Anda di halaman 1dari 3

NAMA : YUNITA AULIA’IL ISLAMIYAH

NIM : 2221508046

PRODI : HUKUM KELUARGA SEMESTER 2

MATKUL : FILSAFAT HUKUM

1. Perbedaan:
 Filsafat Hukum Islam membahas tentang hakikat,
rahasia, tujuan hukum yang ada di dalam Islam,
sedangkan ushul fiqih membahas tentang studi ilmu
 ushul fiqih meliputi cara penetapan hukum melalui dalil
dalil yang terperinci, sedangkan pada filsafat hukum
islam cenderung lebih kepada asal muasal dan alasan
dibalik ketetapan hukum islam itu sendiri

Persamaan :

 Sama-sama membahas tentang ilmu syariat Islam


 filsafat hukum islam juga dalam falsafah tasyri nya
mengkaji tentang Da’aim al-ahkam (dasar-dasar hukum
Islam), Ushul al-ahkam (pokok-pokok hukum Islam) atau
mashadir al-ahkam (sumber-sumber hukum Islam),
Maqashid al-Ahkam (tujuan hukum Islam) Qawa’id al-
ahkam (kaidah-kaidah hukum Islam) yang mana hal ini
juga menjadi kajian pada ushul fiqh

2. Ontologi: Hukum islam yang bersumber dari al-Qur’an dan as-


sunnah yang mengkaji tentang hakikat wujud (universal) yang
didalamnya terdapat asal muasal, bagaimana proses kejadiannya
dan bagaimana akhirnya serta apa tujuannya. seperti apa itu
puasa, apa syarat-syarat sah puasa, apa tujuan dari menjalankan
puasa, dan lain lain.
Epistemologi: aspek epistimologi membahas mengenai
bagaimana dan penyebab dari penetapan hukum islam itu
sendiri. Pembahasan yang menyangkut tentang pengetahuan
manusia dari mana sumbernya, sejauh mana kemampuannya
serta apa yang digunakannya untuk mengetahui sesuatu.
Pembahasan ini lebih mengarah kepada metode penemuan
sesuatu. Seperti bagaimana asal muasal dari ketetapan hukum
islam tersebut, darimana sumbernya, mengapa hukum tersebut
bias dikatakan halal, dan lain lain.

Aksiologi: aspek aksiologi pada hukum islam memiliki tujuan


yang positif dan membawa pada kebaikan serta menghindari
kemudharatan. Aksiologi Fisafat Hukum Islam, memandang
bahwa hukum itu berasal dari Allah Swt, sang maha pencipta.

3. Ontologi: bidang pokok filsafat yang mempersoalkan hakikat


kebenaran segala sesuatu yang ada. Menurut tata hubungan
sistematis berdasarkan hukum sebab-akibat. Yaitu, ada
manusia, ada alam, dan lain lain.
Epistimologi: epistimologi dalam filsafat ilmu, akan
mempersoalkan bagaimana segala sesuatu itu ada (datang),
bagaimana kita dapat memahaminya, dan bagaimana kita dapat
mengklasifikasi eksistensi setiap objek berdasarkan ruang dan
waktunya. Epistimologi filsafat hukum, merupakan landasan
dimana kita melakukan suatu proses penemuan pengetahuan
logika, etika dan estetika, menjadi suatu kebenaran ilmiah.
Dalam aspek epistemologi ini terdapat beberapa logika, yaitu:
analogi, silogisme, premis mayor, dan premis minor.
Aksiologi: Yang menjadi objek kajian filsafat pada tataran
aksiologi adalah bagaimana manusia dalam penerapan
pengetahuan itu, dapat mengklasifikasinya, tujuan pengetahuan
dan perkembangannya. Pada taraf tertinggi, aksilogi filsafat
hukum akan mempersoalkan bagaiman hukum itu berfungsi
secara ideal.

Anda mungkin juga menyukai