Anda di halaman 1dari 35

Laporan Praktikum

BOTANI FARMASI
“SEL TUMBUHAN”

KELOMPOK : I (SATU)
KELAS : A S1-FARMASI 2022
ASISTEN : SRI WAHYUNI HASAN, S. Farm

LABORATORIUM FARMASI BAHAN ALAM


JURUSAN FARMASI
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
Lembar Pengesahan

BOTANI FARMASI
“SEL TUMBUHAN”

OLEH
KELOMPOK I

1. MOHAMMAD AGIL R. ISMAIL 821422003


2. ALVIONA B. ANWAR 821422008
3. FARAH FAUZIA NABILA IDRIS 821422013
4. JIHAN AR. GUBALI 821422001
5. PUSPITA TOLINGGI 821422019
6. SRI MULIA NINGSIH UNO 821422024

Gorontalo, Oktober 2022 NILAI


Mengetahui

Sri Wahyuni Hasan, S. Farm


KATA PENGANTAR
Assalamulaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan
praktikum Botani tentang “Sel Tumbuhan” ini dengan baik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan laporan ini tidak
akan terlaksana sebagaimana yang diharapkan tanpa adanya bantuan dari beberapa
pihak yang turut berperan dalam penyelesaian laporan ini. Oleh karena itu kami
sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan pikirannya yang telah diberikan.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan
praktikum ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatu.

Gorontalo, Oktober 2022

Kelompok I

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum ......................................................................................2
1.3 Manfaat Praktikum ....................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................3
2.1 Dasar Teori ................................................................................................3
2.2 Uraian Bahan ............................................................................................9
BAB III METODE PRAKTIKUM .....................................................................13
3.1 Waktu dan Tempat ..................................................................................13
3.2 Alat dan Bahan ........................................................................................13
3.3 Prosedur Kerja .........................................................................................13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................15
4.1 Tabel Hasil ..............................................................................................15
4.2 Pembahasan .............................................................................................19
BAB V PENUTUP ..............................................................................................20
5.1 Kesimpulan .............................................................................................20
5.2 Saran ........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Farmasi merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang mempunyai
kombinasi dari ilmu kesehatan, ilmu kimia, ilmu fisika dan ilmu biologi. Farmasi
juga merupakan ilmu kesehatan yang mempelajari tentang berbagai macam
tumbuhan atau tanaman yang dapat dijadikan obat. Adapun cabang ilmu farmasi
yang mempelajari tentang anatomi dan morfologi dan tumbuh-tumbuhan adalah
botani.
Botani adalah ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan, baik morfologi dan
anatominya. Anatomi mengenai struktur tumbuhan melibatkan satuan fungsi
organik terkecil dalam tumbuhan itu sendiri yaitu sel-sel tumbuhan yang dibatasi
oleh dinding sel yang didalamnya terdapat tempat berlangsungnya reaksi kimia
yang diperlukan untuk kehidupan sel.
Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke (1665), pada saat
mengamati sayatan gabus menggunakan mikroskop. Ia melihat adanya ruangan
kecil yang disebut cella yang berarti kamar kecil . Kemudian Purkinye tahun 1839
melihat bahwa di dalam cella terdapat zalir (zat mengalir=fluid) yang memiliki
tanda-tanda hidup. Dujardin pada tahun1855 menemukan bahwa di dalam cella
tersebut, terdapat cairan kental. Senyawa inilah yang dikenal dengan nama
protoplasma. Lebih kurang 15 tahun kemudian Dutrochet, Mathias von Schleiden,
dan Schwan menemukan hal yang serupa. (Salomo, 2011)
Sel merupakan satu kesatuan struktur dan fungsional dan fisiologis terkecil
dari organisme hidup. Sel terdiri dari sel tunggal dan sel multiseluler, contoh sel
tunggal yaitu amoeba dan sebagian besar bakteri dan sel multiseluler yaitu sel
tumbuhan dan hewan. (Soetji dkk, 2014 )
Untuk dapat mengetahui sel tumbuhan maka dilakukanlah praktikum “Sel
Tumbuhan”. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dilaksanakanlah
praktikum Botani Farmasi, percobaan ke tiga “Sel Tumbuhan“.

1
1.2 Tujuan Percobaan
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan melihat bagian- bagian sel yang hidup
dan yang mati seperti dinding sel, nukleus (inti sel), membran sel, protoplasma dan
sitoplasma.
1.3 Manfaan Percobaan
Memberikan pengetahuan tentang bagian- bagian sel yang hidup dan yang
mati seperti dinding sel, nukleus (inti sel), membran sel, protoplasma dan
sitoplasma.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
2.1.1 Sel Tumbuhan
Sel merupakan satu kesatuan struktur dan fungsional fisiologi terkecil dari
organisme hidup. Sel terdiri dari sel tunggal dan sel multiseluler ,contoh sel tunggal
yaitu amoeba dan sebagian besar bakteri dan multiseluler yaitu sel tumbuhan dan
sel hewan. Sel tumbuhan pada dasarnya terdiri dari protoplas yang di kelilingi oleh
sel. Oleh karena itu protoplas tidak terdapat pada tumbuhan yang sudah mati.
Protopals tersusun oleh bahan hidup dalam bentuk sederhana yang disebut
protoplasma. Protoplasma dapat di artikan sebagai keseluruhan isi sel. Protoplasma
terdiri atas mitokondria dan nucleus (Soetjo, 2014).
Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena
itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluru kebutuhan hidupnya
terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniseluler),
misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel
(multiseluler). Pada organisme multiseluler terjadi pembagian tugas terhadap sel-
sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. Struktur sel dan fungsi-
fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur
evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum)
juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan
kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling
bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi. (Kirei 2008).
2.1.2 Bagian-Bagian Sel
1. Membran sel (membran plasma)
Sel memiliki lapisan terluar yang membatasi inti sel dengan lingkungannya.
Lapisan terluar di sebut membran sel. Menurut Irnaningtias (2016,hlm.17) fungsi
membran sel yaitu mengontrol masuk dan keluarnya zat dari atau ke dalam sel,
sebagai perlindungan isi sel tidak keluar dan sebagai reseptor (menerima
rangsangan) dari luar sel.

