Anda di halaman 1dari 18

IMBUHAN

(Makalah)

Disusun untuk menulis tugas mata kuliah Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu: Pondra Mulyawan, M.Pd.

Disusun Oleh:
Nama NPM
Novita Sari _
Wahyu Hidayat _

MANAJEMEN PENDIDKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) DARUL ISHLAH
TULANG BAWANG
2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah
memberikan banyak sekali nikmat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini,
sholawat serta salam tak lupa kami jungjungkan kepada nabi besar kami, nabi
Muhammad Saw. semoga kita semua mendapatkan syafaatnya di yaumil qiyamah,
aamiin. Sehubungan dengan ini, kami mahasiswi program studi Manajemen
Pendidkan Islam di STIT Darul Ishlah Tulang Bawang, telah menyelesaikan
makalah kami sebagai tugas mata kuliah “Bahasa Indonesia” yang di berikan
kepada kami agar kami dapat lebih memahami masalah-masalah yang timbul dalam
proses pembelajaran di kelas dan cara penyelesaiannya.

Dalam penyusunan makalah ini kami menuliskan masalah lupa, kejenuhan,


transfer belajar dan kesulitan dalam belajar serta pemecahannya. Kami menyadari
bahwa makalah yang kami susun masih jauh dari kata sempurna, untuk itu dengan
segala kerendahan hati kami mohon kiranya para pembaca untuk memberikan saran
dan kritik yang membangun sebagai motivasi kami untuk lebih baik di kedepannya.
Diiringi dengan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya. Akhirnya kami
mohon kepada Allah SWT. Semoga penyusunan makalah ini sebagai amal sholeh
yang bermanfaat dan sebagai pelatihan kami agar kami mampu bersaing di era
globalisasi yang akan kami hadapi. Aamiin

Tulang Bawang , 15 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ..................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1

A. Latar belakang ...................................................................... 1


B. Rumusan masalah ................................................................ 1
C. Tujuan penulisan................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................ 2

A. Pengertian Imbuhan .............................................................. 2


B. Fungsi Imbuhan..................................................................... 2
C. Jenis-Jenis Imbuhan .............................................................. 3

BAB III PENUTUP ........................................................................ 12

A. Kesimpulan ........................................................................... 12
B. Saran...................................................................................... 12

BAB IV FORMAT PENILAIAN MAKALAH............................. 14

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Imbuhan adalah bunyi – bunyi yang ditambahkan kepada kata dasar untuk
mengubah atau menambahkan makna pada kata dasarnya. Imbuhan – imbuhan
tersebut bisa diletakkan di awal (prefiks), di tengah/sisipan (infiks), akhir
(suffikis), dan awalan-akhiran (konfiks) kata dasar. Jenis – jenis imbuhan
tersebut mempunyai fungsi yang berbeda – beda.

B. Rumusan masalah

1. Apa perngetian dari imbuhan ?


2. Apa fungsi dari imbuhan ?
3. Apa saja jenis-jenis imbuhan ?

C. Tujuan

Tentunya makalah ini memiliki manfaat baik bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca umumnya Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut:
1. Dapat memahami pengertian imbuhan dan fungsinya
2. Dapat memahami jenis-jenis imbuhan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Imbuhan

Kridalaksana menyebutkan bahwa afiksasi adalah proses yang mengubah


leksem menjadi kata kompleks. Kridalaksana mendeskripsikan afiksasi sebagai
proses atau hasil penambahan afiks pada dasar. Richard mengatakan bahwa afiksasi
atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks
(imbuhan) pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks. Ramlan
menyebut proses afiksasi sebagai proses pembubuhan afiks. Menurutnya, suatu
satuan yang dilekati afiks disebut bentuk dasar. Afiksasi menurut Samsuri adalah
penggabungan akar kata atau pokok dengan afiks.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa afiksasi


adalah proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks (imbuhan) pada
bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata
baru dengan arti yang berbeda.

B. Fungsi Imbuhan

Pemakaian imbuhan dapat mengubah kelas kata. Kata benda misalnya,


setelah diberi imbuhan bisa menjadi kata kerja, kata sifat, atau kata lainnya.
Contoh:
1. Batu (benda) -> membatu (sifat)
2. Indah (sifat) -> seindah-indahnya (keterangan)
3. Mandi (kerja) -> pemandian (benda)

C. Fungsi imbuhan adalah:

1. Membentuk kata benda yakni pen-,pe-,per-,ke-,isme,-wan,-sasi,-tas,pen-


an,pe-an,per-an,dan ke-an. Contoh: Penyapu, Pelaut, Wartawan, dll.
2. Membentuk kata kerja, yakni me-,ber-,per-,ter-,di,-kan,ter-kan,dan di-
i.Contohnya: Melaut, Berlayar, Terlihat diminum,Bawakan,Lempari,
Menaiki

2
3. Membentuk kata sifat,yakni –I, -wi,-iah, dan –is. Contohnya: manusiawi,
duniawi, ilmiah, agamis
4. Membentuk kata bilangan yakni se- dan ke-. Contohnya: sepuluh dan kedua.
5. Membentuk kata keterangan, se-nya ; -nya ; -an, Contoh: sepertinya, habis
habisan, seindah-indahnya, dll.

