Anda di halaman 1dari 25

Pengertian Kata Kerja, Macam Macam Kata Kerja dan

Contoh Kata Kerja

Para ahli tata bahasa tradisional telah membagi jenis kata menjadi bermacam macam.
Akan tetapi, pada dasarnya pembagian ini tetap berpedoman pada pembagian jenis kata yang
berasal dari Aristoteles. Pembagian kata ini, kini telah berkembang menjadi beberapa jenis kata
yakni kata benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata bilangan, kata seru, kata ganti, kata
sandang dan kata depan. Pada artikel ini, mari kita bahas mengenai pengertian kata kerja, macam
macam kata kerja dan juga contoh kata kerja pada masing masing jenisnya.

a. Pengertian kata kerja

Pengertian kata kerja adalah semua kata yang menyatakan perbuatan atau kegiattan.
Secara sederhana, kata kerja ini dapat dipahami sebagai kata kata yang mengandung
makna untuk melakukan suatu perbuatan. Misalnya saja seperti kata berlari yang
menunjukkan adanya kegiatan berlari.
Contoh kata kerja yang lain misalnya menulis yang menunjukkan kegiatan
menulis. Selain itu, kata duduk atau pun tidur juga termasuk kata kerja karena juga
menunjukkan adanya suatu kegiatan untuk duduk atau pun tidur.

b. Macam macam kata kerja dan contok kata kerja


Kata kerja dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil lain. Macam - macam kata
kerja ini adalah kata kerja transitif, kata kerja intransitif, kata kerja aktif, kata kerja pasif,
kata kerja refleksi, dan kata kerja resiprok. Selain itu, kata kerja juga bisa dibagi lagi
berdasarkan bentuknya, yakni kata kerja berbentuk kata dasar, berimbuhan, berbentuk
kata ulang dan juga berbentuk gabungan kata. Untuk lebih jelas tentang masing masing
pengertian kata kerja yang ada, mari kita bahas lebih lanjut.
1. Kata kerja transitif
Pengertian kata kerja transitif adalah bentuk kata kerja yang memerlukan objek.
Contoh kata kerja transitif : memetik, mengangkut, membuat. Artinya, jenis kata
kerja seperti memetik, perlu untuk ditambahkan objek, seperti memetik buah atau
memetik anggur.
2. Kata kerja intransitive
Pengertian kata kerja intransitif adalah benuk kata kerja yang tidak memerlukan
objek.
Contoh kata kerja intransitif misalnya : pergi, duduk, pulang.
Pada kata kata seperti pergi dan contoh lain di atas, kata ini sudah dapat
digunakan dalam kalimat, meskipun tak memakai objek. Sebagai contoh dalam
kalimat : Ayah sedang duduk.
3. Kata kerja aktif
Pengertian kata kerja aktif adalah kata kerja yang subjeknya berperan sebagai
pelaku. Kata kerja aktif ini umumnya bercirikan dengan adanya awalan me- dan ber-
Contoh kata kerja aktif : memukul, melempari, berlari.
4. Kata kerja pasif
Pengertian kata kerja pasif ini adalah bentuk kata kerja yang subjeknya berperan
sebagai penderita. Kata kerja pasif umumnya dapat dilihat dari ciri ciri adanya awaln
di- dan ter-.
Contoh kata kerja pasif : dipukuli, dinasihati, terlempar
5. Kata kerja refleksi
Pengertian kata kerja refleksi ini merupakan kata kerja yang objeknya adalah diri
sendiri.
Contoh kata kerja refleksi misalnya : bercermin, berhias, berpakaian.
6. Kata kerja resiprok
Pengertian kata kerja resiprok merupakan bentuk kata kerja yang dilakukan oleh
dua orang dan perbuatan tersebut sifatnya berbalasan atau saling.
Contoh kata kerja resiprok misalnya : bergandengan, bersalaman, bertinju.
Kata kata ini dapat diartikan sebagai saling menggandeng, saling salaman,
serta saling tinju.
7. Kata kerja berbentuk kata dasar
Kata kerja berbentuk kata dasar juga disebut sebagai kata kerja aus. Contoh kata
kerja berbentuk kata dasar atau kata kerja aus ini adalah tidur, mandi, duduk, makan.
8. Kata kerja berbentuk kata berimbuhan
Kata kerja berimbuhan berarti bentuknya sudah mendapatkan kata imbuhan dari
kata dasarnya. Misalnya seperti menyiangi, dilalui.
9. Kata kerja berbentuk kata ulang
Kata kerja berbentuk kata ulang ini terdiri dari kata dasar yang diulang, misalnya
seperti kata : bermain main, berlari larian.
10. Kata kerja berbentuk gabungan kata
Kata kerja berbentuk gabungan kata berarti kata ini menggabungkan dua kata
dasar jadi satu. Seperti misalnya pada kata : menandatangani yang berupa gabungan
dari kata tanda dan tangan, serta pada kata bertanggungjawab yang berasal dari
gabungan dua kata dasar yakni tanggung dan jawab.
JENIS JENIS KATA DALAM BAHASA INDONESIA
Kata merupakan unsur utama dalam membentuk kalimat. Selain bentuk dasarnya, kata juga
dapat dibentuk melalui proses morfologis, yaitu afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi
(perulangan), dan komposisi (penggambungan) untuk menyampaikan maksud yang terkandung
di dalam kalimat.
Dalam kalimat, kata memiliki kedudukan atau jabatan seperti subjek, predikat, objek, dan
keterangan. Dalam kaitannya dengan jabatan di dalam kalimat dan hubungannya dengan fungsi
serta makna yang ditunjukkannya, kata dikategorikan ke dalam kelas kata.
Dalam perkembangan tata bahasa Indonesia, terdapat banyak rumusan tentang kelas kata oleh
para ahli bahasa.Namun secara umum, kelas kata terbagi menjadi berikut ini.
1. Kata kerja (verba)
2. Kata sifat (adjektiva)
3. Kata keterangan (adverbia)
4. Kata benda (nomina), kata ganti (pronomina), kata bilangan (numeralia)
5. Kelompok kata tugas ialah :
Kata Sandang (artikel)
Kata Depan (preposisi)
Kata Hubung (konjungsi)
Partikel
Kata Seru (interjeksi)

