Anda di halaman 1dari 10

2.

2 Uraian Tanaman
2.1.1 Bawang merah (Allium cepa)

Gambar 2.1.1

Bawang merah

(Allium cepa)

a. Klasifikasi bawang merah (Suriani, 2011)


Kingdom :Plantae
Subkingdom :Tracheobionta
Superdivisio :Spermatophyta
Divisio :Magnoliophyta
Klas :Liliopsida
Sub-klas :Liliidae
Ordo :Liliales
Familia :Liliaceae
Genus :Allium
Spesies :Allium cepa
b. Morfologi
1. Akar
Berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar,
pada kedalaman antara 15 – 30 cm di dalam tanah.
2. Batang
Memiliki batang sejati atau disebut “diskus” yang berbentuk seperti cakram,
tipis dan pendek sebagai tempat melekatnya akar dan mata tunas (titik tumbuh),
diatas diskus terdapat batang semu yang tersusun dari pelepah-pelepah daun dan
batang semu yang berada di dalam tanah berubah bentuk dan fungsi menjadi
umbi lapis.
3. Daun
Berbentuk silindris kecil memanjang antara 50 – 70 cm, berlubang dan bagian
ujungnya runcing, bewarna hijau muda sampai tua, dan letak daun melekat pada
tangkai yang ukurannya relatif pendek.
4. Bunga
Tangkai bunga keluar dari ujung tanaman (titik tumbuh) yang panjangnya
antara 30 – 90 cm, dan di ujungnya terdapat 50 – 200 kuntum bunga yang
tersusun melingkar (bulat) seolah berbentuk payung. Tiap kuntum bunga terdiri
atas 5 – 6 helai daun bunga yang berwarna putih, 6 benang sari berwarna hijau
atau kekuning-kuningan, 1 putik dan bakal buah berbentuk hampir segitiga.
Bunga bawang merupakan bunga sempurna (hermaprodit) dan dapat menyerbuk
sendiri atau silang.
5. Buah dan Biji
Buah berbentuk bulat dengan ujungnya tumpul membungkus biji berjumlah 2
–3 butir, bentuk biji agak pipih saat muda berwarna bening atau putih setalah
tua berwarna hitam. Biji bawang merah dapat digunkan sebagai bahan
perbanyakan tanaman secara generatif.
c. Kandungan
Flavonoid dan fenol lebih banyak terkandung dalam bawang merah dibanding
anggota bawang lainnya (Nurmalina & Valley, 2012). Bahan aktif yang
terkandung dalam bawang merah memiliki efek farmakologis terhadap tubuh,
yakni: allisin dan alliin yang mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme,
flavonoid dan flavonol yang mampu mampu menghambat pertumbuhan bakteri,
serta pektin yang mampu mengendalikan pertumbuhan bakteri (Jaelani, 2017).
Senyawa-senyawa aktif seperti flavonoid dan flavonol, allisin dan alliin, serta
pektin yang tersebut dipercayai mampu menghambat pertumbuhan suatu
mikroorganisme. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya penelitian terkait senyawa
aktif yang terkandung dalam bawang merah.
d.Manfaat
Bawang merah (Allium cepa.) merupakan bumbu dapur yang sering digunakan
sebagai bahan dasar dari sebuah masakan. Bawang merah juga dipercayai dapat
menyembuhkan penyakit ringan seperti pilek, mual, dan obat sakit gigi.
Kandungan senyawa aktif dalam bawang merah memiliki efek farmakologis yang
mampu dalam menangani permasalahan- permasalahan tersebut (Jaelani, 2017).
2.1.2 Ubi kayu (Manihot utilisima)

Gambar 2.1.2

Ubi kayu

(Manihot utilisima)

a. Klasifikasi ubi kayu (Gardjito dkk, 2013)


