Iqbal Paputungan
NIM : 041393414
Fakultas : FHISIP
Jurusan : Ilmu Hukum
Semester : 4 (Empat)
Mata Kuliah : Metode Penelitian Hukum
TUGAS.1
Tugas Tutorial ke-1 akan diselenggarakan setelah kegiatan Tutorial pada Sesi 3, diharapkan mahasiswa
bisa menyelesaikannya pada waktu dua minggu setelah selesai tutorial di Sesi 3 ini.
Adapun materi yang ditugaskan dalam Tugas Tutorial ke-1 ini adalah berkaitan dengan Penelitian Hukum
NonDoktrinal, Hubungan antara Ilmu Hukum, Teori Hukum, dan Filsafat Hukum, dan teori norma hukum
(stufebnau des rechts/ stufenbau theorie) menurut Hans Kelsen, kemudian saudara hubungkan dengan
hierarki peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum Nasional Indonesia
JAWABAN :
- Penelitian Hukum NonDoktrinal merupakan aktivitas untuk menemukan jawaban-jawaban yang benar
dengan pembuktian kebenaran yang dicari di atau dari fakta-fakta sosial yang bermakna hukum
sebagaimana yang tersimak dalam kehidupan sehari-hari, atau pula fakta-fakta tersebut sebagaimana
yang telah terintepretasi dan menjadi bagian dari dunia makna yang hidup di lingkungan suatu
masyarakat tertentu.
- Ilmu hukum Menurut Gijssel dan Van Hoecke adalah suatu pengetahuan yang sistematis dan
terorganisasikan tentang gejala hukum, struktur kekuasaan, norma-norma, hak dan kewajiban. Unsur –
Unsur Ilmu hukum yaitu :
- Teori hukum menurut JJH Bruggink adalah seluruh pernyataan yang saling berkaitan berkenan dengan
sistem konseptual aturan-aturan hukum dan putusan-putusan hukum, dan sistem tersebut untuk
sebagian yang penting dipositifkan. Unsur-unsur Teori Hukum:
- Filsafat hukum adalah cabang filsafat yang membicarakan apa hakikat hukum. Unsur – unsur Filsafat
Hukum :
1) Ontologi hukum
2) Aksiologi hukum
3) Ideologi hukum
4) Teleologi hukum
5) Epistemologi
6) Logika hukum
- Hierarki atau tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia merujuk pada Pasal 7 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan dan
perubahannya yang terdiri atas:
4) Peraturan Pemerintah;
5) Peraturan Presiden;
Ilmu Hukum, Teori hukum dan Filsafat hukum bersifat memberi petunjuk atau ketentuan (preskriptif),
mempelajari tujuan hukum, nilai nilai keadilan, validitas atruran hukum, konsep – konsep hukum dan norma
-norma hukum. Dari sifat tersebut maka dapat dilihat keterkaitan antara Ilmu Hukum, Teori hukum dan
Filsafat hukum dengan hierarki peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum Nasional Indonesia.
Berdasarkan pengertian dan sifatnya, maka dapat disimpulkan bahwa Penelitian Hukum NonDoktrinal
mempunyai hubungan dengan Ilmu Hukum, Teori Hukum, dan Filsafat Hukum, dan teori norma
hukum menurut Hans Kelsen. Karena dasar dari Penelitian Hukum NonDoktrinal harus menguasai tentang
deduktif dan induktif, dimana deduktif ialah pembahasan secara umum menjadi satu hal yang khusus,
contohnya yurisprudensi Seperti putusan – putusan hakim yang terdahulu yang menghadapi suatu perkara
yang tidak di atur dalam undang-undang maka dijadikan sebagai pedoman oleh hakim yang lain,
sedangkan induktif ialah sesuatu yang khusus menjadi sesuatu yang umum, contohnya peraturan
perundang-undangan. Penelitian Hukum NonDoktrinal mempunyai kaitan khusus dalan peraturan
perundang-undangan serta sistem hukum Nasional Indonesia, sehingga metode penelitian tersebut
mempunyai sifat-sifat ilmu hukum NonDoktrinal seperti :
- Sitematis
- Logis
- Empirik
- Objektif
- Pengamat
- Pengulangan
Dalam tataran ilmiah ilmu hukum, metode Penelitian Hukum NonDoktrinal mengutamakan kepentingan –
kepentingan Umum, Individu dan Masayarakat. Metode Penelitian Hukum NonDoktrinal mempunyai sifat
empiris yang berdasarkan pengetahuan dalam metode tersebut diperoleh hasil observasi atau percobaan
serta fakta-fakta secara umum.