Anda di halaman 1dari 35

Sentence Structure dan Penggunaannya

Sentence atau kalimat merupakan bagian terpenting dalam Bahasa


Inggris. Sentence merupakan kumpulan dari beberapa kata dengan rangkaian tertentu yang
membentuk satu kesatuan utuh dan memberikan makna yang jelas serta menunjukkan suatu
ide pembicara. Sentence dalam Bahasa Inggris, sekurang-kurangnya harus
mengandung subject dan juga verb, atau subyek dan predikat. subyek merupakan topik
yang dibicarakan, dapat berupa orang, hewan ataupun benda, secara umum, subyek dalam
kalimat dikenal sebagai “pelaku”. Predikat adalah suatu hal yang menerangkan subyek
dalam kalimat, atau dapat dikatakan, suatu hal yang dilakukan oleh perlaku (subjek).
Sentence Berdasarkan Penggunaannya

Berdasarkan penggunaannya, dibagi menjadi empat kategori utama, yaitu: Declarative


sentence, Imperative sentence, Interrogative sentence, Exclamatory sentence. Berikut
penjelasan terperinci serta masing-masing contoh dari jenis sentence tersebut.
Declarative sentence
Declarative sentences merupakan tipe kalimat untuk memberikan pernyataan, dapat berupa
fakta ataupun opini, kalimat deklarasi ini biasanya diakhiri dengan tanda titik. Contoh dari
kalimat declarative ini antara lain:

• Her new car is the newest models. (mobil barunya adalah model terbaru)
• Lake Toba is located on North Sumatra, Indonesia. (danau Toba berada di Sumatra
utara, Indonesia)
Imperative sentence
Imperative sentence merupakan kalimat untuk membuat permintaan, memberikan petunjuk
atau perintah secara halus. Dalam penulisan, biasanya diakhiri dengan tanda seru atau
diakhiri dengan tanda titik. Berikut contohnya:

• Please go to the next cashier. (tolong ke kasir berikutnya)


• Please put your wet umbrella on this basket. (Tolong letakkan payung basahmu di
keranjang)
Interrogative sentence
Interrogative sentence merupakan kalimat yang digunakan untuk memberi pertanyaan,
biasanya kalimat ini diakhiri dengan tanda tanya. Contoh kalimat interrogative:

• Are you the member of applied science research group? (apakah kamu anggota dari
kelompok penelitian ilmu terapan?)
• Do you have any questions? (apakah kamu punya beberapa pertanyaan)
• What are you doing during this long vacation? (Apa yang kamu lakukan selama
liburan panjang ini?)
• Who are they? (siapakah mereka?)
• Why do you like chocolate as that much? (mengapa kamu sangat suka coklat?)
Exclamatory sentence
Exclamatory sentence merupakan kalimat seruan yang menyatakan perasaan yang kuat.
Sebagai kalimat seruan, Exclamatory sentence biasanya diakhiri dengan tanda seru. Berikut
beberapa contoh kalimat exclamatory:

• What a beautiful beach! (betapa indanya pantai ini)


• They are twins, but their character exactly opposite! (mereka kembar, tapi sifat
mereka sangat berbeda)
Dengan adanya penanda serta kegunaan yang berbeda dari setiap jenis sentence diatas,
tidaklah sulit untuk menggunakannya dalam kalimat maupun percakapan sehari-hari.

Sentence Berdasarkan Struktur Kalimatnya


Berdasarkan sturktur kalimatnya sentence, dibagi menjadi 4 bagian utama, yaitu simple
sentence, compound sentence, complex sentence, dan compound-complex sentence.
Keemapt jenis kalimat tersebut sangatlah berbeda dilihat dari pola kalimat dalam
penyusunannya. Berikut penjelasan lebih terperinci mengenai perbedaan-perbedaan jenis
kalimat tersebut.
Simple sentence
Sesuai namanya, sentence jenis ini merupakan kalmat dengan pola yang paling sederhana,
yaitu hanya terdiri dari subyek dan predikat saja. berdasarkan polanya, kalimat paling
sederhana ini dibagi lagi menjadi 3 pola yang berbeda. Untuk memahami perbedaan ketiga
pola tersebut, perhatikan contoh kalimat dibawah ini:

• I am a student. (pola 1) (saya adalah seorang murid)


• She went to the market. (pola 1) (dia pergi ke pasar)
• She buys a book and some pens. (pola 2) (dia membeli sebuah buku dan beberapa
bulpoin)
• Mona likes reading a comic and write a short story. (pola 2) (Mona suka membaca
komik dan menulis cerita pendek)
• Dea and friend go to the beach. (pola 3) (Dea dan temannya pergi ke pantai)
• My father and I like fishing. (pola 3) (ayahku dan saya suka memancing)
Dari beberapa contoh diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa. Pada simple sentence pola
1, mempunyai struktur yang paling sederhana. Yaitu, hanya terdiri satu atau single objek
dan single predikat. Pada simple sentence pola 2, terdapat lebih dari 1 predikat pada satu
kalimat. Sedangkan untuk pola 3, terdapat lebih dari 1 subyek pada kalimat yang sama.

Compound sentence
Compound sentence dapat dikatakan sebagai penggabungan dua simple sentence dengan
kata penghubung FANBOYS (for, and, nor, but, or, yet, so). Contoh:

• She likes ice cream, and her sister likes chocolate. (dia suka es krim dan saudara
perempuannya suka coklat)
• I am not a doctor, but I’m a teacher. (saya bukan seorang dokter tetapi saya seorang
guru.)
Complex sentence
Complex compound merupakan suatu kalimat yang terdiri dari dua klausa, independent
clause dan dependent clause. Klausa merupakan kumpulan kata yang memiliki subyek dan
predikat. Independent clause merupakan kumpulan kata yang memiliki subyek dan predikat
dan memiliki suatu makna, sehingga bisa berdiri sendiri. Sedangkan dependent
clause adalah kumpulan kata yang mengandung subyek dan predikat dan tidak mamiliki
makna yang komplit. Sentence structure dari complex sentence ini:
Independent clause + subordinate conjunction+ dependent clause

Subordinate conjuction yang biasanya digunakan pada complex sentence ini antara lain:
although, when, because, until, dan lain sebagainya. Contohnya dalam kalimat bahasa
Inggris:

• After she graduated, she works on car company. (setelah dia lulus, dia bekerja di
perusahaan mobil)
• She was eating, when her sister came. (dia sedang makan ketika saudara
perempuannya datang)
Compound-complex sentence
Compound-complex sentence merupakan gabungan dari compound sentence dan complex
compound. Sehingga jika dilihat lebih jauh, compound-complex sentence terdiri dari 2
klausa independent, dan 1 klause dependent. Contohnya:

• When you have free time, you can go to my house and let’s bake a cake. (jika kamu
punya waktu luang, kamu bisa pergi ke rumahku dan ayo memanggang roti)
• She went to the market yesterday, but she didn’t buy fresh milk, because she forgot.
(dia pergi ke pasar kemarin tetapi dia tidak membeli susu segar karena dia lupa)
Jenis Kalimat Berdasarkan Pengucapan
1. Direct Speech/Direct Sentence
Direct speech adalah sebuah kalimat yang langsung disampaikan oleh pembicara apa
adanya. Kalimat langsung identik dengan penggunaan tanda baca double quotation (“)
serta biasa juga diiringi dengan reporting verb. Reporting verb contohnya seperti tell, say,
dan lain sebagainya. Contoh kalimat direct speech:
Bima says, “I wanna take a Phamarmacist Student course to support my career.”

2. Indirect Speech/Reported Sentence


Indirect speech biasa disebut juga dengan reported speech yang artinya adalah kalimat
untuk melaporkan kembali perkataan orang lain (kalimat tidak langsung). Kebalikan
dari direct speech, jenis kalimat ini tidak perlu double quotation mark dalam
penggunaannya. Contoh indirect speech:
Fadhil asked Andy to help him finish the task.

