Anda di halaman 1dari 9

Bunga matahari

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari Untuk kegunaan lain dari Matahari, lihat Matahari (disambiguasi). ? Bunga Matahari

Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae (tidak termasuk) Eudicots (tidak termasuk) Asterids Ordo: Famili: Upafamili: Bangsa: Genus: Nama binomial Helianthus
L.

Asterales Asteraceae Helianthoideae Heliantheae Helianthus annuus

Bunga Matahari Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) adalah tumbuhan semusim dari suku kenikir-kenikiran (Asteraceae) yang populer, baik sebagai tanaman hias maupun tanaman penghasil minyak. Bunga tumbuhan ini sangat khas: besar, biasanya berwarna kuning terang, dengan kepala bunga yang besar (diameter bisa mencapai 30cm). Bunga ini sebetulnya adalah bunga majemuk, tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga kecil pada satu bongkol. Bunga Matahari juga

memiliki perilaku khas, yaitu bunganya selalu menghadap ke arah matahari atau heliotropisme. Orang Perancis menyebutnya tournesol atau "pengelana Matahari". Namun demikian, sifat ini disingkirkan pada berbagai kultivar baru untuk produksi minyak karena memakan banyak energi dan mengurangi hasil. Bunga Matahari merupakan bunga nasional RRC dan bunga resmi negara bagian Kansas, Amerika Serikat.

Pemerian
Tumbuhan terna semusim yang berasal dari Amerika Tropik bagian utara (Meksiko), tinggi 3m sampai 5m tergantung varietasnya. Daun tunggal lebar. Batang biasanya ditumbuhi rambut kasar, tegak, jarang bercabang. Bunga tersusun majemuk. Terdapat dua tipe bunga: bunga tepi atau bunga lidah yang membawa satu kelopak besar berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga tabung yang fertil dan menghasilkan biji. Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum dalam satu tandan bunga. Penyerbukan terbuka (silang) dan dibantu oleh serangga. Pada hari yang cerah, tandan bunga majemuk mengikuti pergerakan harian Matahari (asal nama tumbuhan ini), yang gejalanya disebut heliotropisme. Tumbuhan mendapat keuntungan 10% lebih fotosintesis karena pergerakan ini. Buahnya bertipe buah kurung (achene). Buah kering berdinding agak keras dan tak terlalu tebal ini sering disangka 'biji' bunga Matahari, karena memang tidak dapat dengan mudah dibedakan. Biji yang sesungguhnya terletak di dalam, terlindung oleh buah yang serupa tempurung.

Kelompok budidaya
Ada empat kelompok budidaya bagi bunga Matahari yang dibedakan berdasarkan kegunaannya. Kultivar yang dirakit biasanya diarahkan pada salah satu kegunaan tertentu saja.

Kelompok penghasil minyak, dimanfaatkan minyak bijinya. Biji kelompok ini memiliki cangkang biji yang tipis. Kandungan minyaknya berkisar 48% hingga 52%. Untuk menghasilkan satu liter minyak diperlukan biji dari kira-kira 60 tandan bunga majemuk. Kelompok pakan ternak, dipanen daunnya sebagai pakan atau pupuk hijau. Kelompok tanaman hias, yang memiliki warna kelopak yang bervariasi dan memiliki banyak cabang berbunga, Kelompok kuaci, untuk dipanen bijinya sebagai bahan pangan.

Sejarah
Tumbuhan ini telah dibudidayakan oleh orang-orang Indian Amerika Utara sejak ribuan tahun lalu. Selanjutnya tersebar ke Amerika Selatan dan menjadi salah satu sumber pangan bagi warga Inka. Setelah penaklukan oleh orang Eropa, bunga Matahari diperkenalkan ke Eropa dan berbagai penjuru dunia lainnya pada abad ke-16. Semenjak abad ke-17 bijinya digunakan dalam campuran roti atau diolah sebagai pengganti kopi serta cokelat. Penggunaannya sebagai sumber minyak mulai dirintis pada abad ke-19.

