Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

A. Piranti-piranti dalam Pengertian Morfologi


Secara etimologi, kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti
bentuk dan kata logi yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah kata morfologi
berarti ilmu mengenai bentuk. Di dalam kajian linguistik, morfologi berarti
cabang ilmu bahasa yang seluk-beluk bentuk kata dan perubahannya serta
dampak dari perubahan itu terhadap arti (makna) dan kelas kata. Morfologi
atau ilmu bentuk kata adalah cabang linguistik ( bahasa ) yang mengidentifikasi
satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Morfologi dalam
bahasa Indonesia dapat dipakai istilah morfologis atau morfemis, yaitu
termasuk dalam bidang yang membahas morfem-morfem bahasa. Menurut
Tarigan (1995: 45) morfologi dapat dibagi menjadi dua tipe analisis, yaitu: (1)
morfologi sinkronik, dan (2)
morfologi diakronik.
Morfologi sinkronik menelaah morfem-morfem bahasa dalam satu cakupan
waktu tertentu, baik waktu lampau ataupun waktu kini. Pada hakekatnya,
morfologi sinkronik adalah suatu analisis linier, yang mempertanyakan apa-apa
yang merupakan komponen leksikal dan komponen sintaktik kata-kata, dan
bagaimana caranya komponen-komponen tersebut menambahkan,
mengurangi, atau mengatur kembali dirinya di dalam berbagai ragam konteks.
Morfologi sinkronik tidak ada sangkut-pautnya atau tidak menaruh perhatian
pada sejarah atau asal-usul kata dalam bahasa. Yang menjadi garapan
morfologi sinkronik adalah:
(1) morfem leksikal dan morfem sintaktik,
(2) morpem bebas dan morfem terikat, dan
(3) morfem dasar dan morfem imbuhan Morfologi dipakai oleh berbagai
cabang ilmu. Secara harfiah, morfologi berarti 'pengetahuan tentang bentuk'
(morphos). Berikut beberapa ilmu yang menggunakan nama morfologi:

1. Morfologi (linguistik),
adalah suatu bidang ilmu linguistik yang mengkaji tentang pembentukan kata
atau morfem-morfem dalam suatu bahasa.

2. Morfologi (biologi),
adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk organisme, terutama hewan
dan tumbuhan yang mencakup bagian-bagiannya.
3. Geomorfologi,
adalah ilmu yang mempelajari tentang batuan dan bentuk luar bumi.Morfologi
Menurut Para Ahli
 Verhaar (1996: 97) : morfologi merupakan cabang linguistik yang
mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan
gramatikal.
 Samsuri (1988: 15) : morfologi merupakan cabang linguistik yang
mempelajari struktur dan bentuk-bentuk kata.
 Ramlan (1978:2) : morfologi merupakan bagian dari ilmu bahasa
yang membicarakan atau mempelajari seluk beluk struktur kata
serta pengaruh perubahan-perubahan struktur kata terhadap
golongan dan arti kata.
 Nida (1974: 1) : morfologi merupakan suatu kajian tentang
morfem-morfem dan penyusunan morfem dalam rangka
pembentukan kata.
 Crystal (1980: 232-233) : morfologi merupakan cabang tata
bahasa yang menelaah struktur atau bentuk kata, utamanya
melalui penggunaan morfem.
 Bauer (1983: 33) : morfologi merupakan ilmu yang membahas
struktur internal bentuk kata.
 Rusmaji (1993: 2) : morfologi mencakup kata, bagian-bagiannya,
dan prosesnya.
 O’Grady dan Dobrovolsky (1989: 89-90) : morfologi merupakan
komponen kata bahasa generatif transformasional (TGT) yang
membicarakan tentang struktur internal kata, khususnya kata
kompleks
linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai
satuan gramatikal.
Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh
perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata.
Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari
seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk
kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik
(Ramlan,1987:19). Berbeda dengan Kridalaksana, 1993: 51
menurutnya Morfologi adalah bidang linguistik yang mempelajari
morfem dan kombinasi-kombinasinya; bagian dari struktur bahasa
yang mencakup kata dan bagian-bagian kata yakni morfem.
Sedangkan menurut Keraf, 1984: 51 Morfologi adalah bagian dari
tatabahasa yang membicarakan bentuk kata. Jadi dapat disimpulkan
bahwa Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk – bentuk kata