Jenis Kalimat Berdasarkan Struktur/Jumlah Frasa dan Klausa


1. Simple Sentence
Simple sentence adalah kalimat sederhana yang hanya membutuhkan satu klausa saja.
Kalau dalam bahasa Indonesia, simple sentence dikenal sebagai kalimat tunggal. Dalam hal
ini, klausa yang dibutuhkan adalah klausa utama (main clause/independent clause).
Klausa utama merupakan sekelompok kata yang terdiri dari subjek dan predikat dan
sifatnya bisa berdiri sendiri. Artinya, klausa tersebut dapat tetap memberikan makna
meskipun tidak disertai dengan klausa tambahan. Simple sentence terbagi menjadi dua
jenis, yaitu:
a. Nominal sentence
Nominal sentence adalah kalimat yang bagian predikatnya diisi dengan auxiliary verb (kata
kerja bantu), kita lebih mengenalnya dengan to be seperti is, am, are, was, were.. Berikut
contoh kalimat nominal sentence:
Intan buy a drug .

b. Verbal sentence
Nah, kalau verbal sentence adalah kalimat yang mengandung kata kerja (bukan kata kerja
bantu) sebagai predikat. Contoh verbal sentence:
Gulman goes to the mall.

2. Compound Sentence
a. Compound sentence with coordinate conjunction
Coordinate conjunction merupakan kata untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa
dengan klausa, atau frasa dengan frasa. Agar lebih mudah, kamu bisa mengingatnya
menggunakan singkatan “FANBOYS”, yaitu “for”, “and”, “nor”, “but”, “or”, “yet”, dan
“so”. Lihat salah satu contohnya di bawah ini:
Aulia is not fluent in English, but she improves it by joining an English Academy course.
b. Compound sentence with conjunctive adverb
Conjunctive adverb atau adverbial conjunction merupakan adverb yang menyerupai
conjunction (bisa jadi adverb, bisa juga jadi conjunction) untuk menghubungkan dua
independent clauses. Contoh conjunctive verb adalah furthermore, however, otherwise,
therefore, dan finally. Begini jika diaplikasikan dalam kalimat:
I don’t like him, however I agree that he is a good supervisor.
c. Compound sentence with semicolon
Yap, dua klausa independen bisa juga dihubungkan dengan tanda semicolon (;), guys. Lihat
contoh kalimatnya berikut ini:
This notebook is mine; it’s not yours.
3. Complex Sentence
Complex sentence adalah kalimat bertingkat atau kompleks yang berisi klausa independen
dan setidaknya ada satu klausa dependen. Perlu kamu ketahui terlebih
dahulu, dependent clause adalah kelompok kata yang mengandung subject dan verb (kata
kerja), tetapi ia tidak dapat mengungkapkan suatu pikiran yang utuh.
Oh ya, klausa dependen biasa disebut juga sebagai subordinate clause alias klausa bawahan.
Ada tiga jenis penggabungan kalimat untuk menjadi complex sentence:
a. Complex sentence with adverbial clause
Adverbial clause adalah klausa dependen yang berfungsi sebagai kata keterangan dan
memberikan informasi tentang verb, adjective, atau adverb. Biasanya adverbial
clause menggunakan how, when, where, why, dan lain-lain.
Nggak hanya itu, adverbial clause juga erat kaitannya dengan subordinate clause yang
menggunakan when, after, because, though, etc. Contoh kalimat:
Alfi washes his hand before he eats.
b. Complex sentence with adjective clause
Adjective clause adalah klausa yang berfungsi sebagai adjective (kata sifat), dan dapat
mengubah arti dari sebuah noun atau pronoun. Adjective clause dapat kita sebut juga
sebagai relative clause.
Adjective clause biasanya diawali oleh relative pronoun (who, whom, whose, that, which)
atau relative adverb (when, where, why). Contoh complex sentence menggunakan adjective
clause:
I am going to buy the drugs box that you recommended.
c. Complex sentence with noun clause
Noun clause adalah klausa dependen atau dependent clause yang berfungsi sebagai noun
(kata benda). Apa itu noun? Materinya bisa kamu temukan dengan lengkap di artikel Noun
(Kata Benda): Pengertian, Jenis-Jenis, Contoh, dan Penggunaannya ya! Contoh
complex sentence dengan noun clause:
Contoh kalimat menggunakan noun: I like her.
Setelah noun diganti dengan noun clause: I like the girl who sits next to me on the train.
4. Compound-complex sentence
Compound-complex sentence adalah kalimat yang mengandung setidaknya tiga klausa —
dua klausa independen dan satu atau lebih klausa dependen — yang setara dengan tiga set
subjek dan kata kerja.
Exactly, ini adalah kalimat gabungan dari compound sentence dengan complex
sentence. Compound-complex sentence biasanya akan digabungkan bersama
dengan coordinate conjunction yang mana sebelumnya dibubuhkan tanda koma. Contoh
compound-complex sentence:
Because the soup was too cold, I put it in the microwave and ate it while it was still warm.
Jenis Kalimat Berdasarkan Subject
1. Active Sentence
Active sentence adalah kalimat yang menempatkan orang melakukan suatu tindakan
sebagai subjeknya. Active sentence terdiri dari 2 macam, yaitu:
a. Active sentence with transitive active verb
Transitive active verb adalah kata kerja dalam kalimat dengan objek langsung. Kalau dalam
bahasa Indonesia, kalimat ini biasa mengandung kata kerja berawalan, “me-” dan memiliki
penerima tindakan. Contoh active sentence dengan transitive active verb:
The boy kicked the ball.
(Anak itu menendang bola.)
b. Intransitive active verb
Jenis kalimat ini hampir mirip dengan kalimat nominal, pasalnya, kata kerja intransitif tidak
memiliki penerima tindakan. Jika diumpamakan dalam bahasa indonesia, kata kerja ini
biasa diawali dengan “ber-” dan tidak bisa diubah menjadi kalimat pasif. Simak contoh
kalimat intransitive active verb berikut ini:
We are outside the university.
(Kami berada di luar universitas).
2. Passive Sentence
Passive sentence adalah kalimat untuk membicarakan seseorang atau sesuatu yang terkena
dampak dari tindakan tertentu. Contoh passive sentence:
The money was counted by the bank.
Money merupakan sesuatu yang terkena dampak dari counted by the bank.

Jenis Kalimat Berdasarkan Pola Subjek dan Predikat


1. Basic Sentence Pattern
Kalau dalam bahasa Indonesia, pasti kamu tidak asing dengan susunan S-P-O-K, alias
subjek-predikat-objek-pelengkap, bukan? Nah, dalam bahasa Inggris pun begitu. Jadi pada
awal kalimat akan diawali dengan subjek. Inilah yang disebut dengan normal sentence
pattern. Contoh:
Vina maked a new formula drugs yesterday.

2. Inverted sentence
Inverted artinya “terbalik”, jadi inverted sentence adalah pola pembalikan kalimat yang
mulanya berpola “Subjek + Verb” menjadi “Verb + Subjek” untuk menekankan makna
kalimat yang dimaksud. Berikut beberapa jenis inverted sentence:
a. Inverted sentence pola kata negatif + aux + subject
Never had I worked hard because of my mistake.
b. Inverted sentence pola preposisi + no + aux + subject
For no reason did she leave me.
c. Inverted sentence pola so + adjective/adverb + aux + subject
So beautiful did she dance in front of me.
d. Inverted sentence pola only + preposition/conjunction/adverb + aux + subject
Only after I graduated from my bachelor's can I apply for a master degree.
e. Inverted sentence pola adverb of place + predicate + subject
Beside the Sudirman Tower is my office.

