0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas tentang filsafat hukum Islam, termasuk pengertian, sejarah perkembangan, dan kegunaannya. Filsafat hukum Islam merupakan kajian terhadap hakikat, sumber, dan tujuan hukum Islam. Ia berkembang sejak awal sejarah umat Islam berdasarkan ajaran Al-Qur'an dan sunnah. Kajian ini berguna untuk memahami hukum Islam secara mendalam dan menerapkannya sesuai dengan kondisi
Dokumen ini membahas tentang filsafat hukum Islam, termasuk pengertian, sejarah perkembangan, dan kegunaannya. Filsafat hukum Islam merupakan kajian terhadap hakikat, sumber, dan tujuan hukum Islam. Ia berkembang sejak awal sejarah umat Islam berdasarkan ajaran Al-Qur'an dan sunnah. Kajian ini berguna untuk memahami hukum Islam secara mendalam dan menerapkannya sesuai dengan kondisi
Dokumen ini membahas tentang filsafat hukum Islam, termasuk pengertian, sejarah perkembangan, dan kegunaannya. Filsafat hukum Islam merupakan kajian terhadap hakikat, sumber, dan tujuan hukum Islam. Ia berkembang sejak awal sejarah umat Islam berdasarkan ajaran Al-Qur'an dan sunnah. Kajian ini berguna untuk memahami hukum Islam secara mendalam dan menerapkannya sesuai dengan kondisi
NIM : 18.01.01.25 MATA KULIAH : Filsafat Hukum Islam DOSEN : Dul Jalil S.HI , M.Ag
KAJIAN FILSAFAT HUKUM ISLAM DALAM AL-QUR’AN
A.Pengertian Filsafat Hukum Islam
Istilah Filsafat berasal dari Bahasa Yunani yaitu philosophia yang kata dasarnya adalah philein artinya mencintai atau philia, cinta dan Sophia artinya kearifan yang pada akhirnya melahirkan kata inggris philosophy yang biasanya diterjemahkan dalam pengertian “Cinta Kearifan” pengertian filsasat ini pertama sekali dipergunakan oleh Pytagoras ( 572- 497 SM ). Ia membagi kedalam dua kata “Philos” ( cinta ), Sophie ( Pengetahuan ). Hal ini dapat dilihar dari pernyataan seseorang yang bernama Leon kepada Pytagoras tentang pekerjaannya. Maka Pytagoras menjawab pertanyaannya adalah Ia sebagai seseorang filosof ( pecinta pengetahuan ). “a lover of wisdom”. Secara Terminologis, Filsafat memiliki arti yang bermacam macam, sebanyak orang yang memberikan pengetahuan atau Batasan. Beliau memaparkan definisi filsafat sebagai berikut: a. Menurut Aristoteles ( 381 SM – 322 SM ). Filsafat adalah ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, etika, ekonomi, politik, dan estetika. b. Menurut Al farabi ( wafat 950 M ). Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud yang bertujuan menyelidiki hakikat sebenarnya. Filsafat Hukum Islam terkandung dalam arti Hikmah, Falsafah asrar bahkan illat hukum. Walaupun tidak sempurna tapi semua itu saling terkait, Apalagi dihubungkan dengan tinjauan kajian-kajian filsafat saat ini. Pengertian hukum islam sendiri dalam khasanah literatur intelektual muslim, terutama yang dipahami masyarakat muslim tidak jarang memiliki perbedaan antara pengertian syari’ah dan fiqh. Untuk membantu pemahaman beberapa aspek yang tercakup dalam pengertian hukum, dapat dibedakan dalam lima unsur dan karakernya. 1. Peraturan tentang tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat. 2. Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib. 3. Peraturan yang bersifat memaksa. 4. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tsgas. 5. Ada proses dan Lembaga yang melakukan bagaimana hukum kerja. Tujuan dari hukum islam tersebut merupakan manifestasi dari sifat Rahman dan Rahim ( maha pengahsih dan penyayang ) Allah kepada semua makhluknya. Rahmatan lil alamin atau inti Syariah atau hukum islam. Dengan adanya syari’ah tersebut dapat ditegakan perdamaian dimuka bumi dengan peraturan masyarakat yang memberikan keadilan semua orang. Keadilan sangat mulia dimata kholik, Dan sifat adil merupakan jalan takwa setelah iman kepada Allah. Ahli Filsafat Hukum Islam membagi filsafat hukum islam kepada dua rumusan yaitu Falsafah Tasyri Dan Falsafah Syariah. Falsafah Tasyri merupakan Falsafah yang memancarkan hukum islam atau menguatkannya dan memeliharannya. Falsafat ini bertugas