Anda di halaman 1dari 37

HAKEKAT

KEILMUAN
ILMU HUKUM
DR. LUFSIANA, S.H.,M.H.
ILMU HUKUM
SUI GENERIS

ILMU BERKARAKTER SENDIRI


MERUPAKAN ILMU JENIS SENDIRI
SULIT DIKELOMPOKKAN DALAM SALAH
SATU CABANG POHON ILMU
IPA ? IPS ? HUMANIORA ?
ILMU JENIS SENDIRI
SIFATNYA KHAS

K HASNYA ILMU HUKUM YAITU


MEMPELAJARI MASALAH HUKUM &
MEMBERIKAN SOSULSI
PEMECAHANNYA

Legal Problem Solving


Legal Analisys
ILMU HUKUM

• Rechtswetenschap (Belannda)
• Rechtstheorie (Belanda)
• Jurisprudence (Inggris)
• Legal science (Inggris)
• Jurisprudent (Jerman)
LAPISAN-LAPISAN ILMU HUKUM
FILSAFAT HUKUM

TEORI HUKUM

DOGMATIK HUKUM

PEMBENTUKAN HUKUM
PRAKTEK HUKUM PENEMUAN HUKUM
PENERAPAN HUKUM
FILSAFAT HUKUM
• Sangat spesifik karena filsafat hukum bukan
berasal dari rumpun ilmu hukum;
• Filsafat hukum merupakan filsafat umum yang
diterapkan pada ilmu hukum;
• Ingat semua disiplin ilmu bersumber pada
filsafat oleh karena itu kode MK 01;
• Dalam filsafat hukum terdapat 2 pertanyaan inti ;
apa landasan kekuatan mengikat hukum?
(mengapa hukum dipatuhi ?) ; apa kriteria
keadilan ?
RUANG LINGKUP
FILSAFAT HUKUM
• Ontologi hukum : mempelajari hakekat hukum,
mis : hakekat demokrasi, hubungan hukum
dengan moral.
• Axiologi hukum : mempelajari isi dari nilai
hukum, mis : kebenaran, keadilan, kebebasan,
kewajaran, penyelahgunaan wewenang.
• Idiologi hukum : mempelajari rincian dari
keseluruhan orang dan masyarakat yang dapat
memberikan dasar atau legitimasi bagi
keberadaan lembaga-lembaga hukum yang
akan datang, sistem hukum atau bagian dari
sistem hukum.
• Epistemologi hukum : merupakan suatu studi
meta filsafat, mepalajari apa yang berhubungan
dengan pertanyaan sejauh mana pengetahuan
mengenai hakekat hukum atau masalah filsafat
hukum yang fundamental lainnya yang
umumnya memungkinkan.
• Teleologi hukum : mempelajari hal untuk
menentukan isi dan tujuan hukum.
• Keilmuan hukum : merupakan meta teori bagi
hukum
• Logika hukum : mengarah kepada argumentasi
hukum, bagunan logis dari sistem hukum dan
struktur sistem hukum
TEORI HUKUM
 Mempunyai dua sisi, yaitu kontemplatif dan
empiris.
 Interdisipliner : menggunakan hasil disiplin ilmu
lain untuk eksplanasi hukum (menjelaskan
hakekat hukum) ; menggunakan metode
tersendiri dalam meneliti bidang-bidang seperti
sejarah hukum, sosiologi hukum, psikologi
hukum, perbandingan hukum (biasanya
menggunakan metode ilmu sosial)
Bidang Kajian Teori Hukum
 Analisis bahan hukum;
 Ajaran metode hukum;

 Metode keilmuan dogmatik


hukum;
 Kritik idiologi hukum.
Analisis Bahan Hukum
 Konsep hukum;
 Norma hukum;
 Sistem hukum;
 Konsep hukum teknis;
 Lembaga hukum-figur hukum;
 Fungsi hukum; dan
 Sumber hukum.
Ajaran Metode Hukum
 Metode dogmatik hukum;
 Metode pembentukan hukum;

 Metode penerapan hukum.


