Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum Botani

“Pengantar Botani dan Mikroskop”

Disusun oleh :
Nama : Ahmad Afrizal
NIM : 215040200111150
Kelas : O
Asisten : Kadarsih Ratna

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Botani merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang


fisiologi, struktur, genetika, ekologi, dan klasifikasi dari tumbuhan (Edelyn,
2019). Botani sangat berkaitan erat dengan ilmu pertanian. Ilmu pertanian
sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang usaha manusia dalam
mencukupi kebutuhan hidup melalui produk organisme. Dalam ilmu
pertanian, sangat diperlukan adanya studi intensif pada tumbuhan, karena
pada dasarnya tumbuhan merupakan objek utama dalam ilmu pertanian.

Dengan mempelajari botani, kita dapat melakukan pencandraan dan


klasifikasi setiap tumbuhan dan mengetahui karakter tanaman supaya kita
dapat menerapkan teknologi budidaya yang tepat bagi tumbuhan.

Dalam sejarahnya, botani pertama kali diperkenalkan sebagai ilmu


pengetahuan pada zaman Yunani Kuno. Kemudian pada abad pertengahan,
ilmu botani mengalami revolusi yang ditandai dengan penemuan mikroskop
oleh Antony van Leuwenhook pada tahun 1600-an, sehingga struktur
mikroskopis tumbuhan dapat dilihat. (Sumber : Encyclopedia Americana, vol.
4, page 318)

Dalam perkembangan ilmu botani, mikroskop mempunyai peran yang


sangat besar, sebab mikroskop dapat menjangkau visual organisme yang
sangat kecil dan kemudian diperbesar sehingga dapat terlihat oleh mata.
Penggunaan dan perawatan mikroskop ini harus diperhatikan agar mikroskop
dapat tahan lama penggunaannya. Maka dari itu, kita perlu mempelajari
bagian-bagian dan fungsi mikroskop, serta berbagai jenis mikroskop yang
ada beserta fungsi pokoknya.
1.2. Tujuan

1. Menguasai botani sebagai cabang ilmu pertanian guna menerapkan


teknologi budidaya yang tepat dan efisien untuk tumbuhan, serta
mengetahui interaksi tumbuhan dengan organisme lain yang bisa
membantu memaksimalkan pertumbuhan atau yang berbahaya bagi
tumbuhan.
2. Mengetahui struktur alat mikroskop, fungsinya, cara penggunaannya, dan
perawatannya untuk memudahkan mempelajari ilmu botani.

1.3. Manfaat

1. Praktikan dapat memahami pokok kajian bidang botani dan menerapkan


konsep budidaya tanaman dengan benar.
2. Praktikan dapat memahami dan menggunakan mikroskop dengan baik
dan benar.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Definisi Botani

1. Cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang tumbuhan meliputi


seluruh aspek tumbuhan, tempat hidupnya dan cara hidupnya. (Ensiklopedia
Nasional Indonesia, vol. 3, hal. 448)
2. Bagian dari ilmu biologi yang mempelajari struktur, sifat, proses biokimia,
klasifikasi tumbuhan dan studi penyakit tumbuhan serta interaksi tumbuhan
dengan lingkungannya (Rahma, 2019, dikutip dari Steere, 2017).
3. Botany is the branch of biology concerned with the scientific study of plants
including their physiology, structure, genetics, ecology, distribution,
classification, and economic importance (Edelyn, 2019).
Botani adalah cabang biologi yang berfokus pada studi keilmiahan
tumbuhan, termasuk fisiologi, struktur, genetic, ekologi, distribusi, klasifikasi,
dan kepentingan ekonomi.
4. Botany, branch of biology that deals with the study of plants, including their
structure, properties, and biochemical processes. Also included are plant
classification and the study of plant diseases and of interactions with the
environment (Pelczar).
Botani, cabang biologi yang berhubungan dengan studi tanaman, termasuk
struktur, sifat, dan proses biokimia. Juga termasuk klasifikasi tumbuhan dan
studi penyakit tanaman dan interaksinya dengan lingkungan.

3.2. Manfaat Botani di Bidang Pertanian

Tentunya botani sangatlah penting dalam bidang pertanian. Dari disiplin ilmu
botani, kita dapat mengidentifikasi tumbuhan, bagaimana cara mereka
berfotosintesis, kita bisa mengetahui struktur yang dimiliki oleh tumbuhan dimana
dari situ kita bisa mencoba mengembang biakkan secara vegetatif, apa saja organel
sel tumbuhan, bagaimana genetika tumbuhan yang nantinya bisa berkaitan dengan
produksi varietas unggul (Abdelghany, 2016).

