Regular Irregular Arti
Perbedaan antara dua bentuk tersebut
dapat dijelaskan secara fonologis, yaitu 1. -d/ shave shaved shaven mencukur
pada rangkaian kata books, pants, shorts, -n
strewe strewed strewn menaburkan
proofs, safes, hands tables, trees, boys, prove proved proven membuktikan
days, keys, jeans, photos buses, classes, wake waked waken bangun
boxes, quizzes, dan benches. 2. -ed/ hew hewed hewn menebang
Bentuk tersebut memiliki struktur -n
mow mowed mown memotong
fonologis berbeda. Pada data 1 terdapat rumput
akhiran {-s} dalam kata books, pants, saw sawed sawn menggergaji
shorts, proofs, safes, dan hands. Pada sew sewed sewn menjahit
data 2 akhiran {-s} berbunyi {-z} dalam show showed shown menunjukan
tables, trees, boys, days, keys, jeans, dan sow sowed sown menyebarkan
205
Suar Bétang Vol. 16, No. 2, Desember 2021, halaman 199—209 ISSN (P) 1907-5650
ISSN (E) 2686-4975
menentukan ciri-ciri umum pada kata Tabel 7 Kata Kerja Present dan Past
kerja ketiga atau past participle; (2) No. Present Past Arti
(V1) (V2)
perbedaan distribusi regular past
participle yang berakhiran {-d}/{-ed} 1. beset beset menyerang
2. bet bet bertaruh
dapat diterangkan secara fonologis, tetapi
3. broadcast broadcast menyiarkan
perbedaan distribusi antara regular past 4. burst burst meletus
participle {-d}/{-ed} dan bentuk irregular 5. cut cut memotong
{-n} tidak dapat dijelaskan karena 6. hurt hurt menyakiti
merupakan distribusi komplementer; (3) 7. let let membiarkan
menentukan status morfemik lebih 8. outbid outbid menawar
diutamakan dengan mengidentifikasi lebih tinggi
9 put put meletakkan
lingkungan taktis langsung, yaitu
10. read read membaca
mengidentifikasi konstruksi langsung 11. reset reset memasang
pada setiap morfem, daripada lingkungan lagi
taktis tidak langsung. Sebagai contoh, 12. shed shed mencucurkan
rangkaian kata shaved, strewed, proved, 13. shut shut menutup
dan waked merupakan lingkungan taktis 14. slit slit membelah
langsung {-ed} dari bentuk dasar shave, 15. upset upset mengganggu
strewe, prove, dan wake, sedangkan
Dalam bahasa Inggris kata kerja lampau
bentuk was dan were dalam was shaved,
was strewed, ware proved, dan were biasanya ditandai {-d}/{-ed}. Namun,
waked merupakan lingkungan taktis tidak bentuk kata kerja past atau lampau beset,
bet, broadcast, burst, cut, hurt, let,
langsung dari {-d}; (4) karena bentuk
outbid, put, read, reset, shed, shut, slit,
regular yang berakhiran {-d}/{-ed} dan
dan upset ditandai dengan kekosongan.
bentuk irregular yang berakhiran {-n}
Kekosongan itu merupakan morfem yang
memiliki urutan fonem yang berbeda dari
disebut morfem zero.
bentuk past participle, kedua bentuk
tersebut dianggap sebagai morfem yang
Prinsip V
sama.
Prinsip ini ditemukan pada bentuk
Prinsip IV homonim. Prinsip ini berhubungan
dengan semantik (makna) pada bentuk-
Bentuk yang termasuk dalam prinsip ini bentuk yang homofon berdasarkan
ditemukan pada kata benda tunggal, kata persyaratan (1) bentuk-bentuk homofon
benda jamak, dan kata kerja present dan dengan makna yang jelas berbeda
past. Perhatikan tabel berikut. merupakan morfem yang berbeda dan (2)
bentuk-bentuk homofon dengan makna
Tabel 6 Kata Benda Tunggal dan Jamak
No. Singular Plural Arti
yang berhubungan merupakan morfem
1. deer deer rusa yang sama apabila kelas-kelas makna
2. fish fish ikan disejajarkan dengan perbedaan distribusi,
3. swine Swine babi tetapi dapat pula merupakan morfem
yang berbeda apabila kelas-kelas makna
Dalam bahasa Inggris penanda jamak tidak disejajarkan oleh perbedaan
biasanya ditandai dengan {-s}/{-es}. distribusi. Perhatikan tabel berikut.
Kata deer, fish, dan swine ditandai
dengan kekosongan, yaitu tidak ditandai
{-s}/{-es} pada bentuk jamaknya. Bentuk
tersebut merupakan morfem zero.
206
Mahamu dan Sofyan: Prinsip Pengenalan Morfem ….
207
Suar Bétang Vol. 16, No. 2, Desember 2021, halaman 199—209 ISSN (P) 1907-5650
ISSN (E) 2686-4975
208
Mahamu dan Sofyan: Prinsip Pengenalan Morfem ….
209