Anda di halaman 1dari 16

Klasifikasi

Usada Netra Divisio : Spermatophyta


Secara etimologis, kata ‘usada’ berasal dari Sub Divisio : Angiospermae
kata ‘ausadhi’ (Sansekerta) yang artinya tumbuh- Kelas : Dicotyledoneae
tumbuhan yang mengandung khasiat obat-obatan. Subkelas : Polypetale
Dewasa ini Usada diberi pengertian sebagai Ordo : Umbellales
traktat tentang obat-obatan atau ‘treatise on Famili : Umbelliferae (Apiaceae)
medicine’. Usada adalah kitab atau lontar yang Genus : Centella
berisi petunjuk mengenai diagnosis, prognosis, Spesies : Centella asiatica L.
kausa dan terapi penyakit. Menurut masyarakat Deskripsi
tradisional Bali, penyakit tidak cukup ditangani Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban.)
secara biologis menurut ilmu kedokteran modern merupakan tanaman kosmopolit yang dapat
semata-mata. Aspek aspek sosio-kultural dan ditemukan di dataran rendah hingga dataran
spiritual perlu melengkapi diagnose dan terapi tinggi, pada tanah lembab maupun berpasir,
yang komprehensif, bahkan dalam banyak kasus, ternaungi maupun di lahan terbuka, sehingga
aspek-aspek non medis, seperti unsur-unsur terbentuk genotip yang memperkaya keragaman
kepercayaan mengenai kekuatan-kekuatan ‘tak genetik pegagan di alam. Pegagan (Centella
tampak’, seringkali amat menentukan. Masyarakat asiatica (L.) Urban.) merupakan tanaman herba
Bali percaya bahwa ada dua penyebab penyakit: tahunan yang tumbuh di daerah tropis dan
kausa Sekala (penyebab yang tampak, natural, berbunga sepanjang tahun. Bentuk daunnya bulat
bias diindrai) dan kausa Niskala (penyebab yang seperti ginjal manusia, batangnya lunak dan
tidak tampak, supra-natural, tidak bisa dihindari). beruas, serta menjalar hingga mencapai satu
Usada Netra membahas berbagai penyakit meter. Pada tiap ruas tumbuh akar dan daun
yang dapat terjadi pada manusia dan dengan tangkai daun panjang sekitar 5 –15 cm dan
pengobatannya. Pengobatan Usada Netra akar berwarna putih, dengan rimpang pendek dan
didasarkan atas pengalaman, sabda atau wahyu stolon yang merayap dengan panjang 10–80 cm.
dengan memanfaatkan tanaman-tanaman, mantra Tinggi berkisar antara 5,39–13,3 cm, dengan
serta rajahan atau lukisan untuk mengobati jumlah daun berkisar antara induk dan 2–5 daun
berbagai penyakit. Ditinjau dari namanya, Usada pada anakannya.
Netra merupakan ilmu pengobatan untuk penyakit Bagian Tanaman yang Digunakan : Daun
mata. Namun, pada kenyataannya dalam Usada (Folium)
Netra tidak hanya penyakit mata yang Kandungan Kimia
dicantumkan, melainkan terdapat pengobatan pada Triterpenoid:asiatikosida, asam asiatat, asam
penyakit perut, penyakit kepala, penyakit dengan madekasat, asam indosentoat, bayogenin, asam
gejala panas/dingin, penyakit menggigil, penyakit euskapat, asam terminolat. Flavanoid: kaempferol,
dalam dengan gejala letih, penyakit luka, gatal- kuersetin. Saponin: santelasapogenol A,
gatal, dan koreng, penyakit pada bayi, bahkan sentelasaponin A, B dan D. Poliasetilen:
untuk pengobatan untuk gigitan binatang kadiyenol, sentelin, asiatisin dan sentelisin. Dalam
berbisa(1). 100 g pegagan terdapat 34 kalori; 8,3 g air; 1,6 g
Pada Usada Netra, tidak hanya membahas protein; 0,6 g lemak; 6,9 g karbohidrat; 1,6 g abu;
tentang tanaman, cara pengolahan serta 170 mg kalsium; 30 mg fosfor; 3,1 mg zat besi;
penggunaan dari obat-obatan tersebut, melainkan 414 mg kalium; 6580 ug betakaroten; 0,15 g
juga menjelaskan tentang mantra-mantra, tiamin; 0,14 mg riboflavin; 1,2 mg niasin; 4 mg
rajahan/simbol, dan sesajen yang digunakan untuk askorbat dan 2,0 g serat. Kandungan kimia
mendukung jalannya pengobatan. Disini juga pegagan terbagi menjadi beberapa golongan, yaitu
menjelaskan tentang penanganan bayi sejak baru asam amino, flavonoid, terpenoid, dan minyak
lahir hingga perawatannya, serta pengetahuan atsiri. Asam amino terdiri atas sejumlah besar
tentang ilmu tenung atau ramal alanin flavonoid terdiri atas quercetin, kaempferol,
Pegagan dan bermacam-macam glikosida
Nama Daerah : Paiduh, gagan-gagan,
ganggagan(Bali), kolotidi manora (Ternate),wisu- Kegunaan Secara Empiris Berdasarkan Usada
wisu (Makasar), Dogauke, gogauke, Netra
sandanan(Papua) Penyakit mata merah dan mata bengkak
Nama Indonesia : Pegagan Kegunaan Empiris dalam Masyarakat
Nama Dagang : -
Belum diketemukan kegunaan dalam masyarakat Bali : Kameri (Bali)
karena belum banyak digunakan secara empiris Sulawesi : Sapiri (Makasar), Ampiri (Bugis),
oleh masyarakat Bintalo dudulaa (Gorontalo).
Pengolahan dalam Usada Netra Maluku : Sakete (Ternate), Hagi (Buru) (29)
Daun paiduh (pegagan) dilumatkan dan diteteskan Nama Indonesia : Kemiri(29)
ke mata 3-4 kali seharI Nama dagang : Kemiri(29)
Efek Farmakologi Klasifikasi
a a. Efek Farmakologi Berdasarkan Hasil Kingdom : Plantae
Penelitian Ilmiah yang Sesuai dengan Sub-kingdom : Tracheobionta
Khasiat pada Usada Netra Divisi : Spermatophyta
1. Antiinflamasi Sub divisi : Angiospermae
Luka merupakan kerusakan kontinyuitas kulit, Kelas : Dicotyledoneae
membran mukosa dan tulang atau organ tubuh Bangsa : Euphorbiales
lain. Salah satu jenisnya adalah luka Famili : Euphorbiaceae
terkontaminasi yaitu luka yang terpapar oleh Genus : Aleurites
lingkungan sekitar yang dapat. Pada umunya luka Species : Aleurites moluccana (L.) Wild
terkontaminasi dirawat menggunakan povidone Deskripsi
iodine 10% yang memiliki efek samping iritasi, Habitus : Pohon, tinggi 25-30 m.
alergi, residu, toksik pada sel dan rasa panas pada Batang : Tegak, berkayu, permukaan banyak
kulit. Daun pegagan dapat digunakan sebagai lentisel, percabangan simpodial, pada batang
alternatif perawatan luka terkontaminasi karena sebelah atas terdapat tonjolan bekas melekatnya
mengandung triterpene yang berfungsi sebagai tangkai daun, cokelat.
antiinflamasi, antibakteri dan mendorong Daun : Tunggal, berseling, lonjong, tepi rata,
pembentukan kolagen tipe I serta mengandung bergelombang, ujung runcing, pangkal tumpul,
minyak esensial yang berfungsi sebagai pertulangan menyirip, permukaan atas licin,
antibakteri. Pada penelitian ini digunakan Tikus bawah halus, panjang 18-25 cm, lebar 7-11 cm,
Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar yang tangkai silindris.
berumur 2 – 2,5 bulan. Sampel yang digunakan Bunga : Majemuk, bentuk malai, berkelamin dua,
adalah dua puluh ekor tikus putih jantan yang tangkai silindris, hijau kecokelatan, benang sari
dipilih dengan simple random sampling dan jumlah 5-9, tangkai sari bulat, merah.
dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok Buah : Kotak, bulat telur, beruas-ruas, panjang
ekstrak daun pegagan 25%, 50% dan 75%, serta kuran lebih 7 cm, lebar 6,5 cm, masih muda hilau,
kelompok povidone iodine 10% dan aquades setelah tua cokelat, berkeriput.
sebagai kontrol. Biji : bulat berkulit keras, bersukatau beralur,
Luka insisi dibuat pada punggung tikus tanpa diameter kurang lebih 3,5 cm, berdaging,
menggunakan teknik steril yaitu scapel yang berminyak, putih kecokelatan.
digunakan dipaparkan dengan udara terbuka Akar : Tunggang, cokelat
selama 24 jam dan tidak disterilkan. Panjang luka Bagian Tanaman yang Digunakan : Biji, daun
+ 2,5 cm, kedalaman sampai area subkutan, luka dan kulit batang
dibiarkan terlebih dahulu selama ±3 jam sampai Kandungan Kimia
terjadi kontaminasi minimal. Perawatan luka Kandungan kimia yang terdapat pada kemiri
dilakukan 1 kali sehari pada waktu yang sama. adalah sterol/terpen, palmitin, stearin, miristinin,
Perawatan luka dievaluasi sampai terlihat tanda- minyak lemak, protein, gliserol, asam fosfor,
tanda penyembuhan luka yang ditandai dengan vitamin B1. Pada daunnya terdapat juga flavonoid
beberapa indikator yaitu: hilangnya eritema, and triterpen
hilangnya edema, hilangnya pus, dan tepi luka Kegunaan Secara Empiris dalam Usada Netra
menutup. Pengambilan data setiap 24 jam selama Untuk sakit mata yang bergejala sebagai berikut:
12 hari. sakit tumbuhan pada mata yang sudah tampak
membengkak (infeksi) dan mengatasi demam
KEMIRI (Aleurites moluccana (L.) Willd) Kegunaan secara Empiris dalam Masyarakat
Nama Daerah: Untuk mengatasi demam dan digunakan sebagai
Sumatera: Kereh (Aceh), Hambiri (Batak), Buah minyak penumbuh rambut.
koreh (Minangkabau), Kemiri (Melayu) Pengolahan dan Penggunaan dalam Usada
Jawa : Muncang (Sunda), Kemiri (Jawa), Komere Netra
(Madura)
Kemiri, pulasari, sindrong wayah, ketumbah A. moluccana mampu secara signifikan sebagai
bolong, ketumbar dan garam, diolah menjadi antiinflamasi pada edema telinga. Penelitian ini
bentuk urap. Sebelum digunakan dihangatkan menunjukan bahwa aktifitas inflamasi dari ekstrak
terlebih dahulu, untuk urap pada kelopak matanya A. moluccana lebih baik dari pada placebo dan
Efek Farmakologis dexametason. Efek antiinflamasi dari ekstrak A.
a a. Efek Farmakologi Berdasarkan Hasil molucanna diakibatkan karena adanya kandungan
Penelitian Ilmiah yang Sesuai dengan alkaloid, sterol dan flavonoid pada A. molucanna.
