1. Tokoh Protagonis adalah tokoh utama dalam sebuah cerita. Di mana tokoh ini menjadi pelaku
yang paling sering tampil dan memainkan peran penting dalam sebuah cerita. Dan umumnya
tokoh protagonis berwatak baik.
2. Tokoh Antagonis adalah tokoh penentang dari tokoh utama. Di mana tokoh ini memiliki
watak yang berlawanan dengan tokoh utama. Biasanya tokoh antagonis berwatak buruk.
3. Tokoh Tritagonis adalah tokoh yang berperan sebagai pihak ketiga dalam sebuah cerita yang
dipercaya oleh tokoh protagonis maupun antagonis.
4. Tokoh Figuran adalah tokoh pembantu dalam sebuah cerita. Biasanya tokoh ini memegang
peranan yang kurang berarti.
Dan berikut ini beberapa langkah mengidentifikasi tokoh dalamsebuah cerita, antara lain:
Kalimat aktif merupakan kalimat yang subjeknya melakukan suatu tindakan atau pun perbuatan. Kalimat
ini umumnya juga disebut sebagai kalimat subjek ataupun tindakan. Secara garis besar kalimat aktif ini
dibedakan menjadi 2 jenis, yakni kalimat aktif transitif dan kalimat intransitif. Pada postingan kali ini akan
kita bahas pula kedua materi tersebut.
a. Kalimat transitif
Kalimat transitif merupakan kalimat aktif yang predikatnya berupa kata kerja yang memerlukan objek.
Dengan begitu, kalimat aktif transitif ini harus diikuti objek setelah predikatnya.
Kalimat tersebut di atas merupakan kalimat transitif, karena predikatnya berupa kata kerja yang
membutuhkan objek, yaitu memakan. Maka setelah predikat tersebut harus ada objek, yaitu roti. Susunan
kalimat pada contoh tersebut di atas berpola S—P—O (Subjek—Predikat—Objek).
b. Kalimat intransitif
Kalimat aktif intransitif merupakan kalimat yang predikatnya berupa kata kerja yang tidak memerlukan
objek. Dengan begitu, kalimat intransitif tersebut tidak perlu diikuti objek setelah predikatnya.
Kalimat di atas merupakan contoh kalimat intransitif, karena predikatnya berupa kata kerja yang tidak
membutuhkan objek, yakni tidur. Maka setelah predikat tersebut, yakni tidur, tidak membutuhkan
adanya objek. Kalimat pada contoh di atas berpola S—P—K (Subjek—Predikat—Keterangan).
Setelah memahami materi kalimat transitif dan kalimat intransitif, kita akan membahas cara menulis surat
menggunakan kalimat yang baik dan benar. Dan berikut ini bagian bagian yang perlu diketahui dari surat
pribadi, antara lain:
a. Alamat dan Tanggal Surat
Ketika kita menulis surat pribadi, kita harus menuliskan alamat dan tanggal pembuatan surat. Alamat yang
dituliskan merupakan alamat penerima surat dan tuliskan pula nama penerima surat. Selain itu, juga harus
menuliskan tanggal dimana surat ditulis.
b. Salam Pembuka
Salam pernbuka tidak perlu seperti pada penulisan surat dinas, yang terpenting salam pembuka pada surat
ini bentuknya sopan. Dalam penulisan salam pembuka ini, kita dapat memakai salam yang lebih santai.
Misalnya kita menggunakan salam pembuka seperti: salam manis, salam sejahetra, dan lain sebagainya.
c. Paragraf Pembuka
Pada surat pribadi, terdapat pula bagian paragraf pembuka sama seperti halnya surat dinas atau surat
formal. Melalui paragraf pembuka ini, kita dapat memberikan pembahasan yang sifatnya basa-basi.
Misalnya kita bisa memulai dengan menanyakan kabar, kondisi kesehatan, dan lain sebagainya.
d. Paragraf Isi
Paragraf isi ini biasanya menjadi bagian paling penting dalam menulis surat, baik untuk surat formal
maupun surat pribadi. Pada bagian paragraf isi ini, kita bisa menyampaikan semua maksud atau tujuan
kepada penerima surat. Dan yang terpenting kita harus menulis secara jelas dan mudah dimengerti oleh
penerima surat tersebut.
e. Paragraf Penutup
Setelah kita selesai menulis bagian paragraf isi surat, kita juga harus menuliskan kalimat atau paragraf
penutup.
