DASAR-DASAR MENULIS
KONSEP KALIMAT JENIS KALIMAT DAN PRINSIP
KALIMAT EFEKTIF
Dosen Pengampu : Tiya Agustina, M. Pd.
Kelompok 4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi lisan dan tertulis adalah dua bentuk komunikasi
manusia. Walaupun kita mengenal metode lain, seperti gerak tubuh,
simbol, ucapan atau tulisan merupakan sarana komunikasi yang paling
efisien dalam kehidupan sehari-hari. Menulis pada hakekatnya adalah
mengungkapkan gagasan, fakta, sikap, atau isi pikiran seseorang. Agar
pembaca dapat memahami gagasan, fakta, sikap, dan pemikiran, maka
dituliskan secara rinci dan dengan bahasa yang jelas. Menuliskan gagasan,
fakta, sikap, dan pemikiran juga diperlukan agar gagasan tersebut dapat
bertahan lama dan memberikan bukti yang nyata. Hal ini sejalan dengan
manfaat bahasa tulis, antara lain memiliki bukti yang kredibel.
Memahami cara menulis kalimat yang efektif adalah langkah
pertama dalam menghasilkan tulisan yang menarik. karena sebuah tulisan
yang baik tidak lepas dari kalimat yang ikut membentuk struktur tulisan.
Paragraf yang baik akan menghasilkan tulisan yang enak dibaca, dan
paragraf yang baik akan menghasilkan tulisan yang baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kalimat?
2. Apa saja yang termasuk kedalam unsur-unsur kalimat?
3. Apa saja yang termasuk kedalam pola kalimat dasar?
4. Apa saja jenis-jenis kalimat?
5. Apa yang dimaksud kalimat efektif
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui makna kalimat.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur yang terdapat dalam kalimat.
3. Untuk mengetahui pola kalimat dasar.
4. Untuk mengetahui jenis kalimat
5. Untuk mengetahui makna kalimat efektif
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat
Kalimat adalah sebuah kumpulan kata-kata yang mempunyai arti
dan suatu bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih yang memiliki
pengertian dan pola intonasi akhir, kalimat merupakan satuan bahasa
terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan
maupun tulisan. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik
turun dan keras lembut, disela jeda, dan di akhiri dengan intonasi akhir
yang di ikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan atau
asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lain. Dalam wujud tulisan,
kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.),
tanda Tanya (?), ataupun tanda seru (!). didalamnya dapat di sertakan
tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), pisah (-), dan spasi.
a) Subjek (S)
Subjek (S) adalah bagian kalimat yang menunjuk pada pelaku, tokoh,
sosok, sesuatu hal, atau suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan.
Sebagian besar (S) diisi oleh kata benda/frasa nominal, kata kerja/frasa
verbal, dan klausa. Subjek kalimat dapat dicari dengan rumus pertanyaan
apa atau siapa.
Contohnya:
b) Predikat (P)
Predikat adalah unsur yang menjelaskan keadaan atau perilaku subjek
dengan cara menjawab pertanyaan mengapa atau bagaimana. Predikat
dapat terdiri dari verba (kata kerja) dan Adjektiva (kata sifat).Penggunaan
predikat biasanya terdapat setelah subjek, karena predikat .menjelaskan
keadaan dari subjek tersebut.
Contohnya:
Negatif.
Negatif.
Negatif.
E. Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan maksud
penutur/penulis secara tepat sehingga maksud itu dapat dipahami oleh
pendengar/pembaca secara tepat pula. Dengan kata lain kalimat efektif
adalah kalimat yang dapat mencapai sasarannya dengan baik sebagai alat
komunikasi. Kalimat efektif memiliki diksi (pilihan kata) yang tepat, tidak
mengalami kontaminasi frasa, sesuai ketentuan EYD, baik penulisan tanda
baca dan penulisan kata. Selain itu kalimat efektif juga memiliki enam
syarat keefektifan , yaitu adanya kesatuan, kepaduan, kepararelan,
ketepatan, kehematan, dan kelogisan
1. Kesatuan
Kesatuan dalam kalimat efektif adalah dengan adanya ide pokok (S
dan P) sebagai kalimat yang jelas . Contoh :
Bagi yang tidak berkepentingan dilarang masuk.(salah)
K P
Yang tidak berkepentingan dilarang masuk. (benar)
S P
2. Kepaduan
Kepaduan teijadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur
pembentuk kalimat. Yang termasuk unsur pembentuk kalimat adalah
kata, frasa, tanda baca, dan fungsi sintaksis S-P-O-Pel-Ket. Kepaduan
juga menyangkut pemakaian kata tugas yang tepat. Contoh:
a. Kepada setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin
mengemudi. (tidak mempunyai subjek/subjeknya tidak jelas).
(salah)
b. Setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi
(subjeknya sudah jelas). (benar)
c. Kami telah membicarakan tentang hal itu. (salah)
d. Kami telah membicarakan hai itu. (benar)
3. Keparalelan
Keparalelan adalah pemakaian bentuk gramatikal yang sama untuk
bagian - bagian kalimat tertentu. Umpamanya alam sebuah perincian
jika unsur pertama menggunakan verba (kata kerja) dan seterusnya
juga harus verba. Jika unsur pertamanya nomina (kata benda), bentuk
berikutnya juga hams nomina. Contoh :
a. Kami telah merencanakan membangun pabrik, membuka hutan,
pelebaran jalan desa, dan membuat tali air. (salah)
b. Kami telah merencanakan membangun pabrik, membuka hutan,
melebarkan jalan desa, dan membuat tali air. (benar)
c. Kakakmu menjadi dosen atau sebagai pengusaha? (salah)
4. Ketepatan
Ketepatan adalah kesesuain/kecocokan pemakaian unsur - unsur yang
membangun suatu kalimat sehingga terbentuk pengertian yang bulat
dan pasti. Contoh :
a. Karyawan teladan itu memang tekun belajar dari pagi sehingga
petang. (salah)
b. Karyawan teladan itu memang tekun belajar dari pagi sampai
petang. (benar)
5. Kehematan
Kehematan yaitu hemat pemakaian kata atau kelompok kata. Dengan
kata lain tidak mengalami gejala bahasa pleonasme. Dengan hemat
kata, diharapkan kalimat menjadi padat berisi. Contoh :
a. Hanya ini saja yang dapat saya berikan. (salah)
b. Hanya ini yang dapat saya berikan. (benar)
c. Ini saja yang dapat saya berikan. (benar)
6. Kelogisan
Kelogisan di sini adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk
akal. Supaya efektif, kata - kata dalam sebuah kalimat tidak boleh
menimbulkan makna ambigu (ganda) atau tidak boleh mengandung
dua pengertian. Contoh:
a. Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-57.(salah) Alasan :
Seolah-olah ada 57 negara Republik Indonesia.
b. Hari kemerdekaan ke-57 Republik Indonesia, (benar)
c. Kepada Bapak Gubemur waktu dan tempat kami persilahkan.
(salah) Alasan : Waktu dan tempat tidak mungkin kami
persilahkan.
d. Bapak Gubemur kami persilahkan. (benar)