3
2. Inti Sel (Nukleus)
Inti sel adalah pusat pengawasan sel. Ia mengawasi reaksi-reaksi kimia yang
terjadi dalam sel dan reproduksi sel. Inti mengandung asam dioksiribonukleat
(ADN) yang umum disebut gen atau kromosom. Gen ini menentukan sifat-sifat
protein enzim sitoplasma, dan dengan jalan ini mengawasi aktivitas sitoplasma.
ADN ini mengawasi aktivitas sitoplasma dengan cara mensintesis asam ribonukleat
(ARN ) dari salah satu utas molekul AND kemudian ditranspor ke dalam sitoplasma
tempat sintesis protein. Ada tiga jenis ARN yang penting dalam sintesis protein
yakni ARN kurir (mRNA), ARN pemindah (tRNA), dan ARN ribosom (rRNA).
ARN kurir memindahkan molekul asam amino kemollekul protein waktu protein di
sentesis, dan ARN ribosom membawa asam amino yang dibutuhkan untuk sintesis
protein tertentu. Sintesis protein, baik protein struktural maupun enzim sangat
berpengaruh terhadap inti sel, antara lain mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangbiakan organisme (Kusdiarti, 2010).
Pertumbuhan organisme disebabkan oleh bertambah besar atau bertambah
banyaknya sel. Selain akibat sintesis protein, pertumbuhan sel somatik, juga
dipengaruhi oleh pembelahan mitosis, yakni satu sel membelah menjadi dua sel
anak yang mengandung jumlah kromosom yang sama dengan sel induknya.
Sedangkan pada sel-sel kelamin, pembelahan mitosi akan diikuti dengan
pembelahan mitosis, yakni pembelahan sel yang diikuti dengan reduksi jumlah
kromosom. Jenis pembelah ini menyebabkan sela anak hanya mewarisi setengah
dari kromosom sel induk.
3. Sitoplasma
Sitoplasma terisi oleh partikel-partikel dan organel kecil dan besar. Bagian
cairan yang jernih dimana pertikel-partikel tersebar, dinamakan hialoplasma;
hialoplasma terutama mengandung protein yang terlarut, elektolit, glukosa, dan
dalam jumlah sedikit fospolipid, kolesterol dan asam lemak teresterifikasi. Bagian
sitoplasma yang tepat dibawah membrane sel sering mengalami gelatinasi menjadi
setengah padat yang dinamakan korteks atau ektoplasma. Sedangkan sitoplasma
yang terdapat antara korteks dan membrane inti berbentuk encer dan dinamakan
endoplasma. Partikel-partikel besar yang terbesar dalam sitoplasma adalah butir-

4
butir lemak netral, granula glikogen, ribosom, granula sekresi dan dua organel yang
penting, mitokondria dan lisosom. Sedangkan organel penting lainnya yang melekat
pada membrane inti sel adalah reticulum endoplasma dan kompleks golgi
(rchamawati, 2014)
4. Ribosom
Ribosom berbentuk granular dan mengandung ARN, berfungsi dalam sintesis
protein dalam sel. ARN disintesis gen dari kromosom kemudian disimpan dalam
anak inti sebelum dikeluarkan ke sitoplasma dalam bentuk ribosom granula. Bila
ribosom melekat pada bagian luar retikulum endoplasma, maka disebut reticulum
endoplasma granula (Ningsih, 2010)
5. Mitokondria
Mitokondria menyaring energi dari nutrian dan oksigen yang selanjutnya
digunakan untuk melakukan fungsi sel. Jumlah mitokondria pada setiap sel
berbeda-beda, tergantung pada jumlah energi yang diperlukan oleh setiap sel.
Ukuran dan bentuknya pun berbeda-beda, ada yang berbentuk globular dan ada pula
yang berbentuk filament. Mitokondria terdiri atas dari dua lapisan unit membrane
yaitu: membrane luar dan membrane dalam. Membran dalam banyak membentuk
lapisan yang didalamnya melekat enim-enzim oksidatif sel. Rongga dalam
mitokondria juga banyak mengandung enzim- enzim terlarut yang penting untuk
menyaring energy dari nutrian. Enzim-enzim ini bekerja bersama-sama dengan
enzim oksidatif untuk oksidasi nutrient membentuk karbondioksida dan air. Energy
yang dilepas digunakan untuk sintesis zat-zat berenergi tinggi yang dinamakan
adenosine trifosfat (ATP). ATP kemudian kemudian ditranspor keluar mitokondria,
dan berdifusi keseluruh sel untuk melepaskan energinya bila mana diperlukan untuk
melakukan fungsi sel. Mitokondria dapat mengadakan repliksi sendiri , berarti satu
mitokondria mungkin dapat membentuk mitokondria ke dua. , ketiga dan
seterusnya, bilamana dibutuhkan dalam sel untuk menambah jumlah ATP.
Sebagaimana pada inti mitokondria juga mengandung asam dioksiribonukleat
tetapi berbeda dengan yang terdapat pada inti (Arman, 2017).

