Anda di halaman 1dari 15

MATERI PRESENTASI MATA KULIAH

LINGUISTIK
BAB III

TAHUN 2023/2024
MORFOLOGI
Presented From Group 2:
Miki Desrivaldo(2303004)
Ananda Rizky Fahruzy(2303035)

Dosen:
Rani Zahra, S.Pd., M.Pd.
1.

Pengertian
Morfologi.
Apa sih
Pengertian
Morfologi itu?
Morfologi adalah struktur kata suatu bahasa
atau cabang linguistik yang mempelajari
struktur kata suatu bahasa(Trask, 2007:178;
Crystal, 2008:314). Definisi itu di dasarkan
pada anggapan bahwa kata-kata secara
khas memiliki struktur internal yang terdiri
atas unit-unit yang lebih kecil yang menjadi
unsur pembangunnya, yang biasa disebut
dengan istilah morfem. Melalui pendapat itu,
dapat dipahami bahwa morfologi di satu sisi,
bisa dianggap sebagai bagian bahasa dan
disisi lain juga bisa dianggap sebagai bagian
ilmu bahasa disamping fonologi, sintaksis
dan semantik.
2.

Objek Kajian Bidang Morfologi


Sebagai cabang ilmu bahasa sebagaimana sudah
dijelaskan morfologi memiliki objek kajian, yaitu
kata. Kepentingan utamanya adalah menjelaskan
bagaimana kata-kata dalam suatu bahasa itu
diciptakan(derivatif) atau diubah bentuknya(inflektif)
oleh para penuturnya dan bagaimana penutur yang
lain bisa memahami kata-kata baru atau kata-kata
yang mengalami perubahan bentuk itu ketika dalam
pemakaian. Sebagai objek kajian, kata dipandang
sebagai sebuah konstruksi atau bangunan yang
dibentuk atau terdiri atas elemen-elemen yang secara
internal menampakkan adanya struktur atau relasi
antarelemen. Dilihat dari proses penciptaannya, kata-
kata memiliki elemen pembentuk yang dapat berupa
leksem, proleksem, afiks, partikel atau klitik.
Hasil Kajian Bidang Morfologi
3.

Proses morfologis merupakan suatu proses


pembentukan kata dari satuan lain yang
merupakan bentuk dasarnya. Kemudian,
Ramlan juga membagi proses ini menjadi
beberapa jenis atau klasifikasi, antara lain:
afiksasi, reduplikasi dan juga majemuk.
Afiksasi(Kata Berimbuhan).

Afiksasi merupakan proses pembubuhan afiks atau imbuhan


pada suatu morfem dasar atau bentuk dasar. Proses tersebut
melibatkan unsur-unsur dasar ataupun bentuk dasar, afiks, dan
juga makna gramatikal yang dihasilkannya, contohnya yaitu:

a. Ajar + (ber-) > belajar.


b. Ubah + (ber-) > berubah.
c. Rupa + (ber-) > berupa.
Jika dilihat dari posisi melekatnya bentuk dasar, afiks bisa diklasifikasikan
sebagai berikut:
a. Prefiks.

Merupakan afiks yang telah ditambahkan


di awal bentuk dasar, seperti misalnya me-
yang ada pada kata menghibur. Prefiks ini
bisa muncul bersama dengan sufiks
ataupun afiks lainnya. Misalnya prefiks b. Infiks.
ber- dengan sufiks -kan pada kata
“berdasarkan”.
Merupakan afiks yang ditambahkan
ditengah bentuk dasar. Dalam
bahasa indonesia, infiks -el- yang
c. Sufiks. ada pada kata “telunjuk” dan -er-
yang ada pada kata “seruling”.

Merupakan sebuah afiks yang


ditambahkan pada posisi akhir bentuk
dasar. Misalnya: sufiks -an yang ada
pada kata “bagian” dan sufiks -kan
yang ada pada kata “bagaikan”.
e. Sirkumfiks.

Merupakan afiks yang berbentuk


morfem terbagi, yang mana pada
bagian pertama berposisi pada awal Merupakan gabungan dari afiks
bentuk dasar dan yang bagian kedua yang bukan konfiks, seperti
berposisi pada akhir bentuk dasar. ber-/-an pada kata “beraturan”
Misalnya: yang mempunyai makna
Konfiks per-/-an seperti pada kata “memiliki aturan”.
“pertemuan”, dan konfiks ber-/-an
seperti pada kata “berciuman”.

d. Konfiks
Reduplikasi(Kata Ulang).

Menurut Ramlan, proses reduplikasi ataupun


pengulangan merupakan pengulangan satuan
gramatik, baik itu keseluruhannya ataupun
sebagian, baik itu dengan variasi fonem ataupun
tidak.
Ada beberapa jenis reduplikasi yaitu:
1. Pengulangan seluruh, yaitu pengulangan
untuk seluruh bentuk dasar.
2. Pengulangan sebagian yaitu pengulangan
sebagian dari bentuk dasarnya.
3. Pengulangan yang berkombinasi dengan
proses pembubuhan afiks.
4. Pengulangan dengan adanya perubahan
fonem.
Komposisi(Kata Majemuk).

Komposisi ataupun kata majemuk merupakan


sebuah kata yang mempunyai makna baru
yang tidak termasuk gabungan makna unsur-
unsurnya. Kata majemuk ini dikelompokkan
menjadi dua jenis, yaitu kata majemuk setara
dan kata majemuk tidak setara.
Kata majemuk setara biasanya disebut juga
dengan kata majemuk kumulatif atau kata
majemuk gabungan, yaitu kata majemuk
yang bagiannya sederajat. Terdiri atas
bagiannya dari wakil-wakil dari Kata Majemuk Setara.
keseluruhan yang dimaksud, misalnya saja:
Kaki-Tangan, terdiri dari kata yang
berlawanan, misalnya saja: Tua-Muda, dan
terakhir terdiri dari kata-kata yang memiliki
makna hampir sama, misalnya
saja:Panjang-Lebar.

Kata majemuk tidak setara biasanya disebut


juga dengan majemuk determinatif, yaitu kata
majemuk yang tidak memiliki inti, majemuk
Kata Majemuk ini terdiri dari: kata majemuk yang memiliki
susunan DM(Diterangkan Menerangkan)
tidak Setara.
contohnya yaitu: raja muda, dan juga kata
majemuk yang memiliki susunan
MD(Menerangkan Diterangkan) contohnya
yaitu: maharaja.
Thank You for
Watching and Listening

Anda mungkin juga menyukai