Sebagai catatan, pola kalimat inverted sentence ini jarang sekali digunakan, khususnya
dalam aspek akademik. Jadi, akan lebih baik jika kamu menggun YT
akan basic sentence pattern saja.
Jenis Kalimat Berdasarkan Unsur Kalimat
1. Complete Sentence
Complete sentence adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau ide dengan
lengkap. Sebuah kalimat lengkap harus memiliki satu klausa utama dan predikat.
Contoh complete sentence:

The art thief had a weakness for eighteenth-century masterworks.

Subjeknya adalah “The art thief” dan predikatnya yaitu “had a weakness for”. Last,
bagian “for eighteenth-century masterworks” menjadi complement dalam kalimat
tersebut.

2. Sentence Fragment
Sentence fragment itu apa, sih? Jadi, sentence fragment adalah kalimat yang memiliki
beberapa informasi tetapi tidak lengkap jika berdiri sendiri. Misalnya, "Moved south", ia
tidak lengkap karena nggak memiliki subjek yang jelas.
Kalau kamu membaca kalimat tersebut, pasti akan bertanya, "siapa" atau "apa" yang pindah
ke selatan? selain itu, fragmen ini sering dimulai dengan frasa preposisi, seperti "although"
dan "before".
3. Run-on Sentence
Run-on sentence adalah kalimat yang disebut juga dengan fused sentence, ia terdiri dari dua
atau lebih independent clause tapi tidak terhubung dengan tepat.

Kalimat run-on mengandung tanda sambung comma, tapi tidak boleh menggunakan tanda
baca koma saja untuk memisahkan keduanya. Ada tiga cara untuk menghubungkan run-on
sentence agar menjadi penggabungan dua klausa independen yang tepat, yaitu:

a. Menggunakan coordinate conjunction (or, nor, and, so, but, yet), conjunctive
adverb (also, anyway, however, besides, instead, meanwhile, etc), atau semicolon (titik
koma “;”)
b. Dipisah dengan full stop (titik “.”)
c. Mengubah salah satu independent clause menjadi dependent clause dengan cara
meletakkan subordinate conjunction (because, since, as, after, that, etc.) di depannya.
Salah:
The weather is bad today (you) wear your coat.

Setelah dibenarkan menggunakan coordinate conjunction:


The weather is bad today, so wear your coat.

Types of Sentence berdasarkan Kondisi Sebenarnya


1. Real Sentences
Real sentences ini familiar juga sebagai present real conditional, yaitu sebuah kalimat
jenis kondisional yang paling dasar. Pada dasarnya, ketika A terjadi, B terjadi. Contoh:
If it rains, I bring an umbrella.

2. Conditional Sentence (If Clause)


Kalau kamu suka berimajinasi atau berkhayal tentang sesuatu, maka wajib untuk
memahami conditional sentence. Conditional sentence adalah kalimat pengandaian,
tujuan dari kalimat ini yaitu untuk mengungkapkan suatu kondisi yang berbeda dengan
kenyataan. Dalam hal ini, “sesuatu” tersebut mungkin bisa terjadi, atau bahkan
mustahil untuk jadi kenyataan.
Grammar bahasa Inggris yang satu ini dikenal juga dengan “if clause”, yang mana “if”
artinya “andai”. Ada empat tipe conditional sentence, sebagai berikut:
a. Type Zero (Conditional Sentence Type 0)
Conditional sentence type 0 ini mengungkapkan kondisi berupa tindakan yang bersifat
kebenaran umum atau kejadian yang biasa terjadi. Rumus conditional sentence type 0
adalah If + Subject + Verb 1, Subject + Verb 1 + Complement. Contoh kalimatnya:
If you write poetry, Chika feels happy.
b. Type One (Possible)
Tipe kalimat conditional sentence type one berfungsi untuk mengungkapkan sesuatu
yang mungkin terjadi. Rumus conditional sentence type one adalah If + Subject + Verb
1, Subject + Will + Verb 1 + Complement. Contoh kalimatnya:
If you sweep the floor, I will give you a gift.

c. Type Two (Impossible in the Present/Future)


Conditional sentence type 2 adalah kalimat pengandaian yang mengacu terhadap
kondisi yang nggak mungkin terjadi (untuk saat ini atau masa depan). Rumus
kalimatnya yaitu If + Subject + Verb 2, Subject + Would + Verb 1 +
Complement. Contoh kalimat:
If Dessy were rich, she would travel the world.

d. Type Three (Impossible in the Past or Regret)


Conditional sentence type 3 adalah bentuk pengungkapan situasi yang seharusnya
nggak terjadi di masa lalu, tetapi nyatanya malah terjadi. Kalau dalam bahasa Indonesia
begini, “Coba aja kalau waktu itu kamu nggak …… pasti nggak akan kayak sekarang).
Makanya, tipe ini sering juga disebut sebagai “regret” atau penyesalan. Rumus
kalimatnya adalah If + Subject + Had + Verb 3, Subject + Would Have + Verb 3 +
Complement. Contoh kalimat conditional sentence type 3:
If we hadn’t woken up late, we wouldn’t have missed the bus.

e. Mixed conditional/conditional sentence type 4


Mixed type conditional sentence adalah kalimat yang merujuk ke masa lalu, yang
menunjukan pada kondisi kamu saat ini. Sebaliknya, tipe ini juga bisa berfungsi untuk
menunjukan kondisi di masa lalu dengan tindakan kamu sekarang.
Jadi, ini adalah gabungan antara conditional sentence tipe dua dan tipe tiga. Mixed
conditional bisa kita gunakan saat ingin menunjukkan situasi masa lalu atau masa kini
yang nggak terjadi. Contoh kalimat:
If you had taught me how to make cheesecake (Third conditional; simple past perfect),
I wouldn’t buy it in the store. (Second conditional; simple past tense).

3. Wish Sentences (Wish Clause)


Wish sentences adalah kalimat yang menggunakan kata kerja wish untuk
mengharapkan terjadinya sesuatu yang sekarang tidak terjadi atau bahkan mungkin
tidak akan terjadi. Kalimat tersebut bertolak belakang dengan kenyataan yang ada.
Contoh kalimat:

Kejadian sebenarnya:
He is not here.

Wish sentence:
I wish he were here.

Part of Speech
1. Noun (Kata Benda)

Noun bisa berbentuk tunggal (singular) dan plural (jamak). Dalam sebuah
kalimat, noun dapat berfungsi sebagai subjek, objek langsung, objek tidak langsung,
pelengkap subjek, atau objek dari suatu preposisi. Terdapat beberapa jenis noun, yaitu:
a. Common noun
Common noun adalah kata yang masih bersifat umum dari suatu
kategori. Contohnya: City, month, day, country, girl, boy.
Karena memiliki sifat general, maka dalam penulisan huruf awalnya tidak memakai kapital.
b. Proper noun
Proper noun adalah kebalikan dari common noun, yaitu nama spesifik dari orang,
benda, tempat, dan lain sebagainya. Nah, karena spesifik, maka huruf awalnya ditulis
menggunakan kapital. Penulisan ini berlaku jika kata benda tersebut terletak di awal,
tengah, atau akhir kalimat. Contoh: January, Intan, Singapore, Bandung, etc.

c. Countable noun
Countable noun merupakan kata yang memungkinkan untuk bisa dihitung, meskipun
jumlahnya sangat banyak. Contoh countable noun antara lain cat, apple, table, chair,
dan masih banyak lagi.
Kalau jumlahnya lebih dari satu (jamak), dalam penulisannya biasa diawali dengan some,
any, a few, few. Apabila tunggal, awalannya bisa berupa the, a, atau an. Awalan-awalan ini
adalah articles yang juga merupakan bagian dari part of speech.