1. Kata Kerja (Verba)


Kata kerja atau verba adalah kata yang menyatakan perbuatan atautindakan, proses, dan keadaan
yang bukan merupakan sifat.Kata kerja pada umumnya berfungsi sebagai predikat dalam
kalimat.
Ciri kata kerja:
1. Dapat diberi aspek waktu, seperti akan, sedang, dan telah
Contoh: akan mandi, akan tidur, sedang makan, telah pulang
2. Dapat diingkari dengan kata tidak
Contoh: tidak makan, tidak tidur.
3. Dapat diikuti oleh gabungan kata dengan + KB/KS
Contoh: Pergi dengan adik, menulis dengan cepat.
Macam-macam kata kerja (verba):
a. Verba dasar bebas, seperti: duduk, makan, mandi, minum, pergi, pulang, tidur
b. Verba turunan, terdiri atas:
1. Verba berafiks:
Contoh: ajari, bernyanyi, bertaburan.
2. Verba bereduplikasi:
Contoh: bangun-bangun, ingat-ingat, makan-makan, marah-marah.
c. Verba berproses gabung:
Contoh: bernyanyi-nyanyi, tersenyum-senyum, makan-makan.
d. Verba majemuk :
Contoh: cuci mata, campur tangan, unjuk gigi.
e. Verba transitif (kata kerja yang membutuhkan objek)
Contoh : - Saya menulis surat.
S P O
- Adik membeli balon.
S P O
f. Verba intransitif (kata kerja yang tak memerlukan objek)
Contoh : - Mereka duduk di taman.
S P K
- Anak-anak itu bersepeda di sepanjang pantai.
S P K
- Adik sedang mandi.
S P

2. Kata Sifat (Adjektiva)


Kata sifat atau adjektiva adalah kata yang menerangkan sifat, keadaan watak, dan tabiat
orang/binatang/ benda.Kata sifat umumnya berfungsi sebagai predikat, objek dan penjelas
subjek.
Ciri-ciri kata sifat:
1. Dapat diberi keterangan pembanding lebih, kurang, dan paling
Contoh: lebih indah, kurang bagus, paling kaya.
2. Dapat diberi keterangan penguat: sangat, amat, benar, terlalu, dan sekali
Contoh: sangat senang, amat keras, mahal benar, terlalu berat, sedikit sekali.
3. Dapat diingkari dengan kata tidak
Contoh: tidak benar, tidak halus, tidak sehat, dan sebagainya.
Macam-macam adjektiva:
a. Ajektiva dasar, seperti adil, afdol, bangga, baru, cemas, disiplin, anggun, bengkak.
b. Adjektiva turunan terdiri atas:
1. adjektiva berafiks
contoh: terhormat, terindah, kesakitan, kesepian, keinggris-inggrisan.
2. adjektiva bereduplikasi
contoh: muda-muda, elok-elok, cantik-cantik.
3. adjektiva berafiks i, -wi, -iah
contoh: abadi, duniawi, insani, ilmiah, rohaniah, surgawi.
1. Adjektiva deverbalisasi, misalnya: melengking, terkejut, menggembirakan, meluap.
2. Adjektiva denominalisasi, misalnya: berapi-api, berbudi, budiman, kesatria, berbusa.
3. Adjektiva de-adverbialisasi, misalnya : bersungguh-sungguh, berkurang, bertambah.
4. Adjektiva denumeralia, misalnya: manunggal, mendua, menyeluruh.
5. Adjektiva de-interjeksi, misalnya: aduhai, sip, asoy.
6. Adjektiva majemuk, misalnya: panjang tangan, buta huruf, lupa daratan, tinggi hati.
7. Adjektiva eksesif (berlebih-lebihan), misalnya :alangkah gagahnya, bukan main kuatnya,
Maha kuasa.3. Kata Keterangan (Adverbia)
8. Kata keterangan atau adverbia adalah kata yang memberi keterangan
9. pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat.

