NORMATIF (DOKTRINAL)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2024
q Pengertian Ilmu Hukum dan Penelitian
Hukum (Normatif)
q Isu Hukum dalam Penelitian Hukum
q Pendekatan Dlm Penelitian Hukum
q Sumber2 Penelitian Hukum
q Langkah2 Penelitian Hukum
Peter Mahmud Marzuki
Filsafat Hukum
Abstrak, asas
Teori Hukum
Konsep
q Menghasilkan argumentasi
Sbg preskripsi
q Menghasilkan teori/konsep baru
LOGIKA/PENALARAN HUKUM
INTERPRETASI
POSISI YG SENTRAL DALAM PENELITIAN HUKUM
è Salah dalam mengidentifikasi isu hukum è salah dalam
mencari jawaban isu tersebut è salah dalam melahirkan
argumentasi è salah dalam memecahkan masalah
Dogmatik
Hukum Aspek praktis ilmu hukum
Ex:
1. Dapat tidaknya suatu perjanj yg dibuat direktur CV (18
th) dimintakan pembatalan…?
2. Dapatkah perush yg gagal membayar utang pd bank
BUMN dianggap melak T.P. Korupsi…?
KONSEP HUKUM
è Suatu gagasan yg dpt direalisasikan dalam kerangka
berjalannya aktivitas hidup di masy secara tertib
(pertaggungjawaban pidana, keadilan, kekuasaan, dll)
Ex:
1. Isu hukum ttg penayangan sinetron yg mengambil bacground sama
persis berita di salah satu stasiun TV…?
Perlukah ijin dan membayar royalti…?
Apakah berlaku fair dealing dalam bidang hukum HKI…?
Berkaitan dg asas hukum
è Sangat penting bagi dunia akademis, pembuatan UU dan praktik
peradilan.
Fungsi asas:
1. Pembentukan hukum è memberi landasan scr garis besar ttg
ketentuan yg perlu dituangkan dalam peraturan
2. Penerapan hukum è membantu penafsiran dan penemuan hukum serta
analogi
3. Pengembangan ilmu è berguna krn dalam asas hukum dapat
ditunjukkan berbagai aturan hukum pada tingkat lebih tinggi sebenarnya
merupakan suatu kesatuan
EX:
BATAS-BATAS KEBEBASAN HAKIM
èMengapa hakim perlu mempunyai suatu diskresi…?
1. Pandangan2 yg mendukung (Pandangan legisme) è mencari
pandangan2 yang menentang. è yurisprudensi, pemahaman
teori, pemikiran filosofis “posisi hakim dalam penerapan hk”
2. Batas-batas diskresi hakim è filsafat yg berkembang dari
masa ke masa
3. Peneliti harus mencari è Makna kebebasan yang dimiliki
oleh hakim
Fungsi...? Nilai Ilmiah
1. Pendekatan Perundang-undangan Ratio legis + Dasar ontologis
Tujuan
Menurut GUTTERIDGE :
èPerbandingan Hk yg bersifat deskriptif à utk mendapat
informasi
èPerbandingan hukum terapan à utk sasaran tertentu (misal :
menciptakan kesergaman Hukum Dagang)
• Peneliti tdk beranjak dari aturan hukum à Beranjak dr
pandangan2, doktrin2 dlm ilmu hukum, pendapat expert ,
prinsip2 hk, atau putusan2 pengadilan à membangun
argumentasi
• Blm ada aturan hk untk masalah yg dihadapi à shg hrs
membangun konsep untuk dijadikan acuan
Soerjono Soekanto
Sekunder
Primer
Gregory Churchill :
1. Bahan Hukum Primer (memp. kekuatan hukum
mengikat)
2. Bahan Hukum Sekunder (memberi penjelasan bahan hk
primer, tidak memp. kekuatan mengikat)
3. Bahan Hukum Tersier (memberi penjelasan bahan hukum
Bahan Hukum Primer
èBahan hk yg mempunyai sifat autoritative (dibuat lembaga/pejabat
yang berwenang dan mengikat umum).
èBerupa legislasi dan regulasi, tidak termasuk beschiking/decree (krn.
Konkrit, khusus dan individual).
Ex: Per-UU-an (UU No 12 TAHUN 2011 à PPPU), Catatan
resmi/risalah pembuatan UU, Putusan hakim, dsb.
è Isu Hukum…?
è Fakta Hukum
è Pendekatan UU (hierarki dan asas-asas)