Budidaya
Bunga Matahari menyukai tanah yang subur dan hangat. Tumbuhan ini menyukai suasana yang cerah. Mengingat asalnya, tumbuhan ini cocok tumbuh pada tempat dengan iklim subtropik. Di daerah tropika hasilnya tinggi jika ditanam pada dataran tinggi. Di daerah beriklim sedang seperti Eropa tumbuhan ini hanya bisa ditanam pada musim semi hingga musim gugur dan harus dihindari terkena frost. Kerapatan tanam biasanya 60000 hingga 70000 tanaman per ha.

Minyak bunga Matahari


Seperti telah disinggung pada bagian kelompok budidaya, pemanfaatan bunga Matahari terutama adalah sebagai sumber minyak, baik pangan maupun industri. Sebagai bahan pangan, minyak bunga Matahari cocok dipakai untuk menggoreng, mengentalkan, serta campuran salad. Minyak bunga Matahari kaya akan asam linoleat (C18:2), suatu asam lemak tak jenuh yang baik bagi kesehatan manusia. Kepentingan teknik menginginkan minyak dengan kadar asam oleat yang lebih tinggi dan terdapat pula kultivar bunga Matahari yang menghasilkan minyak dengan kualitas demikian (mengandung 80% hingga 90% asam oleat, sementara kultivar untuk pangan memiliki hanya 25% asam oleat).

Rujukan
Brosur Sonnenblume: 3 Minute Info dari i.m.a e.V. Jerman.

Bunga matahari pereda nyeri


Posted by Masenchipz on October 18, 2008 Nama helianthus diambil dari kata helios yang berarti matahari dan anthos berarti bunga. Alasan yang paling masuk akal kenapa disebut bunga matahari adalah karena bunga ini selalu menghadap ke arah datangnya sinar matahari. Ia bergerak mengikuti sumber cahaya terbesar tersebut. Fenomena seperti ini dikenal dengan istilah heliotropism. Di Cina bunga ini dikenal dengan nama Xiang ri kui. Sementara di Indonesia sendiri ia mendapat banyak sebutan, di antaranya bunga panca matoari, teleng matoari, ledomata, kembang srengenge, kembang tampongare, bungong matuhori, sungeng, hingga purbanegara.

