Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan
karunia-Nya, Makalah ini dapat selesai dengan waktu yang sudah ditentukan.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari guru
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan
semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
melancarkan penulisan makalah ini.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepala Ibu Siri Ayu selaku guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas makalah ini, sehingga membantu
menambah pengetahuan dan wawasan kami mengenai penggunaan kata kerja yang
berhubungan dengan aktivitas mental dalam rangka penggambaran peran tokoh.

Dari itu semua kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi penyusunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik yang membangun dari para pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini memberi manfaat dan inspirasi bagi
pembaca.
BAB II

PEMBAHASAN

PEMBAGIAN KELAS KATA DALAM BAHASA INDONESIA

Kata merupakan unsur utama dalam membentuk kalimat. Selain bentuk dasarnya, kata
juga dapat dibentuk melalui proses morfologis, yaitu afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi
(perulangan), dan komposisi (penggambungan) untuk menyampaikan maksud yang
terkandung di dalam kalimat. Dalam kalimat, kata memiliki kedudukan atau jabatan seperti
subjek, predikat, objek, dan keterangan.

Dalam kaitannya dengan jabatan di dalam kalimat dan hubungannya dengan fungsi
serta makna yang ditunjukkannya, kata dikategorikan ke dalam kelas kata. Dalam
perkembangan tata bahasa Indonesia, terdapat banyak rumusan tentang kelas kata oleh para
ahli bahasa.

Berdasarkan kesamaan bentuk, fungsi dan makna dalam tata kalimat bahasa
Indonesia, kata dapat dikelompokkan menjadi sepuluh jenis yaitu nomina/kata benda,
verba/kata kerja, adjectiva/kata sifat, pronomina/kata ganti, numeralia/kata bilangan,
adverbia/kata keterangan, konjungsi/kata sambung, preposisi/kata depan, artikula/kata
sandang, dan interjeksi/kata seru

Berikut penjelasan lengkap mengenai jenis kata dalam bahasa Indonesia yang wajib
kita ketahui.

1. Nomina (Kata Benda)

Jenis kata dalam bahasa Indonesia yang pertama adalah kata benda atau nomina.
Nomina adalah nama dari semua benda dan segala sesuatu yang dibendakan, dan menurut
wujudnya dapat dibedakan menjadi

a. Kata benda kongkret, yaitu nama dari benda-benda yang dapat ditangkap oleh
pancaindra, misalnya rumah, batu, binatang, tanah, api, pemukul, panah.
b. Kata benda abstrak, yaitu nama-nama benda yang tidak dapat ditangkap oleh
pancaindra, misalnya keagungan, kehinaan, kebesaran, kekuatan, kemanusiaan,
pencucian, pencurian.

Ciri-ciri kata benda adalah semua kata yang dapat diterangkan atau diperluas dengan
menambahkan yang+ kata sifat atau yang sangat + kata sifat dibelakang kata tersebut.
Misalnya: rumah yang besar, batu yang keras.

2. Verba (Kata Kerja)

Jenis kata dalam bahasa Indonesia yang kedua adalah kata kerja atau verba. Verba
atau kata kerja merupakan kata-kata yang menyatakan suatu perbuatan atau tindakan, proses,
gerak, keadaan atau terjadinya sesuatu. Verba menduduki fungsi sebagai predikat dalam
kalimat.

Ciri-ciri kata kerja dalam bahasa Indonesia adalah kata tersebut dapat diperluas
dengan kelompok kata dengan + kata sifat atau dengan + kata benda. Misalnya: berjalan
dengan cepat, berbicara dengan dosen.

Berdasarkan fungsinya dalam kalimat, yaitu sebagai predikat, kata kerja dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Kata kerja penuh, yaitu kata kerja yang langsung berfungsi sebagai predikat tanpa
bantuan kata-kata lain.

b. Kata kerja bantu, yaitu suatu kata yang memiliki fungsi khusus kata kerja utama.

3. Adjective (Kata Sifat)

Jenis kata dalam bahasa Indonesia yang ketiga adalah kata sifat atau adjektiva. Kata-
kata yang dapat diikuti dengan kata keterangan sekali serta dapat dibentuk menjadi kata ulang
berimbuhan gabung se-nya disebut kata sifat, contoh: indah (indah sekali, seindah-indahnya).
Pada tingkat frase, letak kata sifat adalah di belakang kata benda yang disifatinya, misalnya:
rumah besar, pemandangan indah, meja kecil.
Secara umum, adjektiva adalah kata yang menyatakan sifat, keadaan, watak
seseorang, binatang atau benda. Dalam sebuah kalimat, adjektiva berfungsi sebagai penjelas
subjek, predikat dan objek.

Ciri-ciri kata sifat:

(1) dapat diberi keterangan pembanding lebih, kurang, dan paling,

(2) dapat diberi keterangan penguat, seperti sangat, amat, benar, dan sekali,

(3) umumnya dapat diingkari dengan kata ingkar tidak.