Pada kalimat penutup ini, kita dapat mengakhiri surat dengan permohonan maaf, harapan, dan lain
sebagainya.
Dan apabila kita hendak mencari arti kata sulit dalam Kamus Besar BahaSa Indbnesia (KBBI) yang
berbentuk fisik, dan berikut ini merupakan langkah langkah yang bisa kamu terapkan.
1. Carilah sebuah kata yang menurutmu sulit atau kamu tidak mengetahui artinya.
2. Bukalah bagian huruf dalam kamus sesuai huruf pertama kata yang tidak kamu ketahui
artinya. Misalnya kata ‘influenza’ maka bukalah bagian dalam kamus yang menunjuk huruf
‘i’.
3. Setelah membuka bagian huruf ‘n’ dalam KBBI, maka lanjutkan pencarian dengan
mengidentifikasi huruf kedua, misalnya influenza maka kamu harus mencari pada urutan suku
kata ‘in’.
4. Setelah itu buka huruf ke tiga dan seterusnya sampai ketemu kata influenza. Setelah itu catat
dalam buku catatanmu.
2. Kata Turunan
Kata turunan atau kata berimbuhan merupakan kata dasar yang telah diberi imbuhan, baik berupa awalan
(prefiks),
sisipan (infiks), akhiran (sufiks), serta awalan-akhiran (konfiks). Contohnya: memberi, diberi,
memberikan, diberikan, dsb.
3. Gabungan Kata
Penulisan gabungan kata ada yang dipisah dan ada yang disambung. Contoh gabungan kata yang dipisah
jika mendapat awalan atau akhiran saja. Contoh: tanda tangani, bekerja sama, kerja samakan, bergotong
royong, berterima kasih, pemotong rumput, menganak sungai, dan memadu padan. Penulisan gabungan
kata disambung
jika mendapat awalan dan akhiran.
HOMONIM
Apakah kata kabur pada kedua kalimat diatas memiliki arti yang sama?
Kata kabur pada kalimat pertama memiliki arti tidak dapat melihat dengan jelas. Sedangkan
pada kalimat kedua memiliki arti berlari dengan cepat atau melarikan diri. Dalam bahasa
indonesia ada beberapa kata yang memiliki arti lebih dari satu, atau disebut homonim. Jadi
homonim adalah kata yang sama lafal dan ejaannya, tetapi berbeda maknanya.
1. Salam
memiliki arti salah satu jenis daun. Selain itu salam juga dapat diartikan halo atau ucapan saat
bertemu seseorang.
2. Beruang
artinya memiliki banyak uang selain itu juga memiliki arti salah satu jenis hewan mamalia
liar
3. Bulan
artinya sebuah periode dalam kalender. Selain itu juga memiliki arti nama satelit yang
mengorbit bumi.
4. Malang
a. Budi sangat malang hari ini, sudah berangkat terlambat lupa mengerjakan PR juga.
b. Budi jalan-jalan ke Malang bersama keluarga.
artinya sial. Selain itu juga berarti nama kota yang ada di Jawa Timur.
5. Bisa
2. Pengertian Homofon
Homofon merupakan kata yang serupa lafalnya dengan kata lain, namun berlainan ejaan dan artinya.
– Bank yang memiliki arti badan usaha di bagian keuangan yang menarik dan mengeluarkan uang, dan
bang yang maknanya kata panggilan untuk kakak lelaki.
– Masa yang memiliki arti angka waktu yang cukup lama berlangsungnya suatu kejadian penting; jaman,
dan massa yang maknanya sekumpulan orang yang banyak.
– Sangsi yang memiliki arti bimbang; ragu, dan sanksi yang maknanya tindakan (berkenaan ekonomi dan
lain-lain) sebagai hukuman ke suatu negara.
3. Pengertian Homograf
Homograf menurut KBBI, ialah kata yang serupa ejaannya dengan kata lain, namun berlainan lafal dan
artinya.
