Object 1
Disusun oleh :
KELOMPOK 2
2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bahasa Indonesia, imbuhan (afiks) penting sekali dan menentukan arti. Imbuhan itu
banyak dan tiap imbuhan memberikan banyak kemungkinan arti atau makna. Mempergunakan
imbuhan tidak semudah yang disangka, itu sebabnya harus dipelajari apa arti dan fungsi tiap imbuhan.
Imbuhan dalam bahasa Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar, apalagi dewasa ini.
Bentuk yang banyak kita jumpai dewasa ini dahulu tidak dapat dalam bahasa melayu sebagai bahasa
Imbuhan (afiks) adalah suatu bentuk linguistik yang di dalam suatu kata merupakan unsur
langsung yang bukan kata dan bukan pokok kata melainkan mengubah leksem menjadi kata kompleks,
artinya mengubah leksem itu menjadi kata yang mempunyai arti lebih lengkap.
Berdeasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah:
1.3 Tujuan
Tujuan penulis dalam makalah yang berjudul “Kata Imbuhan” yaitu untuk mengetahui macam-
macam imbuhan, apa fungsi imbuhan, dan apa makna imbuhan dalam bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Ditinjau dari posisi terhadap untuk dasarnya imbuhan dibedakan atas 4 macam yaitu:
4. Konfiks (imbuhan terbagi) melekat di awal dan di belakang bentuk dasar sekaligus.
Yang dimaksud dengan fungsi imbuhan (afiks) adalah peranan imbuhan dalam pembinaan,
Contoh:
KBKK
KK KK
K. Bil KK
Pada contoh (1) prefiks ber – berfungsi membentuk kata kerja dari bentuk dasar kata benda,
dengan kata lain prefiks ber- berfungsi mengubah kata benda menjadi kata kerja.
Pada contoh (2) prefiks ber- berfungsi membentuk kata kerja dari bentuk dasar kata kerja.
Pada contoh (3) prefiks ber- berfungsi membentuk kata kerja dari bentuk dasar kata bilangan.
Contoh:
Pada contoh (1) prefiks ber- bermakna ‘menghasilkan’. Pada contoh (2) prefiks ber- bermakna ‘
melakukan tindakan yang tersebut pada bentuk dasarnya’. Pada contoh (3) prefiks ber- bermakna
‘menjadi’.
1. Prefiks di-, berfungsi membentuk verba pasif. Subjek dari predikat kata berawalan di- menjadi
sasaran tindakan,
2. Prefiks ber-, berfungsi membentuk verba. Maknanya antara lain sebagai berikut:
3. Prefik me-,pada umumnya berfungsi membentuk verba aktif. Kadang-kadang dapat pula membentuk
(1) ‘ melakukan tindakan seperti tersebut dalam bentuk dasarnya’, contoh: menulis, menanam,
menolak
4. Prefiks ke-, berfungsi membentuk nomina, kata bilangan kelompok, dan kata bilangan
5. Konfiks per-an, berfungsi membentuk nomina, makna per-an, antara lain adalah sebagai berikut:
6. Sufiks –i secara umum sufiks ini berfungsi membentuk verba.secara rinci fungsi dan makna sufiks –i
(a) ‘perintah untuk melakukan perbuatan seperti tersebut pada bentuk dasarnya’,contoh:
(b) ‘perintah untuk memberi sesuatu yang tersebut pada bentuk dasarnya’, contoh: gulai,
8. Sufiks –an berfungsi membentuk nomina dan adjektiva sebagai pembentuk nomina sufiks –an
9. Infiks yang ada dalam bahasa Indonesia hanyalah-el-,er-, dan –em-.Fungsi membentuk kata-kata
baru, dan biasanya tidak berbeda jenis katanya dengan kata dasarnya.
(2) ‘ mempunyai sifat atau memiliki hal yang disebut dalam kata-kata dasar yang dilakukan,
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penulisan dalam makalah ini maka penulis dapat kemukakan beberapa simpulan
sebagai berikut :
1. Macam-macam imbuhan
Ditinjau dari posisi bentuk dasarnya, afiks dibedakan atas 4 macam yaitu :
2. Fungsi imbuhan
Yang dimaksud dengan fungsi imbuhan adalah peranan imbuhan dalam pembinaan,
3. Makna imbuhan
Makna imbuhan adalah makna gramatikal yang timbul setelah suatu imbuhan melekat
Imbuhan yang diletakkan pada awal kata dasar disebut dengan awalan (prefiks). Ada beberapa imbuhan
awalan, di antaranya adalah:
me-
Imbuhan me- berfungsi untuk membentuk kata kerja aktif pada kata dasarnya. Imbuhan me- bisa
berubah – ubah menjadi beberapa bentuk sesuai dengan kata dasar yang diikutinya.
Contoh:
Dobrak + men - = Mendobrak
Pencuri itu mendobrak pintu rumahku dan mencuri beberapa barang berharga.
ber-
Imbuhan ber- juga bisa berubah menjadi dua bentuk yaitu bel- dan be-. Apabila imbuhan ber- bertemu
dengan kata dasar yang diawali dengan konsonan, maka ber- menjadi be.
Contoh :
Kerja + ber- = bekerja
Ajar + ber- = belajar.
di-
Imbuhan di- tidak memiliki perubahan bentuk dan berfungsi untuk membentuk makna pasif pada kata
dasarnya.
Contoh:
Buang + di- = dibuang
Sampah – sampah dibuang ke tempat sampah oleh ibu.
ter-
Imbuhan ter- juga tidak memiliki perubahan khusus, tetapi memiliki beberapa fungsi di antaranya
adalah:
pe-
Imbuhan pe- memiliki beberapa macam bentuk perubahan, di antaranya adalah peng-, penye-, dan per-.
Imbuhan ini juga memiliki fungsi sebagai berikut:
Sebagai pembentuk kata perintah : Perlambat, pertajam, perindah, percantik, dan lain – lain.
Percantik lukisan itu!
Sebagai penunjuk alat: penghapus, penggaruk, penggoreng, penggiling, dan lain – lain.
Ibu menggunakan panci penggoreng sebagai wadah.
ke-
Imbuhan ke- tidak memiliki bentuk perubahan dan berfungsi sebagai penunjuk urutan.
Advertisement
2. Sisipan
Sisipan adalah imbuhan yang diletakkan di tengah – tengah kata dasar. Imbuhan ini diantaranya adalah
–el-, -em-, dan –er.
Contoh :
Getar + er = gemetar.
Tali – el = Temali.
3. Akhiran
Akhiran adalah imbuhan yang diletakkan pada bagian akhir kata dasar dan disebut juga dengan suffiks.
Ada beberapa jenis imbuhan ini, antara lain:
-kan/-i
Contoh : ambilkan, datangkan, bawakan, tuangkan, datangi, diami, dan lain – lain
-an
-pun
-kah
Imbuhan ini disebut dengan konfiks dan diletakkan pada bagian awal dan akhir kata dasar. Fungsi
imbuhan konfiks di antaranya adalah:
me-kan
pe-a
se-nya