d. Uncountable noun
Uncountable noun adalah kata benda yang tidak dapat dihitung. Meskipun jumlahnya
banyak atau sedikit, noun yang satu ini tetap tak dapat dikuantitaskan dengan satuan
angka. Misal: Sand, water, milk, etc.

e. Mixed noun
Nah, kalau mixed noun adalah kata benda yang bisa jadi countable atau uncountable,
tergantung bagaimana konteksnya. Misal hair alias rambut.
f. Abstract noun
Abstract noun merupakan kata benda yang tidak dapat dirasakan oleh panca indera. Jadi
sifatnya abstrak dan tidak berwujud. Contoh: Happiness, sadness, motivation, courage,
affection, age, dsb.
g. Concret noun
Concret noun atau kata benda konkret adalah segala hal yang bisa diamati oleh panca
indera. Misal: Pillow, fan, mirror, clock, dan masih banyak lagi.
h. Singular noun
Sesuai dengan namanya, singular noun adalah kata benda tunggal, alias jumlahnya hanya
satu. Contohnya a dog, an apple, an iPhone, and many more.
i. Plural noun
Kalau plural noun adalah kata benda yang jumlahnya lebih dari satu, tetapi tetap bisa
dihitung. Misalnya: Bananas, watermelons, pineapples, dan lain-lain.
j. Collective noun
Collective noun yaitu kata benda kolektif yang menunjukkan gabungan atau kumpulan dari
suatu benda, orang, atau tempat. Contoh: Family, committee, pair, etc.
k. Compound noun
Compound noun adalah kata benda yang terdiri dari dua noun atau lebih yang memiliki
makna berbeda dibanding jika setiap noun berdiri sendiri. Misal: post office, airport,
boyfriend, breakfast, dan masih banyak lagi.
l. Noun phrase
Noun phrase adalah frasa yang terdiri dari gabungan antara kata benda (noun), kata ganti
benda (pronoun), atau number. Misalnya the fair-skinned woman.
m. Possessive Noun
Possessive noun merupakan kata untuk menunjukkan sebuah benda kepemilikan.
Contohnya seperti Ferdy’s house, Swiss’ capital city, lecture’s book, etc.

2. Verb (Kata Kerja)


a. Action verb
Action verb adalah kata kerja berupa suatu tindakan yang bisa terlihat oleh orang
lain. Action verb biasa dikenal juga sebagai dynamic verb. Contoh action
verb adalah swim, run, sing, work, dan masih banyak lagi. Action verb seringkali muncul
dalam verbal sentence.
b. Stative verb
Stative verb adalah kata kerja yang merujuk pada suatu kondisi atau keadaan. Stative
verbs digunakan untuk menggambarkan hal-hal seperti yang kamu suka dan tidak suka,
kualitas, pendapat, keyakinan, dan emosi. Misalnya: Love, want, know, dislike, needs, dan
lain sebagainya.
c. Transitive verbs
Transitive verb merupakan kata kerja yang berfungsi untuk menerangkan objek
langsung (direct object) yang dilakukan oleh subjek. Misal: Kick, buy, bake, paint.
d. Intransitive verb
Intransitive verb adalah kata kerja yang tidak menerangkan objek langsung dari apa
yang dilakukan oleh subjek. Oleh karena itu, kata kerja ini tidak diikuti oleh noun yang
bertindak sebagai objek. Contohnya lives, sounds, etc.
e. Linking verb
Linking verb adalah kata kerja untuk menghubungkan subjek dan keterangan.
Contohnya: be, become, seem, appear, grow.
f. Helping verb
Pernah dengan auxiliary verb? Nah, nama lainnya adalah helping verb. Jadi, sesuai
namanya, helping verb ini berarti kata kerja bantu yang ditambahkan ke kata kerja
lain untuk mengubah makna kalimat yang berbeda sesuai dengan tujuan dan
suasananya. Contohnya adalah be (is, am are, was, were, been, being) dan lain-lain.
Kalau kamu sudah membaca artikel simple present tense, pasti menyadari bahwa verb ini
digunakan dalam nominal sentence.
g. Modal verb
Modal verb sangat erat kaitannya dengan future tenses, khususnya simple future tense.
Sebetulnya, modal verb adalah turunan dari auxiliary verb. Tapi, modal verb berfungsi
untuk menunjukkan kemampuan, kemungkinan, atau kebutuhan dalam sebuah
kalimat. Contoh modal verb adalah can, will, may, shall, have to.
h. Regular verb
Regular verb adalah kata kerja beraturan berbentuk lampau. Kata kerja ini identik
dengan penambahan -ed dan -d pada akhir kata. Contohnya jumped, cried, walked,
borrowed, dan lain-lain.
i. Irregular verb
Yap, ini kebalikannya dari regular, alias kata kerja tidak beraturan. Kata kerja ini
biasanya memiliki bentuk verb 1, verb 2, dan verb 3 yang berbeda-beda. Misal eat
(verb 1) menjadi ate (verb 2), dan eaten (verb 3).
j. Phrasal verb
Phrasal adalah suatu kata kerja yang dapat digunakan dalam bentuk gabungan dua
kata atau lebih sehingga menjadi sebuah frasa bermakna. Kata kerja yang satu ini
familiar juga dengan sebutan idiom. Contohnya seperti run out, kick off, etc.
k. Infinitive and Gerund
Infinitive adalah adalah kata kerja yang berperan untuk menjelaskan sebuah kata
benda (noun), kata sifat (adjective). Rumus dari infinitive adalah to + verb 1. Misalnya to
listen, to read, dan lain-lain.
Masih ingat dengan rumus dari present continuous tense? Yap, tenses ini
menggunakan gerund sebagai kata kerja dalam rumusnya. Gerund adalah kata kerja (verb
1) yang diakhiri dengan -ing.
l . Causative verb
Causative verb adalah kata kerja yang digunakan untuk menunjukkan jika subjek
tidak bertanggung jawab langsung terhadap aksi yang terjadi. Contohnya adalah get,
have, lead, make.
3. Pronoun (Kata Ganti)
Sesuai namanya, pronoun adalah kata yang bertugas untuk menggantikan noun guna
menghindari adanya repetisi atau pengulangan. Berikut ini jenis-jenis dari pronoun:
a. Personal pronoun
Personal pronoun adalah kata untuk menggantikan kata benda orang.
Contoh personal pronoun yaitu I, You, We, They, He, She, It, Them.
b. Demonstrative pronoun
Demonstrative pronoun yaitu kata yang berfungsi untuk menggantikan kata tunjuk
sesuai dengan jumlah serta jarak. Misalnya this, that, these, those.
c. Interrogative pronoun
Interrogative pronoun adalah kata ganti untuk mengajukan
pertanyaan. Contohnya who, which, whom, whose, what.
d. Relative pronoun
Relative pronoun berfungsi sebagai kata ganti untuk relative clause. Relative
clause adalah bagian dari dependent clause yang berupa sebuah kalimat terdiri dari subjek
dan verb tapi tidak bisa berdiri sendiri sebagai satu kalimat. Contohnya seperti kata who,
which, whom, whose, what, that.

e. Indefinite pronoun
Indefinite pronoun merupakan ganti untuk menyatakan hal-hal yang bersifat umum
atau general. Misalnya another, anything, everyone, everything, someone, none, nothing,
anywhere.
f. Reflexive pronoun dan intensive pronoun
Reflexive pronoun adalah objek yang merujuk kembali kepada subjek pada kalimat
itu sendiri. Sementara itu, intensive pronoun adalah kata ganti yang digunakan untuk
lebih menekankan subjek pada suatu kalimat.
Jadi, yang membedakan kedua jenis pronoun ini hanyalah tujuan penggunaan dalam
sebuah kalimat saja. Untuk keduanya memiliki contoh yang sama, seperti myself,
ourselves, themselves, himself, herself, itself.
g. Reciprocal pronoun
Reciprocal pronoun adalah kata ganti untuk menunjukan kata ketika ada dua/lebih
subjek yang melakukan satu aksi yang sama terhadap satu sama lain. Misal each
other, one another.
h. Possessive pronoun
Tentu ini berkaitan dengan kepemilikan. Yap, possessive pronoun merupakan kata ganti
untuk menunjukkan kepunyaan seseorang. Misalnya mine, yours, hers, his.