Khasiat pada Usada Netra.
1. Anti-Inflamasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak USADA RARE
metanol daun kemiri secara signifikan dapat Salah satu peninggalan naskah lontar
mengurangi bengkak (edema) pada tikus. usada adalah usada rare.Usada rare terdiri dari dua
Mekanisme kerjanya menghambat sintesis kata, yaitu usada dan rare. Usada yang berarti
histamin, serotonin atau prostaglandin. Efek tumbuh-tumbuhan yang memiliki khasiat sebagai
antiinflamasi dari ekstrak metanol ini obat-obatan dan rare yang berarti anak-anak. Jadi,
kemungkinan karena adanya kandungan alkaloid, usada rare merupakan lontar yang memuat
sterol dan flavonoid(30). mengenai tumbuhan yang memiliki khasiat
Biasanya obat antiinflamasi dan analgesik sebagai obat-obatan untuk anak-anak dari usia
memiliki aktivitas antipiretik. Secara umum, obat- bayi sampai anak-anak. Pengobatan pada anak-
obatan antiinflamasi non-steroid menghasilkan anak memerlukan perhatian karena metabolisme
aktivitas antipiretik mereka melalui penghambatan dalam tubuhnya belum terbentuk sempurna seperti
sintesis prostaglandin dalam hipotalamus. Oleh orang dewasa. Pada usada rare banyak ditelaah
karena itu, aktivitas antiimflamasi dari ekstrak mengenai pengobatan untuk anak-anak. Penyakit
methanol Aleurites moluccana kemungkinan dari yang umum terjadi pada anak-anak, yang dalam
penghambatan sintesis prostaglandin dalam usada rare disebut dengan tiwang antara lain step
hipotalamus. Ini disebabkan karena adanya (kejang), tangan dan kaki kaku, lidah keputih-
alkaloid, sterol dan flavonoid dalam ekstrak putihan, demam, sakit perut, sariawan, gelisah,
methanol Aleurites moluccana. perut kembung, bengkak ulu hati, mual, diare,
Penelitian Cesca, et all (2012) dilakukan mimisan, batuk, sesak nafas, mata merah, bisul,
menggunakan tikus swiss dengan berat 25-30 sakit telinga, sulit buang air besar dan buang air
gram dan tikus wistar dengan berat 180-250 gram. kecil, cacingan, panas dalam, tidak nafsu makan,
Penelitian ini menggunakan dexametason dan dan penyakit kulit. Di dalam lontar usada rare
placebo sebagai pembanding dari ekstrak A. memuat tentang penyakit, bagian tanaman yang
moluccana. Ekstrak A. moluccana dibuat dalam digunakan, serta cara pengolahan atau pembuatan
suatu bentuk sedian semisolid yang ditujukan ramuan tanaman. Pendekatan yang dilakukan
untuk pemakaian topical(31). Penelitian ini untuk pengobatan adalah secara empiris,
menguji efek antiinflamasi pada tanaman A. berdasarkan pengalaman nenek
moluccana dengan cara mengoleskan croton oil moyang.Sedangkan, khasiat tanaman serta efek
pada telinga kanan dari masing-masing tikus. toksik dari tanaman secara ilmiah belum
Croton oil menyebabkan munculnya edema pada dicantumkan di dalam lontar tersebut. Tanaman
telinga kanan dari tikus. Ketebalan dari telinga yang digunakan pada lontar usada rare adalah
kanan tikus diukur baik sebelum maupun sesudah sekitar 150 tanaman.
dioleskan dengan croton oil. Setelah munculnya Kunyit (Curcuma domestica Val.)
peradangan selanjutnya masing-masing tikus Nama Daerah
dioleskan secara berturut-turut dengan ekstrak A. Jawa : Kunir, Koneng dan Koneng Temen
moluccana (0,1 dan 0,5%), dexametason (0,5%), (Sunda), Kuning, Unik (Batak), Koneng
dan placebo (Hostacerin CGs, 12%). Selanjutnya (Madura), Kunir, Kunir Betis, Temu Kuning
dilihat aktifitas antiinflamasi dari masing-masing (Jawa);
zat Sumatra : Kunyit (Aceh), Kuning (Gayo), Kunyit
Pembanding yang digunakan pada penelitian (Melayu), Kunyir (Lampung);
ini adalah cictrenes dengan kandungan neomycin Lombok : Konye, Temu Kunyik (Sasak);
sulfat dan seng bacitracin. Tikus diberikan luka Kalimantan : Cahang (Dayak), Kunyit, Janar
sayatan terlebih dahulu, kemudian dioleskan (Banjar);
dengan ekstrak A. moluccana selama 1 hingga 15 Bima : Huni;
hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Sulawesi : Unyi (Bugis), Kunidi (Sulawesi Utara);
Maluku : Kumino, Unin, Unine, Uninum borneol 0,5%, zingiberen 25% tirmeron
(Ambon); 58%,seskuiterpen alcohol 5,8%, alfatlanton dan
Papua : Rame, Kandeifu, Nikwai, Mingguai, Jaw gamma atlanton, pati berkisar 40-50%, kurkumin
(Irian)(63). 2,5-6%
B. Nama Indonesia :Kunyit(63) Kegunaan
C. Nama Ilmiah :Curcuma domestica Val.(63) - Kegunaan secara Empiris Berdasarkan
D. Nama Usada :Kunir(2) Usada Rare
E. Taksonomi Rimpang kunyit dapat digunakan dalam
Kingdom : Plantae mengobati penyakit perut yang terasa panas dan
Divisi : Spermatophyta muntah-muntah pada anak(3).
Sub Divisi : Angiospermae - Kegunaan secara Empiris dalam Masyarakat
Kelas : Monocotyledoneae Rimpang kunyit dapat digunakan sebgai
Ordo : Zingiberales obat untuk keputihan, diare, obat jerawat dan
Familia : Zingiberaceae gatal-gatal(62).
Genus : Curcuma I. Cara Penggunaan
Spesies : Curcuma domestica Val.(64) Rimpang kunyit yang digunakan sebagai
F. Deskripsi Tanaman obat penyakit perut yang terasa panas dan muntah-
Tanaman kunyit adalah tanaman berumur muntah pada anak dilakukan dengan cara
panjang dengan daun besar berbentuk elips, 3-8 pengolahan yaitukunir (kunyit) , kencur, adas,
buah, panjang sampai 85 cm, lebar sampai 25 cm, majakeling, garam, tumbar dibakar di dalam abu
pangkal daun meruncing, berwarna hijau seragam. panas, kemudian diminum (Loloh).
Batang semu berwarna hijau atau agak keunguan, Efek Farmakologis
tinggi sampai 1,60 meter. Perbungaan muncul - Efek Farmakologis Berdasarkan Hasil
langsung dari rimpang, terletak di tengah-tengah Penelitian Ilmiah sesuai Khasiat pada Usada
batang, ibu tangkai bunga berambut kasar dan Rare
rapat, saat kering tebalnya 2-5 mm, panjang 16-40 Belum ditemukan kajian ilmiah mengenai efek
cm, daun kelopak berambut berbentuk lanset farmakologi yang terdapat dalam Usada Rare
panjang 4-8 cm, lebar 2-3,5 cm, yang paling - Efek Farmakologi Berdasarkan Hasil
bawah berwarna hijau, berbentuk bulat telur, Penelitian Ilmiah Lain
makin ke atas makin menyempit dan memanjang, 1. Antiinflamasi
warna putih atau putih keunguan, bagian ujung Aktivitas kurkumin dalam kunyit yang
berbelah-belah, warna putih atau merah jambu. banyak diteliti dalam satu dekade terakhir ini
Bentuk bunga majemuk bulir silindris. Mahkota adalah aktivitasnya sebagai obat anti inflamasi.
bunga berwarna putih. Bagian di dalam tanah Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rustam
berupa rimpang yang mempunyai struktur berbeda dkk. (2007) menyatakan bahwa pemberian kunyit
dengan Zingiber (yaitu berupa induk rimpang dengan dosis 1000 mg/kg BB pada tikus yang di
tebal berdaging, yang membentuk anakan, injeksi dengan karagenin 1% menunjukkan efek
rimpang lebih panjang dan langsing) warna bagian anti-inflamasi dengan terjadinya menekan atau
dalam kuning jingga atau pusatnya lebih pucat. menghambat udema sebesar 78,3 %. Laporan lain
tentang efek anti inflamasi kurkumin disampaikan
Kandungan Kimia Kunyit oleh Jurenka (2009) yang menyatakan efek anti
Kandungan kimiayang terdapat dalam inflamasi kurkumin dengan dosis 50-200 mg/kg
Curcuma domestica Val. Rhizome adalah BB dan pengurangan ukuran udema sebanyak
curcumin yaitu diarilhatanoid yang memberi 50% bisa dicapai dengan dosis 48 mg/kg.
warna kuning. Selain itu kandungan kimianya Anti-inflamasi kunyit karena kunyit
adalah tumeron, zingiberen. Dalam Curcuma mampu menghambat biosintesis prostaglandin.