4. Adverbia (Kata Keterangan)

Jenis kata dalam bahasa Indonesia yang keempat adalah kata keterangan atau
adverbia. Adverbia (kata keterangan) adalah kata yang menerangkan predikat (verba) suatu
kalimat. Ada beberapa jenis adverbia (kata keterangan) dalam bahasa Indonesia, yaitu :

5. Pronomina (Kata Ganti)

Jenis kata dalam bahasa Indonesia yang kelima adalah kata ganti atau pronomina.
Kata ganti (pronominal) adalah kata yang dipakai untuk mengacu kepada nomina lain dalam
struktur kalimat. Ada tiga macam pronominal dalam bahasa Indonesia, yaitu (a) pronominal
persona, (b) pronominal penunjuk, dan (c) pronominal penanya.

Pronominal pesona adalah pronominal yang dipakai untuk mengacu pada orang.
Pronominal pesona dapat mengacu pada diri sendiri(pronominal pesona pertama), mengacu
pada orang yang diajak bicara(pronominal persona kedua), atau mengacu pada orang yang
diajak bicara (pronominal persona ketiga).

6. Numeralia (Kata Bilangan)

Jenis kata dalam bahasa Indonesia yang keenam adalah kata bilangan atau numeralia.
Kata bilangan adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya sesuatu hal yang
kongkret (orang, binatang, atau barang) dan konsep.

7. Konjungsi (Kata Sambung)


Jenis kata dalam bahasa Indonesia yang ke tujuh adalah kata sambung atau konjungsi.
Konjungsi (kata sambung) adalah kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang
sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan
kalimat.

8. Preposisi (Kata Depan)

Jenis kata dalam bahasa Indonesia yang ke delapan adalah kata depan atau preposisi.
Preposisi atau kata depan adalah kata yang selalu berada di depan kata benda, kata sifat, atau
kata kerja. Kata depan menunjukkan berbagai hubungan makna antara kata sebelum dan
sesudah preposisi.
PENGGUNAAN KATA KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN AKTIVITAS
MENTAL DALAM RANGKA PENGGAMBARAN PERAN TOKOH

Kata kerja atau verba adalah satuan kata yang berfungsi menjabarkan suatu tindakan
yang dilakukan oleh subjek atau pelaku dalam sebuah kalimat. Umumnya, kata kerja dalam
sebuah kalimat menjalani peran sebagai predikat. Dalam tata bahasa Indonesia, kata kerja
dibagi ke dalam beberapa kelompok, salah satunya adalah kata kerja mental.

a. Pengertian Kata Kerja Mental

Kata kerja mental adalah jenis kata kerja yang digunakan untuk menjabarkan reaksi,
respons, atau sikap seseorang terhadap suatu tindakan atau aktivitas. Jenis verba ini dikenal
juga dengan sebutan kata kerja behavioral atau verba tingkah laku karena menggambarkan
perilaku seseorang terhadap suatu kejadian atau fenomena yang dialami.

Dalam konfigurasi sebuah kalimat, kata kerja mental sebagai predikat tidak dapat
berdiri sendiri. Keberadaan kata kerja mental dalam kalimat sangat bergantung kepada subjek
dan kejadian atau fenomena yang dijabarkan.

Ciri-ciri Kata Kerja Mental

Karena jenis verba ini memiliki sifat dan fungsi yang agak berbeda dibandingkan
dengan jenis verba lainnya, keberadaannya dalam struktur kalimat dapat diidentifikasikan
dengan mudah dengan memperhatikan beberapa ciri-ciri yang ada. Ciri-ciri kata kerja mental
adalah:

1. Tidak dapat berdiri sendiri. Seperti disebutkan sebelumnya, kata kerja behavioral
menerangkan perilaku subjek terhadap sebuah kejadian. Oleh karena itu,
penggunaannya dalam sebuah kalimat harus disertai dengan subjek dan kejadian
atau fenomena yang menjadi pemicu dari respons atau perilaku subjek.
2. Menggunakan kata-kata yang biasa dilakukan oleh manusia. Karena kata kerja
behavioral dapat digunakan untuk menggambarkan suatu perasaan sebagai respons
terhadap sesuatu, maka ragam kata yang digunakan mengacu kepada penggambaran
sikap atau perasaan yang dapat dirasakan oleh seseorang.
3. Menggunakan kata kerja yang menerangkan tentang persepsi (seperti melihat atau
menyentuh), afeksi (seperti sedih atau khawatir), dan kognisi (seperti menganalisis
atau memahami).

CONTOH KATA KERJA MENTAL

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, ragam verba yang termasuk ke dalam jenis kata
kerja mental adalah ragam kata kerja yang menerangkan tentang, persepsi, afeksi, atau
kognisi yang dialami oleh subjek. Agar lebih mudah dipahami, berikut adalah contoh-contoh
penggunaan kata kerja mental dalam kalimat.

Kata Kerja Persepsi

Jenis kata kerja ini menerangkan tentang persepsi indera subjek terhadap objek dalam
kalimat.

