Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“ IMBUHAN”

Dosen Pengampu:
Drs. Iptdan, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 1:


Siska Wati_E28122381
Moch Zacky_E28122392
Mohamad Faroq_E28122402
Moh. Rivaldi_E28122403
Arya Prasetya_E32122057
Nur Fajrina Adzani_E32122058
Nazar_E32122060
Moh Arya Anugrah_E32122063
M. Aidil_E32122067

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS/AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatNya maka kami telah menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul BAHASA


INDONESIA “IMBUHAN” yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi
kita selaku mahasiswa untuk memahami kata imbuhan.

Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau
menyinggung perasaan pembaca.

Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT. memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Palu, 9 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
1.3 Manfaat Penulisan ................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2


2.1 Pengertian imbuhan ............................................................................................... 2
2.2 Fungsi imbuhan ..................................................................................................... 2
2.3 Jenis-jenis imbuhan ............................................................................................ 3

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 6


3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 6
3.2 Saran ..................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Imbuhan adalah bunyi – bunyi yang ditambahkan kepada kata dasar untuk mengubah atau
menambahkan makna pada kata dasarnya. Imbuhan – imbuhan tersebut bisa diletakkan di awal
(prefiks), di tengah/sisipan (infiks), akhir (suffikis), dan awalan-akhiran (konfiks) kata dasar.
Jenis – jenis imbuhan tersebut mempunyai fungsi yang berbeda – beda. Pada masa primitif,
manusia berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh dan suara yang terbatas.

Seiring waktu, manusia mulai mengembangkan bahasa dengan cara menambahkan kata-
kata baru dan mengubah makna kata-kata yang sudah ada. Salah satu cara yang digunakan
adalah dengan menambahkan imbuhan pada kata-kata.Imbuhan pada awalnya digunakan untuk
mempermudah komunikasi, mengurangi keambiguan dalam bahasa, serta memberikan nuansa
dan makna baru pada kata-kata yang sudah ada.

Seiring perkembangan zaman, imbuhan menjadi semakin penting karena dapat membantu
menghindari kesalahpahaman dalam bahasa dan memperluas kosa kata. Selain itu, penggunaan
imbuhan juga dipengaruhi oleh kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, penggunaan
akhiran -kan dalam bahasa. Indonesia yang digunakan untuk menunjukkan pengaktifan atau
pemberian suatu tindakan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian imbuhan?


2. Apa fungsi Imbuhan?
3. Apa saja jenis-jenis Imbuhan?

1.3 Tujuan

Tentunya makalah ini memiliki manfaat baik bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut:

 Dapat memahami pengertian imbuhan dan fungsinya


 Dapat memahami jenis-jenis imbuhan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Imbuhan

Kridalaksana (2009; 28-31) menyebutkan bahwa afiksasi adalah proses yang mengubah
leksem menjadi kata kompleks. Kridalaksana (1989:31-83) mendeskripsikan afiksasi sebagai
proses atau hasil penambahan afiks pada dasar. Richard (dalam Putrayasa; 2008;5) mengatakan
bahwa afiksasi atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks
(imbuhan) pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks. Ramlan (1987:49)
menyebut proses afiksasi sebagai proses pembubuhan afiks. Menurutnya, suatu satuan yang
dilekati afiks disebut bentuk dasar. Afiksasi menurut Samsuri (1985: 190), adalah penggabungan
akar kata atau pokok dengan afiks.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa afiksasi adalah proses
pembentukan kata dengan membubuhkan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar, baik bentuk dasar
tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata baru dengan arti yang berbeda.

2.2 Fungsi Imbuhan

Pemakaian imbuhan dapat mengubah kelas kata. Kata benda misalnya, setelah diberi
imbuhan bisa menjadi kata kerja, kata sifat, atau kata lainnya.

