Anda di halaman 1dari 3

Nama : Farhan Zuhdi Putra

NPM : 201000390

Kelas : H

Mata Kuliah : Filsafat Hukum

Resume Point Tanya Jawab Kuliah Umum Filsafat Hukum

Kuliah Umum : Filsafat Hukum

Topik Materi : Filsafat Hukum dari Cendekia Muslim

Waktu dan Tanggal : Jumat, Oct 27, 2023 07:30 PM

Link Zoom : https://us02web.zoom.us/j/85400938842?pwd=amo1a3FBQ1IvU1Z1VnRMMzdtRmhTdz09

Deskripsi umum filsafat hukum :


Filsafat Hukum adalah filsafat yang merenungkan aspek filosofis dari eksistensi hukum dan praktik hukum. Hal ini relevan dengan dalil pertama dari lima
dalil filsafat hukum yang dikemukakan oleh Meuwissen bahwa Filsafat Hukum adalah filsafat, karena itu ia merenungkan semua masalah fundamental dan
marginal berkaitan dengan gejala hukum.

Tema utama kajian filsafat hukum meliputi tiga pilar yakni ontologi, aksiologi dan epistemologi hukum ditambah moralitas hukum.

Ada dua pendapat mengenai penempatan filsafat hukum, yakni pendapat bahwa filsafat hukum berdiri sendiri dan tidak dapat diklasifikasi ke dalam ilmu
hukum. Pendapat lain menyatakan bahwa filsafat hukum merupakan bagian dari ilmu hukum.

Pendapat pertama senada dengan apa yang dikemukakan Bellefroid dalam Inleiding tot de Rechtsweettenschap in Nederland, yaitu : Filsafat Hukum dan
Sosiologi Hukum tidak dapat diperhitungkan sebagai ilmu-ilmu hukum melainkan ilmu-ilmu pembantu bagi ilmu hukum. (O. Notohamidjojo, 1994:41).
Masih menurut Bellefroid, ada lima bidang hukum yang mencakup :

1. Rechtsdogmatiek (Ilmu Hukum Dogmatik), obyeknya “hukum positif”, hukum yang ditetapkan oleh otoritas negara.
2. Rechtsgeschiedemos (Sejarah Hukum), obyeknya “sistem hukum masa lampau”. Sejarah hukum sangat penting karena menganalisis
perkembangan lembaga- lembaga hukum, figur hukum masa lampau yang mempengaruhi sistem hukum masa kini.
3. Rechtsvergelijking (Ilmu Hukum Perbandingan), obyeknya “dua atau lebih sistem hukum”. Ilmu ini mengkaji persamaan dan perbedaan berbagai
sistem hukum dari berbagai negara.
4. Rechtspolitiek (Politik Hukum), obyeknya “kebijakan hukum”. Menurut paham Bellefroid politik hukum mengembangkan ius constitutum (hukum
yang berlaku) ke dalam iusconstitendum (hukum yang dicita-citakan).
5. Algemene Reschtsleer (Ajaran Hukum Umum), obyeknya “pengertian- pengertian dasar hukum”. Fokus kajiannya mengenai subyek hukum, obyek
hukum, hak dan kewajiban hukum, kecakapan bertindak dalam hukum (dewasa dan di bawah umur) dan asas-asas hukum umum.

Dalam hal ini Filsafat Hukum Islam Ia merupakan filsafat khusus dan obyeknya tertentu, yaitu hukum Islam. Maka, filsafat hukum Islam adalah filsafat yang
menganalisis hukum Islam secara metodis dan sistematis sehingga mendapatkan keterangan yang mendasar, atau menganalisis hukum Islam secara ilmiah
dengan filsafat sebagai alatnya. Objek Kajian Filsafat Hukum Islam ada 5, yaitu: a) Tentang Pembuat Hukum Islam (al- Hakim) yakni Allah SWT. Yang telah
menjadikan para nabi dan Rasul terutama nabi terakhir Muhammad SAW yang menerima risalah-Nya berupa sumber ajaran Islam yang tertuang di dalam
kitab suci al-Quran.

Tanya jawab Kuliah Umum :

1. Apa aliran pemikiran Filsafat Hukum ?


Lintasan sejarah Hukum Alam pada era klasik didominasi pemikiran ahli-ahli pemikir besar tentang Negara dan hukum filsof Yunani Kuno
(Kelompok Stoic, Socrates, Plato dan Aristoteles), serta filsof Romawi Kuno (Cicero).
2. Apa tujuan dari filsafat hukum Islam?
Filsafat hukum Islam akan membantu untuk bisa memahami sumber hukum Islam yang asalnya dari wahyu Allah SWT dan juga dari ijtihad yang
dilakukan para ulama. Dengan begitu, filsafat hukum Islam ini memiliki peranan yang sangat penting.
3. Mengapa hukum perlu dikaji dengan filsafat hukum?
Filsafat hukum berupaya memecahkan persoalan, menciptakan hukum yang lebih sempurna, serta membuktikan bahwa hukum mampu
memberikan penyelesaian persoalan-persoalan yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat dengan menggunakan sistim hukum yang
berlaku suatu masa, disuatu tempat sebagai Hukum Positif.
4. Bagaimana perkembangan kajian filsafat hukum yang berkembang di Indonesia?
Filsafat hukum di Indonesia berkembang dengan seiringnya pola perilaku masyarakat yang berubah-ubah setiap waktunya, sehingga membuat
suatu kebutuhuan atas hukum untuk membuat peraturan dasar yang akan mengatur ketertiban dan kenyamanan masyarakat sesuai dengan
kaidah-kaidah hukum yang ada.

Anda mungkin juga menyukai