Anda di halaman 1dari 8

Assessment of learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses

pembelajaran selesai. Proses pembelajaran selesai tidak selalu terjadi di akhir tahun
atau di akhir peserta didik menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu. Setiap
pendidik melakukan penilaian yang dimaksudkan untuk memberikan pengakuan
terhadap pencapaian hasil belajar setelah proses pembelajaran selesai, berarti
pendidik tersebut melakukan assessment of learning. Ujian Nasional, ujian
sekolah/madrasah, dan berbagai bentuk penilaian sumatif merupakan assessment of
learning (penilaian hasil elajar).

Assessment for learning dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan


biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar
mengajar. Dengan assessment for learning pendidik dapat memberikan umpan
balik terhadap proses belajar peserta didik, memantau kemajuan, dan menentukan
kemajuan belajarnya. Assessment for learning juga dapat dimanfaatkan oleh
pendidik untuk meningkatkan performan dalam memfasilitasi peserta didik.
Berbagai bentuk penilaian formatif, misalnya tugas, presentasi, proyek, termasuk
kuis merupakan contoh-contoh assessment for learning (penilaian untuk proses
belajar).

Assessment as learning mempunyai fungsi yang mirip dengan assessment for


learning, yaitu berfungsi sebagai formatif dan dilaksanakan selama proses
pembelajaran berlangsung. Perbedaannya, assessment as learning melibatkan
peserta didik secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Peserta didik diberi
pengalaman untuk belajar menjadi penilai bagi dirinya sendiri. Penilaian diri (self
assessment) dan penilaian antar teman merupakan contoh assessment as learning.
Dalam assessment as learning peserta didik juga dapat dilibatkan dalam
merumuskan prosedur penilaian, kriteria, maupun rubrik/pedoman penilaian
sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan agar
memperoleh capaian belajar yang maksimal.
Selama ini assessment of learning paling dominan dilakukan oleh pendidik
dibandingkan assessment for learning dan assessment as learning. Penilaian
pencapaian hasil belajar seharusnya lebih mengutamakan assessment as learning
dan assessment for learning dibandingkan assessment of learning.

Saat kita menulis atau berbicara, biasanya kata yang sering kita ucapkan akan
merujuk pada kata yang telah kita sebutkan sebelumnya, yang belum kita sebutkan,
atau yang kita sebutkan dalam konteks lain atau di waktu yang berbeda. Dalam hal
ini, ada tiga macam pola yang biasa kita gunakan yaitu:

Anaphoric Reference

Terjadi saat kata ganti orang atau benda (pronoun) merujuk ke subyek atau obyek
yang terdapat pada kalimat sebelumnya.

Contoh:

I went out with Joe Sunday. She looked pale.

Penjelasan: She refers to Joe.

Mike went to the bank. He was annoyed because it was close.

Penjelasan: He refers to Mike dan It refers to bank.


Cataphoric Reference

Terjadi saat kata ganti orang atau benda (pronoun) merujuk ke subyek atau obyek
yang terdapat pada kalimat sesudah

Cataphoric Reference

Terjadi saat kata ganti orang atau benda (pronoun) merujuk ke subyek atau obyek
yang terdapat pada kalimat setelahnya.

Contoh:

Although I always reject his calls, Tom still calls me everyday.

Penjelasan: His refers to Tom.

Though I always phone her every night, my mother still complains that I do not
keep in touch often enough.

Penjelasan: Her refers to my mother.

Exophoric Reference
Terjadi saat sebuah kata atau frasa merujuk pada sesuatu di luar wacana. Biasanya
lawan bicara sudah mengetahui maksud dari kata atau frasa yang pembicara
sebutkan tanpa harus menerangkannya terlebih dulu.

Contoh:

They are late again, can you believe it?

Penjelasan: meski tidak dijelaskan sebelumnya, pembicara dan lawan bicara sudah
sama-sama tahu bahwa they yang mereka maksud merujuk ke they yang sama
(misal ke they yang hobinya bolos masuk sekolah).

The prime minister responded quickly to the threat.

Penjelasan: meski tidak dijelaskan sebelumnya, pembicara dan lawan bicara sudah
sama-sama tahu bahwa prime minister yang mereka maksud merujuk ke prime
minister yang sama (misal ke prime minister of British).

Demikian sedikit penjelasan mengenai anaphoric, cataphoric, dan exophoric


reference. Semoga dapat sedikit membantu teman-teman dalam memahaminya.

in dire straits

in a very bad situation that is difficult to fix:

These kids are in dire straits, and the schools are doing nothing to help them!

Jika kamu dalam keadaan sangat senang karena suatu hal, kamu bisa memakai
idiom "on cloud nine". Idiom ini juga dapat menggambarkan antusiasme yang
tinggi terhadap sesuatu.
contoh : she was on cloud nine because of her new job.

Homographs

‘Homo’ berarti ‘sama’ sementara ‘graphs’ berarti ‘tulisan’. Kamu bisa tebak dong
artinya apa? Yaps, homographs berarti kata dengan penulisan yang sama tapi lafal
dan makanya berbeda. Di bahasa Indonesia, contoh homographs ada apel (buah) /
apel (upacara) dan semi (musim) / semi (sebagian). Bagaimana dengan bahasa
Inggris? Beirkut contohnya:

Sewer /ˈso͞oər/ (got) – sewer /ˈsō(ə)r/ (penjahit)

Bow /bō/ (pita) – bow /bou/ (membungkuk)

Read /riːd/ (membaca verb 1) / read /red/ (membaca verb 2)

Contoh kalimat:

I will read the book that you read yesterday.