– Apel yang memiliki arti buah, dan apel yang memiliki arti harus datang pada suatu upacara resmi.
– Kecap yang memiliki arti pergerakan mulut (membuka dan mengatup) seperti saat makan, kecap yang
memiliki arti cairan atau sauce hasil olahan kacang kedelai.
– Teras yang maknanya sisi kayu yang keras; inti kayu, dan teras yang artinya tanah atau lantai yang cukup
tinggi di muka rumah.
Salah satu aturan dalam pemakaian awalan me- adalah meluluhkan kata dasar. Untuk lebih jelasnya
silahkan simak penjelasana di bawah ini.
Imbuhan me- akan meleburkan huruf pertama dari kata yang mengikutinya jika huruf awal kata tersebut
berupa huruf k, t, s, dan p dan terdiri lebih dari dua suku kata.
2) Kata dasar yang berawalan k, t, s, p dan diikuti huruf konsonan maka huruf pertama dari kata dasar
tersebut tetap dipertahankan.
contoh: me-kristal menjadi mengkristal
a. me-
Tetap me-, apabila diikuti dengan kata dasar yang berawalan huruf l, m, n, r, w, y.
contohnya: me-lihat menjadi melihat. me – makan menjadi memakan.
b. meng-
Awalan me- akan berubah menjadi meng-, apabila diikuti dengan kata dasar yang berawalan 5 huruf vokal
yakni a, i, u, e, o dan g, h, k,
Contoh: me-ambil menjadi mengambil, me – alir menjadi mengalir.
c. men-
Awalan me- akan berubah menjadi men-, apabila diikuti dengan kata dasar yang berawalan c, d, j,
contohnya: me-curi menjadi mencuri.
d. mem-
Awalan me- akan berubah menjadi mem-, apabila diikuti dengan kata dasar yang berawalan b, f,
contoh: me-bakar menjadi membakar.
e. meny-
Awalan me- akan berubah menjadi meny-, apabila diikuti dengan kata dasar yang berawalan s.
contoh: me-sapu menjadi menyapu (lihat aturan k, t, s, p), me-sponsor-i menjadi mensponsori.
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri dari beberapa klausa dengan hubungan
yang setara.
Setiap klausa dalam kalimat majemuk setara bisa berdiri sendiri jika dipisahkan, karena
kedudukannya yang sama.
Adapun ciri-ciri dari kalimat majemuk setara adalah sebagai berikut.
Memiliki beberapa klausa dengan kedudukan setara.
Menggunakan kata hubung seperti dan, atau, tetapi, sedangkan, lalu, kemudian.
Membentuk pola kalimat baru.
Setelah memahami pengertian dan cirinya, kita akan belajar menyusun kalimat majemuk
setara. Berikut ini contohnya
1. Ibu suka menikmati buah apel dan stroberi di pagi hari.
2. Aku ingin pergi ke perpustakaan, tapi aku juga merasa lapar.
3. "Bereskan kamarmu, kemudian mandi!" perintah Ibu kepadaku.
4. Aryo sedang menyapu, sedangkan Ayah membersihkan halaman.
5. Sinta merasa lapar saat pulang sekolah, sehingga ia segera mengambil sepiring nasi.
6. Oki suka makan permen maple dan donat buatan Pak Dobleh.
7. Lumba-lumba dikenal sebagai poliodont atau hewan dengan banyak gigi.
8. Ayah pergi ke rumah Nenek bersama Ibu, sedangkan aku di rumah.
9. "Tadi, adik terjatuh di jalan, lalu aku segera menolongnya," kata Sekar.
10. Pak Roni membawa buah durian dan pepaya ke rumah kami.
Kalau jenis kalimat majemuk ini terdiri dari dua klausa atau lebih yang dihubungkan dengan
konjungsi pertentangan. Biasanya kata penghubung namun, tetapi, meskipun, padahal,
sedangkan, dan melainkan.
Arman selalu meminum obat tepat waktu, namun penyakitnya tidak kunjung sembuh.
Sore ini hujan lebat, padahal tadi siang matahari sangat terik.
Rara tetap pergi ke rumah temannya, meskipun hujan sangat lebat dan penuh petir.