Disusun oleh :
FAKULTAS TARBIYAH
PATI
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya karena
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Adapun dalam penulisan makalah ini
,materi yang akan dibahas adalah“Sejarah Aliran-Aliran Linguistik”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan makalah ini banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu , kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah yang bersangkutan.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah
wawasan kita serta dapat digunakan sebagaimana semestinya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia di mana
bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer atau hal yang telah digunakan oleh
manusia untuk bekerja sama, berkomuniasi dan mengidentifikasi diri. Ilmu yang
mengkaji tentang bahasa adalah linguistik. Bahasa sendiri telah mengalami
perkembangan dari waktu ke waktu. Penulisan makalah ini dilatar belakangi karena kita
perlu memahami tentang kajian ilmu linguistik khususnya mengenai sejarah aliran-aliran
linguistik karena linguistik sendiri dipenuhi dengan berbagai aliran atau paham. Disini
penulis akan menjelaskan tentang sejarah aliran-aliran linguistik sehingga diharapkan
mampu menambah wawasan sipembaca.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah aliran linguistik Barat?
2. Bagaimana sejarah aliran linguistik Timur (Aceh)?
3. Bagaimana sejarah masuknya linguistik di Indonesia?
4. Bagaimana hubungan linguistik Barat,Islam dan Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah aliran linguistik Barat
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah aliran linguistik Timur (Aceh)
3. Untuk mengetahui bagaimana sejarah masuknya linguistik di Indonesia
4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan linguistik Barat,Islam dan Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Aliran Linguistik Barat
Dalam sejarah perkembangannya, linguistik dipenuhi berbagai aliran dan paham yang
dari luar tampaknya sangat ruwet, saling berlawanan dan membingungkan terutama bagi
para pemula. Sejarah linguistik yang sangat panjang telah melahirkan berbagai aliran-
aliran linguistik. Masing-masing aliran tersebut memiliki pandangan yang berbeda-beda
tentang bahasa, tapi pada prinsipnya aliran tersebut merupakan penyempurnaan dari
aliran-aliran sebelumnya.
Abdul Chaer dalam mengklasifikasikan periodisasi sejarah pertumbuhan dan
perkembangan linguistik membagi kepada: (1) zaman yunani (2) zaman romawi; (3)
zaman pertengahan; dan (4) zaman renaisans.
1. Zaman Yunani
Studi bahasa pada zaman Yunani dimulai sejak abad ke-5 SM sampai abad ke-2 M.
Masalah kebahasaan yang muncul pada waktu itu adalah (a) pertentangan antara fisis
dan nomos (b) pertentangan antara analogi dan anomali. Kedua persoalan ini menjadi
pembahasan yang sangat alot di antara para linguis kala itu. Di masa itu para linguis
mempersoalkan, apakah bahasa itu bersifat alami (fisis) atau bersifat konvensi
(nomos). Bersifat fisis (alami) maksudnya bahasa memiliki hubungan asal-usul atau
sumber yang abadi dan tidak dapat di tukar oleh manusia. Sementara bersifat nomos
(konvensional) maksudnya bahasa itu tidak memiliki hubungan yang pasti antara
lambang dan acuan. Di antara tokoh-tokoh yang terlibat dalam persoalan ini, antara
lain: Socrates (460-399 SM). Ia berpendapat bahwa antara lambang dan acuan
memiliki hubugan pasti. Di sisi lain, Aristoteles (384-322 SM) berpendapat bahwa
hubungan antara lambang dan acuan bersifat konvensional. Di samping itu, bahasa
juga di persoalkan; apakah beranalogi (beraturan) atau anomali (tidak beraturan).
Plato dan Aristoteles berpendapat bahwa bahasa itu beraturan atau bersifat teratur.
Dengan keteraturan itulah orang bisa menyusun tata bahasa. Sementara kelompok
lain berpendapat bahasa itu tidak beraturan. Misalnya dalam bahasa Arab, kenapa
jamak dari ولAA رسadalah رسلkenapa tidak ولونAA رسseperti kata لمAA مسyang jamaknya
لمونAA مس.Dalam bahasa Inggris kenapa bentuk jamak dari child adalah children,
bukannya childs?, dll. Ini menunjukkan bahasa itu tidak teratur.
2. Zaman Romawi
Zaman Romawi merupakan kelanjutan dari zaman Yunani. Orangorang Romawi
banyak mendapat pengalaman dari kemajuan Yunani sebelumnya. Tokoh-tokoh
terkenal pada zaman Romawi antara lain adalah (1) Varro (116-27 SM) dengan
karyanya De Lingua Latina dan (2) Priscia dengan karyanya Institutiones
Grammaticae. Menurut Pateda, pada masa Romawi, berkembang pula kebudayaan
Yunani yang disebut dengan hellenisme. Yaitu dimana ilmu pengetahuan disoroti
berdasarkan ajaran stoa. Ada tiga hal utama yang menonjol pada kelompok stoa,
yaitu: (1) pembedaan studi bahasa secara logika dan studi bahasa secara gramatikal;
(b) usaha menciptakan istilah teknis yang berhubungan dengan bahasa; (c)
pembedaan antara kaum Stoik dan penganut Aristoteles.
3. Zaman Pertengahan
Yang menjadi ciri utama zaman pertengahan adalah munculnya perhatian penuh para
filsuf terhadap bahasa dan mencuatnya bahasa Latin sebagai bahasa utama yang
dipakai sebagai bahasa gereja, bahasa diplomasi, dan bahasa ilmu pengetahuan.
Menurut Chaer, yang patut disinggung dalam studi bahasa adalah peranan kaum
modistae, tata bahasa spekulativa, dan petrus hispanus. Petrus Hispanus, tercatat
sebagai tokoh berpengaruh dalam bidang bahasa pada masa pertengahan. Seiring
dengan prestasinya menulis buku yang diberi judul “Summulae Logicales”.
4. Zaman Renaisans
Secara etimologi, renaisans berarti ‘lahir kembali’. Yaitu masa kehidupan kembali
usaha mempelajari zaman kuno (Yunani dan Roma wi) baik mengenai keseniannya,
filsafat, dan sastra yang lahir pada abad 16 dan 17. Dalam hal studi bahasa ada dua
hal yang paling menonjol pada masa ini; (1) banyak di antara para sarjana pada masa
ini, di samping mereka menguasai bahasa Latin, juga menguasai bahasa Yunani,
Ibrani dan Arab; (2) para sarjana pada masa ini juga memberikan perhatian yang
cukup banyak terhadap pembahasan, penyusunan tata bahasa, dan juga perbandingan.
Singkatnya dapat dikatakan, bahwa masa renaisans dianggap sebagai zaman
pembukaan abad pemikiran abad modern.
5. Zaman Modern
Setelah masa renaisans berlalu, muncul babak baru dalam perjalanan sejarah
perkembangan linguistik, yaitu munculnya tokoh Linguis berkebangsaan Swiss, yaitu
Ferdinand de Saussure (1857-1913). Ferdinand de Saussure di anggap sebagai Bapak
Linguistik Modern berdasarkan pandangan-pandangannya yang dimuat di dalam
karyanya yang berjudul Course de Linguistique Generale. Beberapa pandangan
modern dimaksud adalah (1) telaah singkronik dan diakronik; (2) perbedaan Langue
dan parol; (3) perbedaan signifiant dan signifi, dan (4) hubungan sintagmatik dan
paradigmatik.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Al-Thanthâwy, Muhammad, Nasy’ah Al-Nahwi wa Târikhu Asyhuri alNuhât, t.t.: Al-Jâmi’ah Al-Sayid