KELOMPOK 7
Kelas : DIV ANALIS KESEHATAN
Disusun oleh:
1. Beta Lutfi Ayu Nastiti (1613353004)
2. Ayu Arliyani (1613353005)
3. Deby Rizkika Putri (1613353013)
4. Yuni Nirwana Putri (1613353032)
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul ‘’Tata Kata Bahasa Indonesia’’.Penulisan makalah ini merupakan
salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di Jurusan Analis Kesehatan, Politeknik
Kesehatan Tanjung Karang. Dalam penulisan dan menyusun makalah, penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada dosen mata kuliah Bahasa Indonesia,
Bapak Dr.Nurlaksana Eko,Mpd. yang telah memberikan nasihat dan bimbingan kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………… 1
DAFTAR ISI ……………… 2
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah ……………… 3
B.Rumusan Masalah ……………… 3
C.Tujuan Masalah ……………… 4
BAB II
PEMBAHASAN
A..Pengertian Kata ……………… 5
B. Macam-Macam Kata Berdasarkan Bentuknya ……………… 7
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan ……………… 14
B. Saran …………………..
DAFTAR PUSTAKA ……………… 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kata adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau
lebih morfem. Kata adalah merupakan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri. Umumnya
kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata dapat
membentuk frasa, klausa, atau kalimat.
Berdasarkan bentuknya, kata bisa digolongkan menjadi empat: kata dasar, kata
turunan, kata ulang,dan kata majemuk Kata dasar adalah kata yang merupakan dasar
pembentukan kata turunan atau kata berimbuhan. Perubahan pada kata turunan disebabkan
karena adanya afiks atau imbuhan baik di awal (prefiks atau awalan), tengah (infiks atau
sisipan), maupun akhir (sufiks atau akhiran) kata. Kata ulang adalah kata dasar atau bentuk
dasar yang mengalami perulangan baik seluruh maupun sebagian sedangkan kata majemuk
adalah gabungan beberapa kata dasar yang berbeda membentuk suatu arti baru.
Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) memiliki “cara tersendiri”
dalam mendefisikan “kata”. Pertama, pengertian kata adalah unsur bahasa yang diucapkan
atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat di
gunakan dalam berbahasa. Pengertian kata juga sebanding dengan pengertian ujar atau bicara.
Kata adalah sederetan huruf yang diapit dua spasi dan mempunyai arti. Menurut
Bloomfield (dalam Chaer, 1994:163), “kata adalah satuan bebas terkecil (a minimal free
form).” Contoh kata, kumbang, hinggap, dan bunga.Jika ditinjau dari segi bahasa, pengertian
kata adalah morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan
terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas. Atau dengan definisi lain, sebuah
satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal (misalnya gelas,
handuk, gembira) atau gabungan morfem (misalnya pendatang, pembuat, mahakuasa)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN KATA
Kata adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau
lebih morfem. Kata adalah merupakan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri. Umumnya
kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata dapat
membentuk frasa, klausa, atau kalimat.
Berdasarkan bentuknya, kata bisa digolongkan menjadi : kata dasar, kata turunan, kata ulang,
dan kata majemuk.
1. KATA DASAR
Kata dasar adalah kata yang menjadi dasar pembentukkan atau dapat diartikan
sebagai kata yang belum diberi imbuhan. Dengan kata lain, kata dasar adalah kata yang
menjadi dasar awal pembentukan kata yang lebih besar. Contohnya adalah makan, duduk,
pulang, tinggal, datang, minum, langkah, pindah, dan lain – lain. Ia masih utuh, belum
mengalami perubahan terutama karena mendapat imbuhan, perulangan, dan
persenyawaan artinyaKata dasar menjadi dasar pembentukkan kata berimbuhan atau kata
jadian, kata ulang, dan kata majemuk.
Ciri-ciri kata dasar:
1. Di dalam kata dasar tidak terdapat imbuhan
2. Tidak terdapat kata dasar lain
3. Tidak dapat perulangan kata
4. Tidak dapat persenyawaan kata
Jenis-jenis kata dasar
1. Kata dasar bersuku satu: teh, wah
2. Kata dasar bersuku dua: mata, tiga
3. Kata dasar bersuku tiga: telinga, kemiri
4. Kata dasar bersuku empat: halilintar
5. Kata dasar bersuku lima: Indonesia
6. Kata dasar serupa bentuk ulang: kura-kura, kupu-kupu
Urutan-urutan kata dasar
1. Suku kata : mata→ma – ta
sampan→sam – pan
2. Akar kata : suk→ masuk
rak→derak
2. KATA TURUNAN
Kata turunan atau disebut dengan kata berimbuhan adalah kata – kata yang telah
beruba bentuk dan makna. Perubahan ini dikarenakan kata – kata tersebut telah diberi
imbuhan yang berupa awalan (afiks), akhiran (sufiks), sisipan (infiks), dan awalan – akhiran
(konfiks). Contohnya adalah menanam, berlari,
tertinggal,bermain,berkelahi,bercanda,catatan,gemetar ,dan lain – lain.