B. Piranti-piranti dalam Hakikat Morfologi


Morfologi adalah ilmu yang membicarakan morfem, yaitu bagaimana kata
dibentuk dari morfem-morfem. Morfem adalah bagian terkecil dari sebuah
kata. Jadi, morfologi berurusan dengan struktur dalam kata. Apabila proses
pembentukan masih terbatas pada  kata, maka proses itu belum keluar dari
bidang morfologi. Morfologi atau ilmu bentuk kata adalah
cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai
satuan gramatikal. Objek kajian morfologi adalah bentuk kata, semua satuan
bahasa sebelum menjadi kata, seperti morfem dengan beragam
tipe serta bentuk, dan proses pembentukan kata. Pembentukan kata
mencakupi beberapa proses seperti morfem bebas maupun
terikat; imbuhan; morfofonemik, reduplikasi, komposisi,
infleksi, dan derivasi.
Sejarah Perkembangan atau Historis Morfologi
Morfologi termasuk salah satu studi kebahasaan (linguistik) yang
mengkaji kata atau leksikon suatu bahasa. Kata dalam hal ini dipandang
sebagai satuan-satuan padu bentuk dan makna yang melihat aspek
valensisintaksis, yakni kemungkinan-kemungkinan yang dimiliki kata
untuk berkombinasi dengan kata lain dalam kelompok (Uhlenbeckdalam
Ekowardono, 1982:54).Terdapat latar belakang teoretis mengapa
Perhatian baru terhadap morfologi diperhatikan lagi, yaitu terdapat tiga
sumber utama. Pertama, studi filologi terhadap tata bahasa pada akhir
abad 19 dan tahun-tahun pertama abad 20. Kedua , studi bahasa yang
bermacam-macam yang dipengaruhi oleh aliran struktural, khususnya
aliran struktural Amerika yang dipelopori oleh Bloomfield. Ketiga,
munculnya aliran transformasional yang dikembangkan oleh Noma
Choky (Bauer, 1988:5).Menurut tradisi, studi morfologi akan mengkaji
struktur internal kata dalam dengan kata lain dalam suatu paradigma,
sedangkan sintaksis terkait dengan fungsi eksternal kata dan kontak
dengan kata lain dalam kalimat (Matthews, 1974:154). Pada tingkat
gramatikal, kata, secara tradisional akan jangkauan sebagai unsur bahasa
yang akan diidentifikasikan tentang asal dan bentuk dalam paradigma.
Setiap bahasa tentunya dapati Awal kata itu dan properti-properti
morfosintaksisnya (Matthews, 1974:136).
137 Kajian Morfologi Derivasional dan Inpleksional dalam Bahasa
Indonesia (Dwi Purnanto). Pada abad 19 istilah morfologi sebagai bidang
linguistik sebagai studi tentang perubahan-perubahan secara sistematis
sepuluh-bentuk kata yang lawan dengan maknanya (Bauer, 1988:4). Hal
itu dapat diambil contoh pasangan-pasangan kata seperti berikut: gurunya
desertir 'pembelot ‘desain perancang 'perancang'bertarung pejuang
'pejuang/petinju ‘cat pelukis 'pengecat'Kata-kata tersebut tidak hanya
akan dikaji bentuk katanya saja, tetapi akan dikaji juga bagaimana unit-
unit lain dapat bekerja untuk mengubah katanya. Dengan begitu, kajian
morfologi yang baik juga dengan bagaimana proses infleksi dan
derivasinya. Dengan tata kerja seperti itu, kajian morfologi dalam suatu
bahasa, termasuk bahasa Indonesia, akan melibatkan kajian tentang
afikssebagai alat pembentuk kata (polimorfemis)atau leksikal formatif
(istilah Matthews).Dengan demikian, akan didapati dua jenis afiks, yaitu
afiks-afiks infleksional dan afiks-turunan afiks. Afiks infleksional adalah
fiks yang mampu menghasilkan bentuk-bentuk kata yang baru dari
leksem dasarnya, sedangkan afiks derivasional adalah afiks yang hasilkan
leksem baru dari leksem dasar. Misalnya kata recrmakan dapat dianalisis
atas sebuah prefiks re-, sebuah akar cermatkan , dan sebuah sufiks -s .
Prefiks re membentuk leksembaru RECREATE dari bentuk dasar
crmakan ,sedangkan sufiks s membentuk kata yang lain dari leksem
RECREATE. Jadi prefiks re- bersifat derivasional sedangkan sufiks
bersifatinfleksional.Untuk memahami bagaimana kata dapat dikaji dalam
morfologi, para linguis bisa mengacu ulang kepada pendapat Hockett
(1954)tentang: analisis kata dengan pendekatan Itemand Arrangement
(IA), analisis kata dengan pendekatan Barang dan Process (IP), dan
WoRD dan Paradigma (WP). Pada masa itu, analisis morfologi terhadap
kata lebih didominasi dengan penggunaan model IA dan IP, seperti
tertuang dalam tulisan Hockett Two ModelItem dan Pengaturan (IA) dan
Item danProcess (IP) (dalam Kridalaksana, 1997:2). Lebih lanjut Bauer
(1988:170) berpendapat bahwa model IA adalah tipe yang paling
sederhana, IP agak lebih rumit, dan WP adalahyang paling rumit.
Objek kajian morfologi adalah satuan-satuan morfologi, proses proses
morfologi, dan alat-alat dalam proses morfologi itu. Satuan morfologi adalah:

