Anda di halaman 1dari 2

Nama : Stheven Nerea Sinambela

NIP : 20151082
Prodi : Ilmu Hukum

FILSAFAT HUKUM
Filsafat hukum adalah cabang dari filsafat yaitu filsafat etika atau tingkah laku
yang mempelajari hakikat hukum. Pertanyaan yang mungkin tidak dapat dijawab oleh
cabang ilmu hukum lainnya merupakan tugas dari filsafat hukum untuk
menemukannya. Seperti pertanyaan, apakah hukum itu juga merupakan tugas dari
filsafat hukum, karena sampai saat ini belum ditemukan definisi dari hukum itu secara
universal, karena pendapat para ahli hukum berbeda-beda sesuai dengan sudut
pandang mereka sendiri.

1. J. Van Kan (1983:13) memberikan pendapat defisi hukum adalah sebagai


keseluruhan ketentuan kehidupan yang bersifat memaksa, melindungi
kepentingan-kepentingan orang dalam masyarakat.
2. Hans Kelsen mengatakan definisi hukum adalah norma-norma yang
mengatur bagaimana seseorang harus berperilaku .
3. Soerjono Soekanto (1984:2-4) berpendapat sembilan arti hukum adalah :
1) sebagai ilmu pengetahuan
2) sebagai disiplin
3) sebagai norma
4) sebagai tata hukum
5) sebagai petugas
6) sebagai keputusan penguasa
7) sebagai proses pemerintahan
8) sebagai sikap, atau perikelakuan yang teratur
9) sebagai jalinan nilai-nilai.

Filsafat hukum mempersoalkan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat dasar dari


hukum. Atas dasar yang demikian itu, filsafat hukum bisa dihadapkan kepada ilmu
hukum positif. Berbeda dengan pemahaman yang demikian itu, filsafat hukum
mengambil hukum sebagai fenomena universal sebagai sasaran perhatiannya,
untuk kemudian dikupas dengan menggunakan standar analisa seperti tersebut di
atas.

Filsafat hukum memfokuskan pada segi filosofisnya hukum yang berorientasi


pada masalah-masalah fungsi dan filsafat hukum itu sendiri yaitu melakukan penertiban
hukum, penyelesaian pertikaian, pertahankan dan memelihara tata tertib, mengadakan
perubahan, pengaturan tata tertib demi terwujudnya rasa keadilan berdasarkan kaidah
hukum abstrak dan konkrit. Pemanfaatan penggabungan ilmu hukum dengan filsafat
hukum adalah politik hukum, sebab politik hukum lebih praktis, fungsional dengan cara
menguraikan pemikiran teleologis konstruktif yang dilakukan di dalam hubungannya
dengan pembentukan hukum dan penemuan hukum yang merupakan kaidah abstrak
yang berlaku umum, sedangkan penemuan hukum merupakan penentuan kaidah konkrit
yang berlaku secara khusus.

Kaedah hukum merupakan ketentuan, pedoman, perumusan pendapat, berisi kenyataan


normatif bersifat memerintah, mengharuskan untuk ditaati agar tidak terjadi pelanggaran
sehingga manusia terbebaskan dan sanksi. Hal ini yang mendasari munculnya aliran-
aliran dan pandangan filsafat hukum misalnya:

1. Aliran Filsafat Hukum Kodrat


2. Aliran Historisme
3. Aliran Hukum Umum
4. Aliran Teori George Wilhelm Friederich Hegel
5. Aliran Teori Marx-Engels
6. Aliran Teori Jhering
7. Aliran Teori Relativisme
8. Aliran Teori Stammler (W. Friedmann, 1959: 23)

KESIMPULAN
Filsafat ilmu Hukum memberikan prespektif bahwa keadilan diwujudkan
dalam hukum. Filsafat hukum berupaya memecahkan persoalan, menciptakan
hukum yang lebih sempurna, serta membuktikan bahwa hukum mampu memberikan
penyelesaian persoalan-persoalan yang hidup dan berkembang di dalam
masyarakat dengan menggunakan sistim hukum yang berlaku suatu masa, disuatu
tempat sebagai Hukum Positif.

Tugas filsafat hukum masih relevan untuk menciptakan kondisi hukum yang
sebenarnya, sebab tugas filsafat hukum adalah menjelaskan nilai-nilai, dasardasar
hukum secara filosofis serta mampu memformulasikan cita-cita keadilan, ketertiban
di dalam kehidupan yang relevan dengan kenyataankenyataan hukum yang berlaku,
bahkan tidak menutup kemungkinan hukum menyesuaikan, guna memenhui
kebutuhan perkembangan hukum pada suatu masa tertenu, suatu waktu dan pada
suatu tempat.

Daftar Pustaka
1. https://customslawyer.wordpress.com/2014/04/10/pengertian-filsafat-hukum/
comment-page-1/
2. Buku Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_hukum

Anda mungkin juga menyukai