domestica Val. Rhizome juga mengandung zat Hambatan biosintesis prostaglandin ini dengan
aktif seperti minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, jalan menghambat aktivitas protein
tanin, kurkuminoid dan terpenoid. Komposisi Cyclooxygenase-2. Protein ini berperan sebagai
kimia kunyit kadar air 6,0%, protein 8,0%, katalisator biosintesis prostaglandin dari asam
karbohidrat 57,0%, serat kasar 7,0%, bahan arakidonat
mineral 6,8%, minyak volatil 3,0%, kurkuma
3,2%, bahan non volatil 9,0%. Kandungan kunyit
yaitu minyak atsiri (3-5%) terdiri dari senyawa Antibakteri
dialfapelandren 1%, disabeneli 0,6%, cineol 1%,
Minyak curcuma juga telah diuji terhadap G. Kandungan Kimia Jeruk Nipis
kultur Staphylococcus albus, S.aureus dan Jeruk nipis mengandung asam sitrat, asam amino
Bacillus typhosus, dan mampu menghambat triptofan, lisin dan vitamin B. Selain itu juga
pertumbuhan bakteri S. albus dan S. aureus pada mengandung minyak atsiri yang terdiri dari sitral,
konsentrasi IC50 di atas 1 μg dalam 5000. limonen, felandren, timol dan kamfer. Sementara
Shankar dan Murthy (1979), menyelidiki aktivitas kandungan glikosidanya tersusun atas hisperidin,
fraksi turmerik terhadap beberapa bakteri usus iso hesperisin, auratiamarin. Mengandung
secara in vitro. Hasilnya menunjukkan bahwa kalsium, fosfor, vitamin C, linalin asetat, geranil
daya hambat pertumbuhan total Lactobacilli asetat(78). Pada daun jeruk nipis mempunyai
adalah 4,5-90 μL/100 L. Fraksi lain dari ekstrak kandungan kimia antara lain: Monoterpene
alkohol, juga efektif (10-200 μg/mL), tetapi hidrokarbon (α-Camphene, Sabinene, β-Pinene,
penghambatannya tidak sama bila menggunakan Myrcene, Limonene, Z-β-Ocimene, γ-Terpinene,
turmerik secara langsung yang mempunyai daya Terpinolene, Isocamphene), Oxygenated
hambat pertumbuhan bakteri S. aureus sebesar monoterpenes (Linalool, E-pinocarveol,
2,5-50 g/Ml Citronellol, Nerol, Neral, Geraniol, Geranial,
Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Neryl acetate, Geranyl acetate), Sesquiterpenes
Nama Daerah hydrocarbons (β-elemene, β-caryophyllene, α-
Jawa : Jeruk mipis (Sunda), Jeruk Purut (Jawa), humulene, germacrene D, β-bisabolene),
Jeruk Dhurga (Madura); Oxygenated sesquiterpenes (Caryophyllene oxide,
Bali : Juwuk nipis; α- eudesmol)
Sumatra : Limau Kapang (Sumatra), Kelangsa Kegunaan
(Aceh); - Kegunaan secara Empiris Berdasarkan
Nusa Tenggara : Jeruk Alit, Keputungan, Usada Rare
Dongacet (Bima), Mudutelong (Flores), Jeru Dalam Usada Rare, jeruk nipis digunakan untuk
(Sawu), Mudakenelo (Solor), Delomakii (Roti); mengobati batuk pada bayi atau anak-anak,obat
Maluku :Puhatemnepi (Buru), Ahusihinsi, panas, obat bengkak ulu hati obat bayi sakit perut
Aupsifis (Seram), Inta, Lemonepis, Ausinepis, melilit-lilit dan mengobati bayi kurus
Usinepese (Ambon), Wanabeudu (Halmahera) Kegunaan secara Empiris dalam Masyarakat
(78). Jeruk nipis biasanya digunakan sebagai obat batuk
B. Nama Indonesia : Jeruk Nipis(78) Cara Penggunaan
C. Nama Ilmiah :Citrus aurantifolia(78) Untuk obat batuk pada bayi atau anak-anak,
D. Nama Usada : Juwuk nipis, juuk alit(2)(3) pengolahan jeruk nipis yaitu daun jeruk nipis,
E. Taksonomi daun jambu putih, dan beras dikunyah. Kemudian
Kingdom : Plantae disemburkan (simbuh) di daerah dada di bawah
Divisi : Spermatophyta ketiak(2). Untuk obat panas, cara pengolahannya
Subdivisi : Angiospermae yaitu kelapa, adas diisi jeruk nipis kemudian
Kelas : Dicotyledonae dioleskan di mulut bagian atas. Untuk obat
Ordo : Rutales bengkak ulu hati, cara pengolahannya yaitu
Family : Rutaceae lengkuas, cendana, bubuk sadidik diisi jeruk nipis,
Genus : Citrus bunut bulu, berangbang, adas kemudian diminum
Spesies : Citrus aurantifolia(78) (Loloh). Pada pengobatan bayi sakit perut melilit-
F. Deskripsi Tanaman lilit, cara pengolahannya yaitu panida bubuk, air
Jeruk Nipis merupakan perdu yang memiliki jeruk nipis, minyak tanusan kemudian
dahan dan ranting dan berakar tunggang. ditempelkan pada pusarnya. Untuk mengobati
Batangnya berkayu ulet dan keras, sedangkan bayi kurus cara pengolahannya yaitu telor lipas,
permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. santen kane, air jeruk nipis, berangbang digoreng,
Jeruk nipis berdaun majemuk, berbentuk elips garam kemudian diminum.
dengan pangkal membulat, ujung tumpul, dan tepi Efek Farmakologis
beringgit. Panjang daunnya mencapai 2,5-9 cm - Efek Farmakologis Berdasarkan Hasil
dan lebarnya 2-5 cm. Tulang daunnya menyirip Penelitian Ilmiah sesuai Khasiat pada Usada
dengan tangkai bersayap, hijau dan lebar 5-25 Rare
mm. Buah jeruk nipis berbentuk bulat dengan 1. Antimikroba
diameter 3,5-5 cm. Kulitnya berwarna hijau atau Bedasarkan usada rare, jeruk nipis
kekuning-kuningan dan daging buahnya berwarna memiliki khasiat megobati bayi sakit perut melilit-
kuning kehijauan(79). lilit seperti diare, dimana diare merupakan kondisi
ketidakseimbangan absorbsi dan ekskresi air dan menambahkan mantra-mantra tertentu pada saat
elekrolit(82). Diare dapat disebabkan oleh bakteri ramuan tersebut digunakan
Escherichia coli akibat sanitasi yang buruksebagai Pada lontar Rukmini Tatwa itu disebutkan:
penyebab banyaknya kontaminasi bakteri “Awighnam astu. Sang Rukmini matakwan ri
Escherichia coli dalam air bersih yang dikonsumsi bha”â ri Saci, prastawaniran kinâsihan de
masyarakat. Bakteri Escherichia coli sanghyang Indra, sumahur bhaӉri Saci,
mengindikasikan adanya pencemaran tinja lingnira: “nDakwarah kita Sang Rukmini,
manusia(83). matangyan cara ring kendran. Hanung tang
Jeruk nipis memiliki efek sebagai mahala ring anakbi, tan wuruh ring lepana,
antimikroba. Penelitian ini dilakukan secara in matangyan tan kinasihan dening lakinya, nihan
vitro dengan cara meletakkan cakram kertas saring pamahayuna ari”.
yang telah direndam dalam air jeruk nipis pada Artinya :
media agar yang telah ditanami bakteri yang akan Sentausalah senantiasa. Sang Rukmini bertanya
diuji aktivitasnya. Percobaan ini menunjukkan kepada Bhâtari Saci, sebabnya dikasihi oleh
bahwa air jeruk nipis memberikan zona hambat Sanghyang Indra. Menjawablah Bhâtari Saci, Aku
dengan diameter 17 mm untuk bakteri Bacillus sp. nasihati engkau Sang Rukmini, mengapa aku
dan Staphylococcus aureus, sedangkan untuk diterima dan berjalan tiada halangan menuju
bakteri Escherichia coli memberikan zona hambat sorga. Ada suatu hal yang tiada pantas yang
dengan diameter 11 mm dan 13 mm untuk bakteri merupakan kekurangan seorang perempuan, yakni
Salmonella sp. Sehingga air jeruk nipis memiliki jika mereka tidak mengetahui cara penggunaan
aktivitas mikroba. lepana (obat boreh, pupur, bedak, dan lain-lain).
Dari jurnal yang berbeda, ekstrak etil Karena itu, mereka tidak dicintai oleh suaminya.
asetat dari kulit segar jeruk nipis memiliki Padahal, itulah cara mempercantik, Adikku.”
aktivitas antibakteri yang lebih besar terhadap Teks di atas secara jelas menunjukkan isi
Staphylococcus aureus dibandingkan ekstrak etil pembicaraan antara (19) Rukmini dan (19) Saci
asetat dari daun kering(85). tentang pentingnya jamu. Dalam kitab Kâyana,
Senyawa yang memiliki aktivitas sebagai Rukmini adalah istri Krsna. Disebutkan di situ
antimikroba adalah minyak atsiri jeruk nipis yakni suatu hari ia bertanya kepada (19) Saci ((19)
limonene yang merupakan senyawa mayor dalam Indrani) yaitu “sakti” (istri) Dewa Indra. Apakah
jeruk nipis. rahasianya sehingga (19) Saci sangat dikasihi oleh
Dewa Indra? (19) Saci menjawab bahwa
Usada Rukmini Tatwa kelemahan seorang perempuan hingga tidak
Nenek moyang kita telah memanfaatkan dicintai oleh laki-laki atau suami itu karena
berbagai jenis tumbuhan untuk dijadikan jamu, perempuan tidak mengetahui bagaimana cara
termasuk jamu untuk kecantikan dan kejantanan menggunakan “lepana”, yaitu obat-obatan
bagi perempuan maupun laki-laki. Hal ini termasuk bedak, tapal, pupur, param, boreh dan
dibuktikan dengan ditemukannya lontar Rukmini sebagainya yang digosokkan ke tubuh seluruhnya,
Tatwa. Rukmini Tatwa merupakan naskah lontar lebih-lebih bagian kelamin(70).
pemanfaatan keanekaragaman tumbuhan untuk Untuk menambah kemanjuran dan keampuhan
menjaga kebugaran. Lontar Rukmini Tatwa obat-obatan tadi, masyarakat zaman dahulu lalu
mengatakan bahwa Suci memberikan wejangan menambahkan pengucapan mantra-mantra tertentu
bermacam macam obat-obatan (jamu tradisional) saat ramuan jamu tersebut digunakan Berikut ini
yang berkaitan dengan masalah sanggama merupakan contoh-contoh ramuan dalam lontar
(coitus), penggunaan lelepan (boreh, pupur), jamu Rukmini Tatwa:
untuk mempercantik tubuh dan muka, bedak 1. Madu, pangkal buaya (pangkal buwaya) sama
untuk kelamin perempuan, obat penyakit takarannya dipipis sampai halus, dikumpulkan,
peputihan (keputihan), obat penyakit kelamin dan dituang, dipipis lagi sampai lumat, kemudian
laki-laki, obat menghidupkan kama (kama adalah dioleskan pada yoni dan tidak melakukan
nama dewa asmara yang juga berarti cinta, air sanggama pada waktu itu. Maka apabila seorang
mani, nafsu), memperkuat kelamin laki-laki, perempuan telah menjadi tua, setengah baya, akan
panglanang (menjadikan laki-laki lebih jantan), kembali menjadi gadis lagi (yan hatuha kang stri,
jamu untuk orang yang tidak bisa mempunyai tngah tuwuh, maluy kanya).