Contoh:

 batu (benda) -> membatu (sifat)


 indah (sifat) -> seindah-indahnya (keterangan)
 mandi (kerja) -> pemandian (benda)

Fungsi imbuhan adalah:

 Membentuk kata benda, yakni pen-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, pen-an, pe-an,
per-an, dan ke-an. Contoh: pelaut, penyapu, wartawan, dll.
 Membentuk kata kerja, yakni me-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan,dan di-i. Contohnya:
melaut berlayar, terlihat diminum, bawakan, lempari, menaiki.
 Membentuk kata sifat,yakni –I, -wi,-iah, dan –is. Contohnya: manusiawi, duniawi, ilmiah,
agamis
 Membentuk kata bilangan yakni se- dan ke-. Contohnya: sepuluh dan kedua.
 Membentuk kata keterangan, se-nya ; -nya ; -an, Contoh: sepertinya, habis-habisan,
seindah-indahnya, dll

2
2.3 Jenis-Jenis Imbuhan

Awalan

Imbuhan yang diletakkan pada awal kata dasar disebut dengan awalan (prefiks). Ada beberapa
imbuhan awalan, di antaranya adalah:

 Me-
imbuhan me- berfungsi untuk membentuk kata kerja aktif pada kata dasarnya. Imbuhan saya bisa
diubah – ubah menjadi beberapa bentuk sesuai dengan kata dasar yang diikutinya.
Contoh:
Dobrak + men- = Mendobrak
Pencuri itu mendobrak pintu rumahku dan mencuri beberapa barang berharga.
Ambil + meng- = Mengambil
Aku mengambil buku yang tertinggal di rumah.
Sapa + meny- = Menyapa
Setiap hari aku menyapa dirinya sendiri.
Bimbing + mem- = Membimbing
seorang guru adalah membimbing anak muridnya.
kecil + menge- = Mengecil
Sepatuku mengecil karena kakiku membesar.

 Ber-
Imbuhan ber- juga bisa berubah menjadi dua bentuk yaitu bel- dan be-. Apabila imbuhan
bertemu dengan kata dasar yang diawali dengan konsonan, maka ber- menjadi.
Contoh :
Kerja + ber- = Bekerja
Ajar + ber- = Belajar.

 Di-
Imbuhan di- tidak memiliki perubahan bentuk dan berfungsi untuk membentuk makna pasif pada
kata dasarnya.
Contoh:
Buang + di- = buang Sampah – sampah dibuang ke tempat sampah oleh ibu.

 Ter-
Imbuhan ter- juga tidak memiliki perubahan khusus, tetapi memiliki beberapa fungsi di
antaranya adalah:

 Sebagai penunjuk makna ketidaksengajaan.


Contoh :
buang + ter- = Terbuang
Barangku terbuang ke kotak sampah saat aku tidak ada di rumah.

3
 Sebagai pembentuk kata sifat
Contoh :
Baik + ter- = Terbaik
kelasku menjadi kelas yang terbaik di sekolah.

 Sebagai pembentuk kata pasif


Contoh :
Injak + ter- = Terinjak
kakiku terinjak oleh Budi

 Pe-
Imbuhan pe- memiliki beberapa macam bentuk perubahan, di antaranya adalah peng-, penye-,
dan per-. Imbuhan ini juga memiliki fungsi sebagai berikut:

 Sebagai penunjuk pelaku :


Pekerja, pelajar, pembohong, pemberi kerja, pengurus, pembantu, dan lain – lain.
Contoh:
Saya adalah seorang pelajar di SMAN 1 Bagun Pagi.

 Sebagai pembentuk kata perintah :


Perlambat, pertajam, perindah, percantik, dan lain – lain.
Contoh:
Percantik lukisan itu!

 Sebagai penunjuk sifat :


Pemalu, pemaaf, dan lain – lain.
Contoh:
Dia adalah anak pemalu.

 Sebagai penunjuk alat:


Penghapus, penggaruk, penggoreng, penggiling, dan lain – lain.
Contoh:
Ibu menggunakan panci penggoreng sebagai wadah.

 Ke-
Imbuhan ke- tidak memiliki bentuk perubahan dan berfungsi sebagai penunjuk urutan.
Contoh :
Dua + ke = Kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya.