3. Kata Keterangan (Adverbia)


Macam-macam adverbia:
1. Adverbia dasar bebas, misalnya: alangkah, agak, akan, amat, nian, niscaya, tidak, paling,
pernah, pula, saja, saling.
b. Adverbia turunan terbagi atas:
1. Adverbia reduplikasi, misalnya: agak-agak, lagi-lagi, lebih-lebih,paling-paling.
2. Adverbia gabungan, misalnya: belum boleh, belum pernah, atau tidak mungkin.
3. Adverbia yang berasal dari berbagai kelas, misalnya: terlampau, agaknya, harusnya,
sebaiknya, sebenarnya, secepat-cepatnya.

4. Kata Benda (Nomina), Kata Ganti (Pronomina), Kata Bilangan (Numeralia)


a. Kata Benda (Nomina)
Kata benda atau nomina adalah kata yang mengacu kepada sesuatu benda (konkret maupun
abstrak).Kata benda berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap, dan keterangan.
Ciri-ciri kata benda:
1. Dapat diingkari dengan kata bukan.
Contoh : bukan gula, bukan rumah, bukan mimpi, bukan pengetahuan.
2. Dapat diikuti dengan gabungan kata yang + KS (kata sifat) atau yang sangat + KS
Contoh : buku yang mahal, pengetahuan yang sangat penting, orang yang baik.
Macam-macam nomina:
Nomina bernyawa, misalnya: Umar, Abdullah, nenek, nona, ayah, kerbau, ayam.
Nomina tak bernyawa, misalnya: nama lembaga, hari, waktu, daerah, bahasa.
Nomina terbilang, misalnya: kantor, rumah, orang, buku.
Nomina tak terbilang, misalnya: udara, kebersihan, kemanusiaan.
Nomina kolektif, misalnya: cairan, asinan, buah-buahan, kelompok.
Nomina ukuran, misalnya: pucuk, genggam, batang, kilogram, inci.
Nomina dari proses nominalisasi, misalnya: keadilan, kenaikan, pembicara, pemotong,
anjuran, simpulan, pengumuman, pemberontakan.
Nominalisasi dengan si dan sang, misalnya: si kecil, si manis, sang kancil, sang dewi.
Nominalisasi dengan yang, misalnya: yang lari, yang berbaju, yang cantik.
b. Kata Ganti (Pronomina)
Kata ganti atau pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacupada nomina lain.
Pronomina berfungsi untuk mengganti kata benda ataunomina.
Macam-macam pronomina:
Ada tiga macam pronomina dalam bahasa Indonesia, yakni (1) pronominal persona, (2)
pronomina penunjuk (3) pronomina penanya.

1. Pronomina Persona
Pronomina reduplikasi, misalnya: kita-kita, dia-dia, dan beliau-beliau.
Pronomina berbentuk frasa, misalnya: kamu sekalian, aku ini, dia itu.
Pronomina takrif, terbatas pada pronomina persona (orang) misalnya:
Pronomina persona I (kata ganti orang I) : saya, aku (tunggal),
dan kami, kita (jamak)
Pronomina persona II (kata ganti orang II) : kamu, engkau, Anda (tunggal), dan kalian,
Anda sekalian (jamak)
Pronomina persona III (kata ganti orang III) : ia, dia, beliau (tunggal), dan mereka
(jamak)
Pronomina tak takrif, tidak menunjuk pada orang atau benda tertentu, misalnya : sesuatu,
seseorang, barang siapa, siapa, apa-apa, anu, dan masing-masing sendiri.
2. Pronomina Penunjuk
Pronomina Penunjuk dalam bahasa Indonesia ada tiga macam.
Pronomina penunjuk umum: ini, itu, dan anu.
Pronomina penunjuk tempat: sini, situ, atau sana.
Pronomina penunjuk ihwal: begini dan begitu.
Pronomina Penanya :
Pronomina penanya adalah pronomina yang dipakai sebagai pemarkah pertanyaan.Contoh:
siapa, apa, mana, mengapa, kapan, dimana, bagaimana, dan berapa.
c. Kata Bilangan (Numeralia)
Kata bilangan atau numeralia adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya orang,
binatang, dan benda.
Numeralia utama (kardinal), terdiri atas:
Bilangan penuh, misalnya: satu, dua, tiga, puluh, ribu, juta.
Bilangan pecahan, misalnya: sepertiga, duapertiga, lima perenam.
Bilangan gugus, misalnya: selikur (21), lusin, gros, kodi, atau ton.
Numeralia tingkat, yaitu numeralia yang menunjukkan urutan atau struktur
Misalnya: pertama, kesatu, kedua, keempat, ketiga belas.
Numeralia kolektif, numeralia yang terbentuk oleh afiksasi, misalnya : ketiga (ke + Num),
ribuan, ratusan (Num + -an), beratus-ratus, dan bertahun-tahun (ber- + Num)