4. Adjective (Kata Sifat)


Adjective adalah kata sifat untuk menjelaskan, menggambarkan, atau membatasi kata
ganti (pronoun) atau kata benda (noun) yang masih general. Adjective ini biasanya
diletakkan setelah kata benda.
a. Absolute adjective
Absolute adjective adalah kata sifat yang tidak memiliki perbandingan atau sudah
merupakan gambaran yang paling tinggi. Contohnya seperti dead, alive, starving,
extinct, dan lain-lain.
b. Attributive and predicative adjectives
Attributive adjectives adalah kata sifat yang biasanya diletakkan sebelum noun, dan
berfungsi untuk menggambarkan atau mengubah keadaan noun menjadi lebih
rinci, tanpa adanya linking verb. Contohnya fat, slim, handmade, dan lain-lain.
Sementara itu, predicative adjectives adalah kebalikannya, ia biasanya tidak muncul
sebelum noun atau kata benda, tetapi muncul setelah linking verbs. Misalnya be,
become, grow, look.
c. Appositive adjectives
Appositive adjectives adalah serangkaian kata sifat yang biasanya mengiringi kata
benda, serta diawali dengan tanda comma. Kalau dalam kalimat, contohnya begini:
"Lisa is a tall girl, slim, strong, and short haired."
Yap, jadi biasanya appositive adjectives ini muncul dalam bentuk pasangan kata sifat.
Kalau dari contoh di atas, yaitu tall, slim, strong, and short.
d. Comparative and superlative adjectives
Comparative adjectives adalah bentuk dari kata sifat yang berfungsi untuk
membandingkan sesuatu, lebih baik atau lebih buruk, lebih banyak atau lebih sedikit, juga
lebih besar atau lebih kecil. Contohnya easier, sharper, harmless.
Sementara itu, superlative adalah perbandingan yang memiliki bentuk atau tingkat
kata sifat yang menunjukkan paling banyak atau paling sedikit, paling baik atau
paling buruk dari sesuatu. Misalnya biggest, shortest, at least.
e. Compound adjectives
Compound adjectives adalah dua kata sifat atau lebih yang menggambarkan suatu
keadaan kata benda. Contohnya seperti well-known, slowly, etc.
f. Denominal adjectives
Denominal adjectives adalah bentuk dari kata benda yang biasanya memiliki sufiks
sehingga menjadikannya kata sifat. Contohnya seperti kata benda hope dengan sufiks -
less yang menjadi hopeless. Contoh lainnya jobless, clueless.
g. Participial adjectives
Participial adjectives adalah kata sifat dalam bahasa Inggris yang berasal dari kata
kerja dengan sufiks -ing, -ed, atau -en. Tapi, ia masih termasuk kata sifat, bukan kata
benda. Contohnya lying.
5. Adverbs (Kata Keterangan)
Adverbs adalah kata keterangan untuk menjelaskan atau memberi informasi
tambahan mengenai adjective, verb, sentences, atau adverb itu sendiri. Tapi, kata
keterangan tidak pernah mendeskripsikan suatu kata benda (noun).
Jenis-jenis kata keterangan dalam bahasa Inggris adalah:
a. Adverb of time adalah keterangan waktu, contohnya seperti yesterday, this morning,
this afternoon, daily, recently, tonight, early.
b. Adverb of manner adalah kata keterangan untuk menunjukkan bagaimana sebuah
aksi, tindakan, atau sesuatu terjadi. Contohnya happily, hardly, slowly, softly, quickly.
c. Adverb of degree, kata keterangan ini biasanya digunakan untuk mengekspresikan
intensitas sesuatu. Atau, kata keterangan ini dapat membantu kita untuk mengungkapkan
“seberapa banyak” atau “sejauh mana” sesuatu terjadi. Contoh adverb of
degree adalah enough, quite, so, too, very.
d. Adverb of modality adalah kata keterangan yang bisa digunakan saat
ingin memperlihatkan tingkat keyakinan atau harapan. Contohnya seperti likely,
maybe, perhaps, possibly, unlikely.
e. Adverb of frequency, kamu pasti sering melihat section ini pada setiap pembahasan
artikel 16 tenses dalam bahasa Inggris. Jadi, adverb of frequency adalah kata keterangan
untuk menyatakan seberapa sering sesuatu terjadi. Nah, yang termasuk adverb of
frequency adalah always, barely, daily, often, sometimes, usually/normally, dan never.
f. Adverb of place adalah keterangan yang menunjukkan di mana sebuah tindakan atau
sesuatu terjadi. Contohnya seperti away, behind, here, nearby, somewhere.
g. Adverb of focus adalah kata keterangan untuk memfokuskan atau memusatkan
perhatian pada suatu bagian kalimat. Contohnya seperti also, even, just, mainly, only.
6. Preposition (Kata Depan)
Apa itu preposition? Jadi, preposition adalah kata depan yang berfungsi untuk
menunjukkan hubungan ruang atau waktu antara satu benda dengan yang
lain. Preposition berfungsi untuk menghubungkan noun dengan pronoun sehingga
membentuk phrase (frasa) yang memodifikasi kata lainnya. Preposition terbagi menjadi
enam jenis, yaitu:
a. Preposition of time, yaitu kata depan yang digunakan untuk mengekspresikan
waktu. Dalam hal ini, “waktu” memiliki cakupan yang luas, bisa jadi hari, jam, musim, dan
lain-lain. Contohnya adalah after, before, during, since, until, etc.
b. Preposition of place adalah kata depan untuk menyatakan tempat. Misalnya above, at,
in, on, under.
c. Preposition of movement merupakan kata depan yang digunakan untuk
menunjukkan pergerakan dari satu tempat ke tempat lain. Contohnya seperti inside,
into, off, toward(s), up, dan masih banyak lagi.
d. Preposition of manner, yaitu kata depan untuk menunjukkan hubungan “cara”
antara objek-nya dan kata-kata yang lain di dalam suatu kalimat. Misalnya seperti by,
in, like, on, with(out).
e. Preposition of purpose adalah kata depan untuk menyatakan hubungan “tujuan”
antara objek dengan kata-kata lain dalam suatu kalimat. Contoh yang paling sering
digunakan adalah for.
f. Preposition of quantity/measure adalah kata depan yang berfungsi untuk mengenalkan
informasi berupa hubungan “kuantitas” atau “ukuran” antara objek dengan kata
kata lain dalam kalimat. Misalnya seperti for dan by.

7. Conjunction (Kata Hubung)


Conjunction adalah kata yang digunakan untuk menyatukan unit-unit bahasa yang
setara (menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa,
kalimat dengan kalimat, dan seterusnya).
Secara sederhana, konjungsi bertugas untuk menghubungkan induk kalimat dengan
anak kalimat. Conjunction terbagi menjadi beberapa macam, apa saja ya?

Conjunction berdasarkan fungsi:


a. Subordinate conjunction adalah konjungsi untuk menggabungkan dua klausa terikat
yang tidak bisa berdiri sendiri, alias harus disatukan dengan klausa lain supaya
menghasilkan makna. Contohnya adalah since, although, after, additionally, besides, etc.
Jenis konjungsi ini biasa disebut juga dengan conjunctive adverb, atau kata keterangan
yang bertindak sebagai konjungsi.
b. Coordinate conjunction merupakan kata untuk menghubungkan dua kalimat yang
memiliki kedudukan setara secara tata bahasa. Contoh coordinate
conjunction adalah for, and, nor, but, or, yet, so.