Jenis-Jenis Imbuhan
Imbuhan yang diletakkan pada awal kata dasar disebut dengan awalan
(prefiks). Ada beberapa imbuhan awalan, di antaranya adalah:

me-
Imbuhan me- berfungsi untuk membentuk kata kerja aktif pada kata
dasarnya. Imbuhan me- bisa berubah – ubah menjadi beberapa bentuk sesuai
dengan kata dasar yang diikutinya.
Contoh:
Dobrak + men - = Mendobrak
Pencuri itu mendobrak pintu rumahku dan mencuri beberapa barang
berharga.

Ambil + meng- = Mengambil


Aku mengambil buku yang tertinggal di rumah.

Sapa + meny- = menyapa


Setiap hari aku menyapa dirinya.

Bimbing + mem- = membimbing


Tugas seorang guru adalah membimbing anak muridnya.

kecil + menge- = mengecil


Sepatuku mengecil karena kakiku membesar.

3
ber-
Imbuhan ber- juga bisa berubah menjadi dua bentuk yaitu bel- dan be-.
Apabila imbuhan ber- bertemu dengan kata dasar yang diawali dengan
konsonan, maka ber- menjadi be.
Contoh :
Kerja + ber- = bekerja
Ajar + ber- = belajar.

di-
Imbuhan di- tidak memiliki perubahan bentuk dan berfungsi untuk
membentuk makna pasif pada kata dasarnya.
Contoh:
Buang + di- = dibuang
Sampah – sampah dibuang ke tempat sampah oleh ibu.

ter-
Imbuhan ter- juga tidak memiliki perubahan khusus, tetapi memiliki
beberapa fungsi di antaranya adalah:
Sebagai penunjuk makna ketidaksengajaan.
Contoh :
buang + ter- = terbuang ; Barangku terbuang ke kotak sampah ketika
Aku tidak dirumah Sebagai pembentuk kata sifat
Contoh :
Baik + ter- = terbaik ; kelasku menjadi kelas yang terbaik di sekolah.

Sebagai pembentuk kata pasif


Contoh :
Injak + ter- = terinjak ; kakiku terinjak oleh Budi

4
pe-
Imbuhan pe- memiliki beberapa macam bentuk perubahan, di antaranya
adalah peng-, penye-, dan per-. Imbuhan ini juga memiliki fungsi sebagai
berikut:
Sebagai penunjuk pelaku :
pekerja, pelajar, pembohong, pemberi, pengurus, pembantu, dan lain – lain.
Aku adalah seorang pelajar di SMAN 1 Bagun Pagi.

Sebagai pembentuk kata perintah : Perlambat, pertajam, perindah, percantik,


dan lain – lain.
Percantik lukisan itu!

Sebagai penunjuk sifat : pemalu, pemaaf, dan lain – lain.


Dia adalah anak yang pemalu.

Sebagai penunjuk alat: penghapus, penggaruk, penggoreng, penggiling, dan


lain – lain.
Ibu menggunakan panci penggoreng sebagai wadah.

ke-
Imbuhan ke- tidak memiliki bentuk perubahan dan berfungsi sebagai
penunjuk urutan.
Contoh : Dua + ke = kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya.
Sisipan
Sisipan adalah imbuhan yang diletakkan di tengah – tengah kata dasar.
Imbuhan ini diantaranya adalah –el-, -em-, dan –er.
Contoh :
Getar + er = gemetar.
Tali – el = Temali.

5
AKHIRAN
Akhiran adalah imbuhan yang diletakkan pada bagian akhir kata dasar dan
disebut juga dengan suffiks. Ada beberapa jenis imbuhan ini, antara lain:

-kan/-i
Imbuhan - imbuhan ini sebagai pembentuk makna perintah.
Contoh : ambilkan, datangkan, bawakan, tuangkan, datangi, diami, dan lain
– lain

-an
Imbuhan –an berfungsi untuk:
Sebaagi penunjuk bagian:
satuan, kiloan, dan lain – lain

Sebagai penunjuk alat:


timbangan, angkutan

Sebagai penunjuk tempat:


lapangan, lautan, daratan, dan lain – lain.

-pun
Imbuhan ini berfungsi untuk membentuk makna juga.
Contoh: akupun, Merekapun, kamipun, dan sebagainya.