5. Kelompok Kata Tugas


Kata tugas terdiri atas:
a. Kata Sandang (Artikel)
Kata sandang atau artikel adalah kata yang mendampingi kata benda atau yang
membatasi makna jumlah orang atau benda.
Macam-macam artikel:
a). Artikula/artikel bermakna tunggal, misalnya: sang guru, sang suami, sang juara.
b). Artikula/artikel bermakna jamak, misalnya: para petani, para guru, para ilmuwan.
c). Artikula/artikel bermakna netral, misalnya: si hitam manis, si dia, si terhukum.
d).Artikula/artikel bermakna khusus, misalnya: Sri Baginda, Sri Ratu, Sri Paus (gelar
kehormatan), Hang Tuah, dan Dang Halimah (panggilan pria dan wanita dalam sastra
lama)
b. Kata Depan (Preposisi)
Kata depan atau preposisi adalah kata yang selalu berada di depan kata benda, kata sifat, atau
kata kerja untuk membentuk gabungan kata depan(frasa preposisional).
Macam-macam preposisi:
a). Preposisi dasar, misalnya: di , ke, dari, akan, antara, kecuali, bagi, dalam, daripada, tentang,
pada, tanpa, untuk, demi, atas, depan, dekat.
b). Preposisi turunan, terdiri atas:
(a). gabungan preposisi dan preposisi, misalnya : di depan, ke belakang, dari muka.
(b). gabungan preposisi + preposisi + non-preposisi, misalnya : di atas rumah, dari
tengah-tengah kerumunan.
(c). gabungan preposisi + kelas kata + preposisi + kelas kata, misalnya dari rumah ke
jalan, dari Bogor sampai Jakarta, dari pagi hingga petang.
(d). Preposisi yang menunjukkan ruang lingkup, misalnya sekeliling, sekitar, sepanjang,
seputar.
c. Kata Hubung (Konjungsi)
Kata hubung atau konjungsi adalah kata yang berfungsi menghubungkan dua kata atau dua
kalimat.
Macam-macam konjungsi:
Konjungsi penambahan, misalnya: dan, dan lagi, tambahan lagi, lagi pula.
Konjungsi urutan, misalnya: lalu, lantas, kemudian, setelah itu.
Konjungsi pilihan, misalnya: atau
Konjungsi perlawanan, misalnya: tetapi, sedangkan, namun, sebaliknya, padahal.
Konjungsi menyatakan waktu, misalnya: ketika, sejak, saat, dan lain-lain
Konjungsi sebab-akibat, misalnya: sebab, karena, karena itu, akibatnya dan lain-lain
Konjungsi persyaratan, misalnya: asalkan, jikalau, kalau, dan lain-lain
Konjungsi pengandaian, misalnya: andaikata, andaikan, seandainya, seumpamanya.
Konjungsi harapan/tujuan, misalnya: agar, supaya, hingga.
Konjungsi perluasan, misalnya: yang
Konjungsi pengantar objek, misalnya: bahwa
Konjungsi penegasan, misalnya: bahkan dan malahan
Konjungsi pengantar wacana, misalnya: adapun, maka, jadi.
c. Partikel
Partikel adalah kategori atau unsur yang bertugas memulai,mempertahankan, atau
mengukuhkan sebuah kalimat dalam komunikasi.
Unsur ini digunakan dalam kalimat tanya, perintah dan pernyataan (berita).
Macam-macam partikel:
a). kah, misalnya: Apakah Bapak Ahmadi sudah datang?
b). kan, misalnya: Tadi kan sudah dikasih tahu!
c). deh, misalnya: Makan deh, jangan malu-malu.
d). lah, misalnya: Tidurlah hari sudah malam!
e). dong, misalnya: Bagi dong kuenya.
f). kek, misalnya: cepetan kek, lama sekali.
g). pun, misalnya: Membaca pun ia tak bisa.
h). toh, misalnya: Saya toh tidak merasa bersalah.

FRASA

Frasa adalah bagian kalimat yang terbentuk dari dua kata atau lebih yang hanya menduduki satu
fungsi atau jabatan di dalam kalimat.Di dalam kalimat terdapat subjek (S), predikat (P), objek
(O), keterangan (K), dan pelengkap (pel).
Contoh :
- Dokter membaca buku.
S P O
- Dokter muda sedang membaca buku cerita.
S P O
- Dokter muda ganteng sedang asyik membaca buku cerita komik.
S P O
Frasa dibedakan atas:
1. Frasa nominal: frasa yang unsur pusatnya kata benda.
Contoh : - kamar anak
- buku gambar
2. Frasa verbal: frasa yang unsur pusatnya kata kerja.
Contoh : - sedang tidur
- telah belajar
3. Frasa adjektival: frasa yang unsur pusatnya kata sifat.
Contoh: - cukup pintar
- agak lambat
4. Frasa adverbial: frasa yang unsur pusatnya kata keterangan.
Contoh: - pagi sekali
- sangat tekun
5. Frasa preposisional (kata depan): frasa yang terdiri dari unsur kata depan dan kata benda.
Contoh: - di kota
- dari kantor

KATA SIFAT, KATA BENDA, KATA KERJA


KATA SIFAT
Kata sifat ialah perkataan yang menerangkan sifat atau keadaan sesuatu.