Conjunction berdasarkan bentuk:


c. Correlative conjunction adalah konjungsi yang terdiri dari dua kata, tetapi letak
dalam kalimat harus terpisah. Contohnya seperti not only … but also, either … or,
neither … nor, dan lain-lain.
d. Single word adalah konjungsi yang terdiri dari satu kata. Misalnya but, and, also, dan
lain sebagainya.
e. Compound conjunction adalah tanda hubung yang terdiri lebih dari satu kata, tetapi
tidak terpisah seperti correlative conjunction. Contohnya seperti as if, as long as,
provided that, in order that, dan lain-lain.

8. Article and Determiner (Kata Penjelas)


Articles dalam part of speech berfungsi untuk menunjukkan kejelasan suatu
benda. Kalau kamu masih ingat, kita sudah sedikit membahas ini pada bagian noun. Oh
ya, articles itu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu definite dan indefinite.
Contoh definite adalah the dan the. Hah? Apa bedanya? Yap, penulisannya sama, tapi
cara membacanya berbeda. Selain itu, kedua the ini fungsinya nggak sama, lo. The yang
satu mengikuti kata benda yang dimulai dengan vokal, satunya lagi mengiringi benda yang
dimulai dengan konsonan.
Nah, kalau contoh indefinite adalah a dan an.
Sementara itu, determiner adalah kata-kata yang diletakkan di depan noun untuk
memperjelas noun itu sendiri. Contohnya adalah these, that, those, enough, much, few,
which, what.

9. Interjection (Kata Seru)


Sudah baca artikel mengenai punctuation (tanda baca bahasa Inggris) belum? Kalau
sudah, kamu akan mengetahui bahwa kata seru erat kaitannya dengan exclamation mark.
Interjection merupakan kata untuk mengungkapkan emosi seseorang terhadap suatu
keadaan atau tindakan. Contohnya seperti wow, hey, oops, oy, alas, and many more.

Pengertian Simple Present Tense


Apa itu present tense? Jadi, simple bermakna “ada suatu kejadian.” Nah, kalau present,
artinya “sekarang.” Intinya, simple present tense adalah kalimat dengan pola bentuk kata
kerja yang menyatakan kejadian yang berlangsung di masa sekarang.
Kalau secara nama, rumus untuk tenses yang satu ini nggak terlalu rumit. Pasalnya, kita
sering menggunakan tenses ini dalam kehidupan sehari-hari untuk menyatakan fakta dan
peristiwa yang biasa dilakukan.
Sebelum menyelam lebih dalam, better kalau kita ingat kembali struktur dari sebuah
“kalimat”. Jadi, dapat kita katakan sebuah kalimat jika terdiri dari 3 hal berikut:

• S : Subject (subjek)
• P : Predicate (predikat)
• C : Complement (pelengkap)
Tapi, yang wajib cuma 2 guys, yaitu subjek dan predikat. Nah, kalau sudah ingat, yuk,
kita lanjut ke penjelasan mengenai rumus hingga contohnya!

Rumus Simple Present Tense


Sudah baca artikel mengenai types of sentences? Jika sudah, tentu kamu memahami
kalau suatu kalimat bisa berbentuk verbal atau nominal. Jadi, yang namanya
"predikat" itu nggak selalu kata kerja (verb).
Dalam kalimat verbal, setelah subjek akan diikuti oleh kata kerja (V). Sementara itu pada
kalimat nominal, setelah subjek akan diiringi dengan non kata kerja yang biasa kita kenal
sebagai auxiliary verb atau to be (kata kerja bantu).
Secara umum, rumus simple present tense adalah Subject + Verb 1(s/es) +
Complement untuk kalimat positif dengan pola verbal. Kalau polanya nominal, maka
rumus present tense menjadi Subject + auxiliary verb (to be) + Complement.

Nominal Simple Present Tense

• Subject + to be + not + complement (-)


• To be + subject + complement (?)
Contoh simple present tense dengan pola kalimat nominal:
(+) I am an international school student (saya adalah seorang mahasiswa)
(-) She is not an international school student (dia bukan seorang mahasiswa)
(?) Is she an international school student? (apakah dia seorang mahasiswa?)

Positive/affirmative simple present tense


Sama seperti nominal, kalimat verbal pun tentu memiliki bentuk positif seperti yang sudah
kita bahas di awal. Contoh kalimat simple present tense :

• I live in Jakarta (saya tinggal di Jakarta)


• He lives in Jakarta (dia tinggal di Jakarta)

Negative simple present tense


Nah, khusus untuk bagian kalimat negatif dan kalimat tanya, maka
gunakan do/does atau do not (don’t) dan does not (doesn't). Contoh:

• I don’t live in Bandung (saya tidak tinggal di Bandung)


• She doesn’t live in Bandung (dia tidak tinggal di Bandung)
Hayo, kenapa doesn't live? Kok nggak doesn’t lives? Yap, karena pada
kata doesn’t sudah termasuk penambahan -es. Jadi di bagian kata kerja nggak perlu
ditambahin lagi.

Simple present questions/interrogative


Pada pola kalimat tanya, dipisah menjadi dua bagian, yaitu:
• Yes/No Question
Do I work? (apakah saya bekerja?)
Does he work? (apakah dia bekerja?)
Sesuai dengan nama jenisnya, yaitu Yes/No question, jadi kamu hanya perlu menjawab
pertanyaan di atas dengan:
Yes, I do (Iya, saya bekerja)
Yes, he does (Iya, dia bekerja)

• WH Question
Apa yang kamu pikirkan saat membaca WH? Exactly! Yaitu kata tanya dalam bahasa
Inggris yang lekat dengan awalan huruf W dan H.
What do I play?
Who do you play?
When does he play?
Where does she play?
Why do we play?
How do they play?

Kumpulan Contoh Simple Present Tense Lainnya


Kalimat positif:
1. She wants to be a doctor.
2. Cows eat grass.
3. They speak English at the office.
4. He likes bananas.
5. The play basketball every morning.

Kalimat negatif:
1. They don't have any money.
2. Lala doesn't see Peter in the class.
3. My bestfriend doesn't love you.
4. You don't listen to me.
5. California is not in United Kingdom.

Kalimat interogatif/kalimat tanya:


1. Do they talk a lot?
2. Does he play tennis?
3. Does your father drink coffee?
4. Where does she lunch?
5. Does he ride the motorcycle?

Time words atau adverb of time alias keterangan waktu


Keterangan waktu yang akan kita bahas ini memiliki istilah lain, yaitu adverb of
frequency. Sebetulnya, time words nggak selalu ada di setiap kalimat simple present tense.

Fungsi Simple Present Tense

1. General truth/generalization or facts (Menjelaskan Fakta yang Sudah Pasti)


In the world, kita nggak bisa lepas dari yang namanya kebenaran mutlak atau kebenaran
umum. Nah, generalization maksudnya adalah kebenaran yang nggak bisa diganggu gugat.
Jadi, simple present tense merupakan bentuk kalimat untuk menyatakan hal yang konkret.
Contoh kalimatnya adalah:
The earth revolves around the sun.
Bumi berevolusi mengelilingi matahari.

2. Habitual or daily activities a.k.a repeated actions (Mengungkapkan Sesuatu yang


Selalu Terjadi Berulang-ulang)
Kalau denger kata habit, pasti kamu dapat langsung menebak artinya dengan mudah. Yap!
Simple present tense juga berfungsi untuk menunjukkan kebiasaan atau aktivitas sehari-
hari, alias kegiatan atau jadwal yang kamu lakukan berulang kali. Contoh:
We go to school by bus every morning.
Kita pergi ke sekolah menggunakan bus setiap pagi.