5
6. Lisosom
Lisosom menghasilkan sistem pencernaan intrasel yang memungkinkan sel
mencerna, dan membuang zat-zat atau struktur yang tidak diinginkan, khususnya
struktur yang rusak atau asing, seperti bakteri. Lisosom berisi enzim- enzim
hidrolik, yang berfungsi memecahkan senyawa organik menjadi dua bagian atau
lebih dengan mengikatkan hydrogen (H) dari molekul air dengan bagian senyawa
organic tersebut dan dengan mengikatkan bagian hidroxil (OH) molekul air dengan
bagian lain dari senyawa tersebut. Misalnya, protein dihidrolisis menjadi asam-
asam amino, dan glikogen dihidrolisis membentuk glukosa (Yunus, 2016).
7. Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma atau RE merupakan jejaring membran yang
sedemikian ekstensif sehingga menyusun lebih dari separuh total membran dalam
sel eukariotik. RE harus berfungsi dalam berbagai proses metabolik, yang
bervariasi menurut tipe sel. Proses - proses ini antara lain adalah sintesis lipid,
metabolisme karbohidrat, serta detoksifikasi obat- obatan dan racun dan RE kasar
berfungsi sebagai tempat terjadinya sintesis protein (Surya sushanto, 2019)
8. Badan Golgi
Badan golgi sebagai pusat pembuatan, penggundangan, pemilih dan
pengiriman. Fungsi badan golgi yaitu berperan dalam sekresi, atau membentuk
vesikula yang beriris enzim untuk sekresei, membuat makromolekul, seperti
polisakarida dana asam hialuronat ( zat lengket pada sel-sel hewan), membentuk
membran plasma dari vesikula-vesikula yang dilepaskan dan membentuk dinding
sel pada tumbuhan (Harry Murti, 2010).
9. Peroksisom
Periksisom adalah kompartemen metabolik tersepesialisasi yang di batasi
oleh satu membran tunggal. Peroksisom mengandung enzim-enzim yang
mentransfer hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen (O2), menghasilkan oksigen
peroksida (H2O2) sebagai produk sampingan, yang menjadi sumber nama organel
tersebut. Peroksisom berperan dalam proses fotorespirasi, fotorespirasi adalah
respirasi pada tumbuhan yang di bangkitkan oleh penerimaan cahaya yang oleh
daun (Silbernagl, 2013).

6
10. Kloroplas
Menurut Ahmadi, 2016, Kloroplas adalah suatu anggota terspesialisasi dari
famili organel-organel tumbuhan yang berkerabat dekat, yang di sebut plastida.
Kloroplas terdapat pada jaringan tumbuhan yang melakukam proses fotosintesis
seperti daging, daun atau pada organ yang berwarna hijau. Kloroplas adalah
plastisida yang mengandung pigmen yang bukan pigmen fotosintesis misalnya
xantofil (kuning) dan karoten (jingga atau merah jingga).
11. Vakuola
Vakuola adalah vesikel yang dibatasi membran dengan fungsi yang berbeda-
berbeda. Vakuola sebagai tempat penyimpanan bagi sel seperti air, ion, nutrusi ,
enzim dan pigmen (Soedojo, 2014).
12. Dinding sel
Dinding sel memiliki ketebalan 0,1 sehingga beberapa mikrometer. Dinding
sel terdapat pada sel tumbuhan, jamur, dan alga. Sel tumbuhan muda mula-mula 23
membentuk dinding sel primer antar sel yang berdekatan membentuk lamela tengah
dari pektin atau polisakarida yang bersifat lengket fungsi dinding sel melindungi
sel, mempertahankan bentuk sel dan mencegah penyerapan air yang berlebihan
(Kusolarika, 2017).
2.2 Uraian Bahan
2.2.1 Bawang merah
a. Klasifikasi menurut (Suriani, 2011)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Liliales
Gambar 2.2.1
Famili : Liliaceae Bawang Merah
Genus : Allium (Allium cepa bulbus)
Spesies : Allium cepa L.
b. Morfologi:
T tumbuh tegak dengan tinggi
Bawang merah merupakan tanaman rendah yang
dapat mencapai 15 – 50 cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

