Anda di halaman 1dari 12

MASALAH DALAM PENELITIAN

HUKUM DOKTRINAL
Inisiasi Tuton Ke-2
Mata Kuliah : Metode Penelitian Hukum
Program Studi : Ilmu Hukum
Fakultas : FHISIP

Penulis : Dr. Utang Rosidin, SH, MH


Email : rosidincba@gmail.com
Penelaah :
Email :
CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti Kegiatan Tutorial Sesi 2 ini, diharapkan Mahasiswa dapat


menjelaskan :
1. Pengertian Ilmu Hukum
2. Masalah/Isu Hukum dalam Dogmatik Hukum
3. Masalah/Isu Hukum dalam Teori Hukum
4. Masalah/Isu Hukum dalam Filsafat Hukum
PENGERTIAN ILMU HUKUM

• Gijssels dan Van Hoecke ilmu hukum (jurisprudence) adalah suatu


pengetahuan yang sistematis dan terorganisasikan tentang gejala hukum,
struktur kekuasaan, norma-norma, hak dan kewajiban
• Ilmu hukum bersifat preskriptif, mempelajari tujuan hukum, nilai-nilai
keadilan, validitas aturan hukum, konsep-konsep hukum, dan norma-
norma hukum. Sebagai konsekuensi preskriptifnya, ilmu hukum bersifat
terapan, artinya menetapkan standar prosedur, ketentuan-ketentuan,
rambu-rambu dalam melaksanakan aturan hokum
• Gijssels dan Van Hoecke membagi ilmu hukum dalam tiga lapisan, yaitu
dogmatik hukum, teori hukum, dan filsafat hukum
DOGMATIK HUKUM

• Meuwissen mendefinisikan dogmatik hukum sebagai memaparkan,


menganalislis, mensistimatisasi dan menginterpretasi hukum yang berlaku
atau hukum positif.
• M van Hoecke, dogmatik hukum adalah cabang ilmu hukum (dalam arti
sempit) yang memaparkan dan mensistematisasi hukum positif yang
berlaku dalam suatu masyarakat tertentu dan pada suatu waktu tertentu
dari sudut pandang normative
• kegiatan ilmiah dogmatik hukum mencakup kegiatan menginventarisasi,
menginterpretasi, mensistematisasi, dan mengevaluasi aturan-aturan
hukum, baik tertulis maupun tidak tertulis
INTERPRETASI ATURAN
HUKUM
• Interpretasi aturan hukum adalah upaya menemukan makna dari aturan
hukum itu, artinya mendistilasi atau menarik keluar dan menampilkannya ke
permukaan kaidah hukum atau makna hukum yang tercantum atau
tersembunyi di dalam aturan hukum yang bersangkutan.
• Interpretasi secara hermeneutikal (dilakukan dengan jalan berdasarkan
pemahaman tata bahasa atau kebahasaan (gramatikal), yakni berdasarkan
makna kata dalam konteks kalimatnya, aturan hukum tersebut dipahami
dalam konteks latar belakang sejarah pembentukannya (historikal) yang
menentukan isi aturan hukum positif itu (untuk menemukan ratio legis-nya)
serta dalam konteks hubungannya dengan aturan-aturan hukum positif yang
lainnya (sistematikal), dan secara kontekstual merujuk pada faktor-faktor
kenyataan kemasyarakatan dan kenyataan ekonomi (sosiologikal) dengan
mengacu pandangan hidup, keagamaan, serta nilai-nilai kultural dan
kemanusiaan yang fundamental (filosofikal) dalam proyeksi ke masa depan
(futurologikal)
Teori Hukum
• Menurut Bruggink ada dua jenis teori hukum, yaitu teori hukum yang lebih awal
keberadaannya disebut teori hukum empirik dan teori hukum yang muncul
kemudian disebut teori hukum kontemplatif
 

TEORI HUKUM
 
EMPIRIK KONTEMPLATIF
Objek 1. Gejala umum dalam hukum positif
2. Kegiatan yuridik :
a. Dogmatik hukum
b. Pembentukan hukum
c. Penemuan hukum