Sisipan

Sisipan adalah imbuhan yang diletakkan di tengah – tengah kata dasar. Imbuhan ini diantaranya
adalah –el-, -em-, dan –er.
Contoh :
Getar + er = Gemetar.
Tali – el = Temali.

4
Akhiran

Akhiran adalah imbuhan yang diletakkan pada bagian akhir kata dasar dan disebut juga dengan
akhiran. Ada beberapa jenis imbuhan ini, antara lain:

 Kan/-i
Imbuhan - imbuhan ini sebagai pembentuk makna perintah.
Contoh :
Ambilkan, datangkan, bawakan, tuangkan, datangi, diami, dan lain – lain

 An
Imbuhan –an berfungsi untuk:

 Sebagai penunjuk bagian:


satuan, kiloan, dan lain – lain

 Penunjuk sebagai alat:


timbangan, angkutan

 Sebagai penunjuk tempat:


lapangan, lautan, daratan, dan lain – lain.

 Pun
Imbuhan ini berfungsi untuk membentuk makna juga.
Contoh: akupun, Merekapun, kamipun, dan sebagainya.

 Kah
Imbuhan ini berfungsi untuk menegaskan kata dasarnya.
Contoh: Mudahkah, benarkah, iyakah, dan lain – lain.

Awalan dan Akhiran


Imbuhan ini disebut dengan konfiks dan diletakkan pada bagian awal dan akhir kata dasar.
Fungsi imbuhan konfiks di antaranya adalah:

 Me-kan
Sebagai pembentuk makna aktif
Contoh : Membangakan, membangunkan, Mengantarkan, dan lain – lain.

 Pe-a
Sebagai pembentuk kata makna benda
Contoh: Pengampunan, pengasingan, pengaduan, dan lain – lain.

 Se-nya

Sebagai kata pengulangan


Contoh: Sepandai – pandainya, sebaik – baiknya, semahal – mahalnya, dan lain – lain.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Afiksasi adalah proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks (imbuhan) pada
bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata baru dengan
arti yang berbeda Pemakaian imbuhan dapat mengubah kelas kata. Kata benda misalnya, setelah
diberi imbuhan bisa menjadi kata kerja, kata sifat, atau kata lainnya. Jenis – jenis imbuhan ada 4
macam yaitu Awalan, Sisipan, Akhiran, Awalan dan akhiran.

Dalam penggunaannya, imbuhan dapat membantu kita memperluas kosakata dan membuat
kalimat lebih beragam dan variatif. Selain itu, penggunaan imbuhan yang tepat juga dapat
membantu kita menghindari kesalahan ejaan dan penggunaan kata yang salah.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan imbuhan harus tepat dan sesuai dengan aturan
bahasa Indonesia. Penggunaan imbuhan yang salah atau tidak tepat dapat membuat kalimat
menjadi tidak. bermakna atau bahkan salah pemahaman. Oleh karena itu, penting untuk
memahami aturan-aturan dalam penggunaan imbuhan dan selalu berlatih

3.2 Saran

Di dalam pembuatan makalah ini pasti masih ada kesalahan-kesalahan disana-sini. Perlunya
bimbingan dan pembelajaran yang lebih mengenai pembuatan makalah ini. Semua kritik atau
saran yang bersifat membangun pasti akan kami terima demi mendukung pembuatan makalah
dimasa-masa mendatang.

6
DAFTAR PUSTAKA

Bagus, Ida Putrayasa. (2008). Kajian Morfologi (Bentuk Derivasionaldan Infleksional). Bandung:
PT Refika Aditama

Zaenal Arifin dan Junaiyah H. Matanggui (2007). Morfologi: Bentuk,Makna, dan Fungsi.

McCarthy, Michael dan O'Dell, Felicity. (2001). English Vocabulary inUse. Jakarta: Erlangga

Alwi, Hasan, dkk. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Anda mungkin juga menyukai