DISUSUN OLEH :
2023
DAFTAR ISI
Kami berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kami
kemudahan dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas ibu
Salsabila Shofia Rahma,M.Pd. pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, penulis
berharap makalah ini akan memberi pembaca lebih banyak pengetahuan tentang jenis kata
dan afiksasi.
Kami berterima kasih kepada ibu Salsabila Shofia Rahma,m.Pd. tugas-tugas ini dapat
menigkatkan pengetahuan dan wawasan kami . selain itu, penulismengucapkan terima kasih
kepada setiap anggota yang membantu penulisan makalah ini.
Kritik dan saran diperlukan karena kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Menjelaskan apa yang dimaksud kata
2. Menjabarkan jenis-jenis kata
3. Menjelaskan makna afiksasi
4. Menjabarkan contoh afiksasi
5.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KATA
Dapat disimpulkan bahwa kata adalah satuan bebas,atau bentuk paling kecil,mampu
berdiri sendiri dan sudah mempunyai arti. Dua kategori kata adalah satuan fonologi
dan satuan gramatik. Kata fonologi terdiri dari satu atau beberapa suku dan satu atau
beberapa fonem, sedangkan gramatik terdiri dari satu atau beberapa morfem.
B. JENIS KATA
Beberapa ahli linguistik telah mengemukakan berbagai jenis kata di dalam bahasa
Indonesia, baik dari perspektif tradisional (lama) maupun struktural (baru). Menurut
Kridalaksana (1994: 20), ada sepuluh kategori kata dalam bahasa Indonesia: kata
benda, kata keadaan, kata ganti, kata kerja, kata bilangan, kata sandang, kata depan,
kata keterangan, kata sambung (konjungsi), dan kata seru.
C. AFIKSASI
Salah satu bentuk morfem terikat yang paling umum digunakan dalam bahasa adalah
afiks,atau imbuhan. Afiks tidak dapat berfungsi sebagai morfem terpisah dan tidak
memiliki arti. Afiks baru digunakan ketika mereka telah bergabung dengan kata-kata
lain.afiksasi adalah proses bergabungnya afiks pada bentuk dasar. Salah satu jenis
proses morfologis yang membentuk kata-kata dari satuan yang berbeda yang
merupakan bentuk dasar dari satuan tersebut (ramlan,2012:53).
Afiks, menurut Mulyono dalam To'umbo (2017:2), adalah struktur linguistik yang
terhubung secara morfologis dan semantis. Kalimat biasanya memiliki afiksasi. selalu
ada di bentuk dasar. Afiksasi merupakan sebuah prosedur yang menambah atau
memberikan imbuhan yang menghasilkan kata dasar menjadi lebih kompleks, dan
maknanya dapat berubah karena ada affiksasi, kata jenis dan fungsinya. Afiks pada
suatu bentuk terjadi dalam bentuk tunggal maupun komplek.
Imbuhan ber- pada kata lari adalah contoh afiksasi. sehingga menjadi kata berlari.
Setiap afiks adalah bentuk terikat ,tidak bias berdiri sendiri.
1. Afiks-afiks yang tempatnya selalu di muka bentuk dasar, biasa kita sebut
(awalan) atau prefik : me-, ber-, di-, ku-, kau-, ter-, per-, se-, pe-, para-, pra-, ke-,
a
2. Selalu melekat di belakang bentuk dasar biasa disebut akhiran atau sufik :
seperti : -kan, -i, -an, - nya, -wan, -wati, -is, -isme, -man, -da.
3. Afiks yang melekat di tengah bentuk dasar disebut sisipan atau infik : seperti :
-el-, -em-, -er-. Selain ketiga afik diatas. Ada juga afik kombinasi yang berarti
afik yang terdiri dari dua unsur. Contoh afik kombinasi adalah ke-an, pe-an, per-
an, ber-an dan se-nya.
1. Prefiks
Prefiks adalah imbuhan yang terletak di muka bentuk dasar.prefiks juga
dapat berarti pembubuhan morfem yang terkait pada morfem bebas.
Sebelum bentuk dasar prefix seperti ber-,me-,di-,ter-,ke-,se-,pe- dan per-.
Contoh penggunaan prefix adalah afiks me- pada kata menghibur
memiliki arti melakukan.
2. Infiks
Dalam bahasa Indonesia infiks terdiri dari bentuk dasar kata, seperti –el,-
em,dan –er
a) Infiks –el pada bentuk dasar patuk,sehingga menjadi kata pelatuk
b) Infiks –em dalam bentuk getar,sehingga menjadi kata gemetar
c) Infiks –er- pada bentuk dasar gigi,sehingga menjadi gerigi
3. Sufiks
Sufiks adalah afiks yang terletak di akhir bentuk dasar, dalam bahasa
Indonesia ,contoh sufiks adalah –an,-kan,dan sebagainya. Sufiks –an pada
bentuk dasar makan, menjadi bentuk kata makanan.sufiks –an memiliki
kemampuan untuk mengubah kata makan memiliki kelas kata yang
merupakan jenis kata kerja(verba) dan memiliki makna proses/sebiah
kegiatan makan. Sedangkan kata makanan adalah kata benda (nomina)
dan memiliki makna sesuatu yang dapat di makan.
4. Konfiks
Konfiks adalah afiks yang terletak di muka dan akhir bentuk dasar. Dalam
bahasa Indonesia,ada lima jenis konfiks: pe-an,per-an,ke-an,se-nya,dan
ber-an. Contoh konfiks ke-an padakata berani,sehingga menjadi kata
keberanian.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kata
adalah satuan bebas,atau bentuk paling kecil,mampu berdiri sendiri dan sudah
mempunyai arti. Dua kategori kata adalah satuan fonologi dan satuan gramatik. Kata
fonologi terdiri dari satu atau beberapa suku dan satu atau beberapa fonem, sedangkan
gramatik terdiri dari satu atau beberapa morfem. Terdapat sepuluh kategori kata dalam
bahasa Indonesia: kata benda, kata keadaan, kata ganti, kata kerja, kata bilangan, kata
sandang, kata depan, kata keterangan, kata sambung (konjungsi), dan kata seru.
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,penulis akan lebih focus dan
menggunakan lebih banyak sumber untuk menjelaskan makalah ini. Saran yang dapat
mencangkup kritik juga dapan digunakan untuk menanggapi kesimpulan dari bahasa
makalah yang telah dijelaskan. Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar
pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
Indriani, Y. A. (2011). Penggunaan Konjungsi Bahasa Indonesia Pada Karangan Siswa SMP
N 1 Sampang, Cilacap Tahun Pelajaran 2010-2011 (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO).
Ratnasari, A. O. (2018). Pemetaan afiksasi buku juara jurnal bahasa Indonesia mahasiswa
BIPA 2016/2017. Jurnal BAPALA.