Contoh:
besar
kuat
banyak
sedikit
hitam

KATA BENDA
Kata Benda adalah segala sesuatu yang kita lihat atau dapat kita bicarakan dan yang
menunjukkan orang, benda, tempat, tumbuhan, hewan, gagasan dan sebagainya.

Contoh:

Nama orang: Andi, Sinta, Bona, Krisna


Nama binatang: tikus, anjing, kucing, gajah
Nama tempat: rumah, taman, kantor pos, rumah makan
Nama obyek: meja, kursi, kertas, pensil

KATA KERJA
Kata kerja adalah kata yang menunjukkan nama perbuatan yang dilakukan oleh subyek.

Contoh:
membaca
menulis
berlari
menyapu
Daftar Kata Kerja dalam Bahasa Indonesia
Kata kerja atau verba adalah kelas kata yang menyatakan suatu perbuatan, tindakan, proses, atau
pekerjaan yang dilakukan oleh subjek terhadap objeknya.
Kata kerja dapat dikelompokan berdasarkan bentuk dan jenisnya. Di bawah ini adalah daftar kata
kerja yang dikelompokan beserta contoh kalimatnya berdasarkan bentuk dan jenisnya.

Kata kerja berdasarkan bentuk :


1. Kata kerja dasar
Kata kerja dasar adalah kata kerja yang belum mendapatkan imbuhan. Kata kerja ini
menjadi dasar pembentukan kata yang lebih besar.

Contoh:

Acak
Aduk
Akhir
Antar
Ambil
Ampun
Angkat
Ancam
Arak
Atur
Bakar
Banting
Bentak
Bisik
Bingkai
Bentang
Bangun
Bonceng
Bunuh
Cakar
Centang
Contek
Dapat
Dengar
Datang
Makan
Minum
Tidur
Tuduh
Tindih
Timpah
Topang
Tolong
Tusuk
Turun
Tumpah
Tukar
Tumbur
Tunjang
Tekan
Todong
Tambal
Timpah
Tembak
Tembus
Tendang
Datang
Dulang
Hilang
Hancur
Hantar
Hambat
Hisap
Pukul
Pancung
Potong
Petik
Putar
Pisah
Poles
Pikat
Lihat
Dengar
Sumpah
Pegang
Tekuk
Tarik
Ulur
Buat
Umbar
Ungkap
Undang
Umpat
Tunda
Tukar
Ungkit
Usap
Tiup

2. Kata Berimbuhan / Kata Turunan

Kata berimbuhan atau kata turunan adalah kata kerja yang telah terfiksasi atau telah
mendapat imbuhan. Imbuhan tersebut dapat berupa awalan, akhiran, sisipan, dan awalan
akhiran.
Contoh:

Mengacak
Mengaduk
Diakhiri
Diantar
Disirami
Dikurung
Dilihat
Menulis
Mengalah
Mendaftar
Memanggil
Menggeliat
Menyimpan
Menangkis
Melompat
Melanggar
Melangkah
Menyambungkan
Menyita
Mengangkat
Bekerja
Berbagi
Belajar
Berkelahi
Berkobar
Berusaha
Berangkat
Beradu
Berandai
Beranggapan
Berangkulan
Berkoordinasi
Berkalung
Berobat
Terobati
Berkarya
Mengupayakan
Mengusahakan
Menghabiskan
Menggeluti
Mengakali
Memandu
Mengobarkan
Mengirimi
Menargetkan
Menyebrangi
Terangkat
Terbuai
Meracuni
Melindugi
Melestarikan
Melakoni
Meyarankan
Terkoyak
Terlatih
Tersimpan
Terpikat
Terbakar
Terpandang
Terluka
Menari
Berkerja
Tertawa

3. Kata kerja berdasarkan jenisnya

1. Kata Kerja Transitif

Kata kerja transitif adalah jenis kata kerja yang selalu memerlukan objek.