Rendah Kolesterol. Herba yang berumur pendek (kurang dari setahun) ini tumbuh tegak setinggi 1 hingga 3 meter dengan bulu-bulu halus di seluruh bagiannya. Daunnya tunggal berbentuk jantung dengan bunga besar menyerupai cawan. Mahkota bunganya berbentuk mirip pita yang menyelimuti cawan di tepinya. Tepat di tengah-tengahnya terdapat bunga-bunga kecil yang berbentuk tabung dan berwarna coklat. Dan meski termasuk tanaman berbatang basah, bunga matahari ternyata justru lebih nyaman ditanam di area yang banyak mendapat sinar matahari. Berdasarkan data dari Direktorat Gizi Departemen Kesehatan, biji bunga matahari ternyata mengandung gizi yang cukup lengkap. Ia mengandung minyak nabati dengan kadar kolesterol rendah, sehingga cocok dikonsumsi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi atau mengalami kelainan jantung. Setara Minyak Zairun. Minyak biji bunga matahari kualitasnya dinilai hampir setara dengan minyak zaitun. Karena itu ia digunakan secara luas sebagai pengganti minyak-minyak sayur. Dan kualatis terbaik dari minyak bunga matahari ini didapat dari varietas biji hitam dengan kandungan minyak sekitar 50 hingga 60 persen. Dari beberapa literatur juga diketahui, biji bunga matahari berkhasiat diuretic (peluruh kencing), expectorant, dan bisa digunakan untuk meringankan demam, flu, batuk, sakit tenggorokan, atau penyakit paru-paru. Menurut Hartwell (19671971), pakar botani dan pengobatan herbal dari Amerika, bunga dan biji bunga matahari telah lama digunakan sebagai obat tradisional oleh warga Venezuela untuk mengobati kanker. Kadang, mereka juga mencampurnya dengan anggur. Sementara itu, di mata Dr Setiawan Dalimarta, penulis tumbuhan obat dan juga ketua Bidang Pelayanan Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (Sentra P3T) DKI Jakarta, seluruh bagian bunga matahari ternyata memiliki khasiat obat. Katanya, Bunganya bisa untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan mengurangi nyeri atau bersifat analgesik. Misalnya, untuk mengurangi sakit kepala, sakit gigi, nyeri menstruasi, atau nyeri lambung. Ia menambahkan, bijinya bisa untuk meningkatkan nafsu makan, mengobati disentri berdarah, meringankan sakit campak, atau meningkatkan gairah. Dari beberapa sumber, Dr Setiawan juga mengetahui bahwa akarnya bermanfaat untuk infeksi saluran kencing, radang saluran napas, batuk rejan dan keputihan. Daunnya bermanfaat untuk malaria dan anti radang. Dalam suatu percobaan diketahui, sumsum dari batang dan dasar bunga (reseptaculum) yang berisi hemicellulose ternyata berhasil menghambat sarcoma dan ehrlich asitic carcinoma pada tikus percobaan. Karena itu ia juga bisa dimanfaatkan untuk mengobati kanker, misalnya kaker lambung dan kanker esophagus, kata Dr Setiawan. Biji bunga matahari merupakan salah satu sumber minyak terbesar, khususnya minyak yang bisa dimakan. Tapi selain itu minyak bunga matahari biasanya juga digunakan sebagai bahan margarin, sabun, minyak pelumas, penerangan, serta saus salad. Bila dicampur dengan minyak biji rami, minyak bunga matahari yang setengah jadi biasanya juga diajadikan sebagai bahan cat atau pernis. Tak hanya itu. Daun bunga matahari ternyata juga biasa dimanfaatkan untuk makanan ternak. Sedang batangnya mengandung serat yang sering digunakan untuk bahan kertas. Saat ini, juga sedang dilakukan penelitian tentang kemungkinan penggunaan minyak bunga matahari untuk bahan bakar diesel. Bahaya Bagi Ibu Hamil. Dengan segala manfaatnya, ternyata ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mengkonsumsi atau menggunakan minyak bunga matahari. Yang paling penting adalah, jangan sampai diminum oleh ibu yang sedang hamil atau sedang menyusui,

pesan Dr. Amarullah H. Siregar, MSc, PhD, ahli naturopati dan homeopati. Hal itu disebabkan karena dalam bunga matahari terkandung zat yang disebut inulin yang berfungsi untuk melebarkan dan melancarkan organ atau saluran pernapasan, sehingga bisa berbahaya bagi bayinya. Tapi, menurut Dr. Siregar, sampai saat ini ia belum terdengar kasus keracunan bagi orang dewasa yang mengkonsumsinya. Bisa dibilang bunga matahari ini relatif aman. Apalagi ia banyak mengandung mineral, besi, kalium, kalsium, fosfor, magnesium dan natrium yang bermanfaat buat tubuh, ujarnya. Cuma, ia mengingatkan, pemakaian bunga matahari atau obatobatan tradisional lainnya akan lebih aman jika dikonsultasikan dengan dokter atau ahli Beberapa Resep Bunga Matahari: Berikut beberapa contoh resep pengobatan dengan bunga matahari yang dihimpun dari berbagai sumber: 1. Sakit kepala: bunga 25-30 gram direbus bersama 1 telor ayam (tidak dipecahkan) dalam 3 gelas air hingga tinggal setengah gelas. Minum sesudah makan, 2 kali sehari. 2. Radang payudara (mastitis): ambil beberapa kepala bunga (tanpa biji) dipotong halus, lalu dijemur. Setelah kering, disangrai sampai hangus kemudian digiling sampai halus (jadi tepung). Ambil 10-15 gram, campur dengan sedikit arak putih, gula secukupnya, dan setengah gelas air hangat. Minum 3 kali sehari. 3. Rematik: kepala bunga digodok sampai jadi seperti kanji, dinginkan lalu tempelkan (borehkan) pada tempat yang sakit. 4. Sulit buang air besar dan air kecil: rebus 15-30 gram akar segar dengan 4 gelas air hingga menyisakan 2 gelas. Dinginkan dan saring. Minum 2 kali masing-masing 1 gelas. 5. Disentri : 30 gram biji diseduh, kemudian ditim selama 1 jam. Setelah diangkat, tambahkan gula batu secukupnya lalu minum. sumber :Masrur Jamaludin http://kompas.co.id/read/xml/2008/08/06/23061426/bunga.matahari.pereda.aneka.nyeri Baik daun maupun bunga dari bunga matahari bersifat heliotropis, yaitu, selalu mengikuti cahaya matahari. Tanaman bunga matahari menyimpan auxin. Auxin merupakan suatu hormon tanaman yang mengendalikan pertumbuhan. Biasanya jumlah auxin lebih banyak di sisi yang jauh dari sinar matahari. Itulah penyebab batang bunga matahari selalu tumbuh ke arah sinar itu. Tetapi, bunga yang sudah mekar penuh tidak lagi bersifat heliotropis. Meski demikian bunga matahari selalu menghadap ke arah timur.