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot esculenta
b. Morfologi
1. Daun
Daun singkong tumbuh di sepanjang batang dengan tangkai yang panjang.
Daun singkong berwarna kehijauan dan tulang daun yang majemuk menjari
dengan anak daun berbentuk elips yang berujung runcing Posisi duduk daun
spiral dengan rumus 2/5, ruas antara tangkai daun pendek 3-5 cm . Warna daun
muda (pucuk) hijau kekuningan atau hijau keunguan sedangkan daun dewasa
berwarna hijau tua dan bagian tiap daun (cuping daun) berukuran lebar (p/l <5
cm) dengan jumlah tiap daun 5, 6, dan 7 helai, berbentuk lanset ujung daun
meruncing (Rini Restiani dkk 2014).
2. Batang
Batang tanaman singkong berbentuk bulat diameter 2,5 – 4 cm, berkayu
beruas – ruas dan panjang. Ketinggiannya dapat mencapai 1 – 4 meter. Warna
batang bervariasi tergantung dari kulit luar, tetapi batang yang masih muda pada
umumnya berwarna hijau dan pada saat tua berubah keputih – putihan, kelabu,
hijau kelabu atau coklat kelabu. Empulur batang berwarna putih, lunak, dan
strukturnya empuk seperti gabus. Sedangkan permukaan beralur dan
bercabangan dan tidak bercabang (Rini Restiani, dkk 2014).
3. Akar
Akar penyokong memberikan tambahan topangan untuk tumbuh tegak dan
membantu penyerapan hara. Akar akan membesar dan membentuk umbi. Umbi
pada singkong merupakan akar pohon yang membesar Umbi singkong berbeda
dengan umbi tanaman umbi-umbian lain. Umbi secara anatomis sama dengan
akar, tidak mempunyai mata tunas sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat
perbanyakan vegetatif. Bagian umbi atau daging merupakan bagian terbesar,
dan ditengahnya terdapat sumbu dimana sumbu ini berfungsi sebagai penyalur
makanan hasil fotosintesis dari daun ke akar/umbi (Arif Hariana, 2015)
Secara morfologis, bagian umbi dibedakan menjadi tangkai, umbi, dan bagian
ekor pada bagian ujung umbi. Tangkai ujung bervariasi dari sangat pendek
(kurang dari 1 cm) hingga panjang (lebih dari 6 cm). Ekor umbi ada yang
pendek dan ada yang panjang. Bentuk umbi beragam mulai agak gemuk
membulat, lonjong, pendek hingga memanjang dengan rata – rata bergaris
tengah 2- 3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang
ditanam.
4. Kulit
Umbi singkong terdiri atas tiga lapis, yaitu kulit luar berwarna coklat,
lapisan kulit dalam berwarna putih atau kekuningan, dan lapisan daging
berwarna putih atau putih kekuningan sesuai dengan jenisnya. Di antara kulit
dalam dan kulit luar, terdapat jaringan kambium yang menyebabkan umbi dapat
membesar.
5. Bunga
Bunga pada singkong muncul saat 9 bulan setelah tanam. Umbi berbentuk
silindris (Cylindrical) dengan ketebalan korteks, sedang (2-3 mm), Bunga betina
lebih dulu muncul dan matang. bunganya berumah satu (Monoecius) dan proses
penyerbukannya bersifat silang. Jika selama 24 jam bunga betina tidak dibuahi,
bunga akan layu dan gugur (Rini Restiani,dkk 2014)
c. Kandungan
Umbi ubi kayu (singkong) merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat
namun sangat miskin akan protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat
pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin. Selain umbi akar
singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya
sedikit manis, ada pula yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida
yang dapat membentuk asam sianida (Sadjad, 2010).
d. Manfaat
Singkong memang sudah dikenal sebagai bahan pangan tetapi masi jarang
khasiat singkong yang tidak diketahui masyarakat padahal singkong mengandung
senyawa-seyawa kimia tertentu yang dapat di jadikan obat herbal untuk
menyembuhkan penyakit tertentu. Seperti Antioksidan, Tiamin (vit B), Saponin,
HCN(Sebagai Penghasil Linamarin Anti Kanker), Bioetanol, Singkong bebas
gluten, Sumber karbohidrat, Protein, Vitamin K, Vitamin B Kompleks, Mineral
Penting, Vitamin C, dan Sumber Serat.
2.1.3 Wortel (Daucus carota)

Gambar 2.1.3

Wortel

(Daucus carota)

a. Klasifikasi wortel (Wijayakusuma, 2014)