anak. Untuk menambah kemanjuran obat-obatan 2. Hatal, galuga (sejenis rempah-rempah, tumbuh-
tersebut masyarakat zaman dahulu juga tumbuhan: troussonetia), teratai merah (padma),
babakan kepundung putih, pipis semuanya dan
dioleskan pada yoni. Maka pada waktu bersetubuh kepada (19) Rukmini, yaitu mengenai masalah
suaminya akan dikuasai bagaikan seorang hamba kehidupan seksual dan juga obat-obatan. Kitab itu
(sdengnyan macumbana, kakawasang swaminya disebut juga “Indrani-prawala” yang menunjukkan
kadi dasa denya). maksud bahwa wejangan tersebut diucapkan
3. Minyak yang menyebabkan kembali menjadi dengan tulus hati, jujur, dan sungguh-sungguh.
gadis atau Sadana minyak, phala maluy rara Prawela berarti jujur, lurus hati. Selain berisi obat-
denya. Ramuannya: obatan, japa mantra, kitab tersebut lebih-lebih
a. Batang teratai merah (witning padma), susu juga bermaksud agar seorang perempuan dikasihi
kambing (pehan kambing), setelah dipipis lalu oleh suaminya atau agar terjalin keserasian hidup
dimasak sampai kental dengan kelopak jantung berumah tangga
pisang selama lima hari (pipis hindel hantuk Pare (Momordica charantia L.)
kalupakan pusuh byuh, limang welawasnya) dan Nama Tanaman
dioleskan pada yoni. Akhirnya akan menjadi gadis Nama Daerah
kembali. Jawa : Paria, Pare, Pare Pahit, Pepareh
b. Minyak (lemak) tikus (muluk bikul), minyak Sumatera : Prieu, Fori, Pepare, Kambeh, Paria
kelapa (lengis), minyak wijen (lenga) sama Nusa Tenggara : Paya, Truwuk, Paitap, Pariak,
takarannya dioleskan pada yoni maka akan Pania, dan Pepule
kembali menjadi gadis dan merasa bahagia Sulawesi : Poya, Pudu, Pentu, Paria Belenggede,
(subhaga maluy rara denya). Khasiat campuran Sertapalia
minyak tersebut menurut lontar Indrani-sastra Bali : Paye
adalah : liang sanggama akan menjadi bersih, Maluku : Papariane, Pariane, Papari, Kakariano,
nyaman dan rapat, serta tidak terasa sakit. Taparipong,
(dwaraning yoni maho denya, lawan tan wyadi). Pepare(55).
c. Inggu, mrica (mica), teratai merah (padma), Nama Indonesia : Pare, Paria(55).
babakan kepundung putih, kayu manis, bunga Nama Dagang Internasional : Bitter melon,
sidawayah (sepet-sepet, pohon delima dengan Balsam pear, Kerala, African cucumber(55).
buah kecil-kecil), jahe, buah pala, kamaloko Nama Ilmiah : Momordica charantia L.(55).
(kamalaka: nama pohon Phyllanthus emblica L.), Nama Usada : Terong pahit(31).
klapu, ara beras (aha bahas), tapak liman, pisang 3.2.2 Taksonomi
bunga (bitu bunga), pangkal buaya, semua itu Kingdom : Plantae
dicampur dengan minyak (kinla ring lenga), Subkingdom : Tracheobionta
kelopak jantung pisang (klupakan pusuh byu) Super Divisi : Spermatophyta
dimasukkan ke dalam liang yoni, maka seorang Divisi : Magnoliophyta
perempuan akan kembali menjadi gadis dengan Kelas : Magnoliopsida
obat tersebut, meskipun umurnya telah mencapai Sub Kelas : Dilleniidae
seratus tahun (maluya kanya wang wala denya, Ordo : Violales
yadyan satus tahun yusanya). Famili : Cucurbitaceae
d. Cara lain supaya menjadi gadis kembali (nyan Genus : Momordica
muwah kanya hetu) yaitu menggunakan lemak Spesies : Momordica charantia L.
(minyak) kura-kura (muluk badawang) san Deskripsi
minyak wijen (minyak lenga) dioleskan pada yoni Batang : Batang berusuk lima, panjang 2-5 m,
maka kekurangan pada yoni akan hilang yang muda berambut rapat. Bertangkai yang
(panglaning yoni) dan seseorang akan merasa panjangnya 1,5-5,3 cm, letak berseling, bentuknya
sebagai gadis kembali (kanya muwah). Untuk para bulat panjang, dengan panjang 3,5-8,5 cm, lebar 4
perempuan manfaat campuran minyak itu adalah : cm, berbagi menjari 5-7, pangkal berbentuk
meskipun liang yongi (liang sanggama) menjadi jantung, warnanya hijau tua, yang muda berambut
lebar, akan kembali menjadi seperti gadis lagi cukup rapat
(yadyana lwa ikanang yoni wiwara, maluya kanya Daun : Daun tunggal bertangkai yang panjangnya
muwah) dan suami akan terkuasai olehnya serta 3,5-8,5 cm, lebar 4cm,berbagi menjari 5-
merasa senang (lawan ta kakawasang suami 7, pangkal berbentuk jantung, garis tengah 4-
denika). 17cm berbintik-bintik tembus cahaya, taju bergigi
4. Mempercantik tubuh dan roman mukan dengan kasar hingga berlekuk menyirip, warnanya hijau
pupur (Pamahayu hawak mwang muka, pupur). tua
Demikianlah isi sebagian kecil lontar Rukmini Bunga : Bunga tunggal, berkelamin dua dalam
Tatwa yang berisi wejangan (19) Saci (Indrani) satu pohon, bertangkai panjang, berwarna
kuning 1. Antikanker
Buah : Buah bulat memanjang berbentuk seperti Berdasarkan penelitian secara in vitro dengan
cylindris dengan 8-10 rusuk memanjang, pemberian infusa buah pare pada kelenjar prostat
permukaan buahnya bintil-bintil tidak beraturan mencit, kandungan buah pare dapat menghambat
dengan panjang 8-30 cm. Warna buah hijau dan pertumbuhan sel-sel kanker prostat. Pengaruh
jika sudah masak jika dipecah akan berwarna infusa buah pare terhadap berat kelenjar prostat
orange dengan 3 katup, rasa pahit melalui pemberian infusa dengan dosis yang
Biji : Biji banyak, berwarna coklat kekuningan bervariasi memperlihatkan hasil berkurangnya
pucat, bentuknya pipih memanjang dan berat kelenjar prostat, dimana menurut penelitian
keras. Jika buah masih mentah maka biji akan Naseem bahwa biji dan buah pare memiliki efek
berwarna putih(55). androgenik, yaitu dapat menurunkan berat
3.2.4 Kandungan Kimia epididimis, vesica seminalis, levator aini sera
Daun pare mengandung momordisina, kelenjar prostat. Pengaruh pemberian infus buah
momordina, karantina, resin, asam trikosanik, pare terhadap sel epitel kelenjar prostat berupa
asam resinat, saponin, vitamin A, dan C serta penipisan ukuran sel epitel(81).
minyak lemak yang terdiri dari asam oleat, asam
linoleat, asam stearat dan L.oleostearat. Biji pare Efek Samping
mengandung saponin, alkanoid, triterpenoid, asam Jika terlalu banyak mengkonsumsi jus pare
momordial dan momordisin. Buah mengandung maka akan menyebabkan i(49)s saluran
fixed oil, insulin-like peptide, glycosides pencernaan, seperti diare(68).
(momordin dan charantin), alkaloid Toksisitas
(momordicine), hydroxytryptamine, vitamin A, B, Biji pare sebaiknya tidak dikonsumsi oleh
dan C (55). anak-anak karena beracun. Selain itu buah dan
3.2.5 Kegunaan daun pare aman untuk dikonsumsi
Kegunaan secara Empiris Berdasarkan Usada Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
Rukmini Tatwa Nama Tanaman
Dalam Usada Rukmini Tatwa pare (terong Nama Daerah
pahit) digunakan untuk menimbulkan rasa gairah Jawa : Jahe (Sunda), Jhai (Madura)(29).
(libido) serta meningkatkan kenikmatan saat Bali : Jae, Jahya, Cipakan(21)(29).
melakukan hubungan seksual(55). Pare (terong Sumatera : Sipodeh (Minang)(29).
pahit) juga dapat digunakan untuk membuat Sulawesi : Melito (Gorontalo) (29), Pese (Bugis)
kelamin laki-laki menjadi tegang (21).
Kegunaan secara Empiris dalam Masyarakat Nusa Tenggara : Lia (Flores), Late (Timor)(29).
Daun pare digunakan untuk obat cacingan, Maluku : Goraka (Ternate)(29).
bisul, demam, melancarkan ASI. Buah pare Nama Indonesia : Jahe
digunakan untuk mengatasi batuk, sakit Nama Dagang Internasional : Ginger(24).
tenggorokan, demam, malaria(55). Nama Ilmiah : Zingiber officinale Rosc.(29).
3.2.6 Cara Pembuatan dan Penggunaan Nama Usada : Jae(31).
Cara penggunaan dalam Usada Rukmini Tatwa
untuk membuat kelamin laki-laki menjadi tegang. 3.4.2 Taksonomi
Ramuan : Daun sidhakaki, jeruk hitam, pala, Divisi : Spermatophyta
kembang sepatu, jeruk purut, terong pahit semua Sub Divisi : Angiospermae
dilumatkan, diteteskan minyak kemudian Kelas : Monocotyledonae
diusapkan pada kelamin. Hasilnya besar dan tahan Ordo : Zingiberales
lama(31). Famili : Zingiberaceae
3.2.7 Efek Farmakologis Sub Famili : Zingiberoidae
Efek Farmakologi Berdasarkan Hasil Genus : Zingiber
Penelitian Ilmiah Sesuai Khasiat Pada Usada Spesies : Zingiber officinale Rosc.(50).
