Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

Botani adalah ilmu tumbuh-tumbuhan, termasuk juga jamur dan alga dengan
mikologi dan fikologi berada di dalam cabang ilmu botani.

Istilah botani berasal dari Bahasa Yunani Kuno, βοτάνη (botane), yang berarti
rerumputan atau padang penggembalaan. Saat ini botani mempelajari sekitar 400.000
spesies organisme hidup di mana 260 ribu di antaranya adalah tumbuhan berpembuluh
dan 248 ribu di antaranya adalah angiosperma.

Botani Farmasi merupakan ilmu yang mempelajari morfologi, fisiologi, khasiat,


serta cara peracikan tumbuhan hingga siap untuk dikonsumsi sebagai obat. Misal :
Untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.

Botani berakar dari ilmu herbalisme, ilmu yang mempelajari pemanfaatan


tumbuhan untuk khasiatnya secara medis. Terdapat berbagai catatan kuno yang
mengklasifikasikan tumbuhan berdasarkan jenis dan manfaatnya di India (1100 SM),
Avestan kuno, dan China (221 SM). Botani modern merujuk kepada kebudayaan di
Yunani Kuno, terutama Theoprastus (sekitar 371–287 SM), seorang murid Aristoteles
yang menemukan prinsip ilmu botani. Ia juga dikenal sebagai "Father of Botany".
Karyanya, Enquiry into Plants dan On the Causes of Plants merupakan dua kontribusi
utama bagi ilmu botani hingga Abad Pertengahan, hampir 17 abad setelah buku tersebut
ditulis.

Struktur morfologi  dan anatomi pada kasifikasi tumbuhan tertentu terutama yang
berpotensi penting dalam dunia farmasi.

Morfologi Tumbuhan : Mempelajari tentang susunan dan bentuk-bentuk bagian luar


tubuh tumbuhan.

Anatomi Tumbuhan : Mempelajari tentang susunan dan bentuk-bentuk bagian


dalam tubuh tumbuhan.

Seperti bentuk-bentuk kehidupan lain dalam biologi, tumbuhan hidup dapat


dipelajari dari perspektif yang berbeda, dari tingkat molekul, genetika dan biokimia
melalui organel, sel, jaringan, organ, individu, populasi tumbuhan, dan komunitas
tumbuhan. Pada setiap tingkat ini seorang ahli botani mungkin bergerak di bidang yang
terkait dengan klasifikasi (taksonomi), struktur (anatomi dan morfologi), atau fungsi
(fisiologi) dari kehidupan tumbuh-tumbuhan.
Dalam botani, dipelajari pula tentang fitokimia. Fitokimia atau kadang disebut
fitonutrien, dalam arti luas adalah segala jenis zat kimia atau nutrien yang diturunkan
dari sumber tumbuhan, termasuk sayuran dan buah-buahan. Dalam penggunaan umum,
fitokimia memiliki definisi yang lebih sempit. Fitokimia biasanya digunakan untuk
merujuk pada senyawa yang ditemukan pada tumbuhan yang tidak dibutuhkan untuk
fungsi normal tubuh, tapi memiliki efek yang menguntungkan bagi kesehatan atau
memiliki peran aktif bagi pencegahan penyakit. Karenanya, zat-zat ini berbeda dengan
apa yang diistilahkan sebagai nutrien dalam pengertian tradisional, yaitu bahwa mereka
bukanlah suatu kebutuhan bagi metabolisme normal, dan ketiadaan zat-zat ini tidak akan
mengakibatkan penyakit defisiensi, paling tidak, tidak dalam jangka waktu yang normal
untuk defisiensi tersebut.