Bunga Matahari
(Helianthus annuus Linn.) Sinonim :

Familia :Compositae Uraian :Herba anual (umumya pendek, kurang dari setahun), tegak, berbulu, tinggi 1 - 3 m, Ditanam pada halaman dan taman-taman yang cukup mendapat sinar matahari, sebagai tanaman hias. Termasuk tanaman berbatang basah, daun tunggal berbentuk jantung, bunga besar/bunga cawan, dengan mahkota berbentuk pita disepanjang tepi cawan, berwarna kuning, dan di tengahnya terdapat bunga-bunga yang kecil berbentuk tabung, warnanya coklat. Nama Lokal : bungngong matahuroi, bungka matahari, purbanegara; Bunga panca matoari, bunga teleng matoari, Sungeng; kembang sarengenge, kembhang mataare, bungga ledomata; kembang sangenge, kembhang tampong are; Xiang ri kui (China).;
Penyakit Yang Dapat Diobati : Hipertensi, Sakit kepala, Sakit gigi, nyeri menstruasi, reumatik; Nyeri lambung, radang payudara, Sulit melahirkan, Disentri, Campak; Infeksi saluran kencing, Bronkhitis, Batuk, Keputihan, Malaria; Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI: Seluruh tanaman. Untuk penyimpanan: dikeringkan. KEGUNAAN: Bunga: Tekanan darah tinggi, mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, pusing, sakit gigi, nyeri menstruasi (dysmenorrhoe), nyeri lambung (gastric pain), radang payudara (mastitis), rheumatik (arthritis), sulit melahirkan. Biji: Tidak nafsu makan, lesu, disenteri berdarah, merangsang pengeluaran rash (kemerahan) pada campak, sakit kepala. Akar: Infeksi saluran kencing, radang saluran nafas (bronchitis), batuk rejan (pertussis), keputihan (leucorrhoe). Daun: Malaria Sumsum dari batang dan dasar bunga (reseptaculum): Kanker lambung, kanker esophagus dan malignant mole. Juga untuk nyeri lambung, buang air kemih sukar dan nyeri (dysuria), nyeri buang air kemih pada batu saluran kencing, air kemih berdarah (hematuria) dan ari kemih berlemak (chyluria). PEMAKAIAN: Bunga: 30 - 90 gr. Dasar bunga (Receptaculum): 30 - 90 gr. Sumsum dari batang: 15 - 30 gr. rebus. Akar : 15 - 30 gr. PEMAKAIAN LUAR: Terbakar, tersiram air panas, rheumatik. CARA PEMAKAIAN: Bunga (Flower head) : 1. Sakit kepala: 25 - 30 gr bunga + 1 butir telur ayam (Tidak dipecahkan) + 3 gelas air, direbus menjadi 1/2 gelas. Diminum sesudah makan, 2 x sehari. 2. Radang payudara (Mastitis):