7
Perakarannya berupa akar serabut yang tidak panjang dan tidak terlalu dalam
tertanam dalam tanah (Wibowo, 2005). Bentuk daun bawang merah bulat kecil dan
memanjang seperti pipa, tetapi ada juga yang membentuk setengah lingkaran pada
penampang melintang daun. Bagian ujung daun meruncing, sedang bagian
bawahnya melebar dan membengkak. Daun berwarna hijau (Estu., 2007). Kelopak
daun sebelah luar selalu melingkar menutup kelopak daun bagian dalam.Bunga
bawang merah termasuk bunga sempurna, terdiri dari 5-6 benang sari dan sebuah
putik. Daun bunga berwarna agak hijau bergaris keputih-putihan atau putih. Bakal
buah duduk di atas membentuk bangunan segitiga hi ngga tampak jelas seperti
kubah. Bakal buah terbentuk dari 3 daun buah (karpel) yang membentuk 3 buah
ruang dengan setiap ruang mengandung 2 bakal biji. Biji bawang merah yang masih
muda berwarna putih. Setelah tua, biji akan berwarna hitam.
2.2.2 Daun Kemangi (Ocimum basilium folium)
a. Klasifikasi menurut (Bilal, 2012)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliaopsida
Ordo : Lamiales
Gambar 2.2.2
Famili : Lamiaceae Daun Kemangi
Genus : Ocimum (Ocimum basilium
folium)
Spesies : Basilium
b. Morfologi
Tanaman kemangi mempunyai batang tegak bercabang, tinggi 0,6-0,9 m.
T
Batang dan cabang berwarna hijau atau kadang berwarna keunguan. Daun Ocimum
basilicum panjangnya mencapai 2,5-5 cm. Daun memiliki banyak titik seperti
kelenjar minyak yang mengeluarkan minyak atsiri sangat wangi. Daunnya
berwarna hijau dengan bentuk lanset (lanceolate) hingga bundar telur (ovate)
dengan permukaan rata atau berombak. Panjang daunnya 4-6 cm, lebarnya kurang
lebih 4,49 cm dengan luas 4-13 cm. Cabangnya berjumlah dari 25 hingga 75
cabang. Tangkai daun panjangnya 1,3-2,5 cm. Umumnya, bunganya berwarna putih

8
hingga merah muda. Tangkai panunjang, lebih pendek dari kelopak. Kelopak
panjangnya 5 mm (Bilal, 2012 dan Zahra, 2017).
2.2.3 Singkong/ ubi kayu (Manihot Utilisima Tuber)
a. Klasifikasi menurut (Steenis et al, 2003)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales Gambar 2.2.3
Singkong
Famili : Euphorbiaceae
(Manihot Utilisima
Genus : Manihot tuber)
Spesies : Manihot Utilisima Tuber
b. Morfologi
Singkong memiliki nama lain yaitu ubi kayu, Tketela pohon, tela kaspo atau
kasape. Singkong berasal dari benua Amerika, tepatnya dari negara Brasil.
Penyebarannya hampir ke seluruh dunia, antara lain Afrika, Madagaskar, India dan
Tiongkok. Menurut Rahmawati (2010) dalam Asro (2016) singkong diperkirakan
masuk ke Indonesia pada tahun 1852.Singkong termasuk tanaman perdu beranting
lunak atau getas (mudah patah) singkong berbatang bulat dan bergerigi yang
terbentuk dari bekas pangkal tangkai daun. Bagian tengahnya bergabus. Tanaman
singkong memiliki tinggi batang 1 hingga 4 meter. Daunnya memiliki tangkai
panjang dan helaian daunnya menyerupai telapak tangan. Tiap tangkai mempunyai
daun sekitar 3 hingga 8 lembar. Tangkai daun tersebut berwarna kuning, hijau atau
merah. Singkong merupakan tanaman yang pemeliharaannya mudah dan produktif
(Salim, 2011). Tanah yang paling sesuai untuk ketela pohon adalah tanah yang
berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan
organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara
lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Untuk pertumbuhan tanaman ubikayu kayu
yang lebih baik, tanah dangkal dan padat mempengaruhi bentuk dan ukuran umbi
(Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ketela
pohon adalah jenis aluvial latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan
andosol (Najiyati dan Danarti, 1999).

9
2.2.4 Wortel ( Daucus carota tuber)
a. Klasifikasi menurut (Lukmana, 1995)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Apiales Gambar 2.2.4
Wortel
Famili : Apiaceae (Daucus carota
Genus : Daucus tuber)
Spesies : Daucus carota L.
b. Morfologi
T
Susunan tubuh tanaman wortel terdiri atas daun dan tangkainya, batang, dan
akar. Secara keseluruhan sosok tanaman wortel merupakan tumbuhan terna tahunan
atau setahun, yang tumbuh tegak setinggi 30-100 cm atau lebih. Daun wortel
bersifat majemuk menyirip ganda dua atau tiga, anak-anak daunnya berbentuk
lanset atau garis dengan bagian pinggirnya bercangkap melekat pada tangkai daun
yang ukurannya agak panjang (Rukmana, 1995).
Batangnya sangat pendek seolah-olah tidak tampak. Sementara akar
tunggangnya dapat berubah bentuk dan fungsinya sebagai penyimpan cadangan
makanan atau disebut umbi. Bentuk umbi wortel sangat bervariasi, tergantung
varietas atau kultivarnya. Meskipun demikian bentuk umbi wortel pada umumnya
dibedakan atas tiga macam, yaitu bulat panjang dengan ujung runcing, bulat
panjang dengan ujung tumpul, dan bentuk peralihan dari kedua bentuk umbi tadi.
Warna kulit dan daging umbi pada umumnya kuning atau jingga (Rukmana, 1995).
Secara alami tanaman wortel dapat berbunga dan berbuah (berbiji). Bunga wortel
berbentuk payung berganda. Kuntum-kuntum bunganya terletak pada bidang
lengkung yang sama, warnanya putih atau merah jambu agak pucat. Bunga-bunga
wortel dapat menghasilkan buah dan biji yang ukurannya kecil-kecil.
2.3 Uraian Bahan
2.3.1 Alkohol (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : AETHANOLUM

10
Nama lain : Etanol
Berat Molekul : 46.0 gr/mol
Rumus molekul : C2H5OH
Rumus strukur :

Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap,


Dan mudah bergerak, bau khas dan rasa panas
Kelarutan : Hampir larut dalam larutan
Khasiat : Antiseptik (menghambat mikroorganisme)
Kegunaan : Mensterilkan alat.
2.3.2 Aquadest (Dirjen POM, 1979)
Nama Resmi : Aquadestilata
Nama Lain : Air suling
Rumus struktur :

