id
BAB I
PENDAHULUAN
dengan afiksasi adalah proses yang mengubah leksem menjadi kata kompleks
dianggap paten dan tidak perlu dikaji lagi. Akan tetapi, ada beberapa aspek yang
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai afiksasi, terutama pada kata
majemuk karena pada kata majemuk hanya terdapat beberapa jenis afiks.
merupakan proses penggabungan kata antara dua kata atau lebih. Kata-kata
tersebut bergabung dan memiliki makna baru namun masih dapat ditelusuri
variasi bentuk kata, yakni kata majemuk yang memiliki afiks, kata majemuk
dalam bentuk perulangan, dan kata majemuk yang tidak mengalami afiksasi dan
perulangan.
Kata majemuk yang memiliki afiks dalam bahasa Indonesia menjadi objek
penelitian ini karena memiliki beberapa aspek yang menarik untuk diteliti. Aspek-
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
beberapa jenis-jenis afiks dan tidak semua afiks dalam bahasa Indonesia dapat
menempel pada kata majemuk, (ii) proses afiksasi pada kata majemuk dapat
kategori kata, (iii) proses afiksasi pada kata majemuk dapat mempengaruhi
leksem dan derivasi menjadi bagian dari leksis karena menyediakan leksem baru.
dan derivasi adalah perubahan morfemis yang menghasilkan kata dengan identitas
morfemis yang lain. Dengan demikian, kajian morfologi infleksi dan derivasi
menghasilkan identitas leksikal pada proses afiksasi kata majemuk dalam bahasa
Indonesia.
katanya dinyatakan dengan kombinasi unsur-unsur bahasa secara bebas. Pada tipe
ini, pembentukan kata dapat dilakukan dengan afiksasi (pembentukan kata melalui
alasan lain mengapa bahasa Indonesia menjadi kajian penelitian ini karena bahasa
Saat ini terdapat penelitian yang membahas tentang kata majemuk dalam
bahasa Indonesia. Penelitian kata majemuk terutama pada afiksasi kurang mantap
karena hanya meneliti proses afiksasi pada kata majemuk. Hal itu dikarenakan
jenis afiks, jenis kategori, dan makna kata majemuk setelah proses afiksasi belum
pada afiksasi dan jenis-jenis afiks yang dapat bergabung pada kata majemuk,
penelitian afiksasi kata majemuk dalam bahasa Indonesia lebih lanjut. Beberapa
afiksasi pada kata majemuk dalam bahasa Indonesia dapat dilihat pada contoh
berikut.
(1) Saat ini, perwira tinggi Polri yang berbintang tiga adalah Kepala Bareskrim
Polri Komjen Sutarman(Kompas/ 1 Agustus 2013/ h.4).
(2) Pebulutangkis junior dari berbagai klup di kota Solo berlaga dalam
Kejuaraan Kota Bulu Tangkis di Gor Rahma, Lemah Abang, Kadipiro, Solo
(180/SP/ 17 April 2014/10).
Pada data (1), berbintang tiga (V) merupakan kata majemuk berafiks yang
berasal dari dasar majemuk bintang tiga. Kata majemuk tersebut mendapat prefiks
{ber-} sehingga menjadi berbintang tiga. Bintang tiga (Nom) yang semula
yaitu verba. Prefiks {ber-} juga mempengaruhi perubahan makna pada dasar kata
tiga‟.
yang berasal dari dasar majemuk bulu tangkis. Kata majemuk tersebut mendapat
prefiks {pe-} sehingga menjadi pebulutangkis. Bulu tangkis (Nom) yang semula
berkategori nomina dan kemudian mendapat prefiks {pe-} tidak berubah kategori.
Prefiks {pe-} mempengaruhi perubahan bentuk morfologis dan makna pada dasar
kata majemuk. Kata majemuk bulu tangkis yang semula memiliki makna „cabang
olahraga menggunakan raket dan kok‟ maka setelah menjadi pebulu tangkis
dan derivasi untuk mengetahui perubahan kategori dan makna pada kata. Jenis
penelitian ini adalah kualitatif. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif. Data
majemuk bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data
primer dan data lokasional. Data primer terdiri dari afiksasi kata majemuk yang
ditemukan dalam surat kabar. Surat kabar yang digunakan sebagai sumber data
dalam penelitian ini adalah surat kabar lokal, yakni Solopos, surat kabar regional,
yakni Suara Merdeka, dan surat kabar nasional, yakni Kompas. Data dalam
penelitian ini diperoleh dari keseluruhan berita yang terdapat dalam surat kabar
tersebut. Adapun alasan pemilihan surat kabar tersebut sebagai sumber data, yaitu
afiksasi kata majemuk dalam bahasa Indonesia. Pengambilan data pada surat
commit to user
kabar tersebut dilakukan pada bulan Maret-Mei 2014. Data lokasional dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
penelitian ini adalah data lisan berupa tuturan yang dibangkitkan oleh peneliti
diberi judul “Kata Majemuk Berafiks dalam Bahasa Indonesia”. Penelitian ini
pemahaman tentang jenis afiks pada kata majemuk bahasa Indonesia, pemahaman
tentang macam kategori pada kata majemuk bahasa Indonesia, dan pemahaman
tentang perubahan makna afiksasi kata majemuk dalam bahasa Indonesia. Dengan
B. Pembatasan Masalah
masalah supaya penelitian dapat lebih mendalam dan terarah sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Oleh sebab itu, penelitian ini dibatasi pada afiksasi kata
majemuk dalam bahasa Indonesia yang terdapat pada koran Solopos, Suara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
C. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini ada tiga masalah yang akan dibahas, yaitu:
derivasi?
D. Tujuan Penelitian
Ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu:
derivasi.
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat praktis maupun
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi mahasiswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan
mendalam.
F. Sistematika Penulisan
dapat dilakukan secara runtut dan sistematis. Sistematika penulisan penelitian ini
Bab satu berupa pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah
terperinci agar penelitian yang dilakukan lebih fokus. Rumusan masalah yang
dari rumusan masalah yang berisi uraian tentang tujuan penelitian secara spesifik
yang ingin dicapai dari penelitian yang hendak dilakukan. Manfaat penelitian
terdiri dari manfaat teoretis dan manfaat praktis yang diperoleh dari penelitian ini.
Sistematika penulisan, yakni gambaran umum dari masing-masing bab yang ada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
Bab dua, yakni kajian pustaka dan kerangka pikir. Pada bab ini dipaparkan
tinjauan studi terdahulu berupa uraian secara sistematis tentang penelitian yang
mirip dengan penelitian ini dan sudah ada sebelumnya, serta landasan teori berupa
Bab tiga, yakni metode penelitian. Pada bab ini dipaparkan mengenai jenis
penelitian, data dan sumber data, teknik penyajian data, klasifikasi data
pencapaian tujuan penelitian, metode dan teknik analisis data, serta teknik
penarikan simpulan.
Bab empat, yakni analisis data yang berisi bentuk-bentuk kata majemuk
dan derivasi kata majemuk berafiks dalam bahasa Indonesia, dan makna kata
Bab lima adalah penutup yang berisi simpulan dan saran. Simpulan, yakni
jawaban atas rumusan masalah. Saran, yakni berupa rekomendasi atau tindak
lanjut dari penelitian ini maupun tindak tanjut terhadap pihak-pihak yang terkait
commit to user