Kepala bunga (tanpa biji), dipotong halus-halus, kemudian dijemur. Setelah kering digongseng/sangrai sampai hangus, kemudian digiling menjadi serbuk/tepung. Setiap kali minum 10-15 gr, dicampur arak putih + gula + air hangat. 3 kali sehari, minum pertama kali harus keluar keringat. (Tidur pakai selimut). 3. Rheumatik: Kepala bunga digodok sampai menjadi kanji, ditempelkan ke tempat yang sakit. 4. Disentri : 30 gr biji diseduh, kemudian ditim selama 1 jam. Setelah diangkat, ditambahkan gula batu secukupnya, minum. Akar : 1. Kesulitan buang air besar dan kecil: 15 - 30 gr akan segar direbus, minum. 2. Infeksi saluran kencing: 30 gr akar segar direbus. (jangan lama-lama, sewaktu baru mendidih, diangkat), minum. CATATAN : Sumsum dari batang dan dasar bunga berisi hemicellulose, yang menghambat sarcoma 180 dan ehrlich ascitic carcinoma pada tikus. Ekstrak dari sumsum dapat menghancurkan nitrosamine dan dapat untuk pencegahan dan pengobatan tumor saluran cerna (Tractus digestivus). PERHATIAN : Wanita hamil dilarang minum rebusan bunga !
Komposisi : SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa lembut, netral. Bunga: Menurunkan tekanan darah, mengurangi rasa nyeri (analgetik). Biji : Anti dysentery, merangsang pengeluaran cairan tubuh (hormon, enzym, dll.), merangsang pengeluaran campak (measles). Daun: Anti radang, mengurangi rasa nyeri, anti malaria. Akar: Anti radang, peluruh air seni, pereda batuk, menghilangkan nyeri. Sumsum dari batang dan dasar bunga: Merangsang energi vital, menenangkan liver, merangsang pengeluaran air kemih, menghilangkan rasa nyeri pada waktu buang air kemih. KANDUNGAN KIMIA: Bunga : Quercimeritrin, helianthoside A,B,C , oleanolic acid, echinocystic acid. Biji : Beta-sitosterol, prostaglandin E, chlorogenic acid, quinic acid, phytin, 3,4-benzopyrene. Dalam 100 g minyak biji bunga matahari: Lemak total: 100, lemak jenuh: 9,8: lemak tidak jenuh: Oleat 11.7 dan linoleat 72.9, cholesterol. Bunga matahari yang mempunyai nama latin Helianthus annuus L. ini adalah tumbuhan semusim populer dari suku kenikiran (Asteraceae), baik sebagai tanaman hias maupun tanaman penghasil minyak. Berasal dari Amerika Tropik bagian utara (Meksiko), tinggi tanaman mencapai 3 - 5m tergantung varietasnya, daun tunggal lebar, batang biasanya ditumbuhi rambut kasar, tegak, jarang bercabang. Bunga indah ini sangat unik, diantara keunikannya, bunga ini memiliki perilaku khas, yaitu bunganya selalu mengikuti pergerakan harian matahari (heliotropisme) sehingga fotosintesis lebih efisien 10% dari pergerakan ini. Keunikan lainnya,bonggol bunga yang dapat mencapai diameter 30 cm ini ternyata adalah bunga majemuk, dimana terdapat dua tipe bunga yaitu, 1. bunga tepi atau bunga lidah yang membawa satu kelopak besar berwarna kuning cerah dan steril, dan 2. bunga tabung yang fertil dan menghasilkan biji. Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum dalam satu tandan bunga. Penyerbukannya terbuka (silang) dan dibantu oleh serangga. Bunga matahari menyukai tanah yang subur dan hangat. Tumbuhan ini menyukai suasana yang cerah. Mengingat asalnya, tumbuhan ini cocok tumbuh pada tempat dengan iklim subtropik. Di daerah tropika hasilnya tinggi jika ditanam pada dataran tinggi. Di daerah beriklim sedang seperti Eropa tumbuhan ini hanya bisa ditanam pada musim semi hingga musim gugur dan harus dihindari terkena frost (penyakit embun tepung). Kerapatan tanam biasanya 60000 hingga 70000 tanaman per ha. Kultivar bunga matahari yang dirakit biasanya diarahkan pada salah satu kegunaan tertentu saja. Ada empat kelompok bunga matahari yang dibedakan berdasarkan kegunaannya, yaitu Pertama, kelompok penghasil minyak, dimanfaatkan minyak bijinya. Biji kelompok ini memiliki cangkang biji yang tipis dan kandungan minyaknya berkisar 48% hingga 52%. Untuk menghasilkan satu liter minyak diperlukan biji kira-kira 60 tandan bunga majemuk. Kedua, kelompok pakan ternak, dipanen daunnya sebagai pakan atau pupuk hijau. Ketiga, kelompok tanaman hias, yang memiliki warna kelopak yang