Kata turunan dapat berupa kata dasar yang mendapat imbuhan; awalan, sisipan dan
akhiran. Imbuhan itu ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Macam-Macam Imbuhan
1. Awalan (Prefiks)
Prefiks adalah imbuhan-imbuhan yang diletakan pada awal kata dasar. Imbuhan-imbuhan
yang termasuk ke dalam awalan (prefiks) adalah: me-, ber-, ke-, di-, pe-, dan ter-
Contoh:
Kata dasar sapu memiliki makna sebagai kata benda, setelah mendapat awalan me -, maka
berubah menjadi menyapu yang berarti kegiatan membersihkan.
contoh kalimat:Ani menyapu pekarangan rumahnya dengan sapu lidi.
2. Sisipan (infiks)
Sisipan adalah imbuhan yang diletakan di tengah-tengah kata dasar. Bentuk-bentuk sisipan
antara lain –el-, -em-, dan –er-.
Contoh:
Kata dasar pulang memiliki arti kembali ke asal, setelah mendapat sufiks –I, maka berubah
menjadi pulangi yang bermakna menyuruh.
contoh kalimat:Pulangi mainan yang kau pinjam kemarin!
3. Akhiran (sufiks)
Akhiran sufiks adalah imbuhan yang diletakan pada akhir kata dasar. Ada beberapa macam
bentuk imbuhan sufiks, diantaranya adalah –kan, -I, -an, -kah, -tah, dan –pun.
Contoh: Kata
dasar hitung bermakna kegiatan menjumlah, setelah mendapat awalan – akhiran (konfiks)
menjadi diperhitungkan yang bermakna mempertimbangkan.
contoh kalimat:Segi kedisiplinan juga diperhitungan dalam penilaian ini.
3.KATA PENGULANGAN
Kata-kata yang mengalami proses pengulangan atau reduplikasi disebut juga dengan
kata ulang. Proses pengulangan yang terjadi pun bermacam-macam, misalnya pengulangaan
kata secara utuh atau murni, pengulangan bunyi kata, penguangan sebagian kata,
pengulangan kata semu dan pengulangan kata berimbuhan.
Penggolongan Kata Ulang Berdasarkan Bentuknya dibedakan menjadi:
Contoh:
Contoh kalimat:
Tetua adat menyuruh semua orang untuk menjaga pepohonan di dalam hutan.
Rerumputan di pegunungan itu mati karena kemarau panjang yang terjadi.
Contoh kalimat:
Anak-anak bermain dengan riang gembira bersama orang tuanya.
Pepohonan yang ada di hutan itu tinggi-tinggi dan besar-besar semua.
Contoh kalimat:
Gerak-gerik pria misterius itu harus diwaspadai.
Makanlah makanan sehat seperti sayur-mayur dan lauk-pauk.
Contoh kalimat:
Budi sangat takut akan laba-laba, dan kura-kura.
Kupu-kupu terbang dengan sangat cantik.
4.KATA MAJEMUK
Pemajemukan adalah proses pembentukan kata melalui penggabungan dua buah kata
yang menimbulkan suatu kata baru. sedangkan,pengertian proses pemajemukan kata menurut
Tata Baku Bahasa Indonesia (1988) yang menyatakan bahwa pemajemukan adalah proses
pembentukan kata melalui penggabungan morfem dengan kata, atau kata dengan kata
yangmenimbulkan pengertian baru yang khusus.
Dari pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pemajemukan kata
adalah proses penggabungan kata dengan kata, kata dengan pokok kata, atau pokok kata
dengan pokok kata yang menghasilkan makna baru secara khusus. Penggabungan kata
dengan kata misalnya pada kata rumah sakit. Kata dengan pokok kata misalnya pada
kata pasukan tempur. Dan penggabungan pokok kata dengan pokok kata misalnya pada
kata jual beli. Pokok kata adalah satuan yang tidak dapat berdiri sendiri dalam tuturan biasa,
dan secara gramatik tidak memiliki sifat bebas. Contoh pokok kata misalnya juang, temu,
alir, sandar, baca, ambil, jabat, main, rangkak dan masih banyak lagi (Ramlan 2009;31).
Hasil dari proses pemajemukan kata disebut kata majemuk atau kompositum.
Kata majemuk adalah gabungan dua buah morfem dasar atau lebih yang mengandung
satu pengertian baru. Kata majemuk tidak menonjolkan arti tiap kata. tetapi gabungan kata itu
secara bersama-sama membentuk suatu makna atau arti baru.
1. Pembedaan Kata Majemuk Berdasarkan Cara Penulisannya
a. Kata Majemuk senyawa
Kata majemuk senyawa adalah kata majemuk yang cara penulisannya dirangkaikan. seolah-
olah telah melebur menjadi satu kata baru
Misalnya: matahari. hulubalang. bumiputra
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih
morfem. Kata adalah merupakan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri. Berdasarkan
bentuknya, kata bisa digolongkan menjadi : kata dasar, kata turunan, kata ulang, dan kata
majemuk.masing-masing jenis memiliki fungsi dan pemahaman yang berbeda-beda.
B.SARAN
SEMOGA INI DAPAT BERMANFAAT
DAFTAR PUSTAKA
http://rikihidayathidayat.blogspot.co.id/2012/01/tata-kata-bahasa-
indonesia.html#close
http://dedeheripramono.blogspot.co.id/2015/10/proses-morfologis-pemajemukan-
kata.html
http://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-morfem-
jenis-jenisnya-dan.html