Tujuan Teotikal
Perspektif Eksternal Internal
Teori Kebenaran Teori korespodensi Teori pragmatik
Proposisi Hanya informatif atau empiric Informatif, normatif dan evaluatif
Filsafat Hukum
• Filsafat hukum adalah induk dari semua disiplin yuridik, karena Filsafat Hukum
membahas masalah-masalah yang paling fundamental yang timbul dalam hokum
• Theo Huijbers mendefinisikan filsafat hukum sebagai pengetahuan metodis dan
sistematis, yang melalui jalan refleksi hendak menangkap makna yang hakiki dari
hukum.
FILSAFAT HUKUM
Objek Landasan dan batas-batas kaidah
hukum
Tujuan Teoritikal
Perspektif Internal
Teori Kebenaran Teori Pragmatik
Proposisi Informatif, tetapi terutama normatif
dan evaluatif
MASALAH/ISU HUKUM DALAM
DOGMATIK HUKUM
• Penelitian hukum selalu dimulai dengan identifikasi masalah atau isu hukum (legal
issues; legal problems). Identifikasi masalah atau isu hukum berfungsi menentukan
tujuan yang ingin dicapai oleh penelitian hukum yang dilakukan
• Masalah hukum makro berkenaan dengan masyarakat sebagai keseluruhan, yang
berintikan ikhwal menentukan dan menata pola hubungan antar manusia yang
berkekuatan normatif dan secara rasional memungkinkan masing-masing mencapai
tujuannya secara wajar, sehingga di satu pihak penyelenggaraan ketertiban berkeadilan
tetap terjamin, dan di lain pihak mendorong kemajuan masyarakat
• Masalah hukum mikro berkenaan dengan hubungan antar subyek hukum, yang
penyelesaiannya dilakukan dengan penemuan hukum dan penerapan hukum secara
kontekstual dengan mengacu tujuan yang mau dicapai dengan aturan hukum yang
bersangkutan dalam kerangka tujuan hukum pada umumnya
MASALAH/ISU HUKUM DALAM TEORI
HUKUM
• Penelitian dalam ruang lingkup dogmatik hukum, masalah/isu hukum mengenai
ketentuan hukum yang didalamnya mengandung pengertian hukum berkaitan dengan
fakta hukum yang dihadapi, sementara penelitian pada tataran teori hukum
masalah/isu hukum harus mengandung konsep hukum
• Konsep hukum dapat dirumuskan sebagai suatu gagasan yang dapat direalisasikan
dalam kerangka berjalannya aktivitas hidup bermasyarakat secara tertib.
• Konsep-konsep hukum yang telah dikenal luas oleh masyarakat, misalnya Badan
Hukum, Kadaluwarsa, Kekuasaan, Kewenangan, Kepailitan, Hak Kekayaan Intelektual
dan Pertanggungjawaban Pidana, sangat menunjang aktivitas dan transaksi sosial
• Perbedaan teori hukum dan dogmatik hokum, diantaranya adalah, Orientasi dogmatik
hukum adalah hukum positif peraturan yang berlaku, yang sifatnya tertentu secara
ratione loci. Sementara teori hukum merupakan meta-teori dogmatik hukum. Untuk
dapat menganalisis, menginterpretasi dan menerapkan norma/kaidah hukum positif
maka hal itu sangat bergantung pada penguasaan konsep-konsep yang digunakan di
dalamnya
TUGAS TEORI HUKUM
• Ajaran hukum menganalisis pengertian hukum dan konsep-konsep yang digunakan
dalam hokum, seperti hak, hubungan hukum, asas hukum, milik, kontrak, hukuman,
itikad baik, dan sebagainya.
• Hubungan hukum dan logika berkenaan dengan pertanyaan menyangkut sejauh
mana logika formal dapat digunakan untuk hukum, apakah berpikir atau penalaran
yuridis merupakan sesuatu yang berbeda dengan berpikir atau penalaran pada
umumnya dan sebagainya.
• Metodologi hukum berkenaan dengan metode dari ilmu hukum (teoritis) dan juga
metode pengembangan hukum (praktis) seperti perundang-undangan dan
peradilan. Pada satu sisi merupakan filsafat ilmu dari ilmu hukum dan di sisi lain
merupakan ajaran metode untuk praktik hukum, misalnya dalam rangka
pembentukan hukum (perundang-undangan) dan penemuan hukum (ajaran
interpretasi)
ANALISIS HUKUM
• Analisis hukum sebagai bidang tugas teori hukum terutama tentang konsep-konsep
yang dapat ditemukan dalam dogmatik hukum.
• Kekhasan analisis hukum sebagai bidang tugas teori hukum dalam rangka analisis
konsep-konsep hukum dibanding dengan dogmatik hukum ialah penekanannya pada
pendekatan interdisipliner dan irrelevansi relatif isi konkret dari suatu sistem hukum
tertentu yang di dalamnya konsep yang dianalisis digunakan
SEKIAN

Terima Kasih

SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai