Anda di halaman 1dari 4

Nama : Moh.

Iqbal Paputungan
NIM : 041393414
Fakultas : FHISIP
Jurusan : Ilmu Hukum
Semester : 5 (Lima)
Mata Kuliah : Hukum Dagang & Kepailitan
Capaian Pembelajaran :

Menjelaskan perbuatan perusahaan dan menjalankan pekerjaan dan Modal dan bentuk perusahaan

Indikator :

Perbuatan perusahaan dan menjalankan pekerjaan dan Modal dan bentuk perusahaan

Tugas 1 :

Pak Arya akan mendirikan suatu CV yang bergerak di bidang textile dengan memperkerjakan 10
karyawan. Pak Arya ingin berkerja sama pula dengan pihak lain di luar CV tersebut untuk dijadikan
relasi. Pak Arya berharap dengan adanya relasi tersebut, maka Pak Arya dapat memperoleh keuntungan
yang besar.

a. Bagaimana proses pendirian CV yang harus dilalui Pak Arya?


b. Apakah Pak Arya harus membuat pembukuan mengenai usaha yang dijalankan? Berikan
penjelasan beserta dasar hukumnya
c. Uraikan pihak-pihak yang dapat menjadi pembantu perusahaan Pak Arya agar memperoleh
keuntungan yang besar?

Jawaban :

a. Proses pendirian CV diatur oleh Art. 16 - 35 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHD). Langkah
pertama Pak Arya untuk mendirikan CV, yaitu melakukan pemesanan nama CV. Pengajuan permohonan
pemesanan nama CV dilakukan melalui Sistem Administrasi Badan Usaha (SABU). Nama yang akan
diberikan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu:
‾ Ditulis dengan huruf latin
‾ Belum dipakai secara sah oleh CV lain dalam SABU
‾ Tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan
‾ Tidak sama atau mirip dengan nama lembaga negara, lembaga pemerintah, atau lembaga
internasional kecuali mendapat izin dari lembaga yang bersangkutan
‾ Tidak terdiri atas angka atau rangkaian angka, huruf, atau rangkaian huruf yang tidak
membentuk kata.

Jika nama CV telah sesuai dengan ketentuan tersebut, maka Direktorat Jenderal Administrasi Hukum
Umum (DJAHU) akan memberikan persetujuan secara elektronik. Akan tetapi, jika nama CV tidak
memenuhi ketentuan, maka DJAHU dapat menolak pemakaian nama secara elektronik pula. Jadi
penting sekali bagi Pak Arya untuk memperhatikan terlebih dahulu nama CV yang akan digunakan.
Apakah nama CV itu sudah digunakan oleh CV lain atau belum. Lakukan Penelusuran terlebih dahulu
melalui konsultan hukum atau notaris. Selanjutnya Membuat Akta Pendirian Di Hadapan Notaris,
dimana Pak Arya dapat Maminta salah satu sekutu CV, yakni sekutu aktif atau pasif untuk menghadap
ke notaris. Kemudian menyerahkan data yang sudah dipersiapkan ke Notaris karena Akta Pendirian CV
akan dibuat oleh Notaris. Data yang diberikan berupa:

‾ Nama CV
‾ Tempat dan Kedudukan CV
‾ Maksud dan Tujuan CV
‾ Modal serta kepemilikan modal
‾ Struktur kepengurusan CV

