RAHMI ( 2021143760 )
UNIVERSITAR PGRI
PALEMBANG
2021
DAFTAR ISI
Halaman
Pertama kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena tanpa henti-hentinya ia
memberikan kami semua nikmat dan iman serta ridho-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Hj. Siti Rukiyah M. Pd selaku Dosen
Pengampu Mata Kuliah Konsep dasar Bahasa Indonesia SD yang membimbing kami. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang senantiasa membantu kami dalam hal
mengumpulkan data pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang pengertian
penamaan dan jenis-jenis makna yang berisikan mengenai ciri – ciri makna, beserta contohnya.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu
kami mohon saran dan kritik dari teman-teman semua maupun Dosen. Demi tercapainya makalah yang
sempurna.
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Bahasa adalah alat komunikasi sosial yang digunakan oleh manusia. Agar komunikasi dapat
ditangkap oleh lawan biacara dengan baik, yakni menyampaikannya dengan kalimat yang benar.
Dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tentu terdapat aturan dalam
penggunaan bahasa Indonesia, yaitu dengan menggunakan bahasa baku.
Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut :
1. Untuk menambah nilai kami sebagai penyusun dan mahasiwa / mahasiswi dalam mata
kuliah Bahasa Indonesia,
2. Kita juga dapat mengetahui dan membedakan jenis – jenis dari pola perkembangan
paragraf ini, serta kita semua dapat paham dari penjelasan yang disampaikan.
Manfaat penulisan ini merupakan untuk memperdalam pengetahuan kami sebagai mahasiswa,
dan calon seorang pendidik di masa mendatang, serta guna untuk menambah nilai kami di mata
kuliah Bahasa Indonesia.
Penulisan makalah ini juga bermanfaat untuk para pembaca sebagai penambah ilmu pengetahuan
mengenai bagaimana cara membedakan berbagai macam makna dengan benar dan dapat
membedakan paragraf, yang sebenarnya paragraf memiliki berbagai macam makna.
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Menurut Chaer, (2013: 44) penamaan adalah penamaannya suatu benda atau
konsep berdasarkan bagian dari benda itu, biasanya berdasarkan ciri khas yang dari Jenis
Makna Dan Penamaan. Yudhi Amriati, FKIP UMP, 2016 Page 16 23 benda tersebut dan yang
sudah diketahui umum.
Penamaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti proses, cara, perbuatan
menamakan, sedangkan makna dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, makna diartikan
sebagai arti atau pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan.
Penamaan dalam semantik, Penamaan merupakan salah satu bagian dari tataran semantik
yang berkaitan dengan dilakukannya penelitian ini, sedangkan makna Semantik adalah bagian
dari struktur bahasa yang berhubungan dengan makna ungkapan dan dengan struktur makna
suatu wicara. Makna adalah maksud pembicaraan, pengaruh satuan bahasa dalam
pemahaman.
BAB III
PEMBAHASAN
Tidur : (dalam KBBI) – dalam keadaan berhenti (mengaso) badan dan kesadarannya
(biasanya dengan memejamkan mata).
Meja : (dalam KBBI) – perkakas (perabot) rumah yang mempunyai bidang datar
sebagai daun mejanya dan berkaki sebagai penyangganya (bermacam – macam
bentuk dan gunanya).
Anak : (dalam KBBI) – keturunn yang kedua; arti lainnya – manusia yang masih kecil;
binatang yang masih kecil; arti lainnya – orang yang berasal dari atau dilahirkan di
(suatu negeri, daerah dan sebagainya).
Ajar : (dalam KBBI) – petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui
(diturut)
Buah : (dalam KBBI) – bagian tumbuhan yang berasal dari bunga atau pitik (biasanya
berbiji).
Mandi : (dalam KBBI) – membersihkn tubuh dengan air dan sabun (dengan cara
menyiramkan, merencamkan diri dalam air dan sebagainya).
Tenggelam : (dalam KBBI) – masuk terbenam ke dalam air; arti lainnya – karam
(tentang perahu atau kapal).
Makna Gramatikal
Sesuai namanya, makna gramatikal merupakan makna yang muncul akibat dari
adanya proses gramatikal atau proses tata bahasa. Proses gramatikal antara lain:
proses kompisisi, proses reduplikasi, proses afiksasi, serta proses komposisi atau
kalimatisasi. Misalnya, proses aplikasi awalan (prefiks) ber- pada kata ‘baju’, menjadi
‘berbaju’, melahirkan makna gramatikal ‘mengenakan atau memakai baju’. Lalu
pada kata ‘berkuda’ memiliki makna gramatikal mengendarai kuda. Contoh lain pada
proses komposisi kata dasar ‘sate’ dan ‘lontong’, menjadi kata ‘sate lontong,’
menimbulkan makna gramatikal ‘sate bercampur lontong’.
Makna Denotatif
Berbanding terbalik dengan makna konotasi, makna denotasi adalah makna kata
dalam arti yang sebenar-benarnya bukan kiasan. Makna denotatif relatif tak jauh
beda dengan makna leksikal dari suatu kata. Oleh karena itu, kata dengan makna
denotatif biasa dijumpai dalam penulisan yang bersifat ilmiah.
Sebagai contoh:
- Andi tidak lolos seleksi paduan suara karena dia mempunyai suara yang cempreng.
Kemampuan yang Kamu Miliki
Pada kalimat tersebut, kata suara merujuk pada bunyi atau suara yang memang bisa
dijumpai atau dikeluarkan Andi sehari-hari. Hal ini diperjelas dengan keterangan
berupa kata sifat, yaitu sempreng.
Makna Konotatif
Makna konotasi mungkin sudah familiar karena sering dibahas dalam pelajaran
Bahasa Indonesia. Ya, makna konotasi adalah makna kata yang berupa kiasan atau
bukan merupakan makna yang sebenarnya. Makna ini biasa digunakan untuk
menunjukkan nilai rasa, sikap sosial, atau pandangan tertentu. Oleh sebab itu, kata
dengan makna konotatif sering dijumpai pada kalimat-kalimat dalam karya sastra.
Sebagai contoh:
- Para caleg berebut suara rakyat untuk bisa memenangkan pemilu.
Pada kalimat tersebut, frasa "suara rakyat" merupakan kata dengan makna konotasi.
Sehingga, kata tersebut tidak bisa diartikan sebagaimana suara atau bunyi yang bisa
dijumpai di keseharian.
4. Berdasarkan ketetapan maknanya
Makna Kata
Makna kata merupakan makna yang bersifat umum, gambaran kasar, dan
tidak jelas. Makna ini menjelaskan beberapa kata sebagai kata yang bermakna lazim
atau sama. Sebagai contoh pada kalimat ‘tangannya terkilir karena jatuh’ dan
‘lengannya terkilir karema jatuh’, pada kalimat kalimat tersebut kata ‘tumit’ dan
‘kaki’ memiliki makna yang serupa atau dalam istilah lain kata kata tersebut
bersinonim.
Makna Istilah
Makna istilah merupakan kebalikan dari makna kata. Makna istilah bersifat
jelas, tidak meragukan, serta hanya digunakan pada suatu bidang keilmuan
ataupun kegiatan tertentu saja. Misal kata ‘lengan’ dan ‘tangan’ pada ilmu
kedokteran, keduanya merupakan bagian anatomi tubuh tang berbeda. Istilah
‘lengan’ mengacu pada bagian tubuh mulai dari bagian siku sampai ke pangkal
bahu, sedangkan istilah ‘tangan’ mengacu pada bagian tubuh mulai dari jari jari
tangan hingga ke siku.
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
4.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA