(Makalah)
Disusun Oleh:
Nama NPM
Novita Sari _
Wahyu Hidayat _
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah
memberikan banyak sekali nikmat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini,
sholawat serta salam tak lupa kami jungjungkan kepada nabi besar kami, nabi
Muhammad Saw. semoga kita semua mendapatkan syafaatnya di yaumil qiyamah,
aamiin. Sehubungan dengan ini, kami mahasiswi program studi Manajemen
Pendidkan Islam di STIT Darul Ishlah Tulang Bawang, telah menyelesaikan
makalah kami sebagai tugas mata kuliah “Bahasa Indonesia” yang di berikan
kepada kami agar kami dapat lebih memahami masalah-masalah yang timbul dalam
proses pembelajaran di kelas dan cara penyelesaiannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER
A. Kesimpulan ........................................................................... 12
B. Saran...................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Imbuhan adalah bunyi – bunyi yang ditambahkan kepada kata dasar untuk
mengubah atau menambahkan makna pada kata dasarnya. Imbuhan – imbuhan
tersebut bisa diletakkan di awal (prefiks), di tengah/sisipan (infiks), akhir
(suffikis), dan awalan-akhiran (konfiks) kata dasar. Jenis – jenis imbuhan
tersebut mempunyai fungsi yang berbeda – beda.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
Tentunya makalah ini memiliki manfaat baik bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca umumnya Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut:
1. Dapat memahami pengertian imbuhan dan fungsinya
2. Dapat memahami jenis-jenis imbuhan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Imbuhan
B. Fungsi Imbuhan
2
3. Membentuk kata sifat,yakni –I, -wi,-iah, dan –is. Contohnya: manusiawi,
duniawi, ilmiah, agamis
4. Membentuk kata bilangan yakni se- dan ke-. Contohnya: sepuluh dan kedua.
5. Membentuk kata keterangan, se-nya ; -nya ; -an, Contoh: sepertinya, habis
habisan, seindah-indahnya, dll.
Jenis-Jenis Imbuhan
Imbuhan yang diletakkan pada awal kata dasar disebut dengan awalan
(prefiks). Ada beberapa imbuhan awalan, di antaranya adalah:
me-
Imbuhan me- berfungsi untuk membentuk kata kerja aktif pada kata
dasarnya. Imbuhan me- bisa berubah – ubah menjadi beberapa bentuk sesuai
dengan kata dasar yang diikutinya.
Contoh:
Dobrak + men - = Mendobrak
Pencuri itu mendobrak pintu rumahku dan mencuri beberapa barang
berharga.
3
ber-
Imbuhan ber- juga bisa berubah menjadi dua bentuk yaitu bel- dan be-.
Apabila imbuhan ber- bertemu dengan kata dasar yang diawali dengan
konsonan, maka ber- menjadi be.
Contoh :
Kerja + ber- = bekerja
Ajar + ber- = belajar.
di-
Imbuhan di- tidak memiliki perubahan bentuk dan berfungsi untuk
membentuk makna pasif pada kata dasarnya.
Contoh:
Buang + di- = dibuang
Sampah – sampah dibuang ke tempat sampah oleh ibu.
ter-
Imbuhan ter- juga tidak memiliki perubahan khusus, tetapi memiliki
beberapa fungsi di antaranya adalah:
Sebagai penunjuk makna ketidaksengajaan.
Contoh :
buang + ter- = terbuang ; Barangku terbuang ke kotak sampah ketika
Aku tidak dirumah Sebagai pembentuk kata sifat
Contoh :
Baik + ter- = terbaik ; kelasku menjadi kelas yang terbaik di sekolah.
4
pe-
Imbuhan pe- memiliki beberapa macam bentuk perubahan, di antaranya
adalah peng-, penye-, dan per-. Imbuhan ini juga memiliki fungsi sebagai
berikut:
Sebagai penunjuk pelaku :
pekerja, pelajar, pembohong, pemberi, pengurus, pembantu, dan lain – lain.
Aku adalah seorang pelajar di SMAN 1 Bagun Pagi.
ke-
Imbuhan ke- tidak memiliki bentuk perubahan dan berfungsi sebagai
penunjuk urutan.
Contoh : Dua + ke = kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya.
Sisipan
Sisipan adalah imbuhan yang diletakkan di tengah – tengah kata dasar.
Imbuhan ini diantaranya adalah –el-, -em-, dan –er.
Contoh :
Getar + er = gemetar.
Tali – el = Temali.
5
AKHIRAN
Akhiran adalah imbuhan yang diletakkan pada bagian akhir kata dasar dan
disebut juga dengan suffiks. Ada beberapa jenis imbuhan ini, antara lain:
-kan/-i
Imbuhan - imbuhan ini sebagai pembentuk makna perintah.
Contoh : ambilkan, datangkan, bawakan, tuangkan, datangi, diami, dan lain
– lain
-an
Imbuhan –an berfungsi untuk:
Sebaagi penunjuk bagian:
satuan, kiloan, dan lain – lain
-pun
Imbuhan ini berfungsi untuk membentuk makna juga.
Contoh: akupun, Merekapun, kamipun, dan sebagainya.
-kah
Imbuhan ini berfungsi untuk menegaskan kata dasarnya.
Contoh: Mudahkah, benarkah, iyakah, dan lain – lain.