3. Express feelings and emotions (Mengekspresikan Emosi dan Perasaan)


Kamu lagi sedih? Atau mungkin kamu lagi mikirin sesuatu? Jangan ragu, kamu bisa
mengekspresikannya melalui kalimat simple present tense. Contoh kalimat:

• Feelings:
I am sad to hear your bad news.
Aku sedih mendengar berita buruk darimu.
• Emotions:
I always thankful because have a great bestfriend.
Aku selalu bersyukur karena memiliki sahabat yang baik.

4. The scheduled event in the near future or familiar with future conditions
Yang dimaksud dari fungsi ini adalah simple present tense digunakan juga untuk membahas
kegiatan/acara yang terjadwal dalam waktu dekat. Selain itu, tenses ini biasa digunakan
dalam membahas jadwal transportasi. Contohnya:
The train departs at 08.00 a.m.
Kereta akan berangkat pukul 08.00 pagi

5. Command or instruction (Memberi Perintah atau Instruksi)


Kamu pernah nonton tutorial masak nggak? Hmm, jangan jauh-jauh deh. Kamu pasti sering
baca instruksi atau perintah di smartphone, kan? Misalnya pada kalimat berikut:

• Draw pattern or use fingerprint to unlock


Gambar pola atau gunakan sidik jari untuk membuka kunci

• Pour the juice into the cup


Tuang jusnya ke dalam cangkir
Kalau sudah paham apa saja fungsi dari simple present tense, saatnya kita deep in dive ke
bagian selanjutnya!

Lagu yang Mengandung Simple Present Tense


Kamu bisa belajar contoh penggunaan bentuk tenses ini melalui lirik lagu bahasa
Inggris, lo. Kira-kira, lirik lagu barat yang menggunakan simple present tense apa saja
ya? Contohnya adalah sebagai berikut:
Contoh 1:
Lirik lagu barat yang ada simple present tense-nya adalah "You are My Sunshine" dari
Christina Perry. Kalau kamu senang dengan kegiatan menonton iklan di TV, pasti sudah
nggak aneh dengan liriknya. Seperti ini:
You are my sunshine
My only sunshine
You make me happy
When skies are gray
You’ll never know, dear
How much I love you
Please don’t take my sunshine away
Nah, dari lirik di atas, menurutmu mana yang menggunakan kata kerja dengan
bentuk present tense? Berikut informasinya:
You are my sunshine
(Menggunakan pola kalimat nominal, "You" merupakan subjek, kemudian "are" adalah to
be alias auxiliary verb, lalu "my sunshine" adalah object.)
Selain lirik tersebut, ada juga yang termasuk pola kalimat verbal, yaitu "You make me
happy".
Kenapa "make", bukan "makes"? Soalnya, "You" adalah bentuk subjek singular (kata ganti
orang kedua tunggal). Jadi, kata kerja kembali ke bentuk dasar atau tidak
ditambahkan s/es pada bagian akhir.

Contoh 2:
Lirik lagu yang mengandung simple present tense selanjutnya adalah "Just a Friend to
You" dari Meghan Trainor. Begini bunyinya:
So it breaks my heart
When you say I’m not a friend to you
Cause friends don’t do the things we do
Everybody knows you love me too
Tryna be careful with the words I use
I say it cause I’m dying to
Kita analisis bareng-bareng, yuk! Pada lirik pertama, kenapa "breaks", bukan break? Yes,
kan rumusnya adalah verb 1 harus ditambahkan s/es jika subjeknya adalah bentuk orang
ketiga. Dalam lirik di atas, yang menjadi subjek yaitu "it". Makanya, verb dasarnya itu
"break" tetapi diubah menjadi "breaks".
1. Simple Present Tense
Simple present tense adalah bentuk tense yang paling umum digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Biasanya, simple present tense digunakan untuk mengungkapkan fakta,
menceritakan suatu kejadian, atau kebiasaan yang terjadi di masa sekarang.
Rumus yang digunakan untuk membentuk simple present tense:
Subject + Verb 1 (Present Form)

• Contoh Kalimat Positif (Positive): “They are a pharmacist student.”


• Contoh Kalimat Negatif (Negative): “They don’t pharmacist student.”
• Contoh Kalimat Tanya (Question): "Do they pharmacist student?"

2. Present Continuous Tense


Berbeda dengan simple present tense, present continuous tense digunakan untuk
menceritakan kejadian yang sedang berlangsung waktu kamu berbicara. Selain
itu, tense yang satu ini juga bisa digunakan untuk menceritakan rencana di masa depan.
Untuk tenses ini, terdapat perubahan bentuk verb dengan penambahan -ing pada bagian
akhir. Salah satu kata keterangan waktu yang banyak digunakan dalam tense ini
adalah now.
Rumus: Subject + am/is/are + Verb -ing (Continuous Form)
Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut:

• Contoh Kalimat (Positive): “She is working on her hospital now.”


• Contoh Kalimat (Negative): “She is not working on her hospital now.”
• Contoh Kalimat (Question): “Is she working on her hospital now?”
• Contoh Kalimat (To tell future plans): “Mark is moving to a new school next
month.”

3. Present Perfect Tense


Umumnya, present perfect tense adalah tense untuk menceritakan suatu tindakan atau aksi
yang sedang berjalan atau baru saja selesai. Oh, ya! Ingatlah bahwa present perfect
tense cenderung menaruh penekanan pada dampak dari suatu aksi yang sudah selesai
dilakukan. Tentunya, dampak tersebut harus masih bisa dirasakan sampai saat ini.
Rumus: Subject + has/have + Verb 3 (Past Participle Form)
Berikut adalah contoh kalimatnya:

• Contoh Kalimat (Positive): “They have seen the movie Spider-Man: No way home.”
• Contoh Kalimat (Negative): “They have not seen the movie Spider-Man: No way home.”
• Contoh Kalimat (Question): “Have they seen the movie Spider-Man: No way home?”

4. Present Perfect Continuous Tense


Present perfect continuous tense digunakan untuk menunjukkan suatu aksi yang sudah
selesai dilakukan pada suatu titik di masa lampau dan masih berlanjut sampai saat ini.
Gimana? Kamu pasti dapat memahaminya dengan mudah, bukan?
Rumus: Subject + has/have + been + Verb -ing (Continuous Form)

• Contoh Kalimat (Positive): “I have been thinking about it.”


• Contoh Kalimat (Negative): “I have not been thinking about it.”
• Contoh Kalimat (Question): “Have I been thinking about it?”
5. Simple Past Tense
You’re right, simple past tense ini adalah kebalikan dari simple present tense. Dalam hal
ini, simple past tense digunakan untuk menceritakan suatu kejadian, kebiasaan, menyatakan
fakta, atau situasi yang terjadi di masa lampau. Tense ini menggunakan kata kerja bentuk
kedua atau lampau. Kata keterangan waktu yang biasa digunakan dalam tense ini
adalah yesterday, two days ago, dan masih banyak lagi.
Rumus: Subject + Verb II (Past Form)

• Contoh Kalimat (Positive): "They called their friends yesterday."


• Contoh Kalimat (Negative): “They did not call their friends yesterday.”
• Contoh Kalimat (Question): “Did they call their friends yesterday?”
Melalui tenses ini, kamu dapat membuat cerita masa lalu untuk melatih pemahaman
terhadap perubahan bentuk kata kerja. Oh ya, guna memudahkan
mempelajari tenses bentuk past, kamu juga sangat disarankan untuk menguasai bentuk-
bentuk kata kerja dalam bahasa Inggris. Kalau dalam past tense, yang paling sering
digunakan adalah bentuk regular verb dan irregular verb.

