Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum

BOTANI FARMASI
”PEDOMAN PENGGUNAAN MIKROSKOP
DAN PEMBUATAN PREPARAT”

OLEH

KELOMPOK : IV (EMPAT)
KELAS : A-S1 FARMASI 2022
ASISTEN : MERISKA A. AHMAD, S. Farm

LABORATORIUM BAHAN ALAM


JURUSAN FARMASI
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
Lembar Pengesahan

BOTANI FARMASI
“PEDOMAN PENGGUNAAN MIKROSKOP DAN
PEMBUATAN PREPARAT”

OLEH:
KELOMPOK IV (EMPAT)

1. ALYA’ AYU MAJIDAH (821422022)


2. AMANDA SEPTIYANA GILALOM (821422011)
3. IRSYAD HIDAYATURRAHMAN. A. ILATO (821422034)
4. MARSELA IDRUS MOHAMAD (821422017)
5. YULIYANTI PARIS (821422006)

Gorontalo, September 2022 NILAI


Mengetahui

MERISKA ANGGRIANI AHMAD, S. Farm


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh


Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena Rahmat dan Rdiho-
Nya kami dapat menyusun Laporan Praktikum Botani Farmasi dengan judul
“Pedoman Penggunaan Mikroskop dan Pembuatan Preparat.”
Adapun tujuan dari kami menulis laporan ini yakni untuk memenuhi tugas
laporan praktikum dari Asisten pada Praktikum Botani Farmasi. Selain itu,
Laporan ini juga bertujuan menambah wawasan tentang penggunaan mikroskop
yang baik dan benar.
Kami mengucapkan terima kasih kepada penanggung jawab Laboratorium
Botani Farmasi dan Asisten Laboratorium Botani Farmasi yang telah
memfasilitasi kami dalam melakukan Praktikum Botani Farmasi.
Semoga laporan yang kami tulis dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya. Sekian dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh

