KALIMAT EFEKTIF
Dosen pembimbing :
Djarot Suradji, S.IP., M.M.
Disusun oleh :
MOHAMAD FAUZAN ARDANI
21023077
TRO B
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan membahas “Pengaruh Bahasa Asing Terhadap
Bahasa Indonesia”.
Makalah ini sendiri disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa
Indonesia. Selain itu, saya berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita
semua khususnya bagi pembaca untuk dapat lebih mencintai dan melestarikan
bahasa nasional kita yaitu bahasa Indonesia.
Saya menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Maka dari
itu, saya sangat mengharapkan kritik ataupun saran yang dapat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih.
A. ira.
B. ira belajar.
C. ira belajar bahasa Indonesia.
D. ira belajar bahasa Indonesia dikampus.
1. KETEGASAN/PENEKANAN
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide
pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi
penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan
dalam kalimat.
a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
Contoh:
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan
yang ada pada dirinya. Penekanannya ialah presiden mengharapkan.
Contoh:
Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. Penekanannya
Harapan presiden.
Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan mengubah posisi kalimat.
Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata,
frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan
kata- kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Peghematan di sini mempunyai arti
penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata
bahasa.
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan:
a. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
Contoh:
Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. Hadirin serentak berdiri setelah
mereka mengetahui bahwa presiden datang.
Perbaikan kalimat itu adalah sebagai berikut.
Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. Hadirin serentak berdiri setelah
mengetahui bahwa presiden datang.
b. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi
kata.
Contoh:
a) Ia memakai baju warna merah.
b) Di mana engkau menangkap burung pipit itu?
Kata merah sudah mencakupi kata warna. Kata pipit sudah mencakupi kata burung. Kalimat itu
dapat diubah menjadi:
a) Ia memakai baju merah.
b) Di mana engkau menangkap pipit itu?
c. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
Perhatikan kalimat- kalimat di bawah ini.
a) Dia hanya membawa badannya saja.
b) Sejak dari pagi dia bermenung. Kata naik bersinonim dengan ke atas.
Kata turun bersinonim dengan ke bawah. Kalimat ini dapat diperbaiki menjadi:
a) Dia hanya membawa badannya.
b) Sejak pagi dia bermenung.
d. Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata- kata yang berbentuk jamak.
Misalnya:
Bentuk tidak baku : para tamu-tamu, beberapa orang-orang
bentuk baku : para tamu, beberapa orang.
3. KEVARIASIAN
Variasi merupakan suatu upaya yang bertolak belakang dengan repetisi. Repetisi atau pengulangan
kata sebuah kata untuk memperoleh efek penekanan, lebih banyak menekankan kesamaan bentuk.
Variasi tidak lain daripada menganeka-ragamkan bentuk-bentuk bahas agar tetap terpelihara minat
dan perhatian orang.
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai
dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan
yang logis/masuk akal.
Contoh:
a) Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
b) Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi
tersebut mudah dipahami oleh pembaca. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili
pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pndengar/pembaca dapat memahami pikiran
tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud oleh penulis atau
pembicaranya.
Struktur kalimat efektif haruslah benar. Kalimat itu harus memiliki kesatuan bentuk, sebab
kesatuan bentuk itulah yang menjadikan adanya kesatuan arti. Kalimat yang strukturnya benar
tentu memiliki kesatuan bentuk dan sekaligus kesatuan arti. Sebaliknya kalimat yang strukturnya
rusak atau kacau, tidak menggambarkan kesatuan apa-apa dan merupakan suatu pernyataan yang
salah. Jadi, kalimat efektif selalu memiliki struktur atau bentuk yang jelas.
Unsur-unsur dalam kalimat meliputi : subjek (S), prediket (P), objek (O), pelengkap (Pel),
dan keterangan (Ket).
Ciri-ciri kalimat efektif yaitu :
Kesepadanan, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, kelogisan.
3.2 Saran
Kritik dan saran yang membangun, kami harapkan untuk perbaikan dan kemajuan
karya tulis
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/# psj=1&q=kalimat+efektif
http://kalimatefektif2013.blogspot.com/
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/ JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_
INDONESIA/196711031993032-NOVI_RESMINI/KALIMAT_EFEKTIF.pdf
http://www.docstoc.com/ docs/79011391/Kalimat-Efektif---DOC