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Apiales(umbelliflorae)
Familia : Apiaceae (umbelliferae)
Genus : Daucus
Spesies : Daucus Carota
b. Morfologi
a. Daun
Daun tanaman wortel merupakan daun majemuk, menyirip ganda dua atau
tiga, dan bertangkai. Anak-anak daun berbentuk lanset dengan tepi daun
bercangap. Setiap tanaman memiliki 5 – 7 tangkai daun yang berukuran agak
panjang, kaku dan tebal dengan permukaan yang halus, sedangkan helaian daun
lemas dan tipis. Fungsinya sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis untuk
menghasilkan zat-zat yang diperlukan dalam pembentukan organ vegetatif dan
generatif.
b. Batang
Batang tanaman wortel sangat pendek sehingga hampir tidak tampak,
berbentuk bulat, tidak berkayu, agak keras, dan berdiameter (1 – 1,5) cm.
Umumnya warnanya berwarna hijau tua. Batang tidak bercabang tetapi
ditumbuhi oleh tangkai-tangkai daun yang berukuran panjang sehingga terlihat
seperti bercabang-cabang. Batang memiliki permukaan 8 yang halus dan
mengalami penebalan pada tempat tumbuh tangkai daun. Fungsinya sebagai
jalan untuk mengangkut air dan zat makanan dari tanah ke daun dan zat hasil
asimilasi dari daun ke seluruh bagian tubuh tanaman.
c. Akar
Akar tanaman wortel termasuk sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar
tunggang akan mengalami perubahan bentuk dan fungsi menjadi tempat
penyimpanan cadangan makanan, bentuknya akan berubah menjadi besar dan
bulat memanjang hingga mencapai diameter 6 cm dan memanjang sampai 30
cm tergantung varietasnya. Akar tunggang yang telah berubah bentuk dan fungsi
inilah yang dikenal sebagai “umbi wortel”. Akar serabut menempel pada akar
tunggang yang telah membesar (umbi), tumbuh menyamping dan berwarna
kekuning-kuningan (putih gading). Fungsinya menyerap zat-zat hara dan air
yang diperlukan tanaman untuk melangsungkan proses fotosintesis serta
memperkokoh berdirinya tanaman.
d. Bunga
Bunga tanaman wortel tumbuh pada ujung tanaman, berbentuk payung
berganda, dan berwarna putih atau merah jambu agak pucat. Bunga memiliki
tangkai yang pendek dan tebal. Kuntum-kuntumnya terletak pada bidang
lengkung yang sama. Bunga yang telah mengalami penyerbukan akan
menghasilkan buah dan biji-biji yang berukuran kecil dan berbulu. (Dewi,
2014).
c. Kandungan
Wortel segar mengandung air, protein, karbohidrat, lemak, serat, abu, nutrisi
anti kanker, gula alamiah (fruktosa, sukrosa, dekstrosa, laktosa, dan maltosa),
pektin, glutanion, mineral (kalsium, fosfor, besi dan natrium), vitamin
(betakarotein, B1 dan C) serta asparagine. Betakaroten merupakan antioksidan
yang menjaga kesehatan dan menghambat proses penuaan. Selain itu betakaroten
bisa mencegah dan menekan pertumbuhan sel kanker serta melindungi asam
lemak tidak jenuh ganda dari proses oksidasi. Jika tubuh memerlukan vitamin A
maka betakaroten di hati akan diubah menjadi vitamin A. Fungsi vitamin A bisa
mencegah buta senja, mempercepat penyembuhan luka dan mempersingkat
lamanya sakit campak. Sebuah wortel ukuran sedang mengandung sekitar 12000
SI betakaroten. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa dengan mengkonsumsi
wortel yang dikukus sebentar akan memperbesar penyerapan betakaroten
(Kumalaningsih, 2016).
d. Manfaat
Manfaat wortel antara lain, yaitu:
1. Mengurangi resiko kanker
2. Menekan resiko penyakit jantung
3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia
4. Menjaga kesehatan mata
5. Kesehatan ginjal
6. Menjaga kesehatan kulit dan mencegah kesehatan kulit
2.1.4 Kemangi (Ocimum basilium)

Gambar 2.1.4

Kemangi

(Ocimum basilium)

a. Klasifikasi kemangi (Putra, 2012)


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisa : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Ocimum
Spesies : Ocimum basilium
b. Morfologi
Tinggi tanaman kemangi antara 0,3-0,6 m. Batang kemangi berkayu,
segiempat, beralur, dan bercabang serta memiliki bulu hijau halus. Daunnya
tunggal, berwarna hijau dan memiliki pertulangan menyirip. Letak daun
berhadapan, tangkai daun berwarna hijau dan panjangnya antara 0,5-2 cm.
Helaian daun berbentuk oval, ujungnya meruncing dan pangkalnya tumpul, serta
tampak bergelombang. Pada sebelah menyebelah ibu tulang daun terdapat 3-6
tulang cabang. Tepi daun sedikit bergerigi dan terdapat bintik-bintik serupa
kelenjar. Kelopak bunga hijau, berambut, disebelah dalam lebih rapat dan
bergerigi tidak beraturan. Daun mahkota berwarna putih, berbibir dua. Bibir atas
bertaju empat sedangkan bibir bawah utuh. Tangkai kepala putik ungu sedangkan
tangkai kepala sari dan tepung sari beewarna putih. Tangkai dan kelopak buah
letaknya tegak melekat pada sumbu dari karangan bunga. Biji buah kemangi kecil,
keras berwarna kehitaman. Secara keseluruhan tandan bunga dan buah tampak
hujau keputihan dan tidak mencolok (Kurniasih, 2013).
c. Kandungan
Daun kemangi sangat kaya dengan kandungan zat berkhasiat. Diantaranya
betakaroten, vitamin c, mineral makro (kalsium, fosfor, magnesium). Daun
kemangi juga mengandung komponen non-gizi antara lain senyawa eugenol,
arginin, enetol, boron, flavonoid dan minyak atsiri (Putra, 2012).
d. Manfaat
Kemangi (Ocimum basilium) mempunyai banyak manfaat, antara lain:
1. Sebagai obat
2. Fungisida, bakterisida, nematisida dan repellen
3. Penghasil minyak atsiri
4. Sayuran dan minuman penyegar

Anda mungkin juga menyukai