Gorontalo, September 2022

Kelompok IV
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara tropis dengan dua musim, yaitu musim hujan
dan musim kemarau. Seperti negara tropis lainnya, Indonesia telah menjadi
negara yang disebut megadiversity. Salah satu kekayaan Indonesia adalah
tanaman, baik tingkat rendah maupun tingkat tinggi.
Berkembangnya zaman dan teknologi banyak mempengaruhi berbagai
bidang ilmu pendidikan di Indonesia, salah satunya adalah bidang farmasi.
Kata Farmasi berasal dari kata Pharmacon yang merupakan bahasa Yunani
yang berarti racun atau obat. Farmasi merupakan bidang kesehatan yang
merupakan gabungan dari ilmu kimia yang mempunyai tujuan untuk
memastikan keefektifan dan keamanan dalam penggunaan obat-obat yang
tersebar pada rumah sakit, pusat kesehatan, klinik, dan lain-lain dengan
ketentuan yang berlaku. Farmasi juga dapat diartikan sebagai penerapan ilmu
dari berbagai aspek contohnya adalah kesehatan, kimia, fisika, dan biologi.
Botani merupakan cabang ilmu biologi yang mengkaji tentang tumbuhan,
yang meliputi morfologi, fisiologi, taksonomi, dan peranan tumbuhan bagi
kehidupan.
Sejatinya botani dapat diartikan sebagai ilmu tumbuh-tumbuhan yang
mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan, jamur, dan alga, dengan mikologi
dan fikologi yang berada di dalam cabang ilmu botani. Dengan demikian,
dalam botani dipelajari semua disiplin ilmu biologi seperti, genetika,
pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, perkembangan, interaksi dengan
komponen biotik abiotik, serta evolusi yang berhubungan dengan tumbuhan.
Tumbuhan memiliki sejuta manfaat termasuk untuk penyembuhan
berbagai penyakit. Ramuan obat-obatan tradisional hampir semua berasal dari
tumbuh-tumbuhan dapat tumbuh diberbagai daerah.
Menurut Kartasapoetra (1992), bagian tumbuhan yang digunakan sebagai
bahan obat yang disebut simplisia terdiri dari kulit (kortex), kayu (lignum),
daun (folium), bunga (flos), akar (radix), umbi (bulbus), rimpang (rhizom),
buah (fructus), kulit buah (perikarpium), biji (semen).
Kajian botani erat kaitannya dengan taksonomi. Dalam konteks ini, botani
merupakan bagian utama sistematika yang mencakup empat komponen yaitu,
deskripsi, identifikasi, nomenklatur, dan klasifikasi. Identifikasi suatu
tumbuhan adalah proses mencocokkan suatu spesimen tumbuhan yang belum
dikenal dengan takson yang sudah dikenal dengan melihat deskripsi morfologi
akar, batang, daun, (bunga, buah, dan biji jika ada).
Mikroskop merupakan alat optik yang berfungsi untuk mengamati benda-
benda yang sangat kecil yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan
laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang
memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil
(mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang
organisme yang berukuran kecil. Perkembangan instrumen yang
berkemampuan melebihi indra manusia berjalan seiring kemajuan sains.
Penemuan dan penelitian awal tenteng sel menjadi maju berkat penciptaan
mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan mutu alat tersebut selama tahun
1600-an (Campbell dkk, 2008).
Mikroskop merupakan alat yang sering digunakan untuk melihat benda
kecil yang tidak dapat dilihat jelas oleh mata secara langsung. Perkembangan
mikroskop saat ini sudah sampai pada mikroskop digital yang memudahkan
pengamat mikroskop untuk melihat obyek benda cukup dengan mengamati
citra hasil dari obyek pada layar monitor. (Haryanti, 2019)
Menurut sejarah orang yang pertama kali berpikir untuk membuat alat
yang bernama mikroskop ini adalah Zacharias Janssen. Janssen sendiri
sehari-harinya adalah seorang yang kerjanya membuat kacamata. Dibantu
oleh Hans Janssen mereka membuat mikroskop pertama kali pada tahun
1590.Fungsi mikroskop sendiri utamanya adalah untuk melihat serta
mengamati objek -objek yang memiliki ukuran sangat kecil yang tidak dapat
dilihat hanya dengan menggunakan mata telanjang. Beberapa jenis mikroskop
juga dibuat agar dapat mengamati objek dengan menghasilkan bayangan yang
lebih detail.
Preparat adalah sediaan awetan yang dapat dibuat dari tumbuhan, hewan,
maupun makluk lainnya yang digunakan sebagai media pengamatan, baik sel
maupun jaringannya.
Menurut Apriyani, 2016, tumbuhan yang dapat digunakan untuk
pembuatan spesimen adalah tumbuhan yang berbatang lunak dan serta
berukuran kecil. Tumbuhan seperti ini dikatagorikan sebagai tumbuhan yang
berbatang basah (herbaceus), batang rumput (calmus) dan batang mendong
(calamus) (Tjitroseopomo 2005). Selain itu, dapat juga menggunakan
tumbuhan dengan batang berkayu dengan habitus semak.
1.2. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Agar mahasiswa mampu dan dapat mengetahui cara menggunakan
mikroskop dengan baik dan benar.
2. Agar mahasiswa mampu membuat preparat sampel tumbuhan yang akan
diteliti.
1.3. MANFAAT PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu dan mengetahui cara menggunakan mikroskop dengan
baik dan benar.
2. Mahasiswa mampu membuat preparat sampel tumbuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