Rukmini Tatwa 3.4.3 Deskripsi
Berdasarkan penelitian buah pare Habitus : Semak semusim, tinggi 0,5 m.
mengandung senyawa afrodisiak yang merupakan Batang : Semu, beralur, pangkal membentuk
zat yang mampu meningkatkan gairah rimpang, hijau.
seksual(77). Daun : Tunggal, lanset, tepi rata, ujung runcing,
Efek Farmakologi Berdasarkan Hasil pangkal tumpul, hijau.
Penelitian Ilmiah Lain Bunga : Majemuk, bentuk bulir.
Buah : Majemuk, bentuk kotak. Efek Farmakologi Berdasarkan Hasil
Biji : Bulat, hitam. Penelitian Ilmiah Sesuai Khasiat Pada Usada
Rimpang : Agak pipih sampai kegemukan, putih Rukmini Tatwa
kekuningan hingga kuning Menurut penelitian (Anandita dkk., 2012),
kemerahan(21). minyak atsiri yang terkandung pada jahe
3.4.4 Kandungan Kimia khususnya jahe merah dapat meningkatkan libido,
Rimpang jahe mengandung minyak juga mampu meningkatkan kemampuan hubungan
menguap (volatile), minyak tidak menguap (non seksual. Dimana kandungan oleoresin yang
volatile) dan pati. Kandungan minyak menguap terdapat di dalam jahe merah dilaporkan memiliki
pada rimpang jahe biasa disebut minyak atsiri. efek sebagai aprodisiaka. Penelitian dilakukan
Minyak atsiri tersebut merupakan salah satu dengan cara, minyak atsiri jahe merah diambil
komponen pemberi aroma atau bau khas pada dengan cara destilasi sementara simplisia bebas
jahe, kandungan minyak menguap ini terdapat minyak atsiri diekstraksi dengan etanol 70%.
dalam kadar 1,5% - 3,0%. Minyak atsiri pada Tikus dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok
rimpang jahe tersusun dari beberapa komponen yang dipejani suspensi ekstrak etanolik jahe
diantaranya kamfen, sineol, bornewol, merah (140 mg/kg BB), emulsi minyak atsiri (15
geraniol(45), zingiberen (C12H24) dan zingiberol μl/kg BB), kontrol positif suspensi ekstrak pasak
(C12M26O2). Minyak tidak menguap atau bumi (500 mg/kg BB), kontrol positif suspensi
oleoresin (faxed oil) merupakan senyawa yang serbuk jahe merah (2,5 g/kg BB), dan kontrol
menyebabkan rimpang jahe berasa pedas dan agak negatif suspensi CMC Na 1%. Pemejanan
pahit. Senyawa oleoresin yang terdapat dalam dilakukan secara oral setiap hari selama 32 hari.
rimpang jahe adalah sebanyak 3% - 4%. Parameter yang diamati adalah frekuensi
Komponen utama oleoresin berupa senyawa introduction, climbing, dan coitus. Dari hasil yang
gingerol (C14H26O4, C18H2805), shogaol didapatkan, minyak atsiri jahe merah terbukti
(C7H24O3) dan resin. Selain kandungan tersebut dapat meningkatkan libido dan kemampuan
diatas, rimpang jahe hubungan seksual dengan mekanisme dimana
juga mengandung senyawa pinen, felandren, minyak atsiri jahe bekerja dalam proses ereksi
metil-heptenon, sitrali, α dan β zingiber, α manusia dimana proses tersebut dimediasi oleh
kurkumen, farnesen, sekuisterpen, alkohol, C10 pelepasan nitrogen oksida dari ujung saraf yang
dan C9 aldehid(50). dekat ke pembuluh darah penis. Relaksasi
3.4.5 Kegunaan pembuluh darah ini menyebabkan darah
Kegunaan secara Empiris Berdasarkan Usada menumpuk dalam penis sehingga dapat terjadinya
Rukmini Tatwa proses ereksi.
Dalam Usada Rukmini Tatwa jahe Efek Samping
digunakan untuk obat kelamin pria dan pembesar Belum ditemukan adanya efek samping pada
kelamin pria(31). penggunaan jahe.
Kegunaan secara Empiris dalam Masyarakat Toksisitas
Rimpang jahe berkhasiat sebagai stimulan Belum ditemukan adanya efek toksik pada
tubuh dan obat untuk perut kembung(29). penggunaan jahe.
3.4.6 Cara Pembuatan dan Penggunaan
Untuk obat kelamin pria beberapa Usada Taru Premana
campuran bahan selain jahe seperti jahe hitam, 7 Usada Taru Pramana merupakan pengetahuan
potong, pucuk pandan dip(5)i diatas api, mengenai pengobatan tradisional masyarakat Bali.
kemudian diremas dan dicampur air tajin, lalu Taru Pramana berarti kekuatan, dengan asal kata
diminum. Untuk memperbesar kelamin pria ‘pramana’ yang berarti khasiat dan ‘taru’ yang
beberapa campuran bahan selain jahe seperti berarti tumbuhan (Suryadharma, tt).
kencur, bangle, temu hitam, laos, temu kunci, Keterpaduannya menggambarkan bahwa
temulawak dan daringao masing-masing diambil penyebab penyakit dan penyembuhannya
tunasnya, kemudian ditambahkan merica, cengkeh berdimensi fisik (skala) dan bukan fisik (niskala),
3 biji, dilumatkan semua hingga halus, diberi berhubungan dengan penataan ruang dan
madu, jika sudah matang dioleskan pada kelamin momentum waktu. Lontar Usada Taru Pramana
pria(31). berisikan penjelasan bahan – bahan obat yang
3.4.7 Efek Farmakologis berasal dari tumbuh – tumbuhan. Di dalam usada
ini secara mitologi tumbuh-tumbuhan dikatakan
dapat berbicara serta menceritakan khasiatnya.
Karakteristik informasinya merupakan tonggak Bali dalam pengobatan tradisional (Suryadarma,
pengetahuan tumbuhan obat yang memiliki tt).Dalam tulisan ini akan dijabarkan beberapa
beberapa keunikan (Suryadharma, 2007). Lontar tanaman obat dengan khasiat dan penggunaannya
Usada Taru Pramana berisikan penjelasan bahan – yang termuat dalam Usada Taru Pramana.
bahan obat yang berasal dari tumbuh – tumbuhan. Usada Taru Pramana berkaitan dengan
Di dalam usada ini secara mitologi tumbuh- cerita zaman dahulu kala ada seorang raja
tumbuhan dikatakan dapat berbicara serta bernama Mpu Kuturan. Beliau adalah seorang
menceritakan khasiatnya dukun Sidi Wakia yang selalu dingin tangan jika
Terjemahan lontar Taru Pramana ditulis beliau mengobati orang sakit. Beberapa hari
menjadi sebuah buku oleh Putra (1999), dimana di beliau dapat mengobati serta menyembuhkan
dalam lontar tersebut menceritakan mengenai asal segala penyakit. Beliau belum pernah gagal
mula diketahuinya khasiat tanaman sebagai obat. selama menangani orang sakit dan selalu berhasil
Cara pengobatan yang tertuang dalam lontar walaupun dalam keadaan sakit parah. Namun
Usada Taru Pramana merupakan salah satu cara suatu hari, beliau sangat kecewa karena setiap
pengobatan yang dikembangkan menjadi sistem pasien yang diobatinya kebanyakan menemui
pengobatan lokal dimana masyarakat ikut ajalnya. Beliau menanggung malu yang tak
merancang dan mengetahui cara-cara dasar terhingga dan kemudian pergi ke kuburan dan
pengobatan yang dapat diperoleh atau disediakan bersemadi di atas tempat pembakaran mayat. Tak
di lingkungannya. Ketersediaan jenis tumbuhan lama kemudian beliau mendengar “Sabda” dari
obat di lingkungannya merupakan bagian dari Batari Kahyangan dan akhirnya beliau mengetahui
pengetahuan pengobatan tradisional masyarakat nama pepohonan sebagai obat (Putra, 1999).
Bali yang didalamnya terkandung hubungan erat Usada Taru Pramana terdiri dari 202 tanaman
antara manusia dengan lingkungan dan manusia dengan khasiat dan cara penggunaan yang
dengan sang penciptanya. Sedangkan cara beraneka ragam. Berikut adalah data tanaman
penyembuhannya merupakan perpaduan antara beserta cara penggunaan dan khasiatnya
pendekatan kepercayaan dan khasiat dari jenis berdasarkan
tumbuhan yang digunakannya. Sistem pengobatan usada Taru Pramana
usada dapat dimantapkan dengan jasa
pengetahuan pengobatan modern melalui kajian- KENCUR
kajian ilmiah sebagai salah satu upaya A. Nama tanaman
pemberdayaan diri masyarakat untuk tidak Kencur
terjebak ke dalam satu ketergantungan dalam B. Nama ilmiah
pengobatan modern sebagai pilihan utama Kaempferia galanga L.
Cara pengobatan yang tertuang dalam lontar C. Nama daerah Di Indonesia, kencur dikenal
Usada Taru Pramana merupakan salah satu cara dengan beberapa nama daerah diantaranya adalah:
pengobatan yang dikembangkan menjadi sistem Cikur (Sunda); Kencur (Jawa); Kencor (Madura);
pengobatan lokal dimana masyarakat pemakai ikut Cekuk (Bali);Cakue (Minang Kabau); Cekur
merancang dan/atau mengetahui cara-cara dasar (Lampung); Kaciwer (Karo); Ceuko (Aceh) dan
pengobatan yang dapat diperoleh atau disediakan Bataka (Ternate,Tidore)
di lingkungannya. Ketersediaan jenis tumbuhan
obat di lingkungannya merupakan bagian dari Klasifikasi
pengetahuan pengobatan tradisional masyarakat Kingdom : Plantae
Bali yang didalamnya terkandung hubungan erat Divisi : Spermatophyta
antara manusia dengan lingkungan dan manusia Subdivisi : Angiospermae
dengan sang penciptanya. Sedangkan cara Kelas : Monocotyledonae
penyembuhannya merupakan perpaduan antara Ordo : Zingeberales
pendekatan kepercayaan dan khasiat dari jenis Family : Zingeberacea
tumbuhan yang digunakannya. Teknik Subfamily : Zingiberoideae
pengobatannya didasarkan pada pengalaman Genus : Kaempferia
masyarakat. Dalam proses penyembuhannya, Species : Kaempferia galangaL.
