Anda di halaman 1dari 12

TATA KATA BAHASA INDONESIA

LINDA SAFITRI 1614301043

IIS KOMANG RENI 1614301044

RIZQO ADITYA UTAMA 1614301045

MEGA MEILISA MANARA 1614301046

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
Karunia-Nya lah kelompok kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“TATA KATA BAHASA INDONESIA” ini.Ucapan terimakasih pun kami haturkan kepada
teman-teman kelompok, dan dosen pembimbing.

Kepada teman-teman kami terlebih terhadap Dosen pembimbing kami yang dengan penuh
sabar membimbing kami dalam mengerjakan makalah dengan judul “TATA KATA BAHASA
INDONESIA”. Atas kepeduliannya serta bimbingannya kami mengucapkan banyak terima
kasih.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang ada relevasinya dengan penyempurnaan makalah ini sangat penulis
harapkan.Semoga makalah ini mampu memberikan manfaat.

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 1
D. Manfaat Penulisan ....................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. KataDasar .................................................................................... 2
B. Kata Turunan ............................................................................... 3
 Imbuhan ....................................................................................... 3
 Kata Ulang ................................................................................... 4
 Majemuk ...................................................................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 8
B. Saran ............................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pedoman umun ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan, telah melakukan berkali-
kali penyempurnaan dalam ejaan.

Antara lain yang dibahas dalam ejaan yang disempurnaan itu adalah penulisan kata, yang
dimana penulisan kata itu memiliki porsi yang berpengaruh dalam penulisan, penulisan kata
yang benar akan membuat kaliamat-kalimat yang kita buat menjadi padu, efektif, dan enak
dibaca.

Dalam penulisan kata membahas berbagai bentuk kata, seperti kata dasardan kata turunan

Pada makalah ini kami akan membahas secara lebih rinci, aspek-aspek yang ada dalam
penulisan kata, sesuai dengan pedoman ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang termasuk dalam penulisan kata?
2. Bagaimana penulisan kata yang benar?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami bagaimana cara penulisan kata yang baik dan benar
2. Untuk mengetahui aturan dalam penulisan kata

D. Manfaat Penulisan
Dengan adanya makalah ini, diharapkan agar kita dapat mengetahui bagaimana cara
tata kata dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. KATA DASAR

Kata dasar adalah kata yang menjadi dasar pembentukkan kata. Ia masih utuh,
belum mengalami perubahan terutama karena mendapat imbuhan, perulangan, dan
persenyawaan. Kata dasar menjadi dasar pembentukkan kata berimbuhan atau kata
jadian, kata ulang, dan kata majemuk.

Contoh: dari kata ‘malas’ dapat dibentuk:

Kata jadian : bermalas, pemalas, kemalasan.

Kata ulang : malas-malas, bermalas-malas.

Kata majemuk: kursi malas

 Ciri-ciri kata dasar:

1. Di dalam kata dasar tidak terdapat imbuhan

2. Tidak terdapat kata dasar lain

3. Tidak dapat perulangan kata

4. Tidak dapat persenyawaan kata

 Jenis-jenis kata dasar

1. Kata dasar bersuku satu: teh, jang, wah

2. Kata dasar bersuku dua: mata, tiga

3. Kata dasar bersuku tiga: telinga, kemiri

4. Kata dasar bersuku empat: halilintar

5. Kata dasar bersuku lima: Indonesia

2
6. Kata dasar serupa bentuk ulang: kura-kura, kupu-kupu

 Urutan-urutan kata dasar

1. Suku kata : mata→ma – ta

sampan→sam – pan

2. Akar kata : suk→ masuk rak→derak

rasuk gerak

rusuk kerak

B. KATA TURUNAN

1. IMBUHAN
Imbuhan adalah bubuhan mempunyai bentuk, arti dan atau fungsi, jenis atau kelas.
 Sifatimbuhan :
1. Memiliki bentuk dan arti yang tetap sama atau hampir sama
2. Sebuah morfem dapat berubah bentuk karena pengaruh morfem lain
3. Dapat atau mungkin mempunyai alomorf
 Jenis Imbuhan
Imbuhan atau afiks dapat dibedakan menjadi 3:
1.Prefiks atau awalan (ber-, ter-, se-, meng-, di-, ke-, pe-, per-)
2.Infiks atau sisipan (-in-)
3.Sufiks atau akhiran (-an, -i, -kan, -nya)
4.Konfiks atau simulfiks (pe-an, ke-an).
 Memaknakan Imbuhan
Makna imbuhan sangat beragam, bergantung pada kalimatnya.
Contoh:
a.Penimbangan yang kamu lakukan harus diulang (proses menimbang)
b.Adik di diajak ibu kepenimbangan balita (tempat menimbang)