2.1.1. Pengertian Mikroskop
Mikroskop (Bahasa yunani : micron = kecil dan scopos = melihat)adalah sebuah
alat optic yang digunakan untuk melihat obyek yang terlalu kecil tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang. Ilmu yang mempelajaribenda kecil dengan
menggunakan alat ini disebut mikroskopik, katamikroskopik berarti sangat kecil
dan tidak mudah terlihat oleh mata.(Utami, 2007).
Mikroskop adalah alat utama dalam mempelajari struktur benda-benda kecil.
Mikrokskop optik dapat dibagi atas 2, yaitu mikroskop Biologi (monokuler) dan
mikroskop stereo (Binokuler) (Suripto. 1994).
Mikroskop biologi adalah mikroskop yang digunakan pengamatan benda tipis
transparan. Penyinaran dilakukan dari bawah dengan sinar alam atau lampu (M.
Amin, 1994).
Mikroskop binokuler adalah mikroskop yang digunakan untuk pengamatan benda
benda yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari
atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu (Tim Pengajar Jurusan
Biologi 2011).
Mikroskop merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan dalam bidang
biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur dari benda benda
kecil. Ada 2 prinsip dasar yang berbeda untuk mikroskop, yaitu mikroskop optik
dan mikroskop elektron. Mikroskop optik dapat dibedakan menjadi mikroskop
biologi dan mikroskop stereo (Tim Pengajar Biologi Dasar UNDIP 2004)
Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke-16 menggunakan lensa
sederhana untuk mengatur cahaya biasa. Pertama kali perbesaran terbatas kira-
kira 10 kali dari ukuran objek sebenarnya.Setelah mengalami perbaikan, akhirnya
perbesaran bisa mencapai 270 sampai 400 kali. Penemu sel dalam susunan
mikroorganisme adalah bersamaan dengan munculnya pemakaian mikroskop,
yaitu mikroskop cahaya okuler baik berlensa tunggal atau disebut Mikroskop
monokuler ataupun yang ganda atau mikroskop Binokuler. Dapat disimpulkan
bahwa penemuan alat- alat optik yang pertama adalah sudah merupakan pangkal
penemuan dari mikroskop.Penggunaan sifat-sifat optik permukaan yang
melengkung sudah dilakukan oleh Euclid (3.000sm), Ptolemy (127-151), dan oleh
Alhazan pada awal abad ke 16, tetapi pemakaian praktis alat pembesaran optic
belum dilakukan. Baru pada abad ke-16 Leonardo da Vinci dan Maurolyco
mempergunakan lensa untuk melihat benda- benda yang kecil. (Ratna, 2008).
Kakak beradik pembuat kaca mata bangsa Belanda yang bernama Zachry dan
Francis Jansen pada tahun 1950 menemukan pemakaian dua buah lensa cembung
dalam sebuah tabung, Penemuan ini dianggap sebagai prototip dari mikroskop.
Tahun 1610 Galiteo dengan kombinasi beberapa lensa yang di pasang dalam
sebuah tabung timah untuk pertama kalinya berhasil digunakan sebagai sebuah
mikroskop sederhana. Tahun 1632- 1723, Antloni Van Lau wentoek dapat
membuat lensa-lensa dengan perbesaran yang memuaskan untuk melihat benda -
benda yang kecil. Walaupun demikian terdapat keterbatasan kemampuan sebuah
mikroskop dalam daya urainya. Hal tersebut terlihat jelas dalam sebuah rumus
yang ditemukan oleh Abbe pada abad yang lalu.Dariketerbatasan kemampuan
sebuah mikroskop, apabila di analisis dengan menggunakan rumus Abbe, ternyata
tidak dipengaruhi oleh lensa mikroskop, melainkan dipengaruhi oleh panjang
gelombang cahaya yang dipakai. Pada awal abad ke-17 telah ditemukan
mikroskop dengan lensa tunggal (Levin, Shar, 1997).
Menurut Sutarno (2001) mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler
dan lensa objektif dan lensa objektif dengan kekuatan perbesaran objektif sebagai
berikut;
1. Objektif 4x dengan okuler 10x, pembesaran 40x
2. Objektif 10 dengan okuler 10x, pembesaran 100x
3. Objektif 40x dengan okuler 10x, Pembesaran 400x
4. Objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 1000x
Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 1000x disebut objektif
emersi, karena penggunaannya harus dengan minyak emersi dan cara memakainya
khusus pula.
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa
cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan
sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi
benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah
lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama
seperti bayangan, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar (Pramudita, 2012).
Keterangan Komponen pada mkroskop :
Bagian-Bagian Optik adalah sebagai berikut :
Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada
gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi
untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler
biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
 Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3
lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100
kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan
minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai
pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran
100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan
kadang bersentuhan.
 Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi
untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan
memusatkannya ke objek.
 Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk dan mengenai preparat.
 Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya
yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya
tersebut.
Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik) adalah sebagai berikut :
 Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa
objektif yang diinginkan.
 Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa
objekti dan lensa okuler mikroskop.
 Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat
memegang mikroskop.
Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek
yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek
tetap ditempat yang diinginkan.

 Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan


atau menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan
dari gambaran objek yang diinginkan.
 Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan
atau menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan
dari gambaran objek yang diinginkan.

 Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga
mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang
mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.

Anda mungkin juga menyukai