pelaku usada dan masyarakat umum dapat E. Kandungan kimia
melakukan penyembuhan melalui subsidi silang Etil p-metoksisinamat merupakan komponen
sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya, utama dari kencur (Afriastini,1990). Tanaman
sehingga tumbuh kebersamaan diantara anggota kencur mempunyai kandungan kimia antara lain
masyarakat sebagai satu sistem sosial masyarakat minyak atsiri 2,4-2,9% yang terjadi atas etil
parametoksi sinamat (30%). Kamfer, borneol, Divisi : Spermatophyta
sineol, penta dekana. Adanya kandungan etil para Subdevisi : Angiospermae
metoksi sinamat dalam kencur yang merupakan Kelas : Dicotyledonae
senyawa turunan sinamat (Inayatullah,1997). Ordo : Apocynales
F. Kegunaan secara empiris dalam usada Famili : Apocynaceae
Kencur berkhasiat sebagai obat untuk batuk, gatal- Genus : Plumeria
gatal pada tenggorokan, perut kembung, mual, Spesies : Plumeria
masuk angin, pegal-pegal, pengompres acuminate
bengkak/radang, tetanus dan penambah nafsu
makan (Miranti, 2009). Kandungan Kimia
G. Tanaman yang dipakai dalam usada Penelitian mengenai Plumeria rubra dihasilkan
Daun (Putra, 1999). senyawa triterpen taraxasteril asetat dan sikloart-
H. Cara pengolahan dan pengunaan dalam 22-ena-3-25-diol, asam oleanolat dan 13-27-
usada dihidroksi-12-oleanene, asam 3-6-dihidroksi-3-
Daun kencur digiling halus, kemudian epi-oleanenoat. Senyawa-senyawa tersebut aktif
ditambahkan minyak kelapa secukupnya, terhadap bakteri gram (+) dan bakteri gram (-)
dibungkus dan dipanaskan. Digunakan sebagai diantaranya yaitu Bacillus anthracis,
obat kompres pada bagian yang bengkak (Putra, Corynebacterium pseudodiphterium,
1999). Pseudomonas aeroginosa dan Pseudomonas
I. Efek farmakologi berdasarkan hasil pseudomalliae (Akhtar, 1992). Daun kamboja
penelitian ilmiah sesuai khasiat usada Taru mengandungan senyawa alkaloid, glikosida,
Pramana Dimana menurut penelitian yang fenolik, flavonoid, terpenoid, tanin dan saponin,
dilakukan Sulaiman dkk. (2007) melaporkan stigmasterol-7-enol, lupeol asam karboksilat,
bahwa ekstrak air daun kencur mempunyai lupeol asetat dan asam ursolat (Farooque et al,
aktivitas antiinflamasi yang diuji pada radang akut 2012). Pada bagian akar mengandung
yang diinduksi dengan karagenan. Fulvoplummierin, Plumericin, sisoplumericin, β-
Pada penelitian (Umar dkk., 2012), uji dihydroplumericin dan β- asam
antiinflamasi tanaman kencur dilakukan dengan dihidroplumerikinik serta dapat menghasilkan
cara pemberian oral ekstrak rimpang kencur pada minyak atsiri (0,04-0,07%) yang terdiri dari
dosis 2.000 mg/kg yang ditetapkan sebagai dosis alkohol primer, geraniol, sitronelol, farnesol dan
uji batas. Etil p-metoksisinamat yang merupakan feniletil alkohol dengan jumlah sedikit aldehida
kandungan utama kencur aman diberikan pada dan keton (6,8%) (Farooque et al, 2012). Bunga
dosis 2.000 mg/kg dengan nilai LD50 Etil p- Kamboja mengandung senyawa bioaktif berupa
metoksisinamat yang lebih tinggi dari 2.000 tannin, total fenol dan Vitamin C. Tannin adalah
mg/kg. Dosis etil p-metoksisinamat yang senyawa tannin yang dapat dihidrolisis dengan
memberikan efek adalah 800 mg/kg, dosis ini asam, alkali atau enzim menjadi senyawa –
tidak berbeda dari indometasin, ini menunjukkan senyawa yang lebih sederhana seperti gula dan
bahwa etil p-metoksisinamat bisa menjadi asam tanat (asam galat dan egalat). Total Fenol
konstituen antiinflamasi aktif dalam Kampheria adalah senyawa kimia yang ditemukan sangat luas
galanga dan dapat berbagi mekanisme yang sama pada tanaman. Senyawa ini memiliki ciri khas
dengan indometasin. Awal pengujian yakni memiliki gugus fenol pada molekulnya, dan
antiinflamasi. berpran dalam memberi warna pada tumbuhan
seperti warna daun saat musim gugur. Vitamin C
KAMBOJA adalah vitamin yang larut di dalam air dan sangat
Nama Tanaman banyak dijumpai pada tanaman sebagai L-asam
Kamboja askorbat dan sumber vitamin C di alam adalah
B. Nama daerah buah-buahan dan sayur-sayuran (Luh Putu
Wrasiati, dkk. 2011). 47
Kamboja merah (Jawa), Jepun (Bali), Champa
(India), Kalachuchi (Filipina), Jari mati Kegunaan Secara Empiris, Pengolahan dan
(Australia) (Farooque et al, 2012). Penggunaan dalam Usada Taru Pramana
C. Bagian yang digunakan dalam usada Dalam Usada Taru Pramana bunga kamboja
Bunga. digunakan untuk mengobati beberapa penyakit
Klasifikasi Tanaman salah satunya adalah mengobati bisul. Cara
Kingdom : Plantae penggunaannya: bunga kamboja dipanggang di
atas api kemudian diisi minyak kelapa lalu cara pengolahan, serta cara penggunaan. Usada
ditempelkan pada bisul.(Putra, 1999). Tenung Tanyalara belum menjelaskan mengenai
G. Efek Farmakologi Berdasarkan Hasil bagaimana tanaman tersebut mampu
Penelitian Ilmiah Sesuai dengan Khasiat pada menghasilkan efek farmakologi sehingga
Usada Taru Pramana pengobatan yang dimuat dalam Usada Tenung
Efek farmakologi berdasarkan hasil Tanyalara belum dapat dijelaskan secara ilmiah
penelitian ilmiah telah sesuai dengan khasiat (Suwidja, 1991).
dalam Usada Taru Pramana sebagai antiinflamasi. Usada Tenung Tanyalara digolongkan menjadi 4
Di dalam usada disebutkan bahwa kamboja penggolongan penyakit yaitu berbagai keadaan
digunakan sebagai obat bisul. Di dalam penilitian demam, sakit pada uluhati, cekehan (batuk), dan
yang diperoleh dari jurnal disebutkan bahwa bengkak pada kulit. Namun dari hasil pendataan,
kamboja memiliki efek farmakologi sebagai efek empiris tanaman obat yang terdapat dalam
antiinflamasi. Inflamasi merupakan respons lontar Usada Tenung Tanyalara tidak hanya
protektif setempat yang ditimbulkan oleh cedera terbagi menjadi 4 golongan tetapi dapat dibagi
atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menjadi 6 penggolongan yaitu berbagai keadaan
menghancurkan, mengurangi, atau mengurung demam, gangguan pada pernapasan, gangguan
(sekuestrasi) baik agen pencedera maupun pada sistem pencernaan, nyeri pada tubuh,
jaringan yang cedera itu (Dorland, 2002). Apabila bengkak dan gatal pada kulit, serta penyakit
jaringan cedera misalnya karena terbakar, teriris lainya. Jumlah keseluruhan efek empiris tanaman
atau karena infeksi kuman, maka pada jaringan ini obat yang terdapat dalam lontar Usada Tenung
akan terjadi rangkaian reaksi yang memusnahkan Tanyalara adalah 79 jenis efek empiris.
agen yang membahayakan jaringan atau yang Beragamnya golongan penyakit dan tanaman obat
mencegah agen menyebar lebih luas. Reaksi- yang didokumentasikan dalam Lontar Usada dapat
reaksi ini kemudian juga menyebabkan jaringan menjadi acuan untuk melaksakanan pengkajian
yang cedera diperbaiki atau diganti dengan lebih lanjut terhadap efek farmakologis dari
jaringan baru. Rangkaian reaksi ini disebut radang tanaman yang terdapat di dalam Usada. Hal ini
(Rukmono, 1973). Aktivitas antiinflamasi dari dapat menjadi pengetahuan yang sangat penting
kamboja ialah dengan peningkatan sintesis dalam penemuan dan pengembangan obat baru.
prostaglandin dalam jaringan yang rusak. Hasil Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis
penelitianekstrak metanol dari Plumeria menyusun makalah tentang Tenung Tanyalara.
acuminata dengan menggunakan hewan uji dapat Makalah Usada Tenung Tanyalara ini merangkum
digunakan pada keadan akut maupun (Frooque et hasil kajian terhadap tanaman obat dalam Usada
al, 2012). Senyawa yang terdapat dalam pulmeria Tenung Tanyalara yang bersumber dari jurnal dan
acuminata adalah triterpenoid golongan terpenoid, penelitian terkait. Makalah ini diharapkan mampu
mekanisme kerja dari ekstrak pulmeria acuminata memberikan gambaran dan menyimpulkan
cukup mirip dengan kontrol positif yang kesesuaian antara khasiat yang tercantum pada
digunakan yaitu indometacin yang merupakan Lontar Usada dengan efek farmakologis secara
(NSID) Non Steroid Anti Inflamatory Drug ilmiah.
sebagai obat antiinflamasi yang bekerja selama 4
jam dalam metode induksi karagenan. Tahap awal Jarak (Jatropha curcas L)
pada metode karagenan (1-2 jam) yang di mediasi Klasifikasi
oleh histamin, serotonin dan sintesis peningkatan Kingdom : Plantae
prostaglandin di lingkungan jaringan yang rusak. Divisi : Spermatophyta
Terjadi aktivitas penghambatan yang ditunjukan Subdivisi : Angiospermae
oleh ekstrak daun pulmeria acuminata selama 4 Class : Dicotyledonae
jam dalam metode karagenan tersebut Ordo : Euphorbiales
Family : Euphorbiaceae
Usada Tenung Tanyalara Genus : Jatropha
Usada Tenung Tanyalara merupakan salah Species : Jatropha curcas L
satu naskah yang memuat mengenai pengobatan Kandungan Kimia Tanaman
tradisional di Bali yang dapat digunakan sebagai Beberapa penelitian membuktikan bahwa
pedoman dalam pengobatan tradisional. Namun daun jarak pagar mengandung senyawa
informasi yang diberikan dalam Usada Tenung Flavonoid, apigenin, vitexin, isovitexin, sterol
Tanyalara masih terbatas pada nama penyakit, stigmasterol, -D-sitosterol, -D-glukosa, sapogenin,
bahan yang digunakan untuk mengobati penyakit, alkaloid, dan triterpen alcohol
Tujuan Efek Empiris dalam Usada Tenung Sulawesi : Batako (Manado), watan (Minahsa),
Tanyalara (Gorontalo)
Berdasarkan Usada Tenung Tanyalara, Nusa Tenggara : Cekuh (Bali), cekur (Sasak),
Jatropha curcas L digunakan untuk mengobati cekur, (Sumba)
penyakit Inja Kakul (Bengkak berupa bintil-bintil Maluku : Suha (Seram), assuli (Ambon), onegai
besar pada anak yang pecah dalam waktu lama) (Buru)
(70). Irian : Ukap (Irian)
Cara Pembuatan dan Penggunaan Nama Indonesia : Kencur (9).