-kah
Imbuhan ini berfungsi untuk menegaskan kata dasarnya.
Contoh: Mudahkah, benarkah, iyakah, dan lain – lain.
Awalan dan Akhiran
Imbuhan ini disebut dengan konfiks dan diletakkan pada bagian awal dan

6
akhir kata dasar. Fungsi imbuhan konfiks di antaranya adalah:

me-kan
Sebagai pembentuk makna aktif
Contoh : Membanggakan, membangunkan, mengantarkan, dan lain – lain.
pe-a
Sebagai pembentuk makna kata benda
Contoh: Pengampunan, pengasingan, pengaduan, dan lain – lain.

se-nya
Sebagai kata pengulangan
Contoh: Sepandai – pandainya, sebaik – baiknya, semahal – mahalnya, dan
lain – lain.

Sebagai penunjuk alat: penghapus, penggaruk, penggoreng, penggiling, dan


lain – lain.
Ibu menggunakan panci penggoreng sebagai wadah.

ke-
Imbuhan ke- tidak memiliki bentuk perubahan dan berfungsi sebagai
penunjuk urutan.
Contoh : Dua + ke = kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya.
Sisipan
Sisipan adalah imbuhan yang diletakkan di tengah – tengah kata dasar.
Imbuhan ini diantaranya adalah –el-, -em-, dan –er.
Contoh :
Getar + er = gemetar.
Tali – el = Temali.

7
AKHIRAN
Akhiran adalah imbuhan yang diletakkan pada bagian akhir kata dasar dan
disebut juga dengan suffiks. Ada beberapa jenis imbuhan ini, antara lain:

-kan/-i
Imbuhan - imbuhan ini sebagai pembentuk makna perintah.
Contoh : ambilkan, datangkan, bawakan, tuangkan, datangi, diami, dll.
-an
Imbuhan –an berfungsi untuk:
Sebaagi penunjuk bagian:
satuan, kiloan, dan lain – lain

Sebagai penunjuk alat:


timbangan, angkutan

Sebagai penunjuk tempat:


lapangan, lautan, daratan, dan lain – lain.

-pun
Imbuhan ini berfungsi untuk membentuk makna juga.
Contoh: akupun, Merekapun, kamipun, dan sebagainya.

-kah
Imbuhan ini berfungsi untuk menegaskan kata dasarnya.
Contoh: Mudahkah, benarkah, iyakah, dan lain – lain.
Awalan dan Akhiran
Imbuhan ini disebut dengan konfiks dan diletakkan pada bagian awal dan
akhir kata dasar. Fungsi imbuhan konfiks di antaranya adalah:

me-kan
Sebagai pembentuk makna aktif

8
Contoh : Membanggakan, membangunkan, mengantarkan, dan lain – lain.

pe-a
Sebagai pembentuk makna kata benda
Contoh: Pengampunan, pengasingan, pengaduan, dan lain – lain.

se-nya

Sebagai kata pengulangan


Contoh: Sepandai – pandainya, sebaik – baiknya, semahal – mahalnya, dan
lain – lain.
i antaranya adalah:
Sebagai penunjuk makna ketidaksengajaan.
Contoh :
buang + ter- = terbuang ; Barangku terbuang ke kotak sampah ketika aku
tidak ada di rumah.

Sebagai pembentuk kata sifat


Contoh :
Baik + ter- = terbaik ; kelasku menjadi kelas yang terbaik di sekolah.

Sebagai pembentuk kata pasif


Contoh :
Injak + ter- = terinjak ; kakiku terinjak oleh Budi
pe-
Imbuhan pe- memiliki beberapa macam bentuk perubahan, di antaranya
adalah peng-, penye-, dan per-. Imbuhan ini juga memiliki fungsi sebagai
berikut:
Sebagai penunjuk pelaku :
pekerja, pelajar, pembohong, pemberi, pengurus, pembantu, dan lain – lain.
Aku adalah seorang pelajar di SMAN 1 Bagun Pagi.

9
Sebagai pembentuk kata perintah : Perlambat, pertajam, perindah, percantik,
dan lain – lain.
Percantik lukisan itu!

Sebagai penunjuk sifat : pemalu, pemaaf, dan lain – lain.


Dia adalah anak yang pemalu.

Sebagai penunjuk alat: penghapus, penggaruk, penggoreng, penggiling, dan


lain – lain.
Ibu menggunakan panci penggoreng sebagai wadah.

ke-
Imbuhan ke- tidak memiliki bentuk perubahan dan berfungsi sebagai
penunjuk urutan.
Contoh : Dua + ke = kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya.
Sisipan
Sisipan adalah imbuhan yang diletakkan di tengah – tengah kata dasar.
Imbuhan ini diantaranya adalah –el-, -em-, dan –er.
Contoh :
Getar + er = gemetar.
Tali – el = Temali.

