Anda di halaman 1dari 9

KEGUNAAN TEORI

HUKUM
Dr. Solistis PO Dachi, S.H., M.Hum
Kegunaan Teori
 Menjelaskan (teori hukum dilaksanakan dengan
menafsirkan suari arti/pengetian, sesuatu syarat atau
unsur sahnya suatu peristiwa hukum, dan hirarkhi
kekuatan peraturan hukum)
 Menilai (TH digunakan untuk menilai suatu peristiwa
hukum)
 Memprediksi (TH digunakan untuk membuat
perkiraan tentang sesuatu yang akan terjadi)
Kegunaan Teori Dalam Penelitian
1. Teori berguna untuk lebih mempertajam atau lebih
mengkhususkan fakta yang hendak diselidiki atau diuji
kebenarannya.
2. Teori berguna mengembangkan sistem klasifikasi fakta,
membina struktur konsep-konsep serta
memperkembangkan defenisi-defenisi
3. Teori biasanya merupakan suatu ikhtisar hal-hal yang
telah diketahui serta diuji kebenarannya yang
menyangkut objek yang diteliti
4. Teori memberikan kemungkinan pada prediksi fakta
mendatang, oleh karena telah diketahui sebab-sebab
terjadinya fakta tersebut dan mungkin faktor-faktor
tersebut akan timbul lagi pada masa-masa mendatang
5. Teori memberikan petunjuk-petunjuk terhadap
kekurangan-kekurangan pada pengetahuan peneliti
Teori Ilmu Hukum
Ilmu atau disiplin hukum yang dalam perspektif
interdisipliner dan eksternal secara kritis menganalisis
berbagai aspek gejala hukum, baik tersendiri maupun
dalam kaitan keseluruhan, baik dalam konsepsi teoritisnya
maupun dalam kaitan keseluruhan, baik dalam konsepsi
teoretisnya maupun dalam pengejawantahan praktisnya,
dengan tujuan unutk memperoleh pemahaman yang lebih
baik dan memberikan penjelasan sejernih mungkin tentang
bahan hukum yang tersaji dan kegiatan yuridis dalam
kenyataan kemasyarakat.

(Teori ilmu hukum: teori hukum, hukum dan logika,


metodologi)
Teori Ilmu Hukum
 Berasal dari istilah legal theory, yurisprudence,
rechtsheory. (Abad 19). Diawali minat mengalami
kelesuan karena terlalu abstrak & spekulatif. Dahulu
terlalu kongkret dan terikat ruang dan waktu.
 Dilatari dengan keberadaan disiplin ilmiah tentang
hukum memunculkan the challenge of synthesis
(selznick-nonet) = sistematikal metodikal-rasional=
interdisipliner
 Pokok telaah:
a) Analisis pengertian hukum, pengertian & struktur
sistem hukum, sifat dan struktur kaidah hukum atau
asas hukum
b) Metode penerapan hukum
c) Espistemologi HK
d) Kritik terhadap kaidah hukum positif
 Tugas teori hukum (radbruch): membikin jelas nilai-nilai
serta postulat-postulat hukum sampai kepada landasan
filosofinya yang tertinggi/terdalam.
2 Pemikiran Dalam Ilmu Hukum
Jurisprudensi Model Sociological Model
TRADISI BESAR TRADISI BARU
1. Penguasaan Hk positif 1. Theory Building
2. Menerapkan Hukum 2. Pendidikan Keilmuan
3. Problem Solving 3. L. Scientist, L. Teorist
4. Pragmatis 4. Deskriptif
5. Pendidikan Profesional 5. Ilmu Dasar
6. Legal Craftmanship 6. Penelitian Socio-legal
7. Preskriptif
8. Ilmu Terapan
9. Penelitian Doktrinal
Pendidikan Hukum
1. 1909 RECHTSSCHOOL (sekolah hk) dibentuk Gubernur
jendral J.B.Van Heuts (STB. No.93/1909). Sekolah kejuruan
dengna masa studi 6 tahun; bagian persiapan (3th) lulusan SD
dan keahlian hukum (3th) lulusan Mulo & Mosvia
2. 1924 RECHTHOOGESSHOOL (RHS)- Gubernur jendral
D. Fock menetapkan Reglement Sekolah Tnggi Hukum-STB No.
457/1924. Pembentukan dilakukan oleh Prof. MR. Paul
Scholten (Univ. Amsterdam), seperti di Belanda, RHS juga
menitik beratkan pada pendidikan akademik (Academic
Schooling) dan kurang memperhatikan proffessionali
schooling.
3. Prof. MR. J. Oppenheim: “para yuris lulusan pendidikan tinggi
hukum Belanda itu adalah orang-orang yang voor alles
geschit, voor niet klaar (sesuai, cocok atau memenuhi syarat
untuk memenuhi syarat untuk menjadi apa saja, tidak siap
untuk menjadi apapun.
Modul Hukum

Jurisprudensi Model
1. Sistem aturan-aturan tertulis yang ada, ditetapkan dalam
bentuk terkodifikasi oelh negara.
2. Sistematika mereka yang sedang berlangsung menjadi
suatu badan hukum yang relevan oleh beberapa prinsip
justifikasi yang koordinator.
3. Aplikasi wacana hukum doktrin yang disusun oleh
morphologi yang relevan (arti kata) dan struktur
sintaksis untuk melakukan pertimbangan hukum yang
benar.
4. Aplikasi formal, logika untuk proposisi dan doktrin yang
abstrak dan umum dengan pengunaan wacana hukum
doktrin terhadap situasi-situasi faktual oleh staff khusus.
5. Bagaimana semua koflik dapat dimasukan terhadap
beberapa postulat absolut.
Sociological Model
1. Evolusi, stabilitas, fungsi dan pembenaran
bentuk-bentuk kontrol sosial.
2. Bentuk-bentuk pemikiran dan pemahaman
hukum jika dihubungkan dengan aturan/tatanan
ekoomi politik tertentu.
3. Prinsip-prinsip legitimasi dan pengaruh-pengaruh
yang berevolusi dengan pengaruh dan prinsip.
4. Penyebab perkembangan bentuk kontrol sosial.
5. Transmisi metode pemahaman hukum yang
benar.
6. Penciptaan subjek yuridis dengan hak-hak
formal, abstrak dan universal.

Anda mungkin juga menyukai