“Galih melihat Ratna menunggu angkutan umum di belakang sekolah dengan wajah muram.”

Dalam kalimat ini, ‘Galih’ berperan sebagai subjek, dengan kata kerja mental ‘melihat’
sebagai predikat. Frasa ‘Ratna menunggu angkutan umum …’ adalah pemicu kata kerja
mental yang dilakukan oleh Galih.

“Iki merasakan udara dingin menyelimutinya saat ia menyusuri lorong gelap itu.”

Frasa ‘udara dingin menyelimutinya …’ adalah pemicu untuk predikat kata kerja mental
‘merasakan’ yang dilakukan oleh subjek ‘Iki’.

Kata Kerja Afeksi

Ragam kata kerja ini menerangkan perasaan subjek sebagai respons atas kejadian atau
fenomena yang dialami.

“Citra khawatir Aji tidak bisa menyelesaikan misinya kali ini.”

Predikat ‘khawatir’ pada kalimat di atas adalah ragam kata kerja afeksi yang menerangkan
perasaan subjek ‘Citra’ terhadap frasa “Aji tidak bisa …” kejadian atau fenomena pemicu
kata kerja mental tersebut.
“Kanaya menyesal tidak dapat berada di sisi ayahnya di saat-saat terakhir hidupnya.”

Frasa ‘tidak dapat berada di sisi ayahnya …’ adalah pemicu untuk predikat kata kerja afektif
‘menyesal’ sebagai emosi yang dirasakan oleh subjek ‘Kanaya’.

Kata Kerja Kognisi

Ragam verba kognisi dalam jenis kata kerja mental adalah verba yang berkaitan dengan
kegiatan kognitif seperti ‘berpikir’, ‘memahami’, dan ‘menganalisis’.

“Ayah berpikir untuk mendaftarkan mobil keluarga kami mengikuti program asuransi
kendaaraan bermotor.”

Predikat ‘berpikir’ adalah kata kerja mental yang menerangkan kegiatan kognitif subjek
‘Ayah’ sebagai respons atas kegiatan dalam frasa “mendaftarkan mobil keluarga …”.

“Arumi memahami keputusan Malik yang tidak mengijinkannya bekerja selama mengandung
adalah buah dari kekhawatiran Malik atas keselamatannya.”

Dalam kalimat tersebut, frasa “keputusan Malik …” memicu subjek ‘Arumi’ bereaksi dengan
predikat kata kerja mental ‘memahami’.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................I

Daftar Isi..............................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah..........................................................................................I


2. Rumusan Masalah....................................................................................................II
3. Tujuan Penelitian.....................................................................................................III

BAB II PEMBAHASAN

1. Pembagian Kelas dalam Bahasa Indonesia..............................................................I


a. Nomina .............................................................................................................i
b. Verba.................................................................................................................ii
c. Adjactiva............................................................................................................iii
d. Adverbia............................................................................................................iv
e. Pronominal.........................................................................................................v
f. Numeralia..........................................................................................................vi
g. Konjungsi ..........................................................................................................vii
h. Preposisi.............................................................................................................viii
2. Penggunaan Kata Kerja Mental...............................................................................II

BAB III

Kesimpulan .........................................................................................................................I
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kelas kata menurut KBBI adalah kelas atau golongan kata berdasarkan bentuk, fungsi
atau maknanya. Untuk menyusun kalimat yang baik dan benar, pemakai bahasa harus
mengenal jenis dan fungsi kata. Hal yang menyebabkan kalimat menjadi bidang
kajian bahasa yang paling penting tidak lain karena melalui kalimatlah seseorang
dapat menyampaikan maksudnya dengan jelas.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas kali ini adalah:
1. Bagaimana Pembagian Kelas dalam Bahasa Indonesia?
2. Bagaimana Penggunaan Kata Kerja yang Berhubungan dengan Aktivitas Mental?

C. Tujuan Penelitian
1. Dapat Mengetahui Bagaimana Pembagian Kelas dalam Bahasa Indonesia.
2. Dapat Mengetahui Penggunaan Kata Kerja yang Berhubungan dengan Aktivitas
Mental.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Kata merupakan unsur utama dalam membentuk kalimat. Selain bentuk dasarnya, kata
juga dapat dibentuk melalui proses morfologis, yaitu afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi
(perulangan), dan komposisi (penggambungan) untuk menyampaikan maksud yang
terkandung di dalam kalimat. Dalam kalimat, kata memiliki kedudukan atau jabatan seperti
subjek, predikat, objek, dan keterangan.

Kata kerja atau verba adalah satuan kata yang berfungsi menjabarkan suatu tindakan
yang dilakukan oleh subjek atau pelaku dalam sebuah kalimat. Umumnya, kata kerja dalam
sebuah kalimat menjalani peran sebagai predikat. Dalam tata bahasa Indonesia, kata kerja
dibagi ke dalam beberapa kelompok, salah satunya adalah kata kerja mental.

Anda mungkin juga menyukai