membicarakan hakikat dan tujuan hukum islam. Filsafat tasyri terbagi kepada : a. Da’aim al- ahkam ( Dasar-dasar hukum islam ) b. Mabadi Al – ahkam ( Prinsip- prinsip hukum islam ) c. Usul Al – ahkam ( Pokok-pokok hukum islam ) atau Masadir al- Ahkam ( Sumer- sumber hukum islam ) d. Maqasid al- ahkam ( Tujuan- tujuan hukum islam ) e. Qowaid al- ahkam ( Kaidah-kaidah hukum islam ) Falsafah Syariah merupakan falsafah yang diungkapkan dri materi-materi hukum islam, seperti ibadah,muamalah, inayah, uqubah dan sebagainya. Filsafat ini bertugas membicarakan hakikat dan rahasia hukum islam. Termasuk dalam pembagian falsafah syari’ah yaitu : a. Asrar al- ahkam ( Rahasia – rahasia hukum islam ) b. Khasha al – ahkam ( ciri-ciri hukum islam ) c. Mahasin al-ahkam atau majaya al- ahkam ( keutaman- keutamaan hukum islam ) d. Tawabi al- ahkam ( Karakteristik hukum islam ) B.Filsafat Hukum Islam Dalam Sejarah Dalam Al- Qur’an maupun dam As-sunnah tidak terdapat kata filsafat tidak brarti bahwa al-qur’an dan as- sunnah tidak mengenal yang dimaksud dengan falsafah itu. Dalam kedua sumber itu dikenal kata lain yang sama maksudnya dengan itu yaitu kata hikmah. Psemikiran terhadap hukum islam telah lahir sejak awal sejarah umat islam, disebabkan oleh adanya dorongan Al – qur’an dan sunnah rasul agar manusia menggunakan pikirannya dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup,lebih lebih dalam persoalan yang fundamental menyangkut akidah atau keyakinan agama. C.Perkembangan Filsafat Hukum Islam Kegiatan penelitian terhadap penelitian hukum ( maqasid al-syari’ah ) telah dilakukan oleh para ahli ushul fiqh pertama yang menekankan pentingnya memahami maqasid syari’ah dalam mentepakan hukum. Ia secara tegas menyatakan bahwa seseorang tidak dikatakan mampu menetapkan hukum dalam islam, sebelum ia dapat memahami bener tujuan allah menetapkan perintah-perintah dan larangan-larangannya. Kemudian ia mengalaborasi lebih lanjut maqasid syari’ah itu dalam kaitannya dengan pembahasan illat pada masalah qias. Kerangka berpikir al-Juwaini diatas dikembangkan oleh muridnya Al- Gazali. Dalam kitabnya Syifa Al-Gali, Al gazali menjelaskan maksud Syariat dalam kaitannya dengan pembahasan al-munasabat al-mashlahiyyat dalam qiyas, Sementara dalam kitabnnya yang lain ia membicarakannya dalam pembahasan istishlah. Maslahat, baginya adalah memelihara maksud al- Syari, pembuat hukum. Kemudian ia memerinci mashahat itu menjadi lima yaitu : memelihara agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Kelima aspek maslahat ini menurut Al- Gazali berada pada peringatan yang berbeda, bila ditinjau ditinjau dari segi tujuannya, yaitu peringkat daruriyyat, hajiat, dan tahsiniyyat. Dari sini teori maqasid al-syariah sudah keliatan bentuknya. D. Kegunaan Filsafat Hukum Islam Diantara kegunaan mempelajari Filsafat Hukum Islam : 1. Menjadikan filsafat sebagai pendekatan dalam menggali hakikat, sumber dan tujuan hukum islam. 2. Dapat membedakan kajian ushul fiqh dengan filsafat terhadap hukum islam. 3. Mendudukan filsafat hukum islam sebagai salah satu bidang kajian yang penting dalam memahami sumberhukum islam yang berasal dari wahyu maupun hasil ijtihad para ulama. 4. Menemukan rahasia- rahasia syariat diluar maksud lahiriahnya. 5. Memahami ilat hukum sebagai bagian dari pendekatan analisis tentang berbagai hal yang membutuhkan jawaban hukumiahnya sehingga pelaksanaan hukm islam merupakan jawaban dari situasi dan kondisi yang terus berubah dinamis. 6. Membantu mengenali unsur-unsur yang mesti dipertahankan sebagai kemapanan dan unsur -unsur yang meneima perubahan sesuai dengan tuntunan situasional. Filsafat Hukum islam berguna untuk menjadikan hukum islam sebagai sumber hukum yang tidak kering bagi perundang-undangan hukum dunia. Selain itu studi Filsafat hukum islam akan memberikan landasan bagi politik hukum maksudnya adalah penerpan hukum islam agar mencapai tujuannya adalah yang paling mendekati kemaslahatan umat manusia dan menjauhkan dari kerusakan.