Pemerian : Cairan jernih, jernih, tidak berbau, berbau, tidak


berasa dan tidak berwarna.
Kegunaan : Sebagai pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

11
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu Dan Tempat.
Praktikum Botani Farmasi percobaan ketiga “Sel Tumbuhan” di laksanakan
pada hari Rabu, 05 Oktober 2022 pukul 13.00 sampai dengan 16.00 WITA.
Bartempat di Laboratorium Bahan Alam Farmasi, Fakultas Olahraga Dan
Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo.
3.2 Alat Dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan yaitu kaca objek, micro glass, mikroskop, pipet tetes,
silet.
3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan yaitu aquadest, alkohol 70%, Allium cepa
bulbus, Manihot utilisima tuber, Daucus carota tuber, Ocimum basilium folium,
dan tisu.
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1 Percobaan I Selaput bagian dalam Allium cepa bulbus
1. Disiapkan mikroskop sesuai dengan prosedur penggunaannya
2. Dibersihkan objek glss dengan alkohol 70%
3. Diiris setipis mungkin kulit bawang merah setelah itu diletakan di atas objek
glass
4. Ditetesi 1- 2 aquadest kemudian tutup dengan mikro glass. Usahakan tidak
ada gelembung udara.
5. Diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran objek lemah kemudian
diganti dengan pembesaran yang kuat.
6. Di ambil gambar bagian- bagian sel tumbuhan.
3.3.2 Percobaan II Penampang melintang emplur Manihot utilisima tuber.
1. Disiapkan mikroskop sesuai dengan prosedur penggunaannya
2. Dibersihkan objek glass dengan alkohol 70%
3. Diambil emplur ubi kayu dan iris setipis mungkin, kemudian letakan di atas
objek glass

12
4. Ditetesi 1- 2 tetes aquadest kemudian tutup dengan mikto glass. Usahakan
tidak ada gelembung udara
5. Diamati dibawah mikroskop, dengan pembesaran objek lwmah kemudian
diganti dengan pembesaran objek kuat.
6. Di ambil gambar bagian- bagian sel tumbuhan.
3.3.3 Percobaan III Penampang melintang Daucus carota tuber
1. Disiapkan mikroskop sesuai dengan prosedur penggunaannya
2. Dibersihkan objek glass dengan alkohol 70%
3. Diiris secara melintang korteks umbi wortel setipis mungkin, kemudia
diletakan diatas objek glass
4. Ditetesi 1- 2 tetes aquadest kemudian tutup dengan micro glass. Usahakn tidak
ada gelembung udara
5. Diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran lemah, ke pembesaran yang
kuat
6. Diambil gambar bagian- bagian sel tumbuhan. Tentukan dimana letak
kloroplas tersebut didalam sel.
3.3.4 Percobaan IV Penampang permukaan Ocimum basilium folium
1. Disiapkan mikroskop sesuai dengan prosedur penggunaannya
2. Dibersihkan objek glass dengan alkohol 70%
3. Diambil empiris daun kemangi dengan cara mengirisnya sejajar dengan
permukaan daun kemangi setipis mungkinkemudian letakan diatas objek
glass
4. Ditetesi 1-2 tetes aquadest kemudian tutup dengan micro glass. Usahakan
tidak ada gelembung udara
5. Diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran objek lemah, kemudian
ganti dipembesaran objek yang kuat.
6. Diambil gambar bagian- bagian sel tumbuhan. Tentukan letak elaioplas
didalam sel.

13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.3 Tabel Hail Pengamatan
N Nama sampel Hasil pengamatan Keterangan
O Pembesaran 40x Pembesaran 100x
1 Gambar 1:
. Bawang merah
perbesaran
okuler 10x
dengan objektif
4x, perbesaran
40x.
Bawang merah
Gambar 2 :
Bawang merah
perbesaran
okuler 10x
dengan objektif
10x, perbesaran
100x.

2 Gambar 1:
. Daun kemangi
perbesaran
Daun kemangi okuler 10x
(Ocimum dengan objektif
basilium 4x, perbesaran
folium) 40x.
Gambar 2 :
Daun kemangi
perbesaran

14
okuler 10x
dengan objektif
10x, perbesaran
100x.

3 Gambar 1:
. Ubi kayu
perbesaran
okuler 10x
dengan objektif
4x, perbesaran
40x.
Ubi kayu
Gambar 2 :
(Manihot
Ubi kayu
utilisima tuber)
perbesaran
okuler 10x
dengan objektif
10x, perbesaran
100x.

4 Gambar 1:
Tidak di temukan. Tidak di temukan
. Wortel
Wortel perbesaran
(Ducus carota okuler 10x
tuber) dengan objektif
4x, perbesaran
40x.