AKHIRAN
Akhiran adalah imbuhan yang diletakkan pada bagian akhir kata dasar dan
disebut juga dengan suffiks. Ada beberapa jenis imbuhan ini, antara lain:

-kan/-i
Imbuhan - imbuhan ini sebagai pembentuk makna perintah.
Contoh : ambilkan, datangkan, bawakan, tuangkan, datangi, diami, dan lain
– lain

10
-an
Imbuhan –an berfungsi untuk:
Sebaagi penunjuk bagian:
satuan, kiloan, dan lain – lain

Sebagai penunjuk alat:


timbangan, angkutan

Sebagai penunjuk tempat:


lapangan, lautan, daratan, dan lain – lain.

-pun
Imbuhan ini berfungsi untuk membentuk makna juga.
Contoh: akupun, Merekapun, kamipun, dan sebagainya.

-kah
Imbuhan ini berfungsi untuk menegaskan kata dasarnya.
Contoh: Mudahkah, benarkah, iyakah, dan lain – lain.
Awalan dan Akhiran
Imbuhan ini disebut dengan konfiks dan diletakkan pada bagian awal dan
akhir kata dasar. Fungsi imbuhan konfiks di antaranya adalah:

me-kan
Sebagai pembentuk makna aktif
Contoh : Membanggakan, membangunkan, mengantarkan, dan lain – lain.

pe-a
Sebagai pembentuk makna kata benda
Contoh: Pengampunan, pengasingan, pengaduan, dan lain – lain.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, disimpulkan sebagai Berikut:
Afikasi adalah proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks (imbuhan)
Pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks untuk
membentuk
Kata baru dengan arti yang berbeda pemakaian imbuhan dapat mengubah kelas
Kata.Kata benda misalnya, setelah diberi imbuhan menjadi kata kerja, kata sifat,
kata Lainya.
Jenis-Jenis imbuhan:
Awalan
Sisipan
Akhiran
Awalan dan akhiran

B. SARAN

Demikian makalah yang saya buat semoga dapat bermanfaat bagi pembaca
apabila ada saran dan kritik yang ingn di sampaikan silahkan di sampaikan
kepada saya.
Apabila terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya
karna kam adalah hamba allah yang luput dari kesalahan seperti hadist :“ Al-
ingsannu Mahallul Khattab Wannissian”

12
BAB IV
FORMAT PENILAIAN MAKALAH

Nama : Novita Sari

: Wahyu Hidayat

Judul Makalah : Pengertian Filsafat Yunani menurut Kaum

Sofis, Socrates, plato, dan Aristoteles

Tempat, Hari/Tanggal : Tulang bawang, 15 September 2023

No. Aspek Rubrik Nilai

1. Penulisan sesuai dengan Sangat sesuai (81-100)


Pedoman Penulisan
Sesuai (71-80,9)
Makalah
Cukup sesuai (61-70,9)

Kurang sesuai (0-60,9)

2. Bahasa yang digunakan, Sangat tepat (81-100)


konstruksi kalimat, dan
Tepat (71-80,9)
koherensi antar paragraf
Cukup tepat (61-70,9)

Kurang tepat (0-60,9)

3. Kesesuaian topik/materi Sangat sesuai (81-100)


makalah dengan judul,
Sesuai (71-80,9)
rumusan masalah, dan
tujuan penulisan Cukup sesuai (61-70,9)

13
Kurang sesuai (0-60,9)

4. Kejelasan pembahasan Sangat menguasai (81-100)


yang dijabarkan serta
Menguasai (71-80,9)
dikaitkan dengan teori
yang digunakan Cukup menguasai (61-70,9)

Kurang menguasai (0-60,9)

5. Kecermatan dalam Sangat menguasai (81-100)


menyimpulkan hasil
Menguasai (71-80,9)
pembahasan
Cukup menguasai (61-70,9)

Kurang menguasai (0-60,9)

6. Kemampuan menguasai Sangat menguasai (81-100)


topik/materi makalah,
Menguasai (71-80,9)
menjelaskan, dan
memberikan argumen Cukup menguasai (61-70,9)

Kurang menguasai (0-60,9)

Rata-rata Nilai

14
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Afiks
http://www.prbahasaindonesia.com/2015/11/imbuhan-pengertian-jenis-dan-
contoh.html
http://belajarbahasa-bahasaindonesia.blogspot.co.id/2012/05/afiksasi-
imbuhan.html
http://restumariam.blogspot.co.id/2012_09_01_archive.html
http://bnetpwj.blogspot.co.id/2016/11/makalah-imbuhan-lengkap-bahasa-
indonesia.html

15

Anda mungkin juga menyukai