Awalan dan Akhiran
Imbuhan ini disebut dengan konfiks dan diletakkan pada bagian awal dan
6
akhir kata dasar. Fungsi imbuhan konfiks di antaranya adalah:
me-kan
Sebagai pembentuk makna aktif
Contoh : Membanggakan, membangunkan, mengantarkan, dan lain – lain.
pe-a
Sebagai pembentuk makna kata benda
Contoh: Pengampunan, pengasingan, pengaduan, dan lain – lain.
se-nya
Sebagai kata pengulangan
Contoh: Sepandai – pandainya, sebaik – baiknya, semahal – mahalnya, dan
lain – lain.
ke-
Imbuhan ke- tidak memiliki bentuk perubahan dan berfungsi sebagai
penunjuk urutan.
Contoh : Dua + ke = kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya.
Sisipan
Sisipan adalah imbuhan yang diletakkan di tengah – tengah kata dasar.
Imbuhan ini diantaranya adalah –el-, -em-, dan –er.
Contoh :
Getar + er = gemetar.
Tali – el = Temali.
7
AKHIRAN
Akhiran adalah imbuhan yang diletakkan pada bagian akhir kata dasar dan
disebut juga dengan suffiks. Ada beberapa jenis imbuhan ini, antara lain:
-kan/-i
Imbuhan - imbuhan ini sebagai pembentuk makna perintah.
Contoh : ambilkan, datangkan, bawakan, tuangkan, datangi, diami, dll.
-an
Imbuhan –an berfungsi untuk:
Sebaagi penunjuk bagian:
satuan, kiloan, dan lain – lain
-pun
Imbuhan ini berfungsi untuk membentuk makna juga.
Contoh: akupun, Merekapun, kamipun, dan sebagainya.
-kah
Imbuhan ini berfungsi untuk menegaskan kata dasarnya.
Contoh: Mudahkah, benarkah, iyakah, dan lain – lain.
Awalan dan Akhiran
Imbuhan ini disebut dengan konfiks dan diletakkan pada bagian awal dan
akhir kata dasar. Fungsi imbuhan konfiks di antaranya adalah:
me-kan
Sebagai pembentuk makna aktif
8
Contoh : Membanggakan, membangunkan, mengantarkan, dan lain – lain.
pe-a
Sebagai pembentuk makna kata benda
Contoh: Pengampunan, pengasingan, pengaduan, dan lain – lain.
se-nya
9
Sebagai pembentuk kata perintah : Perlambat, pertajam, perindah, percantik,
dan lain – lain.
Percantik lukisan itu!
ke-
Imbuhan ke- tidak memiliki bentuk perubahan dan berfungsi sebagai
penunjuk urutan.
Contoh : Dua + ke = kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya.
Sisipan
Sisipan adalah imbuhan yang diletakkan di tengah – tengah kata dasar.
Imbuhan ini diantaranya adalah –el-, -em-, dan –er.
Contoh :
Getar + er = gemetar.
Tali – el = Temali.
AKHIRAN
Akhiran adalah imbuhan yang diletakkan pada bagian akhir kata dasar dan
disebut juga dengan suffiks. Ada beberapa jenis imbuhan ini, antara lain:
-kan/-i
Imbuhan - imbuhan ini sebagai pembentuk makna perintah.
Contoh : ambilkan, datangkan, bawakan, tuangkan, datangi, diami, dan lain
– lain
10
-an
Imbuhan –an berfungsi untuk:
Sebaagi penunjuk bagian:
satuan, kiloan, dan lain – lain
-pun
Imbuhan ini berfungsi untuk membentuk makna juga.
Contoh: akupun, Merekapun, kamipun, dan sebagainya.
-kah
Imbuhan ini berfungsi untuk menegaskan kata dasarnya.
Contoh: Mudahkah, benarkah, iyakah, dan lain – lain.
Awalan dan Akhiran
Imbuhan ini disebut dengan konfiks dan diletakkan pada bagian awal dan
akhir kata dasar. Fungsi imbuhan konfiks di antaranya adalah:
me-kan
Sebagai pembentuk makna aktif
Contoh : Membanggakan, membangunkan, mengantarkan, dan lain – lain.
pe-a
Sebagai pembentuk makna kata benda
Contoh: Pengampunan, pengasingan, pengaduan, dan lain – lain.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, disimpulkan sebagai Berikut:
Afikasi adalah proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks (imbuhan)
Pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks untuk
membentuk
Kata baru dengan arti yang berbeda pemakaian imbuhan dapat mengubah kelas
Kata.Kata benda misalnya, setelah diberi imbuhan menjadi kata kerja, kata sifat,
kata Lainya.
Jenis-Jenis imbuhan:
Awalan
Sisipan
Akhiran
Awalan dan akhiran
B. SARAN
Demikian makalah yang saya buat semoga dapat bermanfaat bagi pembaca
apabila ada saran dan kritik yang ingn di sampaikan silahkan di sampaikan
kepada saya.
Apabila terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya
karna kam adalah hamba allah yang luput dari kesalahan seperti hadist :“ Al-
ingsannu Mahallul Khattab Wannissian”
12
BAB IV
FORMAT PENILAIAN MAKALAH
: Wahyu Hidayat
13
Kurang sesuai (0-60,9)
Rata-rata Nilai
14
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Afiks
http://www.prbahasaindonesia.com/2015/11/imbuhan-pengertian-jenis-dan-
contoh.html
http://belajarbahasa-bahasaindonesia.blogspot.co.id/2012/05/afiksasi-
imbuhan.html
http://restumariam.blogspot.co.id/2012_09_01_archive.html
http://bnetpwj.blogspot.co.id/2016/11/makalah-imbuhan-lengkap-bahasa-
indonesia.html
15