Berdasarkan Usada Tenung Tanyalara, Nama Dagang Internasional : Shan nai, Ban-ukon,
bagian tanaman Jatropha curcas L yang Kleiner Galgant, Sand ginger(43).
digunakan yaitu daun muda dengan pengolahan Nama Ilmiah : Kaempferia galanga L.(9).
daun muda diolesi minyak kelapa kemudian Nama Usada : Kencur (71).
dipanasi pada bagian minyaknya sampai layu dan
langsung ditempelkan pada bagian yang bengkak Taksonomi
Kingdom : Plantae
Hasil Penelitian Ilmiah Divisi : Spermatophyta
Uji anti-inflamasi yang dilakukan dengan Kelas : Monocotyledonae
menggunakan tikus Albino Wister jantan (BB: Ordo : Zingiberales
160-210 gr) dan mice Albino Swiss jantan (BB: Famili : Zingiberaceae
35-45 gr) sebagai subjek penelitian dimana dalam Genus : Kaempferia
penelitian tikus-tikus ini dibagi ke dalam 6 Spesies : Kaempferia galanga L.
kelompok dan masing-masing kelompok Deskripsi Tanaman
diberikan perlakuan yang berbeda-beda. Dari Habitat : Tumbuh subur di daerah tropis, di daerah
kelompok pertama hingga kelompok keenam yang banyak turun hujan, di dataran rendah
diberikan ekstrak metanol daun jarak pagar hingga pegunungan. Tumbuh subur pada tanah
dengan dosis 10mg/kgBB, 20mg/kgBB, yang berwarna hitam dan berpasir, dan banyak
40mg/kgBB, 80mg/kgBB, piroxicam dibudidayakan di Indonesia terutama di Pulau
0,5mg/kgBB, dan normal saline sebagai kontrol Jawa. Selain itu, dapat dijumpai juga di wilayah
0,5 mL/kgBB pada satu jam sebelum induksi India, Malaysia, Taiwan, dan Cina
inflamasi. Kemudian diberikan induksi inflamasi Batang : semu yang sangat pendek, terbentuk dari
berupa albumin telur pada kaki kanan belakang pelepah-pelepah daun yang saling menutupi
tikus(74). Daun : tuggal, melebar dan mendatar hampir rata
Hasil yang diperoleh yaitu ekstrak metanol dengan permukaan tanah. Jumlah daun bervariasi
jarak pagar pada konsentrasi 10-80mg / kg antara 8-10 helai dan tumbuh secara berlawanan
menujukkan aktivitas penghabatan induksi satu sama lain. Bentuk daun elip melebar sampai
inflamasi yang signifikan secara statistik oleh bundar, dengan panjang daun 7-12 cm, lebarnya
albumin telur pada kaki tikus. Persentase 3-6 cm, serta berdaging agak tebal
penghambatan peradangan yang disebabkan oleh Bunga : berbentuk buliran setengah duduk dari
ekstrak metanol Jatropha curcas (10-80mg / kg) ujung tanaman di sela-sela daun. Warnanya putih
sebanding dengan yang diperoleh dengan ungu hingga lembayung; dan tiap tangkai bunga
Piroksikam (0.5mg / kg) yang digunakan sebagai berjumlah 4-12 kuntum bunga
standar(74). Buah : buah kotak beruang 3 dengan bakal buah
Pada uji skrining fitokimia ekstrak metanol yang letaknya tenggelam
daun jarak pagar diketahui mengandung senyawa Rimpang : sebagian terletak di atas tanah. Bentuk
senyawa alkaloid, flavonoid, terpenoid, saponin, rimpang umumnya bulat, bagian tengah berwarna
dan tanin. Diantara senyawa-senyawa tersebut, putih dan pinggirnya coklat-kekuningan dan
flavonoid dikenal memiliki aktivitas anti- berbau harum.
inflamasi, analgesik, dan antioksidan. Akar : tinggal yang bercabang halus dan
menempel pada umbi akar yang disebut rimpang
Kencur (Kaempferia galangal L.) Kandungan Kimia
Nama Daerah Kandungan kimia rimpang kencur (Kaempferia
Sumatera : Ceuku (Aceh), tekur (Gayo), kaciwer galanga L.) seperti etil p-metoksisinamat, etil
(Karo) sinamat, p-metoksistiren, karen, borneol, dan
Jawa : Kencur (jawa), cikur (Sunda), kencor parafin. Selain itu, kandungan kimia lain yang ada
(Madura) dalam tanaman kencur yakni minyak atsiri α-
pinena, kampena, δ-3-carene, α-pelandrena, kandungan senyawa flavonoid alami yakni
limonene, p-simena, 4-isopropiltoluena, 7,8- kaempferol yang diisolasi dari Kaempferia
epoksitrisiklo dodekana, 5-metiltrisiklo undek-2- galanga telah terbukti juga dalam mengurangi
en-4one, 2-asam propenoat, 3-(-4-metoksifenil)-, faktor resiko pankreas dan kanker paru-paru
etilester(63). Kencur juga memiliki kandungan
senyawa sineol, paraeumarin, asam anisic, gom, USADA UPAS
pati (4,14%) dan mineral (13,73%) Salah satu jenis usada adalah Usada Upas.
Secara umum kata Upas diketahui memiliki arti
Pengobatan Secara Tradisional kulit ataupun racun. Namun menurut Usada Upas,
Kegunaan Empiris berdasarkan Usada Tenung penyakit Upas dapat disebabkan oleh upas yang
Tanyalara berada di dalam tubuh disebabkan oleh gangguan
Dalam usada Tenung Tanyalara Kencur dapat pada getah bening dengan gejala umum nyeri
digunakan untuk mengobati muka panas dan perut, dan penyakit Upas yang berasal dari luar
terasa sakit seperti ditekan, badan lemah dan tubuh manusia (seperti racun dari serangga atau
pegal, panas, gelisah dan mata mendelik, sakit ulu bisa ular)
hati, kaki pegal, dan pingsan, napas sengal, mual, Penjelasan yang mencakup pengobatan
dan batuk, pinggang terasa panas, dan bengkak di Usada Upas awalnya terdapat dalam bentuk lontar
bawah pusar (71). Usada, yang ditulis dengan bahasa Sansekerta dan
B. Kegunaan Empiris dalam Masyarakat tersebar di pihak tertentu saja dari masyarakat
Secara tradisional, rimpang kencur dimanfaatkan etnis Bali, seperti balian, pemuka adat, dan para
sebagai penghangat badan, pelangsing, penyegar, pelaksana upakara adat, serta tersimpan di
obat sakit kepala, penghilang rasa sakit perpustakaan budaya (3). Menurut usada upas,
(analgesik), membantu mengeluarkan dahak penyakit upas ini dapat disebabkan oleh upas yang
(ekspektoran). Daun muda sering dikonsumsi ada didalam badan dan dapat pula oleh upas yang
sebagai lalap. Dengan rimpang yang direndam ada di luar badan (seperti racun atau bisa ular,
(dimaserasi) menggunakan alkohol banyak kalajengking, lipan, tawon, dan sebagainya).
digunakan untuk mengurut kaki yang keseleo atau Penyakit upas di dalam badan, ditimbulkan oleh
salah urat getah bening yang ada di limpa, yang mempunyai
Cara Penggunaan aliran yang tidak menentu disamping juga adanya
Di Sembar pada bagian perut dengan banyu kuru dan sedikit angin yang dikeluarkan
menggunakan campuran bahan selain 3 biji oleh buah pinggang, pada waktu malam hari,
kencur, seperti : bangle, konci, merica, dan tatkala sedang tidur, yang dapat mengalir ke
musi(71). seluruh bagian badan. Bila getah bening tadi
Efek Farmakologis bercampur dengan angin yang keluar dari buah
a) Efek Farmakologi Berdasarkan Hasil Penelitian pinggang 3 berada di usus besar, maka akan
Ilmiah Sesuai Khasiat Pada Usada menimbulkan penyakit sebagai akibat dari
Tidak ada penelitian ilmiah yang sesuai dengan beryoganya Betara Rutwangi, sehingga kedua
khasiat pada Usada. cairan tadi dapat bercampur di usus besar, dengan
Efek Farmakologi Berdasarkan Hasil Penelitian tanda-tanda, perut merasa sakit seperti diiris-iris
Ilmiah Lain seperti terpotong-potong rasanya, penyakit ini
1. Antimikroba disebut upas penangkang. Bila penyakit ini,
Ekstrak metanol rimpang kencur dengan senyawa kejadiannya tidak di usus besar, tetapi di usus
etil p- metoksi transinamat yang sitotoksik untuk halus disebut upas paritulus dengan tanda-tanda
Sel HeLa. Ekstrak rimpang ini berpotensi aktif hulu hati terasa sesak disertai mual-mual. Bila
terhadap infeksi bakteri. Ekstrak metanol rimpang penyakit ini kejadiannya di usus buntu, disertai
tanaman kencur menjadi mikropropaganda yang dengan cairan hitam, upas siger mangsi namanya,
ditemukan dalam uji aktivitas antimikroba yang dengam tanda-tanda perut terasa seperti ada
memiliki zona bening yang signifikan untuk anginnya. Jika hal ini sampai terlambat
menginhibisi dibandingkan dengan tumbuhan mengobati, lalu menjalar sampai ke kulit dengan
alami terhadap dua gm (-) ve (E.coli, Salmonella tanda-tanda kulit menjadi biru upas layon
typhi) dan dua gm (+) ve organisme (Bacillus namanya, dengan rasa sakit yang berpindah-
subtilis, Staphylococcus aureus) kemudian pindah dari perut bagian bawah sampai ke leher.
aktivitas antimikroba ini dapat dibandingkan Semua jenis upas diadakan oleh Batara
dengan penggunaan ciprofloxacin dan amoksisilin Maruti geni yang berada di dalam tubuh manusia,
sebagai kontrol positif. Ditemukan bahwa yang dapat menciptakan upas baik yang berasal
dari dalam tubuh manusia maupun upas yang Buah : Berwarna kuning ketika masak, oval, dan
disebabkan dari luar tubuh manusia yang berbiji coklat muda.
disimpulkan dengan warna merah putih, kotor, (45)
dan hijau. Upas yang ditimbulkan mempunyai g. Kandungan Kimia
akibat pada hulu hati terasa sakit melilit-lilit kulit Daun nangka memiliki kandungan flavonoid,
terasa tebal, badan terasa kekurangan tenaga. saponin, tanin berfungsi sebagai antimikroba.