15
Gambar 2 :
Wortel
perbesaran
okuler 10x
dengan objektif
10x, perbesaran
100x.

4.2 Pembahasan
Botani adalah ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan, baik morfologi dan
anatominya. Anatomi mengenai struktur tumbuhan melibatkan satuan fungsi
organik terkecil dalam tumbuhan itu sendiri yaitu sel-sel tumbuhan yang dibatasi
oleh dinding sel yang didalamnya terdapat tempat berlangsungnya reaksi kimia
yang diperlukan untuk kehidupan sel. Maka praktikum ini dilakukan dengan tujuan
agar praktikan dapat mengetahui dan melihat bagian-bagian sel yang hidup dan
yang mati seperti dinding sel, nukleus ( inti sel ), membran sel, protoplasma dan
sitoplasma.
Dilakukan percobaan mengenai sel tumbuhan. Pada dasarnya kita harus
mengetahui terlebih dahulu apa itu sel tumbuhan dan bagian-bagiannya. Menurut
Campbell (2010), sel tumbuhan merupakan unit struktural dan fungsional terkecil
dari makhluk hidup seluler. Sel pada makhluk hidup dibedakan atas dasar struktur
sel dan ada tidaknya membran inti menjadi dua kelompok yaitu kelompok sel
prokariotik dan sel eukariotik. Adapun preparat`menurut Anjarwati sulis, dkk
(2020) preparat merupakan spesimen/sediaan anatomi maupun patologi yang
diawetkan untuk tujuan penelitian dan pemeriksaan.
Dalam pembuatan preparat langkah pertama yang dilakukan yaitu
mempersiapkan alat dan bahan yang dilanjutkan dengan membersihkan
alat dengan menggunakan alkohol 70% Menurut prajatno (1987), penggunaan
alkohol 70% dapat mensterilkan alat yang akan digunakan dari mikro organisme
yang dapat mempengaruhi sedian. Sedangkan menurut rowe at.all (2009) alkohol
memiliki khasiat anti septik (membunuh atau menghambatt bakteri).

16
Kemudian, buatlah sayatan setipis mungkin pada bawang merah, daun
kemangi, ubi kayu dan wortel. Sampel disayat setipis mungkin dengan tujuan agar
mempermudah sampel untuk diletakkan diatas kaca preparat untuk dilakukan
pengujian pada mikroskop. Hal ini berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Putra (2015) bahwa bagian tanaman disayat tegak lurus dengan sumbu horizontal
dari bagian tanaman. bagian yang digunaakan seperti daun, kulit kayu, rhizoma,
akar, buah dan biasanya tujuan dari pengamatan ini adalah untuk melihat susunan
jaringan.
Diletakkan sampel yang telah disayat melintang, diatas kaca preparat dengan
posisi sayatan menyentuh permukaan preparat. Ditetesi menggunakan aquadest
secukupnya. Tujuan ditetesi air ke atas sampel adalah untuk menjaga lingkungan
sel agar tetap segar. Setelah ditetesi dengan aquades, sampel tersebut ditutup
dengan menggunakan cover glass tujuannya untuk menempelka n objek ketika
preparasi dilakukan agar sampel tidak bergerak (setjo s, 2004)`
Kemudian preparat yang sudah berisi sampel tersebut diletakan di meja
preparat dan dijepit menggunakan penjepit objek atau benda. Aturlah cermin dan
diagfragma untuk melihat cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang
bentuk bulat. Atur fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara memutar
pemutar keras sambil melihat pada lensa okuler, dan untuk
mempertajam/memfokuskan putarlah pemutar halus. Apabila bayangan objek
masih kurang jelas, maka untuk memperbesar gantilah lensa objektif dengan ukuran
10x sampai 100x dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik. Menurut wirjo
soermato (2004), pemutar kasar dan pemutar halus terletak pada bagian lengan dan
berfungsi untuk menaikturunkan tubulus sehingga posisi lensa objek dapat bergeser
menjauh atau mendekat terhadap preparat yang diamati.
Kemudian hasil pengamatan yang dilakukan, didapatkan hasil perbesaran
dari bawang merah yang diiris melintang yaitu okuler 10x dengan objektif 4x,
perbesaran 40x, okuler 10x dengan objektif 10x, perbesaran 100x, dan didapatkan
hasil dinding sel. Daun kemangi dengan irisan melintang yaitu okuler 10x dengan
objektif 4x, perbesaran 40x, okuler 10x dengan objektif 10x, perbesaran 100x, dan
didapatkan hasil elaioplas. Ubi kayu dengan irisan melintang yaitu okuler 10x

17
dengan objektif 4x, perbesaran 40x, okuler 10x dengan objektif 10x, perbesaran
100x, dan didapatkan hasil dinding sel. Wortel dengan irisan melintang yaitu okuler
10x dengan objektif 4x, perbesaran 40x, okuler 10x dengan objektif 10x, perbesaran
100x, tidak didapatkan letak kloroplasnya.
Kemungkinan kesalahan yang dapat terjadi pada saat pratikum berlangsung
yaitu sampel yang disayat terlalu tebal sehingga mempengaruhi hasil yang di
dapatan di mikroskop, kurangnya ketelitian dalam praktikum juga dapat
mempengaruhi hasil percobaan.