Dalam botani farmasi dipelajari tentang kingdom plantae, kingdom protista (mirip
tumbuhan = alga), serta kingdom fungi.

a. Kingdom Plantae (Tumbuhan)


Tumbuhan merupakan organisme eukariotik,multiseluler,memiliki
akar,batang,dan daun,memiliki dinding sel yang mengandung selulosa,serta pada
umumnya memiliki klorofil a dan b sehngga dapat berfotosintesis dan dapat
mnyimpan cadangan makanan . tumbuhan terdiri atas bryophyte ( lumut ),
pteridophyta ( paku ), angiospermae (biji tertutup), dan gymnospermae ( biji
terbuka )
1.) Bryophyta
Merupakan tumbuhan yang belum memiliki batang, akar, dan daun sejati
serta tidak memiliki pembuluh angkut floem dan xylem.
Contoh tumbuhan lumut sebagai obat adalah Marchantia polymorpha sebagai
obat hepatitis.
2.) Pteridophyta
Merupakan organisme fotoautotrof,sudah memiliki batang,akar,daun
sejati,serta memiliki pembuluh floem dan xylem.
Contoh tumbuhan paku sebagai obat antara lain equisetum (paku ekor kuda )
sebagai diuretic (melancarkan pengeluaran urin) dan selaginella plana
sebagai obat luka.
3.) Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup)
Merupakan tumbuhan yang memiliki bunga sebagai alat reproduksi secara
generatif. Ciri utamanya adalah bakal biji berada dalam megasporofil yang
termodifikasi menjadi daun buah (karpel). Merupakan organisme yang sudah
memiliki akar, batang, dan daun sejati. Contoh angiospermae sebagai obat
antara lain : jahe, kunyit, kumis kucing, sambiloto, dll.
4.) Gymnospermae (Tumbuhan biji terbuka)
Dikenal sebagai tumbuhan conifer atau pinus yang memiliki konus (strobilus
atau runjung). Memiliki bakal biji yang tumbuh dan terletak di luar
megesporofil (ovarium). Sudah memiliki batang, akar, dan daun sejati.
Contoh gymnospermae sebagai obat antara lain : ginkgo biloba dan pinus
getahnya sebagai obat luka.

b. Kingdom Protista (Alga)


Alga adalah protista yang bersifat fotoautotrof karena memliki kloroplas yang
mengandung klorofil atau plastida yang berisi berbagai pigmen fotosintetik
lainnya. Alga ditemukan di perairan tawar maupun di laut. Alga dapat menempel
di suatu substrat maupun melayang-layang di dalam air. Contoh alga adalah
Phaeophyta dan Rhodophyta.

c. Kingdom Fungi (Jamur)


Jamur tersusun oleh sel-sel eukariotik yang memiliki dinding sel dari zat kitin.
Fungi tidak memiliki klorofil, sehingga termasuk dalam organisme heterotrof.
Contoh fungi sebagai obat adalah penicillium notatum sbagai antibiotik
penisilin,dan ganoderma sebagai makanan suplemen.

Bagian tanaman yang diambil sebagai obat, antara lain :