Contoh:
Membeli
Memotong
Menyiram
Menempelkan
Mengangkat
Menaiki
Menuruni
Memanggil
Menyeret
Melihat
Melompati
Melangkahi
Mendahului
Memeluk
Menyimpan
Mencium
Mengaduk
Menabrak
Merapikan
Menanggulangi
Menagih
Mengerjakan
Melampuai
Memperbaiki
Merusak
Mengurangi
Mempersoalkan
Memperbesar
Memperkecil
Menambahkan
Menajamkan
Menangkal
Menanam
Menebang
Mencampur
Mengaduk
Meracik
Merangkai
Merampok
Merantai
Merombak
Menyunting
Melamar
Mengukur
Melemparkan
Melancarkan
Memperlambat
Mempercepat
Memperkarakan
Memperbesar
Memperbaharui
Merampungkan
Menyelesaikan
Memperburuk
Mewarnai
Menjaga
Menghasut
Menggoreng
Merebus
Mengkukus
Meringkas
Memperjelaskan
Mempengaruhi
Mengasingkan
Mendonasikan
Mengguncang
Menggeser
Mengkorbankan
Mengkebiri
Menernak
Membudidayakan
Menitipkan
Mengarahkan
Menguji
Membimbing
Menikahi
Menikahkan
Menggugat
Menembak
Mengarahkan
Merobohkan
Memasukan
Mengeluarkan
Mendatangkan
Memulangkan
Meminjami
Mengatasi
Mengobati
Menjemput
Mengantar
Mendanai
Mengatur
Memukul
Menipu
Menendang
Menghukum
Menyambut
mencukur
Menjilati
Merasakan
Menyambung
Menyulam
Menyuling
Menyalahkan
Mencuri
Menyampaikan
Mengalahkan
Menyarankan
Menyalurkan
Menyilang
Memarahi
Menyayangi
Mengadu
Menambal
Memborong
Mendaftarkan
Mengingkari
Menyalahgunakan
Mendirikan
Memupuk
Melihat
Menggores
Menyukai
Mencintai
Membenci
Membakar
Memfitnah
Menjual
Membeli
Mendesain
Menemui
Mendonor
Menggelapkan
Menggulingkan
Mengikis
Mengosongkan
Memenuhi
Memperkenalkan
Memperjuangkan
Melawan
Menjumpai
Menemukan
Menemui
Menjinakan
Menghasilkan
Mengisahkan
Menceritakan
Mengumumkan
Menyebarkan
Menduakan
Menyatakan
Mengkonfirmasi
Meliput
Mewawancarai
Menyuruh
Meminta
Memenjarakan
Mengkaramkan
Meracuni
Merakit
Merangkai
Merasuki
Merapikan
Merangkul
Meratapi
Merampungkan
Meruntuhkan
Meruntut
Merusuhi
Mencampuri
Menghidupkan
Mematikan
Mengoperasikan
Mengendarai
Menghargai
Menghormati
Menggolongkan
Mengelompokan
Meyulitkan
Menyalami
Meluncurkan
Menjerumuskan
Menyoroti
Membahas
Menerangkan
Menularkan
Menyemangati
Merapatkan
Menarik
Mendidik
Mengajarkan
Menyelami
Menuangkan
Memerankan
Meyunting
Meresensi
Menjabarkan
Menganalisa
Memikirkan
Menyelimuti
Menyanyikan
Menuliskan
Menyepelekan
Merawat
Menasehati
Menyikapi
Mendoakan
Menyelarasakan
Mengatur
Menyuntik
Mengoperasi
Menggerogoti
Mengumpamakan
Memimpikan
Mendorong
Mengentengkan
Menggetarkan
Mengorbankan
Mengasihi
Merintis
Menyeret
Menyangkal
Menyiratkan
Menyerukan
Menyejukan
Membinasakan
Membubarkan
Membasahi
Mengeringkan
Mencuci
Menggilas
Menyetrika
Menyerobot
Mendobrak
Memperistrikan
Memperijinkan
Memejamkan
Mengatkan
Menginformasikan
Mengumumkan
Merusuhi
Merakit
Mengunjungi
Mengyampingkan
Mengiklankan
Menyebutkan
Mengumpulkan
Mengkoleksi
Menyukai
Menunda
Mengawali
Merencanakan
Merugikan
Memanfaatkan
Memandikan
2. Kata Kerja Intransitif

Kata kerja transitif adalah kata kerja yang tidak memerlukan objek. Karena
tidak adanya objek, kalimat dengan kata kerja ini tidak bisa dipasifkan.

Contoh :
Menangis
Tersenyum
Tertawa
Terungkap
Tertimpah
Tergores
Terharu
Terjaga
Terawat
Tertindih
Terlupakan
Terabaikan
Terkelupas
Tembus
Terkena
Terbuai
Teriris
Terdiam
Bersedih
Berlari
Berorban
Berjuang
Berlindung
Berkata
Berikrar
Berjanji
Berkilah
Berjasa
Berlomba
Berkarya
Berbusana
Berpakaian
Duduk
Tidur
Makan
Mandi
Bermain
Berdiri
Berbaring
Berjubah
Berteman
Bercerita
Berandai
Berkuasa
Begadang
Berkumpul
Berkerjasama
Mengantuk
Menguap
Melebur
Memuai
Mencair
Bekemah
Berwisata
Berkunjung
Berjualan
Bepergian
Bergulung
Berkorban
Berpikir
Berkata
Berbicara
Berbuat
Berdoa
Berkumandang
Bertemu
Bertitah
Berjuang
Bersandar
Berirama
Berujar
Kategori Kelas Kata Dalam Bahasa Indonesia (Bahasa
Indonesia)
Dalam Bahasa Indonesia, ada beberapa kelas kata yaitu :

1.KATA KERJA (VERBA)


Kata Kerja bisa diberikan kata tidak
Contoh :
1. Kepala Kantor Pertanahan tidak mengadakan rapat hari ni
2. Petugas loket itu tidak berada di tempat
Berdasarkan bentuk kata-nya, Verba dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu :
a. Verba dasar, yaitu verba tanpa imbuhan, Contoh : pergi, hadir, duduk, dsb.
b. Verba dasar ditambah imbuhan, Contoh : menghadiri, menduduki, membawa, berdiskusi,
berbicara, dsb.
c. Verba menduplikasi, Contoh : berjalan-jalan, membalik-balik, membaca-baca, dsb.
d. Verba majemuk, Contoh : Cuci mata, Naik Haji, dsb.

Selain itu, Verba juga bisa menjadi Verba Transitif atau Verba Intransitif.
a.Verba Transitif : yaitu verba yang memerlukan objek.
Contoh :
verba monotransitif : Dia memeriksa berkas
verba ditrasitif : STPN menyelenggarakan pendidikan Program Diploma I, program Diploma
IV, dan pendidikan Profesi
b. Verba Intransitif : yaitu verba yang tidak memerlukan objek.
Contoh :
Mahasiswa baru itu duduk di pendopo
Mahasiswa bermain sepakbola di lapangan

Sifat verba dalam kaitannya dengan kata lain dapat dikenali dengan melihat fungsi dan jenisnya.
Melihat Fungsinya :
Contoh :
Membaca merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus.(verba sebagai subjek)
Para mahasiswa sedang belajar membidik (verba sebagai objek)
Dia merasa bersalah (verba sebagai pelengkap)
Keluarga itu pergi berwisata (verba sebagai keterangan)

Melihat Jenisnya : (dalam hubungan verba-nomina)


a. Verba aktif : Subjek sebagai sasaran pelaku
Contoh : Sekretaris itu mengetik laporan
b. Verba pasif : Subjek sebagai sasaran atau penderita
Contoh : Pegawai yang rajin itu diberi penghargaan

2. KATA BENDA (NOMINA)


Kata Benda dibedakan atas dasar bentuk dan kategorinya
Berdasarkan bentuknya, nomina dibedakan menjadi :
Nomina dasar, contoh : buku, kantor, berkas, kursi, dsb.
Nomina turunan, contoh :
- menggunakan awalan ke- , contoh : kekasih
- menggunakan awalan per- , contoh : pertanda
- menggunakan awalan pe- , contoh : penulis
- menggunakan awalan peng- , contoh : pengantar
- menggunakan akhiran -an , contoh : terbitan
- menggunakan awalan peng- dan akhiran -an , contoh : pengumuman
- menggunakan awalan per- dan akhiran -an , contoh : perundang-undangan
- menggunakan awalan ke- dan akhiran -an , contoh : kedudukan
- dsb.

Berdasarkan kategorinya, nomina dibedakan menjadi :


Nomina bernyawa dan tak bernyawa
Contoh nomina bernyawa : manusia, kucing, sapi, dsb
Contoh nomina tak bernyawa : berkas, kantor, kunci, dsb
Nomina terbilang dan tak terbilang
Contoh nomina terbilang : empat buku, sepuluh lembar kertas, dsb
Contoh nomina tak terbilang : air, awan, tinta, dsb

3. KATA SIFAT (ADJEKTIVA)


Adjektiva ditandai dengan kata-kata agak, lebih, sangat, paling
Berdasarkan bentuknya, adjektiva dibedakan menjadi adjektiva dasar, adjektiva turunan,
dan adjektiva paduan
a. Adjektiva Dasar : beberapa contoh adsjektiva dasar : cantik, cerdas, cepat, disiplin, dsb
Contoh :
* Pengukuran dengan menggunakan teodolit menghasilkan data yang jauh lebih tepat dari
pada pengukuran dengan menggunakan meteran
* Para pegawai yang tidak disiplin mendapat teguran dari atasannya

b. Adjektiva Turunan : beberapa adjektiva turunan seperti : alami, sungguh-sungguh, dsb


Contoh :
* Hasil foto udara tampak lebih alami
* Usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, akan mendapatkan hasil yang
memuaskan

c. Adjektiva Paduan :
Ajektiva paduan terbagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Adjektiva paduan koordinatif : setiap kata tidak saling menerangkan, seperti : panjang
tangan, murah hati, berkas lengkap, dsb.
Contoh :
* Kepala Kantor mengatakan bahwa berkas lengkap agar segera diproses
2. Adjektiva Subordinatif : salah satu kata menerangkan kata lainnya, seperti : rapi jali, cantik
molek, dsb
Contoh :
* Mahasiswi yang cantik jelita itu ternyata murah hati juga
4. KATA KETERANGAN (ADVERBIA)
Adverbia memberi keterangan pada verba dan adjektiva.
Dilihat dari segi bentuknya, adverbia memiliki bentuk tunggal (monomorfemis) dan bentuk
jamak (polimorfemis)
* Termasuk bentuk monomorfemis adalah : hanya, lebih, segera, agak, akan
* Termasuk bentuk polimorfemis adalah : belum tentu, jarang-jarang, benar-benar,
kerapkali, lebih-lebih, mau tak mau, mula-mula, tidak mungkin

Contoh kalimat menggunakan adverbia monomorfemis :


- Dosen Bahasa Indonesia itu sangat disiplin
- Petugas Ukur itu hanya melaporkan hasil pengukurannya kepada atasannya

Contoh kalimat menggunakan adverbia polimorfemis :


- Wartawan itu jangan-jangan datang ke acara wisuda meskipun tidak diundang
- Mahasiswa yang pandai itu belum tentu bisa berhasil dalam ujian

5. KATA GANTI (PRONOMINA)


Kata ganti digunakan untuk mengganti kata benda (nomina) sehingga disebut pronomina
dan mengacu pada nomina lain
Pronomina ada tiga macam, yaitu :
- Pronomina persona
- Pronomina penunjuk
- Pronomina penanya

Pronomina persona adalah pronomina yang mengacu kepada orang lain


* Persona pertama tunggal : aku, saya, daku, -ku
* Persona pertama jamak : kami, kita
* Persona kedua tunggal : kau, engkau, anda, kamu, -mu, dikau
* Persona kedua jamak : kalian, kalian semua, anda sekalian, kamu sekalian
* Persona ketiga tunggal : ia, dia, beliau, -nya
* Persona ketiga jamak : mereka, mereka sekalian, mereka semua

Pronomina penunjuk dibagi menjadi dua macam :


* Pronomina penunjuk umum : ini, itu
* Pronomina penunjuk tempat : sini, sana, situ

Pronomina penanya ada tiga macam :


* Pronomina yang menanyakan orang : siapa
* Pronomina yang menanyakan benda : apa, turunannya : mengapa, kenapa, dengan apa
* Pronomina yang menanyakan pilihan : mana, turunannya : di mana, dari mana, bagaimana,
kemana, bilamana

Berdasarkan hubungannya dengan nomina, pronomina dibedakan menjadi :


* Pronomina intratekstual, yaitu pronomina dalam kaitan dengan teks yang sama
Contoh : Pak Amin kepala seksi saya yang baru. Pekerjaannya rapi
(-nya mengacu ke Pak Amin)
* Pronomina ekstratekstual, yaitu pronomina dalam kaitan teks yang berbeda
Contoh : Saya yang mengetiknya

Berdasarkan referensinya, ada dua pronomina yaitu pronomina tertentu dan pronomina
tak tentu
* Pronomina tertentu yaitu pronomina yang mengacu kepada bentuk personal formal
Tertentu, misalnya pronomina pertama tunggal (saya, aku), pronomina ketiga tunggal (ia),
pronomina ketiga jamak (mereka)
Contoh :
- Petugas Ukur itu pandai. Ia bisa menghitung dengan cepat
- Pemohon itu bingung. Ia belum tahu cara mengisi formulir permohonan

* Pronomina tak tentu yaitu pronomina yang tidak mengacu kepada bentuk persona atau
benda tertentu, seperti : beberapa, berbagai, seluruh, semua, dsb
Contoh :
- Ada berapa banyak pemohon yang datang hari ini? Ya, ada beberapa orang
- Mahasiswa STPN berasal dari berbagai daerah di Indonesia

6. KATA PENGHUBUNG (KONJUNGSI)


Konjungsi berfungsi sebagai penghubung bagian-bagian kalimat atau kalimat satu dengan
kalimat yang lain. Konjungsi ada dua macam yaitu konjungsi intrakalimat dan konjungsi
ekstrakalimat
* Yang termasuk konjungsi intrakalimat : agar, hingga, sehingga, sedangkan, tetapi, serta,
dsb
Contoh :
Petugas Ukur itu bekerja keras hingga menjelang senja
Teodolit itu rusak sehingga tidak bisa dipakai
GPS itu perlu diperbaiki supaya bisa dioperasionalkan kembali

* Yang termasuk konjungsi ekstrakalimat : jadi, disamping itu, oleh sebab itu, lagipula,
walaupun, meskipun, walau begitu, dsb
Contoh :
Kualitas pelayanan pertanahan masih terus perlu ditingkatkan, oleh karena itu segenap jajaran
BPN harus berupaya untuk mewujudkannya
Kasus pertanahan itu sangat rumit, sehingga menyulitkan para pihak yang berusaha untuk
menyelesaikannya

7. KATA DEPAN (PREPOSISI)


Preposisi adalah kata yang terletak di depan kata lain sehingga membentuk frasa (kelompok kata
yang tidak mempunyai subjek maupun predikat)
Preposisi ada dua macam yaitu preposisi dasar dan preposisi turunan
* Preposisi dasar : di, ke, dari, pada, demi, dsb
Contoh :
- Reforma Agraria perlu dilaksanakan demi kemakmuran bangsa
- STPN adalah satu-satunya perguruan tinggi kedinasan di Indonesia
* Proposisi turunan : di alinea, di antara, di atas, ke dalam, di mana, dsb
Contoh :
- Penjelasan mengenai sejarah terjadinya konflik pertanahan terdapat di alinea pertama pada Bab
V laporan ini
- Setelah selesai praktikum Ilmu Ukur Tanah, mahasiswa diminta untuk segera mengembalikan
teodolit di atas meja ruang pengembalian alat

Anda mungkin juga menyukai