18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bagian-bagian sel antara lain yaitu membran sel, sel memiliki lapisan terluar
yang membatasi inti sel dengan lingkungannya. Lapisan terluar di sebut membran
sel. Inti sel, yaitu pusat pengawasan sel. Ia mengawasi reaksi-reaksi kimia yang
terjadi dalam sel dan reproduksi sel. Sitoplasma, terisi oleh partikel-partikel dan
organel kecil dan besar. Ribosom, berbentuk granular dan mengandung ARN,
berfungsi dalam sintesis protein dalam sel. Lisosom menghasilkan sistem
pencernaan intrasel yang memungkinkan sel mencerna, dan membuang zat-zat atau
struktur yang tidak diinginkan, khususnya struktur yang rusak atau asing, seperti
bakteri. Retikulum Endoplasma atau RE merupakan jejaring membran yang
sedemikian ekstensif sehingga menyusun lebih dari separuh total membran dalam
sel eukariotik. Badan golgi sebagai pusat pembuatan, penggundangan, pemilih dan
pengiriman. Periksisom adalah kompartemen metabolik tersepesialisasi yang di
batasi oleh satu membran tunggal. Kloroplas adalah suatu anggota terspesialisasi
dari famili organel-organel tumbuhan yang berkerabat dekat, yang di sebut plastida.
Vakuola adalah vesikel yang dibatasi membran dengan fungsi yang berbeda-
berbeda. Dinding sel memiliki ketebalan 0,1 sehingga beberapa mikrometer.
Dinding sel terdapat pada sel tumbuhan, jamur, dan alga.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Untuk Jurusan
Saran untuk jurusan agar lebih menunjang kegiatan praktikum yang ada di
jurusan Farmasi agar lebih maksimal.
5.2.2 Saran Untuk Laboratorium
Saran untuk laboratorium agar dapat memberikan dukungan dalam hal
kelengkapan alat-alat laboratorium supaya praktikum dapat berjalan dengan lebih
maksimal.

19
5.2.3 Saran Untuk Asisten
Saran untuk asisten agar lebih memaksimalkan waktu dan bimbingan
praktikan dalam menjalankan praktikum botani ini, sehingga praktikum dapat
dijalankan sesuai dengan prosedur kegiatan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. (2016). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum


2013. Bandung: PT Refika Aditama.

Ahmadi, Rulam. 2016. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Yogjakarta: Ar-Ruzz


Media

Amin, Arman Syahrul, dkk (2017). Preferensi Masyarakat Terhadap Pola


Pemanfaatan Lahan Hutan Rakyat di Desa Lekopancing, Kecamatan
Tanralili, Kbupaten Maros. Makasar: Fakultas Kehutanan Universitas
Hasanudin.

Asria, Ningsih. (2010). Analisis Pengolahan Kerupuk Ubi di Kota Sawahlunto .


Fakultas Pertanian Universitas Andalas.

Bilal, Alia et al, 2012, Phytochemical and Pharmacological Studies on Ocimum


basilicum Linn-A Review, IJCRR, 4 (23), 73-83.

Campbell, N. A. & J. B. Reece. (2010). 3. Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 3


Terjemahan: Damaring Tyas Wulandari. Jakarta: Erlangga.

Ditjen POM., 1979, Farmakope Indonesia Edisi Ketiga, 33, Jakarta, Depkes RI

Husanarika. 2017. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga Dan Lokasi Terhadap


Kepuasan Pelanggan Pada Warung Gubrak Kepri Mall Kota Batam.
Jurnal Elektronik Rekaman (Riset Ekonomi Bidang Manajemen dan
Akuntansi) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Galileo. Vol. 1. No. 1.

Irnaningtyas, (2016), Biologi Untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013, Erlangga,

Jakarta

Kirei. 2008. Fisiologi Hewan.http://wikimedia.commons [18Desember 2009]

Kridalaksana, Harimurti. 2010. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka

Kusdianti dan Meiranda, R, Erwin. 2010. Tinjauan Tentang Bunga Jarak (Ricinus
communis L). Bandung: Fakultas Pendidikan MIPA Jurusan Pendidikan
Biologi UPI Bandung.

Kusolarika. 2017. Media Pembelajaran.Yogyakarta: Gava Media

Lukmana, A. 1995. Agroindustri Cabai Selain untuk Keperluan Pangan dalam


Agribisnis Cabai. Penebar Swadaya. Jakarta

Rachmawati, Titik dan Daryanto. 2014. Penilaian Kinerja Profesi Guru dan
AngkaKreditnya. Yogyakarta: Gava Media.
Rubatzky, V.E., dan Ma Yamaguchi, 1998, Sayuran Dunia : Prinsip, Produksi dan
Gizi Jilid II, ITB, Bandung. 200 hal

Salim, E. (2011). Mengolah Singkong Menjadi Tepung Mocaf. Yogyakarta: Andi


Offset.

Salomo. 2011 . Membran Sel : Pengertian, Struktur, Sifat,Fungsi. Tersedia:


https://www.ilmudasar.com/2017/05/Pengertian-Struktur-Fungsi-dan
Sifat Membran-Sel-adalah.html. Diakses pada tanggal 23 Maret 2019

Silbernagl.2013. Menggunakan Model Project Base Learning untuk Menumbuhkan


Sikap Peduli dan Toleransi serta Meningkatkan Hasil Belajar pada Tema
Berbagai Pekerjaan. Skripsi Sarjana pada PGSD UNPAS. Tidak
diterbitkan.

Soetedjo, Sugeng dan Mursida, Safrina. 2014. Pengaruh Intellectual Capital


terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan. Jurnal SNA 17
Mataram. Universitas Mataram, Lombok.

Soetji. 2014. Organel Sel: Komposisi, Struktur, & Fungsi Ribosom. Tersedia:
https://www.amazine.co/26192/organel-sel-komposisi-struktur-fungsi-
ribosom/. Diakses pada tanggal 29 Maret 2019.

Suriani, N. 2011. Bawang Bawa Untung Budidaya Bawang Merah dan Bawang
Putih. Cahaya Atma Pustaka. Yogyakarta. 30 hal.

Surya Susanto. 2019. Prosedur Penelitian (edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Van Steenis, C.G.G.J., 2003, Flora, hal 233-236, P.T. Pradya Paramita, Jakarta.