1) Morfem (akar atau afiks).

2) Kata,

Lalu, proses morfologi melibatkan komponen:


1) Dasar (bentuk dasar).

2) Alat pembentuk (afiks, duplikasi, komposisi, akronimisasi, dan konversi).

3) Makna gramatikal.

Selain mempelajari bentuk kata, morfologi juga mempelajari proses


pembentukan kata atau bisa juga disebut sebagai proses morfologi.
Pembentukan kata bisa dilakukan melalui beberapa proses, di antaranya
adalah: penciptaan kata baru (coinage), biasanya kata tersebut muncul dari
suatu produk di pasar, lalu digunakan untuk mengacu pada produk lain yang
serupa, misalnya kata Aqua untuk mengacu pada air minum kemasan lain.
Proses morfologi lainnya adalah pemimjaman kata (borrowing) yaitu
meminjam kata dari bahasa lain misalnya kata sofa yang berasal dari bahasa
Arab. Proses lainnya adalah kata majemuk, yaitu proses pembentukan kata
dengan menggabungkan dua kata atau lebih misalnya kata meja hijau, dan
proses lain yang merupakan proses pembentukan kata yang kerap digunakan
adalah afiksasi (affixation), yaitu proses penambahan morfem terikat ke
morfem bebas untuk menambah makna lexical atau grammatikal.

