GRAMATIKA BAHASA
DISUSUN OLEH:
M.KHOERUL ANWAR TO 16.00222
NURUL MUBIN TO 16.00
ARJUNA BIMA SATRIA T0 16.00
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 tujuan
Contoh:
Minum: me + minum
Peminum: pe + minum
Pelamar: pe + lamar
Melamar: me + lamar
Merusak: me + rusak
Awalan ber- dan per- berfungsi membentuk kata kerja aktif.
Untuk kata dasar yang diawali dengan r, maka awalan ber- menjadi be-,
per- menjadi pe-.
Contoh:
Berjalan: ber + jalan
Berenang: be + renang
Perkeruh: per + keruh
Perkuat: per + kuat
Awalan di- dan ter- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja dan
bermakna pasif. Contoh:
(Ditendang: di + tendang) Bola itu ditendang oleh temanku. (kalimat
pasif)
(Terinjak: ter + injak) Buku itu terinjak oleh Anton. (kalimat pasif)
Awalan se- berfungsi untuk membentuk kata benda.
Contoh:
Segelas: se + gelas
Seikat: se + ikat
Awalan ke- memiliki fungsi membentuk kata kerja intransitif ( kata kerja
yang tidak membutuhkan obyek).
Contoh:
(Kedalam: ke + dalam) Ayah sedang masuk ke dalam
(Luar ke + luar) Paman sedang ke luar
B. akhiran (sufiks)
Imbuhan akhiran terdiri dari imbuhan -kan, -an, -i, -nya, -man, -wati, -
wan, -asi, -isme, -in, dan –wi.
Contoh:
Makanan: makan + an
Hadirin: hadiri + in
Wartawan: warta + wan
Manusiawi: manusia + wi
C. Awalan dan Akhiran (Konfiks)
Awalan dan akhiran adalah imbuhan yang berupa integrasi dari kedua
imbuhan tersebut. Imbuhan awalan dan akhiran yakni; me-kan, pe-an,
ber-an, se-nya, dan meper-kan. Awalan me-kan memiliki makna:
a. Melakukan pekerjaan orang lain. Contoh : Ardi mencucikan baju adik-
adiknya.
b. Menyebabkan atau membuat jadi. Contoh : Gempa semalam
menghancukan sebagian isi rumah.
c. Melakukan perbuatan. Contoh : Kucing itu memuntahkan
makanannya.
d. Mengarahkan. Contoh : Hasan meminggirkan sepeda motornya.
e. Memasukkan. Contoh : Polisi memenjarakan tahanan itu ke penjara.
Awalan dan akhiran memper-kan memiliki makna :
a. Menyebabkan atau membuat jadi. Contoh : Agus Salim
memperlihatkan kebolehannya bermain bola.
Awalan dan Akhiran ber – an memiliki makna:
a. Menyatakan jumlah pelaku yang banyak. Contoh : Berdatangan ber +
datang + an
b. Menyatakan perbuatan yang berulang-ulang. Contoh : berlarian ber +
lari + an
c. Menyatakan hubungan antara dua pihak. Contoh : Bersamaan ber +
sama + an
d. Menyatakan hubungan timbal balik. Contoh : Bersalaman ber+
salam+an
Awalan dan Akhiran pe – an memiliki makna :
a. Menyatakan hal. Contoh : Pendidikan pe + didik + an, Penanaman pe
+ tanam + an
b. Menyatakan proses atau perbuatan. Contoh : Pendaftaran pe + daftar
+ an, Penelitian pe + teliti + an
c. Menyatakan hasil. Contoh : Penghasilan Pe + hasil + an
d. Menyatakan tempat. Contoh : Pemandian pe + mandi + an,
Peristirahatan pe + istirahat + an
e. Menyatakan alat. Contoh: Pendengaran pe + dengar + an,
Penglihatan pe + lihat + an
Awalan dan Akhiran per- an memiliki Makna :
a. Menyatakan tempat. Contoh: Perhentian per + henti + an,
Perusahaan per + usaha +an
b. Menyatakan daerah. Contoh: Pertigaan per + tiga + an, Perempatan
per + empat + an
c. Menyatakan hasil perbuatan. Contoh: Pertahanan per + tahan + an,
Perbuatan per + buat + an
d. Menyatakan perihal. Contoh: Permusuhan per + musuh + an
e. Menyatakan banyak. Contoh : Perserikatan per + serikat +an
Awalan dan Akhiran se –nya bermakna :
a. Menyatakan makna tingkatan yang paling tinggi yang dapat
dicapai. Biasanya Sering disertai dengan kata ulang. Contoh:
sebagus-bagusnya, setinggi-tingginya, sejelek-jeleknya, semerah-
merahnya
Contoh:
Kerja › kinerja
kuning ›kemuning
tunjuk› telunjuk
Ada juga sisipan (infiks) yang di pengaruhi oleh bahasa jawa. Contoh:
kata kesinambungan, yang merupakan kata dasar dari kata sinambung
yang di sebut kata dasar sekunder. Sedangkan kata dasar primernya
sambung mendapat sisipan –in- yang artinya menyatakan sifat terus-
menerus. Sama halnya dengan istilah yang terdapat dalam bidang
ekonomi, dalam proses imbuhan kata dasar juga terdapat istilah yang
sama, tetapi mempunyai makna yang berbeda. Istilah itu adalah kata
dasar primer, kata dasar sekunder, dan kata dasar tersier.
2.1 Proses gramatikal
Proses gramatikal adalah proses pembentukan kata
baru .proses gramatikal ada 3 yaitu : afiksasi,reduplikasi,dan komposisi.
a.afiksasi atau imbuhan dapat berupa awalan ,akhiran, sisipan ataupun
awalan dan akhiran.
b.reduplikasi atau pengulangan kata.ada beberapa macam pengulangan
kata diantaranya:
-kata ulang utuh/penuh
contoh:gedung-gedung
-kata ulang sebagian
contoh:berlari-lari
-kata ulang berimbuhan.
contoh:mobil-mobilan
-kata ulang berubah bunyi
Contoh:sayur-mayur
c.komposisi atau gabungan dua kata atau lebih yang menimbulkan
makna baru.contoh:
rumah+ makan › rumah makan
rumah+sakit › rumah sakit
BAB III
3.1 Kesimpulan
Dari makalah ini bisa diambil kesimpulan bahwa ada 4 jenis
imbuhan yaitu awalan(prefix),sisipan(infiks),akhiran(sufiks) serta awalan
dan akhiran(konfiks).Imbuhan berperan dalam pembinaan,penentuan
atau perubahan kelas kata.Makna yang timbul setelah suatu imbuhan
melekat pada kata dasar disebut makna gramatikal.proses gramatika
ada tiga yaitu: imbuhan(afiks),pengulangan kata(reduplikasi) serta
penggabungan dua kata(komposisi).
3.2 Saran
Sebagai bangsa Indonesia sudah seharusnya kita mempelajari tata
bahasa Indonesia yang baik dan benar.Agar penggunaan bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan sesuai dengan kaidah/aturannya.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://bostep1.blogspot.co.id/2014/03/contoh-contoh-imbushan.html?m=1
2. E.Warnidah. 2009. Buku Saku EYD. Bandung : Kawan Pustaka
3. http://kakakpintar.com/pengertian-dan-contoh-kata-imbuhan-dalam-
bahasa-indonesia/
4. https://id.wikipedia.org/wiki/afiks?
_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C3587570539
5. www.ilmubahasa.net/2015/0/01/makna-leksikal-dan-makna-
gramatikal.html