1. Daun ( Folium )
Pemanfaatan bagian daun diakuan dengan cara daun yang direbus langsung,
dikeringkan, maupun dilumat.
Contoh : sirih merah (mengobati uka bakar dan mengatasi gusi berdarah), daun
jambu biji (mengatasi diare dan diabetes), tembelekan (obat luka memar), daun
saga (menyembuhkan sariawan dan amandel), dsb.
2. Rimpang ( Rhizoma )
Pemanfaatan bagian akar dapat dilakukan dengan cara dibuat menjadi serbuk,
direbus langsung.
Contoh : jahe (mengobati sakit gigi dan menurunkan kolesterol), kunyit
(mengobati luka pada lambung), temulawak (Dapat membantu mencegah
hepatitis, membantu produksi cairan empedu, menghilangkan gejala masuk
angin, menyembuhkan sakit kepala, mengobati jerawat), dsb.
3. Buah ( Fructus )
Pemanfaatan dengan cara dikeringkan lalu diseduh / direbus, dihancurkan
emudian dikonsumsi.
Contoh : buah adas (untuk mengobati sesak napas, susah tidur, penimbunan
cairan dalamm zakar, rematik, ASI sedikit, sakit perut, perut kembung, bega,
keracunan, muntah-muntah, diare, sakit kuning, kurang nafsu makan,
proteinuria, nyeri haid serta haid tidak teratur), mahkota dewa (mengobati
jantung koroner dan tumor), mengkudu (mengobati bronchitis dan disentri), dsb.
4. Bunga ( Flos )
Pemanfaatan dengan cara dikeringkan terlebih dahulu, atau direbus langsung.
Contoh : bunga sidawayah (sebagai obat ambeien (wasir), berak darah, berak
darah dan lendir disertai mulas, borok pada pusar bayi, demam, diare, encok,
luka, nyeri ginjal, pengelat, perawatan nifas, rematik), bunga cengkeh
(mengobati sakit gig dan mencegah peradangan), dsb.
5. Biji ( semen )
Pemanfaatan biji dengan cara dijadikan serbuk.
Contoh : biji pala (mengobati insomnia), biji kedawung (obat untuk nyeri haid,
kejang-kejang pada waktu haid, atau akan bersalin, demam nifas, kolera), jinten
(menstbilkan tekana darah dan mengobati ambeien), dsb.
6. Kulit ( Korteks )
Pemanfaatan kulit dengan cara dikeringkan dan dijadikan serbuk.
Contoh : kulit kayu manis (mengobati alzheimer dan meningitis) , kulit buah
delima (mengurangi pendarahan nifas dan mencegah keputihan), kulit buah
manggis (mencegah kanker), kulit pule (mengobati demam dan malaria), dsb.
7. Akar ( Radix )
Pemanfaatan akar dengan cara direbus langsung akarnya.
Contoh : akar pasak bumi (anti kanker dan meningkatkan sistem imun), gingseng
(mengobati prostat dan meningkatkan hemoglobin), dsb.

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tumbuhan diciptakan dengan berbagai manfaat. Seperti dimanfaatkan untuk


menjaga ekosistem, sebagai penghasil oksigen, sumber makanan, dan lain
sebagainya. Selain itu, tumbuh-tumbuhan juga dapat dimanfaatkan sebagai obat
alami yang minim efek samping dengan cara peraikan dan pengolahan yang tepat.
Apalagi Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah jenis tanaman
terbanyak di dunia.
Dewasa ini produk herbal makin gencar diminati banyak orang. Baik produk
obat, kosmetika, hingga makanan. Untuk itu, diperlukan kajian yang lebih
mendalam untuk menggali potensi yang terdapat dalam kandungan tumbuhan
tersebut supaya bermanfaat bagi orang banyak. Ilmu farmasi adalah ilmu yang
cocok untuk mempelajari berbagai macam kandungan yang terdapat dalam
tumbuhan. Tidak lupa juga harus bisa mempelajari mengenai fisiologi dan anatomi
tumbuhan.

B. RUMUSAN MASALAH
- Apa yang dimaksud dengan botani farmasi?
- Apa saja yang dipelajari dalam botani farmasi?
- Bagian tumbuhan mana saja yang dapat digunakan sebagai obat?

C. TUJUAN
Mampu mengetahui apa itu botani farmasi dan apa saja yang dipelajari dalam
botani farmasi.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas bantuan dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas presentasi dan makalah ini dengan
lancar.
Dalam makalah ini dibahas mengenai pengantar ilmu faramasi, yang
mendisusian mengenai botani farmasi. Dalam makalah ini memuat mengenai
pengenalan atau dasar-dasar botani farmasi. Kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca dan orang yang membutuhkan.
Kami sangat menyadari bahwa dalam makalah ini sangat jauh dari kata
sempurna. Dan juga dalam makalah ini masih sangat minim sekali isi
pengetahuannya mengenai botani farmasi. Untuk itu, kritik dan saran sangat kami
terima guna praktikum selanjutnya yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai