“Kalimat Efektif”
(Dosen Pengampu : Dr. H. Ibrahim, M.Pd)
Kelompok II:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
serta rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini tepat pada waktunya. Tak lupa pula kami ucapakan rasa syukur kepada Allah
SWT atas limpahan nikmat Sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal
pikiran, sehingga kami mampu menyelesaikan pembuatan makalah ini. Tanpa
pertolongan dan izin-Nyalah tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Pemakalah
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
C. TUJUAN..............................................................................................................................................
A. Kesimpulan ...............................................................................................................
B. Daftar Pustaka ...........................................................................................................
BAB I
PENADAHULUAN
A. Latar Belakang
Sobur menegaskan bahwa komunikasi itu sulit. Satu alasan mengapa orang
mengalami kesukaran dalam proses yang sulit ini adalah karena bahasa yang
dipergunakan tidak tepat. Penggunaan bahasa yang tidak tepat berarti kalimat-
kalimat yang digunakan dalam kegiatan berkomunikasi itu tidak efektif. Oleh
sebab itu, agar proses komunikasi dapat berlangsung dengan baik dan efektif,
bahasa yang kita gunakan hendaknya mengandung kalimat-kalimat yang efektif.1
B. Rumusan Masalah
1
Parto, “Berkomunikasi Efektif Dengan Kalimat Efektif Dalam Bahasa Indonesia”,
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi 3, no. 2 ( 2020): h. 167-168.
1. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?
2. Apa ciri-ciri kalimat efektif?
3. Apa unsur-unsur kalimat efektif?
4. Apa syarat yang mendasari kalimat efektif?
C. Tujuan Penelitian
1. Memberikan pemaparan mengenai pengertian kalimat efektif.
2. Memberikan pemaparan mengenai ciri-ciri kalimat efektif.
3. Memberikan pemaparan mengenai unsur-unsur kalimat efektif.
4. Memberikan pemaparan mengenai syarat kalimat efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kalimat (Jakarta, 2014), h. 54.
pilihan kata yang tidak tepat, kalimat ambigu yang dapat menimbulkan salah arti,
pengulangan kata yang tidak perlu, dan kata kalau yang dipakai secara salah.3
1. Kelugasan
2. Kesejajaran
3. Kehematan
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-
kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan
maksud kalimat.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata
mawar, anyelir, dan melati terkandung makna bunga. Kalimat yang benar adalah:
Mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.
4. Penekanan
Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang
penting di depan kalimat.
Contoh: Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada
kesempatan lain.
Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan
partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh: Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap
penting.
Contoh: Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan
murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan
adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.
Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan
atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin
ditegaskan.
Contoh: Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
5. Kelogisan
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur
dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh: Waktu dan tempat saya persilakan.
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda
mati yang tidak dapat dipersilakan.
1. Subjek
Subjek ( S ) adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh
penulis. Subjek berkategori nomina (N), frasa nominal (FN), verba (V), atau frasa
verba (FV). Subjek merupakan unsur kedua terpenting setelah predikat.
Ciri-ciri Subjek:
5
http://arifharypurnomo.blogspot.com/2013/10/kalimat-efektif-ciri-ciri-dan-contoh.html.
a. Dapat ditelusuri dengan mengajukan pertanyan yang menggunakan kata
tanya Apa/Siapa (yang) ... dengan predikat sebagai tumpuan.
b. Disertai kata penunjuk itu.
c. Didahului kata bahwa.
d. Tidak didahului kata depan.
e. Ditandai dengan keterangan yang.
2. Predikat
Predikat (P) bagian kalimat yag mejelaskan subjek. Predikat biasanya
berkategori verba (V), frasa verbal (FV), adjektiva (Adj), frasa adjektiva (Fadj)
frasa numeral (Fnum), frasa preposional (Fprep), dan frasa nominal (FN) .
Contoh: Kemal tidur (P-V).
Ciri-ciri Predikat:
Unsur pelengkap pada kalimat efektif adalah bagian kalimat yang melengkapi
predikat. Biasanya berada di belakang predikat yang berupa verba.
Ciri-ciri pelengkap:
a. Berkategori nomina (N), frasa nominal (FN), adjektiva (Adj), frasa
adjektival (Fadj), rasa verba (FV), dan frasa preposional (FPrep).
b. Terdapat tepat di belakang predikat jika tidak ada objek atau di belakang
objek jika objek hadir di dalam kalimat.
c. Tidak dapat dijadikan bentuk pasif.
5. Keterangan
Ciri-ciri keterangan:
Contoh (1): Saya sarankan sudah agar rapat di tunda pelaksanaannya agar anggota
semuanya hadir. Ini bukanlah kalimat karena tidak mengikuti kaidah struktur.
contoh (2): Saya sudah sarankan agar rapat di tunda pelaksanaannya agar anggota
semuanya hadir. Ini adalah kalimat yang masih mengandung kesalahan struktur.
6
Sri Hapsari Wijayanti, dkk. Bahasa Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah
(Cet. 4; Jakarta: Rajawali Pers, 2015) h, 54-64.
contoh (3): sudah saya sarankan agar pelaksanaan rapat ditunda agar semua
anggota dapat hadir. Ini adalah kalimat yang mengikuti kaidah struktur tanpa
kesalahan.
(1) belum ada hujan di daerah yang mengalami kekurangan air itu. Gerimis pun
tak pernah ada.
(2) Sudah lama tidak hujan. Gerimis pun tak pernah ada.
(3) kemungkinan akan ada hujan bulan ini. Gerimis pun tak pernah ada.
(4) Pada musim kemarau hanya ada satu atau dua kali hujan. Gerimis pun tak
pernah ada.7
Dalam refrensi lain mengatakan bahwa ada empat syarat utama sebuah
kalimat dapat dikatakan kalimat efektif.
DAFTAR PUSTAKA
http://arifharypurnomo.blogspot.com/2013/10/kalimat-efektif-ciri-ciri-dan-
contoh.html.
https://www.kompas.com/skola/read/2022/06/13/180000069/kalimat-efektif--
syarat-utama-dan-contohnya.
Mulyati. Terampil Bahasa Indonesia. Edisi pertama; Jakarta: Kencana, 2015.
Parto, “Berkomunikasi Efektif Dengan Kalimat Efektif Dalam Bahasa Indonesia”,
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi 3, no. 2 (2020): h. 167-168.
Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kalimat, Jakarta, 2014.
Ramadhanti, Dina. “Penggunaan Kalimat Efektif Dalam Karya Ilmiah Siswa:
Aplikasi Semantik Studi Kasus Siswa Kelas Xi Smk Negeri 2 Lembah
Gumanti” Jurnal Gramatika Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra
Indonesia1, no. 2. h.169.
Trismanto, “Kalimat Efektif Dalam Berkomunikasi”, majalah bangun rekaprima,
h. 34-35.
Wijayanti, Sri Hapsari dkk. Bahasa Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya
Ilmiah. Cet. 4; Jakarta: Rajawali Pers, 2015.