Pentingnya Mempelajari Morfologi


Beberapa alasan mengapa pentingnya mempelajari morfologi bahasa:
Analisis morfologi dapat membantu siapa saja untuk menyimpulkan arti
dari beberapa kata, dan, pada saat yang sama, mempelajari kata-kata baru
lebih mudah daripada tanpa kata itu. Apakah itu kata-kata yang kita lihat
di rambu-rambu di jalan, atau dibaca dalam teks tertulis, atau dengar
dalam pesan lisan. Mengetahui penghentian kata dan artinya dapat
berguna bagi Guru dan untuk mahasiswa, ketika kita tidak tahu persis arti
dari beberapa kata atau ketika kita tidak memiliki kamus di tangan.
Oleh karena itu, dengan pengetahuan morfologi, siswa dapat mengambil
pengertian dari kata “suka” dan mengubahnya menjadi sejumlah
kemungkinan (tidak seperti, mungkin, tidak mungkin, disukai, tidak
disukai, mirip, tidak disukai) untuk mengekspresikan pesan mereka
dengan lebih akurat dan tepat. Selain itu, perlunya mempelajari morfologi
adalah sebagai berikut :
*Menambah ilmu pengetahuan
*Memudahkan dalam menggunakan morfem
* mengetahui dari beberapa fungsi kata
*Memudahkan seseorang dalam berkomunikasi.
Maka, studi tentang morfologi bukan hanya sebuah pilihan tetapi
suatu "keharusan" bagi setiap siswa bahasa, asalkan itu sangat diperlukan
untuk memenuhi kemampuan yang memadai untuk memahami bahasa
target, dan untuk dapat berkomunikasi dengan sukses.
pentingnya mempelajari ilmu morfologi ,selain yg telah dipaparkan oleh
pemakalah tadi pentingnya majari morfologi adalah
1.untuk membantu kita dalam mengelompokkan kata menjadi imbuhan
2.membantu siswa bahasa untuk membiasakan diri dengan deviasi
leksikal dan dengan makna /Morfem
3.membantu kita melihat hubungan antara bahasa Inggris dengan bahasa
lain.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Morfologi adalah ilmu yang membicarakan morfem, yaitu
bagaimana kata dibentuk dari morfem-morfem. Jadi, morfologi berurusan
dengan struktur dalam kata. Terdapat latar belakang teoretis mengapa
Perhatian baru terhadap morfologi diperhatikan lagi, yaitu tidak-tidaknya
terdapat tiga sumber utama. Pertamanya studi filologi terhadap tata
bahasa pada akhir abad 19 dan tahun-tahun pertama abad 20. Kedua ,
studi bahasa yang bermacam-macam yang dipengaruhi oleh aliran
struktural, khususnya aliran struktural Amerika yang dipelopori oleh
Bloomfield. Ketiga, munculnya aliran transformasional yang
dikembangkan oleh Noma Choky (Bauer, 1988:5).
perlunya mempelajari morfologi adalah sebagai berikut :
*Menambah ilmu pengetahuan
*Memudahkan dalam menggunakan morfem
* mengetahui dari beberapa fungsi kata
*Memudahkan seseorang dalam berkomunikasi.
Jadi, studi tentang morfologi bukan hanya sebuah pilihan tetapi
suatu "keharusan" bagi setiap siswa bahasa, asalkan itu sangat diperlukan
untuk memenuhi kemampuan yang memadai untuk memahami bahasa
target, dan untuk dapat berkomunikasi dengan sukses.
B. Saran
Makalah ini jauh dari kata sempurna untuk itu kami mohon saran
dan kritik positif pembaca demi menyempurnakan makalah ini
kedepannya.
Daftar Pustaka

Alwasilah, A. Chaedar. (1985). Beberapa Mazdhab dan Dikotomi


Teori Linguistik. Bandung : Angkasa.

Alwi, Hasan dkk. (2010). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.


Jakarta: Balai Pustaka.

Bloomfield, Leonard. (1995). Language. Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama.

Chaer, Abdul. (2015). Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan


Proses). Jakarta: Rineka Cipta.

Agustin, Ratna. 2017.”Hakikat Morfologi “.


Ratnaagustin151624b.blogspot.com, diakses pada 4 September 2021
pukul 20:15

Sadari. Coli.2018.”Pengertian morfologi menurut para ahli “.


Kumpulan pengertian. Cok. Diakses pada 4 September pukul 21:00

Anda mungkin juga menyukai