Upas yang ditimbulkan oleh Batara Maruti Geni Kegunaan
dapat dikalahkan oleh Sang Hyang Acintya manik Kegunaan secara Empiris dalam Usada Upas
yang berada di tengah hati disimbulkan dengan Daun nangka yang kuning digunakan sebagai obat
warna putih bersih. Oleh karena itu, agar melawan tubuh gatal-gatal
upas yang diciptakan oleh Maruti Geni, Kegunaan secara Empiris dalam Masyarakat
masyarakat harus mengerti dan meresapkan ajaran Daun nangka yang kuning digunakan sebagai obat
Sang Acintya manik dan tahu kegunaan dari jerawat
Gandarwa Sanga yang ada di dalam badan, yang Cara Pembuatan dan Penggunaan dalam
akan dapat mengalahkan aji raya yang Usada Upas
menyebabkan upas semua. Sarana untuk Untuk obat tubuh gatal: Daun nangka yang kuning
menyupati upas ialah banyu tuli, garam sejumput, dan lengkuas ditumbuk lalu dibedakkan pada
masukkan ke dalam sibuh. bagian tubuh yang gatal
Hasil Penelitian Ilmiah
Daun Nangka (Artocarpus heterophylla Lamk) 1. Jurnal terkait Efek Farmakologis pada Usada
Nama Daerah Upas
Jawa : Nongko/nangka Pada usada dikatakan bahwa daun nangka yang
Gorontalo : Langge kuning dapat digunakan sebagai obat tubuh gatal-
Ambon : Anane gatal, dimana setelah dilakukan pendekatan ilmiah
Lampung : Lumasa/malasa terdapat beberapa jurnal yang menunjukan efek
Irian Jaya : Nanal atau krour farmakologis serupa.
Sunda : Nangka Nangka (Artocarpus heterophyllus) merupakan
b. Nama Indonesia : Nangka tumbuhan lokal yang terdapat di berbagai daerah
c. Nama Dagang Internasional : Jackfruit di Indonesia. Pohon nangka ini biasanya
d. Nama usada : Nangka (45). dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kandungan
e. Taksonomi kimia kayu nangka antara lain, morin,
Kingdom : Plantae sianomaklurin (zat samak), flavon, dan tannin.
Divisio : Spermatophyta Selain itu, di bagian kulit kayu nangka juga
Sub Divisio : Angiospermae terdapat senyawa flavonoid yang baru, yakni
Classis : Dicotyledonae morusin, antokarpin, artonin E,
Ordo : Urticales sikloartobilosanton, dan artonol B. Bioaktivitas
Famili : Moraceae senyawa flavonoid tersebut terbukti secara
Genus : Artocarpus empirik sebagai antiinflamasi (44).
Spesies : Artocarpus heterophylla Lamk.(47) Daun nangka mengandung anti mikroba antara
f. Deskripsi lain flavonoid, tannin, saponin yang bisa larut
Habitus : Memiliki tinggi 10-15 m. dalam air dan dapat bekerja merusak membran
Batang : Tegak, berkayu, bulat, kasar dan sitoplasma dan mendenaturasi protein sel (47).
berwarna hijau kotor. Saponin merupakan salah satu senyawa yang
Daun : Tunggal, berseling, lonjong, memiliki dihasilkan tumbuhan berfungsi sebagai antivirus,
tulang daun yang menyirip, daging daun tebal, antibakteri, meningkatkan kekebalan tubuh (44).
tepi rata, ujung runcing, panjang 5-15 cm, lebar 4- Tanin merupakan senyawa fenol yang larut dalam
5 cm, tangkai panjang lebih kurang 2 cm dan air dan tanin pada tanaman merupakan senyawa
berwarna hijau. fenolik yang memiliki daya antiseptik. Efek
Bunga : Bunga majemuk yang berbentuk bulir, antibakteri tanin melalui reaksi dengan membran
berada di ketiak daun dan berwarna kuning. sel, inaktivasi enzim, dan inaktivasi fungsi materi
Bunga jantan dan betinanya terpisah dengan genetic (44).
tangkai yang memiliki cincin, bunga jantan ada di j. Efek Samping
batang baru di antara daun atau di atas bunga Belum ditemukan adanya efek samping pada
betina. penggunaan daun nangka.
k. Toksisitas
Belum ditemukan adanya efek toksisitas pada Siapkan batang dan daun beluntas yang sudah
penggunaan daun nangka. dicuci bersih, tambahkan rumput laut. Kemudian
Beluntas (Pluchea indica Less.) dimasak dengan cara tim sampai menjadi lunak,
Nama Daerah jadikan sebagai hidangan untuk dimakan
Sumatera : Beluntas (Sumatera) Efek Farmakologi Daun Beluntas
Jawa : Beluntas (Sunda) Efek Farmakologi Daun Beluntas
Luntas (Jawa Tengah) Berdasarkan Hasil Penelitian Ilmiah Sesuai
Baluntas (Madura) Khasiat pada Usada Upas sebagai Pengobatan
Sulawesi : Lamutasa (Makasar) Tradisional
Nusa Tenggara : Lenabou (Timor) Menurut Usada Upas, daun beluntas memiliki
(57) manfaat dalam pengobatan tuberkulosis (TB).
b. Nama Indonesia : Beluntas Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi
c. Nama Dagang Internasional : Indian bakterial yang disebakan oleh mikroorganisme
camphorweed, Indian fleabane, and Indian Mycobacterium tuberculosis yang mengenai paru-
pluchea (58). paru manusia tetapi dapat juga mengenai organ
d. Nama Ilmiah : Pluchea indica Less (57). maupun jaringan lain seperti kulit, mata, kelenjar
e. Nama Usada : Beluntas (57). limfe, tulang, selaput otak dan organ lainnya
f. Taksonomi (insidensi sebesar 20%). Bakteri ini dikenal
sebagai bakteri Batang Tahan Asam (BTA).
Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Transmisi penyakit TBC terjadi di udara yaitu
Kelas : Dicotyledoneae Bangsa : Asterales Suku : melalui droplet yang dihasilkan oleh penderita
Asteraceae Marga : Pluchea Jenis : Pluchea TBC paru yang infeksius (61).
indica Less. (57) Sesuai dengan penjelasan di atas efek yang
g. Deskripsi diberikan oleh daun beluntas untuk mengobati
Habitus : Tumbuhan perdu, tinggi 1-1,5 m. penyakit TBC adalah efek anti bakteri terhadap
Batang : Berkayu, bulat, tegak, bercabang, masih M. tuberculosis. Ekstrak etanol daun beluntas
muda ungu setelah tua putih kotor. mampu menghambat aktivitas tuberkulosis
Daun : Tunggal, bulat telur, tepi rata, ujung dengan konsentrasi KHM (Konsentrasi Hambat
runcing, pangkal tumpul, berbulu halus, panjang Minimal) sebesar 800 ug/L (62). Hasil uji aktivitas
3,8-6,4 cm, lebar 2-4 cm, permukaan menyirip, antibakteri sari daun beluntas pada berbagai
hijau muda, hijau. konsentrasi terhadap M. tuberculosis
Bunga : Majemuk warna putih kekuningan, membuktikan sari daun beluntas dapat digunakan
bentuk malai rata, mahkota lepas, putik bentuk sebagai anti-TB. Kemampuan anti tuberkulosis
jarum, panjang ±6 mm, hitam kecoklatan, kepala (TB) beluntas karena adanya flavonoid dan tanin
sari ungu, kepala putik dua berwarna putih. sebagai senyawa metabolit sekunder utama yang
Buah : Kecil, keras, coklat. dikandungnya (63).
Biji : Kecil, coklat keputihputihan. Flavonoid berfungsi sebagai antibakteri
Akar : Tunggang, bercabang, putih kotor. dengan cara membentuk senyawa kompleks
Kandungan Kimia Daun Beluntas terhadap protein ekstraseluler yang mengganggu
Daun beluntas (Pluchea indica Less.) integritas membran sel bakteri. Tanin dalam
mengandung minyak atsiri yang terdiri dari konsentrasi rendah mampu menghambat
betlephenol, kavikol, seskuiterpen, pertumbuhan bakteri, sedangkan dalam
hidroksikavikol, cavibetol, estragol, eugenol, dan konsentrasi tinggi tanin bekerja sebagai
karvakol (59). Daun beluntas juga mengandung antibakteri dengan mengkoagulasikan
alkaloida, flavonoida, saponin, tanin, asam protoplasma bekteri karena terbentuk ikatan yang
chlorogenik, natrium, aluminium, kalsium, stabil dengan protein bakteri. Tanin juga berfungsi
magnesium dan fosfor (60). sebagai antibakteri dengan cara mempresipitasi
i. Kegunaan Daun Beluntas dalam Pengobatan protein. Selain itu, efek antibakteri tanin antara
Tradisional lain melalui reaksi dengan membran sel,
Daun beluntas merupakan salah satu bahan alam inaktivitas enzim, dan destruksi materi genetik.
yang digunakan sebagai pengobatan tradisional Dinding sel bakteri sangat tipis, tetapi dinding ini
berdasarkan Usada Upas untuk mengobati memberikan perlindungan dan mengatur keluar
penyakit tuberculosis (4). masuknya zat-zat kimia, jika dinding bakteri rusak
j. Cara Penggunaan Daun Beluntas dalam oleh zat antibakteri seperti flavonoid dan tanin
Usada Upas sebagai Pengobatan Tradisional maka bakteri akan mati.

Anda mungkin juga menyukai