3.3. Definisi Mikroskop

1. Mikroskop adalah instrumentasi yang digunakan untuk perbesaran


mikroorganisme dan struktur yang tak tampak pada mata telanjang.
Mikroskop dapat memperbesar visual dalam kisaran luas seratus kali sampai
ratusan ribu kali. (Michael J, 1986).
2. Mikroskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat objek
mikroskopis dari penglihatan mata kasar (Haryadi, 2013).
3. Microscope, instrument that produces enlarged images of small objects,
allowing the observer an exceedingly close view of minute structures at a
scale convenient for examination and analysis (Ford).
Mikroskop, instrumentasi yang menghasilkan perbesaran gambar dari objek
kecil, memungkinkan pengamat untuk melihat dari dekat struktur kecil pada
skala yang nyaman untuk pemeriksaan dan analisis.
4. Microscope is an optical instrument consisting of a lens or combination of
lenses for making enlarged images of minute objects.
Mikroskop adalah sebuah instrumental optic yang terdiri dari satu lensa atau
kombinasi lensa-lensa untuk membuat gambar benda kecil yang diperbesar.

3.4. Macam-Macam Mikroskop

Berdasarkan objek tampak yang diamati, mikroskop terbagi menjadi 2, yakni


mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop
stereo). Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop
cahaya dan mikroskop elektron.
A. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara maksimal hingga 1000 kali.


Mikroskop cahaya terdiri dari tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler,
dan kondensor. Letak lensa obyektif dan lensa okuler berada pada kedua ujung
tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal
(monokuler) atau ganda (binokuler). Kaki pada mikroskop cahaya juga berat dan
kokoh supaya dapat berdiri dengan stabil dan tidak mudah geser.

Tempat dudukan lensa obyektif pada ujung bawah mikroskop dapat


dipasangi tiga lensa atau lebih. Tempat preparat terletak pada bawah tabung.
Kemudian lensa yang ketiga adalah kondensor yang berfungsi sebagai penerang
obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.

Salah satu hal yang membedakan antara mikroskop modern dengan


mikroskop konvensional adalah sumber cahayanya. Sumber cahaya mikroskop
konvensional masih menggunakan cahaya matahari, sedangkan sumber cahaya
mikroskop modern sudah tidak perlu menggunakan matahari lagi, melainkan
menggunakan lampu.

B. Mikroskop Stereo

Perbesaran mikroskop stereo maksimal hanya dapat 7 sampai 30 kali dan


diperuntukkan untuk benda yang masih relatif besar dan dapat diamati secara tiga
dimensi. Lensa mikroskop stereo dan mikroskop cahaya hamper sama, yakni terdiri
dari lensa obyektif dan lensa okuler. Namun, ruang ketajaman lensa mikroskop
stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat
melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati dan sumber cahaya berasal dari
atas sehingga dapat mengamati obyek yang tebal. Perbesaran lensa okuler hingga
10 kali, sedangkan system zoom pada lensa obyektif hanya mampu memperbesar
antara 0,7 hingga 3 kali, sehingga perbesaran total obyek maksimal 30 kali.
Pada daerah dekat lensa obyektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan
transformator.Pengatur fokus obyek terletak disamping tangkai mikroskop,
sedangkan pengatur perbesaran terletak diatas pengatur fokus.

C. Mikroskop Elektron

Seperti namanya, mikroskop elektron menggunakan elektron sebagai


pengganti cahaya. Mikroskop ini dapat melakukan perbesaran hingga 100 ribu kali.
Berdasarkan fungsinya, mikroskop elektron dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu
mikroskop elektron scanning (SEM) yang digunakan untuk studi detail pada
arsitektur permukaan sel dan mikroskop elektron transmisi (TEM) yang digunakan
untuk mengamati struktur internal sel secara detail.

3.5. Bagian-Bagian Mikroskop


Bagian-bagian mikroskop dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu
bagian struktur mikroskop dan bagian optik mikroskop.

A. Bagian Struktur Mikroskop dan Fungsinya

Bagian struktural mikroskop berfungsi untuk menghubungkan semua


komponen mikroskop. Terdiri dari tiga bagian penting yaitu :

a. Kepala Mikroskop

Dikenal sebagai body tube, bagian ini terletak di bagian atas


mikroskop.

Fungsi : untuk menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif.

b. Lengan Mikroskop

Bagian handle atau pegangan tangan pada mikroskop.

Fungsi : menyangga kepala mikroskop dan menghubungkan dengan


bagian bawah mikroskop.

c. Base / Dasar Mikroskop

Bagian bawah mikroskop, tempat bagian lengan mikroskop berdiri.

Fungsi : menahan semua komponen penting pada mikroskop.

B. Bagian Optik Mikroskop dan Fungsinya

Bagian ini berperan untuk memperbesar objek yang kecil. Terdiri dari
komponen berikut :

a. Lensa Mikroskop

Terdiri dari dua lensa, yaitu lensa okuler (yang berdekatan dengan
titik pandang/mata) dan lensa obyektif (yang berjauhan dengan titik
pandang/mata). Terletak di bagian atas mikroskop

Lensa okuler pada mikroskop memiliki tiga jenis berdasarkan tujuan


pengamatan : Huygenian, Hyperplane, dan Compensating.
Fungsi : membantu pengamat melihat spesimen yang diperbesar.