bervariasi dan memiliki banyak cabang berbunga. Dan keempat, kelompok pangan, untuk dipanen bijinya sebagai bahan pangan. Biji Dari biji bunga matahari dapat diperoleh minyak yang berwarna kuning kepucatan melalui penyulingan. Minyak bunga matahari kaya akan asam linoleat (C18:2), suatu asam lemak tak jenuh yang baik untuk menurunkan kolesterol, memperkuat saraf dan juga daya ingat. Pada kultivar bunga matahari untuk menghasilkan minyak yang mengandung 80% hingga 90% asam oleat, sementara kultivar untuk pangan memiliki hanya 25% asam oleat. Selain untuk diambil minyaknya, biji bunga matahari juga dapat digunakan sebagai bahan pangan. Berdasarkan data dari Direktorat Gizi Departemen Kesehatan, biji bunga matahari ternyata mengandung gizi yang cukup lengkap. Ia mengandung minyak nabati dengan kadar kolesterol rendah, sehingga cocok dikonsumsi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi atau mengalami kelainan jantung. Semenjak abad ke-17 di Amerika dan Eropa bijinya digunakan untuk membuat tepung campuran roti atau diolah sebagai pengganti kopi serta cokelat dengan cara menyangrai tepung dari biji bunga matahari kemudian diseduh dengan air panas. Dapat juga dengan membuat produk olahan biji bunga matahari yang paling sederhana yaitu camilan kwaci. Kwaci bunga matahari merupakan salah satu sumber vitamin E yang sangat baik. Cukup sekitar 60 gram kwaci bunga matahari (tanpa kulit) yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin E setiap harinya. Umumnya, kebanyakan wanita sudah mengetahui khasiat vitamin E untuk regenerasi kulit, menghaluskan dan membuat kulit menjadi lebih muda dan indah. Tetapi vitamin E memiliki banyak fungsi dan khasiat lain yang sangat penting yaitu sebagai antioksidan yang penting bagi tubuh dengan cara menyebar ke seluruh tubuh untuk menetralkan radikal bebas yang dapat merusak sel dan juga memperbaiki struktur DNA yang rusak. Terpenuhinya kebutuhan vitamin E dapat mengurangi gejala penyakit asma, osteoarthritis dan rematik. Selain itu juga dikabarkan dapat mengurangi resiko terkena kanker usus besar, menurunkan kadar gejala rasa panas yang sering dialami wanita menopause, dan mengurangi komplikasi diabetes. Vitamin E juga diketahui banyak membantu memerangi kadar kolesterol jahat (LDL) yang tinggi dalam darah. Dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi vitamin E dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain yang telah disebutkan di atas, kwaci bunga matahari juga mengandung berbagai vitamin dan mineral lainnya seperti vitamin B1 (thiamin), vitamin B5, mangan, fosfor dan asam folat (vitamin B9). Bagi wanita yang ingin hamil, sebaiknya banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung asam folat (folic acid) paling tidak dua bulan sebelum merencanakan kehamilan. Asam folat ini penting untuk pembentukan dan perkembangan sel-sel darah merah dan sel-sel otak pada janin yang mulai terbentuk pada minggu ke 3-4 kehamilan. Asam folat juga diketahui berfungsi untuk mencegah risiko bayi lahir dengan cacat pembuluh saraf dan untuk menurunkan kadar homosistein darah. Kadar homosistein yang tinggi diketahui sebagai faktor resiko penyakit jantung. Kekurangan asam folat beresiko bayi lahir dengan cacat pembuluh saraf/otak dan sumsum tulang belakang. Kandungan biji bunga matahari juga kaya magnesium, selenium, dan tembaga. Magnesium diperlukan untuk kesehatan tulang dan produksi energi. Magnesium bekerja menyeimbangkan kalsium tubuh, sehingga membantu otot dan syaraf lebih rileks, dan mencegah terjadinya kejang otot. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa magnesium membantu mengurangi gejala penyakit asma, menurunkan tekanan darah, dan mencegah sakit kepala/migrain, selain juga mengurangi resiko penyakit jantung dan stroke. Selenium, bersama vitamin E, membantu menjaga kesehatan kulit, rambut dan mata. Selain itu juga dipercaya dapat meningkatkan detoksifikasi tubuh dan membantu mencegah kanker. Tembaga dibutuhkan untuk pembentukan darah dan tulang, produksi pigmen melanin dari kulit dan rambut, dan pelepasan energi dari makanan. Beberapa khasiat lain dari biji bunga matahari diantaranya, meningkatkan nafsu makan, mengobati disentri berdarah, meringankan sakit campak, dan meningkatkan gairah. Kelopak bunga Dapat digunakan sebagai pewarna, karena mengandung bahan pewarna kuning. Seduhan daun bunga matahari juga mempunyai khasiat sebagai diuretic (peluruh kencing), ekspektoran (pengeluar dahak) dan astringent yg baik sekali digunakan untuk mengobati demam yg tinggi.