Metode Keilmuan Dogmatik
Hukum
 Disiplin logika;
 Disiplin eksperimental;

 Disiplin hermeneutik.
Kritik Idiologi Hukum
 Hal baru dalam ilmu hukum;
 Idiologi hukum merupakan
keseluruhan nilai dan norma yang
membangun visi orang terhadap
manusia dan masyarakat.
DOGMATIK HUKUM
Obyeknya : Hukum Positif
Ciri Khasnya : Teknis Yuridis, Sarat Nilai
(Normatif)
Metodenya : Khas Ilmu Hukum
Keahlian : Rechtsdogmaticus; Juris.
Gelarnya : Mr.(meester in de rechten);
LL.M (master of laws).
Prafesional Graduated
CIRI HUKUM POSITIF
 Ditetapkan oleh kekuasaan (lembaga yang
berwenang);
 Berkarakter zakelijk (rasionalitas hukum)
dan obyektif;
 Berkaitan dengan tindakan & perilaku
manusia yang dapat diamati;
 Memiliki keberadaan tertentu, yaitu tri
faset (moral, sosial, yuridis);
CIRI HUKUM POSITF
 Memiliki bentuk tertentu, yaitu strauktur
formal (norma hukum : kaidah hukum,
figur hukum, lembaga hukum).
 Obyeknya atau isi hukum berkaitan
dengan tujuan yaitu “rechtsidee” yang
terdapat dalam “filsafat hukum” dasar
filosofi.
LIMA TUGAS
DOGMATIK HUKUM
 Diskripsi hukum positif;
 Sistimatisasi hukum positif;

 Analisis hukum positif;

 Interpretasi hukum positif;

 Menilai hukum positif.


(D.H.M. Meuwissen : Van Apeldoorn”s Inleiding
Tot De Studie van Het Nederlandse Recht)
Diskripsi Hukum Positif
 Deskripsi : Menggambarkan;
 Tugas ini meliputi isi maupun struktur
hukum positif;
 Menggambarkan isi maupun struktur;
 Isi : ketentuan norma hukum : kaidah
hukum; apakah sebagai norma kelakuan
atau meta norma ?
 Struktur : tingkatan/jenjang/hirarkhi
aturan hukum : karakter & asas per-uu-
an.
Norma Hukum
Norma Kelakuan :
 perintah (een gebod);
 larangan (een verbod);
 dispensasi (vrijstelling);
 izin (toesteming of permissie).
Meta Norma :
 pengakuan (erkenningsnormen);
 perubahan (veranderingsnormen);
 Kewenangan (bovoegdheidsnormen)
Jenjang / Hierarkhi
Aturan Hukum
UU No. 10 / 2004 diubah UU No. 12 / 2011
Tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan:
 UUD Negara RI Tahun 1945;
 Ketetapan MPR
 UU / PERPU
 Peraturan Pemerintah
 Peraturan Presiden
 Peraturan Daerah (Provinsi, Kab/Kota)
Jenis / Hierarkhi Aturan Hukum
Perbanding Belanda
Sistimatisasi Hukum Positif
 Untuk mendiskripsikan dan menganalisis
hukum positif, didasarkan pada dua
asumsi, yaitu :
a) aturan hukum disamakan dengan norma
yang isinya adalah “an ought” or
“a may”.
b) sistem hukum terdiri dari kumpulan
norma yang diinterpretir oleh ilmuan
hukum sebagai bidang pengertian non
kontradiktor.
Sistimatisasi Hukum Positif
 4 Prinsip penalaran :
 derogasi : menolak suatu aturan karena bertentangan
dengan aturan yang lebih tinggi.
 non kontradiksi : tidak boleh menyatakan ada-tidaknya
suatu kewajiban dikaitkan dengan situasi yang sama.
 subsumsi : adanya hubungan logis antara dua aturan
dalam hubungan aturan yang lebih tinggi dengan yang
lebi rendah.
 eksklusi : tiap sistem hukum diidentifikasikan oleh
sejumlah peraturan perundang-undangan.
Analisis Hukum Positif
 Merupakan open system artinya aturan
hukum dan keputusan politik harus
dipikirkan dalam suatu hubungan & norma
hukum bertumpu atas asas hukum dan
dibalik asas hukum dapat
disitematisasikan gejala-gejala hukum
lainnya.
Interpretasi Hukum Positif
 Berkarakter Hermeneutik.
 Harus dapat dipertanggung jawabkan
setiap pemilihan metode interpretasi
hukum.
 Metode interpretasi hukum : gramatikal,
sistematis, wet-en rechthistorische,
perbandingan hukum, antisipasi,
teleologis.
Menilai Hukum Positif
 Anotasi hukum berkaitan dengan
rechtsidee (dasar filosofi) terbentuknya
aturan hukum.
 Ilmu Hukum Dogmatik tidak bebas nilai
tetapi sarat nilai : norma hukum bukan
pernyataan politik melainkan mengandung
nilai-nilai hukum.
PRAKTEK HUKUM
Kegiatan Utama :
a) Pembentukan Hukum;