6. Past Continuous Tense


Sedikit lebih kompleks, menurut fungsinya, past continuous tense merupakan
bentuk tense untuk menceritakan kejadian yang sedang terjadi di masa lampau. Tetapi,
nggak cuma satu, past continuous tense juga dapat digunakan untuk menceritakan dua
kejadian yang sedang terjadi di masa lampau. Jadi, ada satu aktivitas dibarengi dengan
aktivitas yang lain.
Rumus yang umum dipakai: Subject + was/were + Verb -ing (Continuous Form)

• Contoh Kalimat (Positive): “I was washing my lab coat when the phone rang.”
• Contoh Kalimat (Negative): “I was not washing my lab coats when the phone rang.”
• Contoh Kalimat (Question): “Was I washing my lab coat when the phone rang?”

7. Past Perfect Tense


Past perfect tense digunakan untuk menyatakan suatu kejadian yang terjadi sebelum waktu
tertentu di masa lampau. Seringkali, past perfect tense lebih menaruh penekanan pada fakta
bahwa sesuatu sudah terjadi dan bukan pada durasi.
Rumus: Subject + had + Verb 3 (Past Participle Form)

• Contoh Kalimat (Positive): “The girl had cried before her mother came.”
• Contoh Kalimat (Negative): “The girl had not cried before her mother came.”
• Contoh Kalimat (Question): “Had the girl cried before her mother came?”

8. Past Perfect Continuous Tense


Tense yang satu ini digunakan untuk menceritakan sesuatu yang terjadi di masa lalu dan
sudah selesai pada titik waktu tertentu di masa lalu. Berbeda dengan past perfect tense, past
perfect continuous tense lebih menaruh penekanan pada durasi terjadinya sesuatu.
Rumus: Subject + had + been + Verb -ing (Continuous Form)

• Contoh Kalimat (Positive): “She had been studying medicine all day.”
• Contoh Kalimat (Negative): “She had not been studying medicine all day.”
• Contoh Kalimat (Question): “Had she been studying medicine all day?”

9. Simple Future Tense


Pada dasarnya, simple future tense digunakan untuk menceritakan suatu kejadian yang akan
terjadi di masa yang akan datang. Namun, selain itu, tense yang satu ini juga bisa
digunakan untuk menceritakan keputusan di masa depan yang spontan atau
mengekspresikan prediksi yang berhubungan dengan waktu yang akan datang.
Susunan rumus: Subject + will/be going to + Verb 1 (Present Form)

• Contoh Kalimat (Positive): “She will come to the hospital tomorrow.”


• Contoh Kalimat (Negative): “She will not come to the hospital tomorrow.”
• Contoh Kalimat (Question): “Will she come to the hospital tomorrow?”
10. Future Continuous Tense
Future continuous tense digunakan untuk menceritakan suatu kejadian yang pasti akan
terjadi dalam waktu dekat. Berbeda dengan simple future tense, future continuous
tense biasanya digunakan untuk menceritakan sesuatu yang akan (pasti) terjadi di masa
depan.
Rumus: Subject + will + be + Verb -ing (Continuous Form)

• Contoh Kalimat (Positive): “He will be playing basketball in the playground


tomorrow morning.”
• Contoh Kalimat (Negative): “He will not be playing basketball in the playground
tomorrow morning.”
• Contoh Kalimat (Question): “Will he be playing basketball in the playground
tomorrow morning?”

11. Future Perfect Tense


Future perfect tense digunakan untuk mengungkapkan bahwa ada suatu aksi yang akan
dilakukan dan diselesaikan pada waktu tertentu di masa depan. Secara sederhana,
penggunaan future perfect tense ini adalah bentuk kata untuk menunjukkan kehendak
seseorang yang berhubungan dengan masa depan.
Rumus: Subject + will have + Verbs 3 (Past Participle Form)

• Contoh Kalimat (Positive): “I will have finished my homework by tomorrow.”


• Contoh Kalimat (Negative): “I will not have finished my homework by tomorrow.”
• Contoh Kalimat (Question): “Will she have finished her homework by tomorrow?”

12. Future Perfect Continuous Tense


Future perfect continuous tense digunakan untuk mengungkapkan suatu gambaran aksi
yang akan berlanjut sampai titik waktu tertentu di masa depan. Dalam hal ini, aksi tersebut
bisa saja dimulai pada masa lalu, sekarang, atau di masa depan dan diperkirakan akan
berlanjut.
Rumus: Subject + will + have + been + Verb -ing

• Contoh Kalimat (Positive): “In December, I will have been working at my hospital
for one year.”
• Contoh Kalimat (Negative): “I will not have been working at my hospital for one
year in December.”
• Contoh Kalimat (Question): “In December, will you have been working at your
hospital for one year?”

13. Simple Past Future Tense


Past future tense digunakan untuk membentuk kalimat tentang masa depan dari sudut
pandang masa lalu. Secara spesifik, past future tense digunakan untuk menyatakan tindakan
yang akan dilakukan, membuat prediksi, hingga membuat janji di masa depan pada saat
berada di masa lalu. Umumnya, tense yang satu ini ditemukan dalam kalimat yang tidak
langsung atau reported speech.
Rumus: Subject + would + Bare Infinitive atau Subject + was/were + going to + Bare
Infinitive
Lihat contoh sebagai berikut:

• Contoh Kalimat (Positive): “She would forgive you” atau “Giselle was going to
give one beautiful bag to her best friend.”
• Contoh Kalimat (Negative): “She would not forgive you” atau “Giselle wasn’t
going to give one beautiful bag to her best friend.”
• Contoh Kalimat (Question): "Would she forgive you?" atau “Was Giselle going to
give one beautiful bag to her best friend?”
14. Past Future Continuous Tense
Umumnya, past future continuous tense, fungsi tense ini adalah untuk menunjukkan suatu
peristiwa yang akan terjadi di masa lalu. Namun, peristiwa yang ada di cerita tersebut tidak
dapat menjadi nyata karena satu dan lain hal yang terjadi di masa lalu.
Rumus: Subject + would + be + Verb -ing
Contoh dari past future continuous tense:

• Contoh Kalimat (Positive): “I would be studying at your house yesterday, but


I didn’t because I got sick.”
• Contoh Kalimat (Negative): “Anna would not be dying if she came to the hospital
earlier.”
• Contoh Kalimat (Question): “Would you be letting me see your painting?”
15. Past Future Perfect Tense
Past future perfect tense digunakan untuk menunjukkan sebuah kegiatan yang seharusnya
sudah selesai di masa lalu. Namun, sama seperti past future continuous tense, aktivitas
tersebut tidak terselesaikan karena satu dan lain hal yang terjadi di masa lalu. Oh, ya!
Bersanding dengan past perfect tense, tense yang satu ini juga bisa digunakan untuk
membuat kalimat conditional type 3, lo.
Rumus: Subject + would + have + Verb 3
• Contoh Kalimat (Positive): “Mina would have finished her homework if she hadn’t
gone shopping.”
• Contoh Kalimat (Negative): “People would not have known about BTS if there
were no fans behind them.”
• Contoh Kalimat (Question): “Would you have finished your homework before
tomorrow afternoon?”
16. Past Future Perfect Continuous Tense
Past future perfect continuous tense digunakan untuk menjelaskan tentang hal atau kegiatan
yang akan, sedang, dan telah dilakukan di masa lalu. Biasanya, terdapat lebih dari satu
keterangan waktu dalam tense yang satu ini. Catatannya, past future perfect continuous
tense berbentuk asumsi atau pengandaian belaka.
Rumus: Subject + would + have been + Verb -ing
Contoh penggunaan past future perfect continuous tense dalam sebuah kalimat:

• Contoh Kalimat (Positive): “I would have been working in hopitals for six years.”
• Contoh Kalimat (Negative): “I would not have been working in hospital for six
years.”
• Contoh Kalimat (Question): “Would you have been working in hospital for six
years?”

Anda mungkin juga menyukai