Untuk Pemilihan notaris tidak perlu satu wilayah di daerah dengan CV. Asalkan notaris tersebut
memiliki Surat Keterangan (SK) Pengangkatan, disumpah, dan terdaftar di Kemenkumham. Setelah itu
mengajukan Permohonan untuk Surat Keterangan Terdaftar (SKT), sama halnya dengan mengajukan
permohonan nama CV, pengajuan permohonan pendaftaran pendirian CV juga melalui SABU.
Pengajuan permohonan pendirian CV harus diajukan paling lama 60 hari terhitung sejak tanggal akta
pendirian CV ditandatangani. Jika melewati batas waktu tersebut, maka pengajuan permohonan
pendaftaran CV tidak dapat dilakukan. Untuk mengajukan permohonan pendaftaran CV Pak Arya harus
menyiapkan dokumen pendukung berupa pernyataan secara elektronik dari pemohon yang menyatakan
bahwa dokumen untuk pendaftaran CV telah lengkap dan Pernyataan dari korporasi mengenai informasi
pemilik manfaat CV. Pendiri CV dalam hal ini Pak Arya wajib mengisi pernyataan secara elektronik
yang menyatakan format keterangan mengenai dokumen pendukung telah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Sebagai informasi tambahan, dokumen untuk pendaftaran CV tersebut akan disimpan oleh
notaris yang meliputi:

1. Minuta akta pendirian CV


‾ Identitas pendiri yang terdiri dari nama pendiri, domisili dan pekerjaan;
‾ Kegiatan usaha;
‾ Hak dan kewajiban para pendiri
‾ Jangka waktu CV
2. Fotokopi surat keterangan mengenai alamat lengkap CV dimana Permohonan pendaftaran CV
yang telah diterima oleh DJAHU akan diberikan tanda bukti berupa Surat Keterangan Terdaftar
(SKT). Menurut Pasal 1 angka 11 Permenkumham 17/2018, SKT merupakan surat tanda bukti
yang diterbitkan oleh menteri atas pendaftaran CV. Pemberian SKT akan dilakukan secara
elektronik oleh DJAHU.

Prosedur selanjutnya yaitu mengajukan permohonan NPWP dan mengurus Nomor Induk Berusaha
(NIB). Pengurusan NPWP menyesuaikan dengan domisili CV dan diurus ke Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) untuk mendapatkan NPWP dan Surat Keterangan Terdaftar Pajak (SKT Pajak). Sedangkan
Pengurusan NIB dilakukan melalui sistem Online Single Submission (OSS). NIB dapat digunakan
sebagai identitas usaha CV dan dapat digunakan untuk mengurus izin usaha dan izin
operasional/komersial. Setelah itu, mengurus izin usaha untuk menjalankan kegiatan usaha yang
dijalankan. Selain izin usaha, dalam menjalankan usaha juga memerlukan izin operasional. Penerbitan
izin usaha dan izin operasional harus berdasarkan dengan pemenuhan komitmen. Pengurusan izin usaha
dan izin operasional saat ini dapat dilakukan melalui Online Single Submission (OSS). Setelelah semua
Prosedur di atas Selesai di lakukan, Maka CV Pak Arya Sudah selesai di Didirikan.

b. Pak Arya wajib membuat pembukuan mengenai usaha yang dijalankannya karena pembukuan
merupakan kewajiban yang dibebankan perusahaan. Penjelasan mengapa pembukuan merupan
kewajiban yang di bebankan perusahaan dapat dilihat pada Pasal 28 Undang - Undang No. 16
Tahun 2000 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang
Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan dan Pasal 6 Kitab Undang - Undang Hukum
Dagang (KUHD) yang di antaranya mengatur ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Pasal 28 Undang - Undang No. 16 Tahun 2000 :
1. Orang atau badan yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas di Indonesia
harus mengadakan pembukuan yang dapat menyajikan keterangan-keterangan yang
cukup untuk menghitung penghasilan kena pajak atau harga perolehan dan penyerahan
barang atas jasa guna penghitungan jumlah pajak terutang berdasarkan ketentuan-
ketentuan perundang-undangan perpajakan.
2. Bagi wajib pajak yang menurut ketentuan perundang-undangan perpajakan dibebaskan
dari kewajiban untuk mengadakan pembukuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
sekurang-kurangnya harus menyelenggarakan pencatatan untuk dijadikan dasar
pengenaan pajak terutang.
3. Pembukuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan memerhatikan itikad
baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya.
4. Pembukuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sekurang-kurangnya terdiri atas
catatan yang dikerjakan secara teratur tentang keadaan kas dan bank daftar utang
piutang dan daftar persediaan barang dan pada setiap tahun pajak berakhir wajib pajak
harus menutup pembukuannya dengan membuat neraca dan perhitungan rugi/laba
berdasarkan prinsip pembukuan yang taat asas (konsisten) dengan tahun sebelumnya.
5. Pembukuan atau pencatatan harus diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan
huruf latin, angka arab, satuan mata uang rupiah dan disusun dalam bahasa Indonesia
atau bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan.
6. Pembukuan atau pencatatan dan dokumen yang menjadi dasarnya serta dokumen lain
yang berhubungan dengan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas wajib pajak harus
disimpan selama 10 tahun.