Wibowo, S. 2005. Budi Daya Bawang Putih, Merah dan Bombay. Jakarta: Penebar
Swadaya. hal: 17-23.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 : Alat dan Bahan
1. Alat
No. Nama Gambar Fungsi

1. Digunakan untuk
menjaga spesimen
padat ditekan datar,
Cover Glass
dan sampel cair
dibentuk menjadi
lapisan datar.
2.

Digunakan untuk
Cutter
memotong sampel.

3.

Digunakan sebagai
tempat objek atau
Kaca Preparat
preparat yang akan
diamati.

4.

Digunakan sebagai
alat untuk
Mikroskop memperbesar benda
yang terlalu kecil
untuk dilihat
5. Digunakan sebagai
alat ukur untuk
memindahkan cairan
Pipet Tetes
dari wadah asli ke
wadah lainnya
dengan volume kecil
6.
Digunakan sebagai
alat untuk menyayat
Silet
sampel setipis
mungkin

2. Bahan
No. Nama Gambar Fungsi

1.

Digunakan untuk
Alkohol 70% membersihkan alat
yang digunakan

2.
Digunakan untuk
pelekat antara
Aquadest
sampel, preparat dan
cover glass
3.
Sampel Bawang
Digunakan sebagai
merah
sampel dalam
(Allium cepa
percobaan
bulbus)

4. Sebagai sampel
Sampel Daun
dalam percobaan
kemangi
(Ocimum
basillium
folium)

5.
Sampel Ubi
Digunakan sebagai
kayu
sampel dalam
(Manihot
percobaan
utilisima tuber)

6.

Sampel wortel Digunakan sebagai


(Daucus carota sampel dalam
tuber) percobaan
Lampiran : Diagram alir
Cara Kerja:
Bawang merah
(Allium cepa
- bulbus)
- Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Dibersihkan alat-alat yang akan digunakan
menggunakan alkohol 70%.
- Diiris/disayat bawang merah dengan cara melintang
setipis mungkin
- Diletakkan bawang merah yang telah diiris diatas kaca
preparat
- Ditetesi aquadest secukupnya
- Ditutup menggunakan cover glass
- Diletakkan kaca preparat yang berisikan sampel diatas
meja preparat
- Dijepit/ditahan menggunakan penjepit kaca agar
sampel tidak bergeser
- Diatur titik fokus dari lensa okuler, lensa objektif
menggunakan makrometer sekrup dan micrometer
sekrup
- Diamati dengan menggunakan mikroskop pada
perbesaran 4 x 10 dan 10 x 10
-
Penampang melintang
Bawang merah
(Allium cepa bulbus)
Daun kemangi
(Ocimum basillium folium)

- Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


- Dibersihkan alat-alat yang akan digunakan
menggunakan alkohol 70%.
- Diiris/disayat daun kemangi dengan cara melintang
setipis mungkin
- Diletakkan daun kemangi yang telah diiris diatas kaca
preparat
- Ditetesi aquadest secukupnya
- Ditutup menggunakan cover glass
- Diletakkan kaca preparat yang berisikan sampel diatas
meja preparat
- Dijepit/ditahan menggunakan penjepit kaca agar
sampel tidak bergeser
- Diatur titik fokus dari lensa okuler, lensa objektif
menggunakan makrometer sekrup dan micrometer
sekrup
- Diamati dengan menggunakan mikroskop pada
perbesaran 4 x 10 dan 10 x 10

Penampang
. melintang

- sdaun kemangi
(Ocimum basillium folium)
Ubi kayu
(Manihot utilisima tuber)

- Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


- Dibersihkan alat-alat yang akan digunakan
menggunakan alkohol 70%.
- Diiris/disayat ubi kayu dengan cara melintang setipis
mungkin
- Diletakkan ubi kayu yang telah diiris diatas kaca
preparat
- Ditetesi aquadest secukupnya
- Ditutup menggunakan cover glass
- Diletakkan kaca preparat yang berisikan sampel diatas
meja preparat
- Dijepit/ditahan menggunakan penjepit kaca agar
sampel tidak bergeser
- Diatur titik fokus dari lensa okuler, lensa objektif
menggunakan makrometer sekrup dan micrometer
sekrup
- Diamati dengan menggunakan mikroskop pada
perbesaran 4 x 10 dan 10 x 10
Penampang melintang ubi kayu
(Manihot utilisima tuber)
Wortel
(Daucus carota tuber)

- Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


- Dibersihkan alat-alat yang akan digunakan
menggunakan alkohol 70%.
- Diiris/disayat wertel dengan cara melintang setipis
mungkin
- Diletakkan daun mangga yang telah diiris diatas kaca
preparat
- Ditetesi aquadest secukupnya
- Ditutup menggunakan cover glass
- Diletakkan kaca preparat yang berisikan sampel diatas
meja preparat
- Dijepit/ditahan menggunakan penjepit kaca agar
sampel tidak bergeser
- Diatur titik fokus dari lensa okuler, lensa objektif
menggunakan makrometer sekrup dan micrometer
sekrup
- Diamati dengan menggunakan mikroskop pada
perbesararan 4 x 10 dan 10 x 10
Penampang melintang wortel
(Daucus carota tuber)
Skema Kerja

Disiapkan alat Dibersihkan


v Diiris sampel
dan bahan alat
setipis
yang akan menggunakan
mungkin.
digunakan alkohol 70%

Diatur titik Diletakkan


fokus
sampel diatas
mikroskop
kemudian kaca preparat
diamati

Anda mungkin juga menyukai