b. Tabung mikroskop : membantu meneruskan cahaya dari lensa okuler


ke lensa objektif.
c. Nosepiece : lubang tempat lensa objektif dipasang, umumnya
memiliki 4-6 lubang. Semakin banyak nosepiece, semakin banyak
lensa objektif yang dapat dipasang.
d. Lensa objektif : Bagian utama dari mikroskop. Hasil yang ditampilkan
sangat bergantung pada kualitas lensa objektif yang dipakai.
Mikroskop dengan kualitas gambar terbaik menggunakan jenis plan
achromatic atau plan Apochromatic. Jenis plan apochromatic adalah
jenis lensa terbaik untuk saat ini.
e. Tombol-tombol adjustment : Coarse adjustment digunakan untuk
memperhalus bayangan, sedangkan fine adjustment untuk
mempertajam bayangan.
f. Stage : Tempat menaruh sample yang dapat digerak ke arah X - Y
untuk mendapatkan posisi sample tepat berada di bawah lensa
objective.
g. Penjepit stage/objek : menjepit kaca benda.
h. Aperture : melalui aperture, cahaya ditransmisikan mencapai stage.
i. Illuminator : sumber cahaya untuk mikroskop.
j. Condenser : mengumpulkan cahaya ke satu titik pada objek yang
diamati.
k. Diafragma : mengatur intensitas cahaya.
l. Rak pembatas : mencegah pengguna memindah lensa objektif terlalu
dekat dengan slide yang dapat merusak sample atau slide.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Mempelajari botani sangat penting dalam dunia pertanian, karena pada studi
botani, kita dapat mengetahui sifat fisiologi, struktur, genetik, dan ekologi
pada suatu tumbuhan.

Dalam mempelajari botani, kita juga memperlukan sebuah instrument atau


alat untuk mempermudah identifikasi sel pada tumbuhan. Antony van
Leuwenhook kemudian memperkenalkan mikroskop kepada dunia, sehingga
dari penemuannya tersebut, studi botani mengalami revolusi. Hasilnya, tak
lama kemudian Robert Hooke menemukan struktur sel tumbuhan.

Tentunya, mikroskop konvensional dan modern sangat berbeda. Pada


mikroskop konvensional, kita masih membutuhkan sinar matahari sebagai
sumber cahaya, sedangkan pada mikroskop modern, kita dapat
menggunakan lampu sebagai pengganti sinar matahari.

Struktur pada mikroskop meliputi tiga bagian, yaitu kepala, lengan, dan kaki
mikroskop. Dan pada setiap bagian struktur terdapat bagian-bagian optik
yang menunjang perbesaran gambar objek yang diteliti.

3.2. Saran

Studi lanjut mengenai pentingnya botani diharapkan tercapai kepada petani


dan masyarakat luas, agar sistem pertanian di Indonesia dapat memberikan
kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Pelczar, Rita M. , Steere, William Campbell and Pelczar, Michael J.. "botany".
Encyclopedia Britannica, Invalid Date, https://www.britannica.com/science/botany.
Accessed 12 September 2021.

Echapare, Edelyn. (2019). Introduction to Botany Module 1.

(Ensiklopedia Nasional Indonesia, vol. 3, hal. 448)

Encyclopedia Americana, vol. 4, page 318

Rahma, Aldila. (2019). PENGENALAN BOTANI UNTUK ANAK USIA DINI. 2. 49-59.

Ford, Brian J. and Shannon, Robert R.. "Microscope". Encyclopedia Britannica,


Invalid Date, https://www.britannica.com/technology/microscope. Accessed 12
September 2021.

HERNATHA, TOMMY (2013) IDENTIFIKASI BUTIR-BUTIR LEMAK DAN BAKTERI


PATOGEN PADA SUSU DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP BINOKULAR
XSZ-107BN (IDENTIFICATION OF GRAIN’S FAT AND BACTERIA IN MILK USING
PATHOGEN BINOCULAR MICROSCOPE XSZ-107BN). Undergraduate thesis,
Undip.

HARYADI, HARYADI (2013) ANALISA KADAR ALKOHOL HASIL FERMENTASI


KETAN DENGAN METODE KROMATOGRAFI GAS DAN UJI AKTIFITAS
Saccharomyces cereviceae SECARA MIKROSKOPIS (Analysis of Alcohol Content
Fermented Glutinous by Method Chromatography Gas and Test Activity
Saccharomyces Cereviceae in a Microscopic Manner). Undergraduate thesis, Undip.

“Microscope.” Merriam-Webster.com Dictionary, Merriam-Webster,


https://www.merriam-webster.com/dictionary/microscope. Accessed 12 Sep. 2021.

Abdelghany, Sameh. (2016). Introduction to Botany.


https://www.researchgate.net/publication/299564526_Introduction_to_Botany.
Accessed 13 Sep. 2021
Haryanti, S. (2019). http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1742/3/BAB%20II%20pdf.pdf.
Accessed 13 Sep. 2021.

Garg, M. Invalid date. Diagram of a Compound Microsope.


https://www.biologydiscussion.com/microscope/compound-microscope/diagram-of-a-
compound-microscope/54973. Accessed 13 Sep. 2021

Parts of Microscope with their Functions and Working Principle.


https://microbiologynote.com/parts-of-microscope/. Accessed 13 Sep. 2021

Anda mungkin juga menyukai