Untuk menentukan makna imbuhan dengan mudah, dapat dilakukan dengan cara
berikut:
1.Gantilah imbuhan yang ditanyakan dengan tanda titik-titik.
3
2.Isilah titik-titik tersebut dengan kata yang sesuai dengan makna kalimat asal.
3.Dalam pengisian, bentuk dasar kadang-kadang perlu ditambahi imbuhan.
Contoh:
Apa makna imbuhan me-kan pada “Upaya meninggikan tanggul sudah dikerjakan.
Langkah 1: Upaya …tinggi tanggul sudah dikerjakan.
Langkah 2: Upaya membuat tanggul jadi tinggi sudah dikerjakan.
Jadi makna me-kan pada kalimat di atas: membuat jadi …

2. KATA ULANG

Kata-kata ulang disebut juga reduplikasi.


 Pada prinsipnya pengulangan mempunyai syarat di antaranya:
1. Selalu mempunyai dasar yang diulang
2. Proses pengulangan tidak mengubah jenis (kelas) kata.
3. Bentuk dasarnya adalah kata yang lazim (umum) dipakai dalam tindak berbahasa.
 Ciri-ciri
1. Mempunyai dasar perulangan
2. Terdiri dari dua morfem atau lebih dan yang menjadi dasar ulangnya boleh morfem
dasar, boleh bentuk kompleks
 Jenis kata ulang
1. Kata ulang murni, yaitu perulangan seluruh bentuk dasarnya disebut dwilingga
Contoh: ayam-ayam
2. Kata ulang dengan perulangan sebagian, berarti ada bagian yang dihilangkan disebut
juga dwipurwa
Contoh: pohon-pohonan
3. Kata ulangberimbuhan. Kata ulang yang pengulangannya mendapat imbuhan, baik
pada lingga pertama maupun pada lingga kedua.
Contoh: pukul-memukul, berpukul-pukulan.
4. Kata ulang berubah bunyi atau dwilingga salin suara.
Contoh: sayur → sayur mayur

 Adapun arti yang didukung oleh perulangan adalah:


1. Banyak yang tidak tentu
- Buku-buku itu telah kusimpan dalam lemari
- Kuda-kuda itu berkejar-kejaran.
4
2. Bermacam-macam
- Pohon-pohonan: banyak dan bermacam-macam pohon
- buah-buahan: banyak dan bermacam-macam buah.
- kuda-kuda
- langit-langit
4. Agak
- Kemalu-maluan
- kebarat-baratan
5. Menyatakan intensitas
a. Intensitas kualitatif. Contoh: belajar segiat-giatnya. Gunung itu yang setinggi-
tingginya di Pulau Jawa.
b. Intensitas kuantitatif. Contoh: kuda-kuda, buah-buah.
c. Intensitas frekuentatif. Contoh: Bapak menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia
mondar-mandir saja sejak tadi.
d. Menyatakan saling/ berbalas-balasan/ resiprok
 Mereka bersalam-salaman.
 Kedua saudara itu hidup tolong menolong.
6. Menyatakan kolektif/ kumpulan
- Anak itu berbasis dua-dua.
- Pertandingan itu diikuti tiga-tiga regu.

3. KATA MAJEMUK
Kata majemuk adalah gabungan dua kata atau lebih yang senyawa dan membentuk
sebuah kata baru.
Istilah lain untuk kata majemuk ialah bentuk senyawa atau kompositium.
Kata majemuk adalah gabungan dua buah morfem dasar atau lebih yang mengandung
satu pengertian baru. Kata majemuk tidak menonjolkan arti tiap kata. tetapi gabungan kata itu
secara bersama-sama membentuk suatu makna atau arti baru.

