Anda di halaman 1dari 7

Nama Kelompok

1. Azzah Nabila Rahayu


2. Ima Nurul Safitri
3. Rahma Meliyah
4. Zolanda Oktaviana
5. Dewi Surya Islam
6. Nadila Isma L.
7. Sanabila Zahriyatul Jannah
AFIKSASI
A. Proses Morfologi Verba Prefiks
Prefiks di dalam afiks adalah kata awalan dasar atau kata depan suatu kalimat. Biasanya
terletak diawal kalimat sebagai imbuhan yang terstruktural. Proses awalan prefiks ini di sebut prefiksasi
(prefiksation ). Berdasar dengan pertumbuhan bahasa yang semakin berkembang, maka awalan di bagi
menjadi dua yaitu imbuhan asli dan imbuhan serapan, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing.
Awalan kata terdiri dari me-, di-, ke-, ter-, pe-, per-, se-,ber-
contohnya :
1. Kata Berimbuhan
a. Awalan me- pada sebuah kata dasar berfungsi untuk sebagai kata kerja aktif. Sedangkan awalan pe- pada suatu
kata dasar berfungsi sebagai kata benda. Perubahan awal me- menjadi meng- dan pe menjadi peng- terjadi apabila
kata yang mengawali berbunyi : /a/,e/,g/,h/,i/,u/,o/k/
Contoh : ambil – mengambil, hancur – penghancur.
b. Perubahan awalan me menjadi men- dan pe menjadi pen- terjadi apabila kata dasar yang mengawali berbunyi :
/c/,d/,j/
Contoh : cob – mencoba, dorong – pendorong.
c. Perubahan awalan me- menjadi mem- dan pe- menjadi pem- terjadi apabila kata dasar yang mengawali berbunyi :/
b/,f/,v/
Contoh : beli – membeli, beli – pembeli.
d. Perubahan awal me- menjadi meny- dan pe- menjadi peny- terjadi apabila kata dasar yang mengawali berbunyi :
/s/
Contoh : siksa – menyiksa, siksa – penyiksa.
Catatan :
1. Imbuhan kata di tulis serangkaian dengan bentuk dasarnya.
Misalnya :
Berjalan Gemetar
Berkelanjutan Perbaikan
Mempermudah
Kemauan
2. Imbuhan kata yang dari unsur asing ( serapan ) dengan bentuk dasarnya.
Misalnya :
Antikomunis Hipertensi
Infrastruktur Dehidrasi
Biseksual
B. Proses Morfologi verba Sufiks
Sufiks adalah kata dasar yang letaknya di akhir kalimat. Dalam morfologi ini tidak pernah mengalami
perubahan bentuk. Proses pembentukannya di sebut sufiksasi ( suffixation ). Akhiran terdiri dari –kan, -an, -i, -nya, -
man, -wati, -wan, -asi, -isme, -in, -wi.
1. Morfofonemik Sufiks –Kan
Sufiks ini tidak mengalami perubahan apabila di tambahkan dasar kata manapun.
Contoh :
Tarik + -Kan = Tarikan
Letakan + -Kan = Letakan
Perlu digarisbawahi perbedaan dengan nomina yang wujudnya seperti tembakan, dan tarikan. Dalam kasus
yang terakhir sufiksnya adalah –an yang ditambahkan pada dasar kata tembak dan tarik. Karena itu huruf –k nya
hanya satu.
2. Morfofonemik Sufiks –I
Seperti halnya dengan –kan, sufiks –i juga tidak mengalami perubahan jika ditambahkan pada dasar kata. Dasar yang
berakhir dengan fonem(3) /i/ tidak dapat di ikuti oleh sufiks –i. Tidak ada kata seperti
Contoh :
Memberii
Mengirii
Mengisii
3. Morfofonemik Sufiks -An
Sufiks –an tidak mengalami perubahan bentuk jika digabungkan dengan dasar kata mana pun. Jika fonem
terakhir suatu dasar adalah /a/, maka dalam tulisan fonem itu di jejerkan dengan sufiks –an.
Contoh :
Dua + -an = Berduaan
Sama + -an = Bersamaan
Mesra + -an = Bermesraan

C. Proses Morfologi Verba Konfiks


Konfiks atau simulfiks adalah afiks penggabungan suatu kata dari prefiks dan sufiks yang mengapit dasar
kata dan membentuk suatu kesatuan kata. Kedua afiks tersebut melekat secara bersama-sama pada suatu bentuk dasar
pada bagian depan dan belakangnya. Pada dasarnya prefiks dan sufiks dapat di gabungkan menjadi satu kesatuan
sebuah kalimat. Namun pada kenyataannya tidak semua prefiks dan sufiks dapat di gabungkan.
dalam pembentukan verba (a) prefiks ke- tidak dapat bergabung dengan sufiks –kan atau –i. (b) Prefiks
meng-, per-, ter-, dan di- tidak dapat bergabung dengan sufiks –an, (c) prefiks ber- tidak dapat bergabung dengan
sufils –i, dan (d) prefiks ke- hanya dapat bergabung dengan sufiks –an dan dengan sufiks i dalam dasar ketahui.
Berikut contoh secara berurutan :
Menidurkan Kelaparan
Membelikan Kehujanan
Terselesaikan Berdasarkan
Terabaikan Bepergian
Permainkan Ditentukan
Peringati Didatangi

D. Proses Morfologi verba Infiks


Infiks merupakan penyisipan afiks pada bentuk dasar. Infiks merupakan afiks yang penggunaannya kurang
produktif. Dalam bahasa terdiri dari tiga macam : -el, -em, dan –er.
Contoh :
Infiks –el, misalnya, geletar.
Infiks –er, misalnya, gerigi, seruling,
Infiks –em, misalnya, gemuruh, gemetar.
• Simpulan
Dapat mengetahui
1. Macam-macam imbuhan
Ditinjau dari posisi bentuk dasarnya, afiks dibedakan atas 4 macam yaitu :
(a) Prefiks (awalan)
(b) Infiks (sisipan)
(c) Sufiks (akhiran)
(d) Kunfiks (imbuhan terbagi)
2. Fungsi imbuhan
Yang dimaksud dengan fungsi imbuhan adalah peranan imbuhan dalam
pembinaan, penentuan, atau perubahan kelas kata .
3. Makna imbuhan
Makna imbuhan adalah makna gramatikal yang timbul setelah suatu imbuhan
melekat pada suatu bentuk dasar.

Anda mungkin juga menyukai