Daun Daun yang diremas atau dilumatkan bisa digunakan untuk mengobati borok, bengkak dan gigitan serangga. Manfaat lainnya adalah anti inflamasi (anti peradangan), analgesic (penahan rasa sakit/nyeri), antipiretik (menurunkan demam) dan anti malaria. Akar Akar dapat berfungsi sebagai anti inflamasi (anti peradangan), analgesic (penahan rasa sakit), antitusif (batuk tidak berdahak), diuretic (peluruh air seni), batu ginjal, bronchitis dan leucorrhoea (keputihan). Sumsum dari batang dan dasar bunga (reseptaculum) Dalam suatu percobaan diketahui, sumsum dari batang dan dasar bunga (reseptaculum) yang berisi hemicellulose ternyata berhasil menghambat sarcoma dan ehrlich asitic carcinoma (jenis sel tumor/kanker) pada tikus percobaan. Karena itu ia juga bisa dimanfaatkan untuk mengobati kanker, misalnya kanker lambung dan kanker esophagus (saluran makanan dan cairan dari tenggorokan sampai lambung). Sementara fungsi lainnya adalah untuk merangsang energi vital, menenangkan liver, merangsang pengeluaran air kencing, menghilangkan rasa nyeri pada waktu buang air kencing, nyeri lambung, hematuria (air kencing berdarah), Chyluria (air kencing berlemak) dan malignant mole (kanker kulit).

Tanaman perdu. Berbatang basah. Daun berbentuk jan-tung. Bunga berwarna kuning tua sedikit hitam di tengah-tengah. Biji mengandung protein dan minyak. Bagian yang Digunakan: Bunga, akar, biji dan daun. Nama Simplisia: Hellianthii annii Flos; Bunga Matahari. Oleum Hellianthii annii; Minyak Bunga Matahari. Sifat Khas: Tidak berasa dan menetralkan. Kandungan Kimia Bunga: Kuersimeritin (flavon glikosida), sianidinmonoglukosida (antosian glikosida), xantofil, kholina, betaina, dan sapogenin. Biji: Protein, globulin, albumin, glutolin, dan asam amino esensial. Buah: Minyak lemak dengan kholina, lesitin, betaina, dan zat samak. Khasiat Bunga: Analgesik, antipiretik, dan hipotensif. Akar: Anti inflamasi, analgesik, antitusif, dan diuretik. Daun: Anti inflamasi, analgesik, dan antipiretik.

Anda mungkin juga menyukai