1. Pembedaan Kata Majemuk Berdasarkan Cara Penulisannya


a. Kata Majemuk senyawa
Kata majemuk senyawa adalah kata majemuk yang cara penulisannya dirangkaikan. seolah-
olah telah melebur menjadi satu kata baru
Misalnya: matahari. hulubalang. bumiputra

5
b.Kata majemuk tak-senyawa
Kata majemuk tak-senyawa adalah kata majemuk yang cara penulisan morfem -morfem
dasarnya tetap terpisah. Misalnya: sapu tangan. kumis kucing. cerdik pandai

2. Pembedaan Kata Majemuk Berdasarkan Kelas Kala Pembentuknya


Berdasarkan kelas kata pembentuknya. kata majemuk dapat dibedakan atas:

a. Kata majemuk yang terdiri atas kata benda + kata benda


Misalnya: kapal udara. anak emas, sapu tangan

b. Kata majemuk yang terdiri atas kata benda + kata kerja


Misalnya: kapal terbang. anak pungut. meja makan

c. Kata majemuk yang terdiri atas kata benda + kata sifat


Misalnya: orang tua. rumah sakit. pejabat tinggi

d. Kata majemuk yang terdiri atas kata sifat + kata benda


Misalnya: panjang tangan. tinggi hati. keras kepala

e. Kata majemuk yang terdiri atas kata bilangan + kata benda


Misalnya: pancaindera. dwiwarna. sapta marga

f. Kata majemuk yang terdiri atas kata kerja + kata kerja


Misalnya: naik turun. keluar masuk. pulang pergi

g. Kata majemuk yang terdiri atas kata sifat + kata sifat


Misalnya: tua muda. cerdik pandai. besar kecil.

3. Pembedaan Kata Majemuk Berdasarkan Hubungan Kata Pembentuknya Ditinjau


dari segi hubungannya.
1. Kata majemuk dapat dibedakan atas:
2. Kata majemuk yang morfem pertama nya merupakan awalan (prefiks). seperti: pra-
sarana. prasejarah. tanadil
3. Kata majemuk yang morfem pertamanya merupakan pangkal kata. seperti: rumah sakit.
kapal udara. meja belajar
6
4. Kata majemuk'yang morfem keduanya merupakan pangkal kata. seperti: maha-siswa,
bumiputra. purbakala
5. Kata majemuk yang morfem pertamanya mempunyai hubungan sederajat dengan
morfem keduanya. seperti naik turun. besar kecil. pulang pergi, sanak saudara

 Contoh-contoh Kata Majemuk

1. Kalimat majemuk setara


Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat tunggal dan tiap-tiap unsur-
unsurnya mempunyai kedudukan setara.
Contoh:
a. Saya akan datang ke rumahmu sekarang atau nanti malam.
b. Dia sangat baik hati dan suka menolong.
2. Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat memperlihatkan berbagai jenis hubungan semantis antara klausa
yang membentuknya.
Contoh:
Saya mengerjakan pekerjaan itu sampai larut malam agar besok pagi dapat
mengumpulkannya.
3. Kalimat majemuk campuran
Kalimat yang hubungan antara pola-pola kalimat itu ada yang sederajat dan ada yang
bertingkat.
Contoh:
Setelah saya bangun tidur, saya mandi, berganti pakaian, sarapan, lalu berangkat ke sekolah.
 Ciri-ciri Kata Majemuk
Ciri kata majemuk antara lain sebagai berikut:
a. Gabungan itu membentuk satu arti yang baru.
b. Gabungan itu dalam hubungannya ke luar membentuk satu pusat, yang menarik keterangan
atas kesatuan itu, bukan atas bagian-bagiannya.
c. Biasanya terdiri dari kata-kata dasar.
d. Frekuensi pemakaiannya tinggi.
e. Terutama kata-kata majemuk yang bersifat endosentris, terbentuk menurut hokum DM
(Diterangkan mendahului Menerangkan)

7
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Kesimpulannya adalah kata dapat di bagi dari bentuk dan jenisnya masing –masing dan juga
mempunyai fungsi masing –masing,juga pemahaman yang berbeda pula.

B.SARAN
Teruslah anda menggali tentang berbagai pemahman tentang bahasa.Karena sebuah bahasa
adalah satu –satunya alat komunikasi baik dengan suara mau pun gerakan semua menuntut
kebaikan, etika,kesopansantunan. Jadi manfaatkan apa yang seharusnya jadi tempat suatu
manfaat tesebut.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://rikihidayathidayat.blogspot.co.id/2012/01/tata-kata-bahasa-indonesia.html#close
Suyanto, edi. 2011. Membina, memelihara, danmenggunakanbahasa Indonesia secarabenar.
Yogyakarta.Ardana Media.
http://caraasalan.blogspot.co.id/2014/11/kata-majemuk-berserta-contohnya.html

Anda mungkin juga menyukai