b) Penemuan Hukum;

c) Penerapan Hukum : Berkaitan :

 interpretasi hukum;
 kekosongan hukum;
 antinomi norma hukum;
 norma yang kabur.
Pembentukan Hukum
 Berkaitan dengan Sumber Hukum ;
tertulis & tidak tertulis.
 Tertulis oleh lembaga yang berwenang.
 Tidak tertulis oleh masyarakat adat
Penemuan Hukum
 Berkaitan dengan Rechtsvinding oleh
Hakim dan diwujudkan dalam
Yurisprudensi.
 Hakim wajib menggali nilai-nilai hukum
yang ada di masyarakat.
 Teori-teori penemuan hukum :
Penerapan Hukum
 Interpretasi hukum harus dapat
dipertanggung jawabkan. Kesalahan
dalam interpretasi hukum berpeluang
kekalahan dalam berargumentasi hukum.
 Kekosongan Hukum (leemten in het recht)
berpegang pada Rasio Hukum dari hukum
positif itu (rasio dendi & rasio). Dalam
kasus hukum berpegang pada asas ius
curia novit sebagai langkah rechtsvinding.
Antinomi Norma Hukum

Konflik Norma Hukum

Pegangan

Asas Preferensi Hukum &


Ajaran Ilmuan Hukum
Asas Preferensi Hukum
 Asas lex posterior (lex posterior derogat
legi priori) : undang-undang yang
kemudian mengalahkan yang terdahulu.
 Asas lex specialis (lex specialis derogat
legi generali) : undang-undang yang
khusus mengalahkan yang umum.
 Asas lex superior (lex superior derogat legi
inferior) : undang-undang yang lebih
tinggi mengalahkan yang lebih rendah.
Ajaran Ilmuan Hukum
P.W. Brouwer
(Coherence and Conflict in Law, P 218-223
dalam P.M. Hadjon)
 Disavowal (pengingkaran aturan hukum);

 Reinterpretation (reinterpretasi aturan


hukum);
 Invalidation (pembatalan aturan hukum);

 Remedy (pembetulan aturan hukum).


Norma Hukum Vague
 Menghadapi Norma Hukum Yang Kabur
Berpegang Pada Rasio Hukum yang
terkandung dalam aturan hukum.
 Rasio hukum menentukan langkah
pemilihan metode interpretasi hukum.
Untuk menjelaskan norma hukum yang
kabur.
PEMECAHAN MASALAH HUKUM
(LEGAL PROBLEM SOLVING/
LEGAL ANALYSIS)
 Pengumpulan fakta hukum;
 Klasifikasi hakekat permasalahan hukum;
 Identifikasi dan pemilihan isu hukum
yang relevan (buat pertanyaan hukum);
 Penemuan hukum yang berkaitan
dengan isu hukum tersebut;
 Pendapat hukum (legal opinion).
NEGARA HUKUM
Rechtsstaat The Rule Of
Law
1. Asal 1. Jerman/Perancis/ 1. Inggris/Amerika/
Belanda/Indonesia. Neg-jajahannya
2. Konsep 2. Menentang Absolutisme : 2. Berkembang Secara
Revolusioner Evolusioner
3. Sistem Hukum 3. Kontinental / Civil Law / 3. Common Law
Modern Roman Law
4. Karakter / 4. Administratif 4. Judicial - Tegaknya
Pengaruh (Kuatnya Pemerintah) Nilai - Keadilan :
(Peradilan)
5. Penerapan 5. Perbedaan Perlakuan, 5. Persamaan Perlakuan
Contoh: Zaman Hindia (Equality Before the
Belanda membagi 3 Law, Supremacy of
kelompok warga negara. law, semua ketentuan
berlandaskan HAM)

Anda mungkin juga menyukai