Read dalam kalimat ini merupakan homographs karena memiliki pelafalan yang
berbeda. Read yang pertama dibaca ‘rid’ karena merupakan bentuk kata kerja dasar
atau verb 1. Sementara read yang kedua dibaca ‘red’ karena merupakan bentuk
kata kerja past tense atau verb 2.

Homophones

‘Homo’ berarti ‘sama’ sementara ‘phones’ berarti ‘bunyi’. Artinya, ‘homophones’


merupakan kata dengan bunyi yang sama tetapi tulisan dan artinya berbeda. Dalam
bahasa Indonesia, contoh dari homophones adalah ‘rock’ (genre musik) dan ‘rok’
(pakaian wanita).
Dalam bahasa Inggris, contoh homophones adalah sebagai berikut:

Pray (berdoa) / prey (mangsa)

buy (membeli) / bye (ucapan selamat tinggal)

too (juga) / two (dua) / to (ke)

Homonyms

Kategori yang ketiga adalah homonyms. ‘Homo’ berarti ‘sama’ sedangkan ‘nyms’
berarti nama. Jadi, homonyms merupakan kata dengan lafal atau tulisan yang
sama, tapi maknanya berbeda.

Di bahasa Indonesia, contoh homonyms adalah bunga (tanaman) / bunga (bank)


dan bisa (mampu) / bisa (ular). Dalam bahasa Inggris, contoh homonyms antara
lain:

Watch (jam tangan) / watch (menonton)

Blue (biru) / blue (sedih)

Type (tipe) / type (mengetik)

A. Skimming

Teknik ini berguna untuk menjawab soal seperti “apakah topik utama pada teks
tersebut?” Skimming adalah teknik membaca untuk menemukan gagasan atau inti
utama pada bacaan secara keseluruhan. Jadi saat menggunakan teknik ini, kamu
bakalan mampu mendapatkan gambaran dari isi bacaan, walaupun kamu tidak
membaca semua tulisannya.

Cara membaca menggunakan teknik skimming adalah:


Baca judul bacaan terlebih dahulu. Sering kali, rangkuman tersingkat dari sebuah
bacaan terdapat pada judulnya.

Baca keseluruhan dari paragraf pembuka. Tujuannya adalah untuk


memperkenalkan kamu pada topik dari bacaan. Topik utama dari bacaan biasanya
terletak di bagian akhir dari paragraf pembuka. Akan tetapi tidak ada salahnya
membaca keseluruhan paragraf agar mendapat gambaran yang lebih jelas.

Jika terdapat sub-headings, baca satu persatu dan cobalah untuk menemukan
korelasi antar sub-headings

Mayoritas paragraf mempunyai ide utama di awal paragraf. Untuk itu kalian cukup
membaca kalimat pertama atau kedua dari setiap paragraf setelah paragraf
pembuka. Namu, perlu diingat bahwa tidak semua paragraf punya gagasan pokok
di awal paragraf. Karena itu, jika kalian tidak menemukan ide utama suatu paragraf
di awal, tidak ada salahnya mencari di kalimat-kalimat terakhir ataupun di tengah.

Baca paragraf kesimpulan secara menyeluruh karena pada dasarnya paragraf


kesimpulan telah merangkum keseluruhan isi bacaan.

B. Scanning

Berbeda dengan skimming yang bertujuan untuk mencari gagasan atau inti utama
dari sebuah bacaan, teknik membaca scanning bertujuan untuk menemukan
informasi yang lebih spesifik dari sebuah bacaan yang panjang.

Jadi, kalau kamu menemukan soal seperti “Berdasarkan teks di atas, siapakah yang
melakukan pekerjaan bersih-bersih?” Maka kamu cuma perlu mencari kata kunci
yang telah ada dalam teks tersebut dan menemukan jawaban yang tepat, tanpa
perlu membacanya keseluruhan teks.

Cara membaca menggunakan teknik skimming adalah:

Pikirkan kata kunci yang akan kamu cari. Saat kamu menemukan kata kuncinya,
akan lebih mudah bagi kamu untuk menemukan jawabannya. Berbeda dengan
skimming yang cuma perlu membaca beberapa bagian dari bacaan, teknik scanning
mengharuskan kamu untuk membaca setiap baris pada bacaan. Tapi kalian tidak
perlu mencerna kata dan kalimatnya sampai kalian menemukan kata kuncinya

Cobalah menganalisis bacaannya terlebih dahulu. Jika bacaan tidak terlalu panjang,
akan mudah untuk menemukan informasi yang dibutuhkan. Namun, jika bacaan
terlalu panjang, ada baiknya melakukan skimming terlebih dahulu.

Jika sudah menemukan kata kunci yang dicari, baca keseluruhan kalimatnya.

Apa itu dictation?

dictation adalah kata dalam Bahasa Inggris yang memiliki arti kb. 1 pengimlaan,
pendiktean. 2 apa yang didiktekan. 3 perintah.

Imply dan infer adalah verb (kata kerja bahasa Inggris). Imply berarti “to suggest
(something) without saying it directly” (memberi kesan (tentang sesuatu) tanpa
mengatakannya secara langsung), sementara infer berarti “to reach a conclusion
based on known facts” (menarik kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang
diketahui).

Anda mungkin juga menyukai