Pasal 6 Kitab Undang - Undang Hukum Dagang (KUHD) :

1. Setiap orang yang menyelenggarakan suatu perusahaan diwajibkan membuat catatan-


catatan dengan cara demikian sehingga sewaktu-waktu dari catatan itu dapat diketahui
segala hak dan kewajibannya.
2. Dari tahun ke tahun, dalam waktu enam bulan yang pertama dari tiap-tiap tahunnya ia
diwajibkan menandatangani sendiri sebuah neraca yang tersusun sesuai dengan
kebutuhan perusahaan itu.
3. la diwajibkan menyimpan selama tiga puluh tahun untuk bukubuku dan dokumen
sumber yang bersangkutan. Dan ia pun diharuskan menyimpan surat-surat kawat dan
surat-surat lain selama sepuluh tahun.

c. Pihak - pihak yang dapat menjadi pembantu perusahaan Pak Arya dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu :
1. Pembantu Perusahaan di dalam perusahaan yang timbul karena adanya perjanjian kerja dalam
pelayanan perusahaan; dan
2. Pembantu perusahaan di luar perusahaan yang timbul karena adanya perjanjian pemberian
kuasa/perwakilan.

Hubungan hukum yang terjadi diantara pembantu dan pengusahanya, yang termasuk dalam perantara
dalam perusahaan dapat bersifat hubungan perburuhan sesuai pasal 1601a KUH Perdata, hubungan
pemberian kuasa sesuai pasal 1792 KUH Perdata dan hubungan hukum pelayanan berkala sesuai pasal
1601 KUH Perdata. Pembantu di dalam perusahaan adalah pihak yang mempunyai hubungan bersifat
sub ordinasi, yaitu hubungan atasan dan bawahan sehingga berlaku suatu perjanjian perubahan, misalnya
pemimpin perusahaan, pemegang prokutasi, pemimpin filial, pedagang keliling, dan pegawai
perusahaan. Sedangkan pembantu di luar perusahaan adalah pihak yang mempunyai hubungan bersifat
koordinasi, yaitu hubungan yang sejajar sehingga berlaku suatu perjanjian pemberian kuasa antara
pemberi kuasa dan penerima kuasa yang akan memperoleh upah, seperti yang diatur dalam pasal 1792
KUH Perdata, misalnya pengacara, notaris, agen perusahaan, makelar, dan komisioner.

Sumber :

- Buku Materi Pokok HKUM4207 “HUKUM DAGANG & KEPAILITAN


- https://smartlegal.id/badan-usaha/pendirian-cv/2021/02/02/mendirikan-cv-di-2021-berikut-syarat-
prosedur-lengkapnya/ - diakses pada tanggal 20 April 2021 pukul 20.42 Wita
- https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2000/16TAHUN2000UUHal2.HTM - diakses pada tanggal 20 April
2021 pukul 21.27 Wita
- https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/1847/23tahun~1847stbl.htm - diakses pada tanggal 20 April 2021
pukul 22.00 Wita

Anda mungkin juga menyukai