Anda di halaman 1dari 2

1.

Apa yang membedakan  hukum pidana umum dan hukum pidana khusus, berikan contoh kasus
dan analisis kasus yang dibuat.
Jawaban :
Sudarto, dikutip oleh Ruslan Renggong, berpendapat bahwa hukum pidana umum adalah hukum
pidana yang dapat diberlakukan terhadap setiap orang pada umumnya, sedangkan hukum pidana
khusus diperuntukkan bagi orang-orang tertentu saja, atau hukum yang mengatur delik-delik
tertentu saja.
Dasar hukum pidana umum adalah yang tercantum di dalam KUHP dan semua perundang-
undangan yang mengubah dan menambah KUHP. Sedangkan dasar hukum pidana khusus
adalah yang tercantum di dalam perundang-undangan di luar KUHP, baik perundang-
undangan pidana maupun bukan pidana, tetapi bersanksi pidana (ketentuan yang
menyimpang dari KUHP).
Contoh Tindak Pidana Khusus
Tindak pidana khusus merupakan bagian dari hukum pidana. Hukum ini berada di luar hukum pidana
umum yang berlaku terhadap orang maupun perbuatan tertentu dan memiliki keentuan khusus
acara pidana.Salah satu tindak pidana khusus yang diatur dalam Undang-Undang tersendiri di luar
KUHPidana yakni :
Tindak Pidana Korupsi
Korupsi merupakan tindakan melawan hukum dengan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain yang bisa merugikan perekonomian maupun keuangan negara. Pemberantasan tindak
pidana korupsi diatur di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2001. Sedangkan tindak pidana
korupsi diatur dalam Undang-Undang No. 31 Tahun 1999. Subjek hukum dari tindak pidana korupsi
bisa berupa korporasi dan pegawai negeri. Tindakan korupsi merupakan tindakan yang tidak jujur
dan busuk terkait dengan keuangan. Bila dipandang secara normatif, tindak pidana korupsi
merupakan kejahatan luar biasa yang bisa merusak tatanan kehidupan bangsa.

2. Apa yang menjadi faktor penyebab masih tingginya Tindak Pidana Korupsi dan bagaimana
seharusnya upaya pemberantasan korupsi dilakukan di Indonesia?
Jawaban :
Pada umumnya perbuatan korupsi didorong oleh dua motivasi. Pertama motivasi intrinsik, yaitu
dorongan memperoleh kepuasan yang ditimbulkan oleh tindakan korupsi. Pelaku merasa puas dan
nyaman ketika melakukannya, selanjutnya korupsi menjadi gaya hidup, kebiasaan dan tradisi. Dan
yang kedua yaitu motivasi ekstrensik yaitu dorongan korupsi dari luar diri pelaku yang tidak menjadi
bagian yang melekat pada pelaku. Pelaku melakukan korupsi karena alasan ekonomi, ingin mencapai
suatu jabatan tertentu, atau ingin meningkatkan taraf hidup maupun karir melalui jalan pintas atau
jalan cepat.
Upaya untuk pemberantasan korupsi sendiri bukanlah suatu hal yang mudah. Upaya pemberantasan
korupsi di Indonesia sudah dilakukan melalui berbagai cara, namun hingga saat ini masih saja terjadi
korupsi dengan berbagai cara yang dilakukan oleh berbagai lembaga. Oleh karena itu, perlu
dilakukan langkah-langkah untuk mengatasinya, antara lain: mendesain dan menata ulang pelayanan
publik, memperkuat transparansi, pengawasan dan sanksi, meningkatkan pemberdayaan perangkat
pendukung dalam pencegahan korupsi.

3. Apa penyebab Indonesia termasuk salah satu Negara yang menjadi


sasaran dari pelaku kejahatan Internasional untuk melakukan pencucian
uang dan bagaimana upaya pemberantasan tindak pencucian uang di
Indonesia.

Jawaban :
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab Indonesia menjadi salah satu
negara sasaran dari pelaku kejahatan Internasional untuk melakukan
pencucian uang yaitu :

1. Indonesia belum memiliki ketentuan yang mengatur larangan bank


atau pelaku bisnis lokal yang menerima uang hasil kejahatan.

2. Banyaknya peluang bisnis yang sah yang dapat dimasuki oleh


pelaku kejahatan internasional di Indonesia.

3.

4. Apa saja  ciri-ciri tindak pidana terorisme dan langkah-langkah apa yang
perlu dilakukan oleh pemerintah dalam menangani tindak pidana terorisme
dan apakah tindakan penegak hukum dengan cara melumpuhkan terduga
terorisme sudah sejalan dengan prinsip negara hukum sebagaimana
dimaksud dalam UUD Tahun 1945.

Anda mungkin juga menyukai