Anda di halaman 1dari 17

Laporan Praktikum Botani

“Identifikasi Batang”

Disusun oleh :

Nama : Ahmad Afrizal


NIM : 215040200111150
Kelas : O
Asisten : Kadarsih Ratna

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Batang pada tumbuhan mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu


sebagai penopang daun, bunga, dan buah. Batang merupakan salah satu organ dasar
pada tumbuhan berpembuluh. Pada laporan praktikum kali ini, akan dijelaskan
morfologi batang secara lengkap. Pembuatan laporan ini didasari oleh betapa
pentingnya mempelajari identifikasi batang yang berpengaruh pada pemuliaan
tanaman.

1.2 Tujuan

Tujuan-tujuan yang akan dihasilkan pada praktikum Identifikasi Batang, yaitu:

1. Mengetahui definisi, fungsi, dan bentuk batang.


2. Mengetahui arah tumbuh dan permukaan batang.
3. Mengetahui percabangan dan jenis modifikasi pada batang.
1.3 Manfaat

Manfaat yang akan dicapai pada praktikum Identifikasi Batang, yaitu agar
mahasiswa dan para pembaca mengetahui tentang definisi, fungsi, bentuk, arah
tumbuh, permukaan, percabangan, dan jenis modifikasi pada batang.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Batang

Definisi menurut para ahli bermacam-macam. Menurut Monikasari (2020),


batang adalah organ pada tumbuhan yang bertugas menopang bagian lain seperti,
daun, bunga, dan buah. Batang juga memiliki susunan yang lebih kompleks karena
tugasnya sebagai jaringan pengangkut air dan zat makanan. Sedangkan menurut
Sisilahi (2015), batang merupakan orhan tumbuhan yang berasal dari koleoptil.

Stem is the organ of the plants which increased by the activity of apical
meristem of monocotyledons (Batang adalah organ tumbuhan yang membesar karena
aktivitas meristem apikal dalam monokotiledon (Beck, 2010).

2.2 Fungsi Batang

Batang memiliki fungsi yang bersifat esensial, seperti:

1. Mendukung bagian tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah, seperti


daun, bunga, dan biji.
2. Memperluas bidang asimilasi dengan percabangan.
3. Sebagai jalur transportasi air, unsur hara, dan hasil asimilasi.
4. Sebagai brankas cadangan makanan.
5. Terkadang digunakan sebagai alat perkembangbiakkan dan perbanyakan
tanaman.
(Monikasari, 2020)
2.3 Bentuk Batang

Bentuk batang bermacam-macam jika dilihat dari penampangnya. Meliputi:

1. Bulat (teres). Contohnya pohon bambu (Bambusa sp. dan kelapa (Cocos
mucifera).
2. Bersegi (angularis). Dibagi menjadi dua yaitu, segitiga (triangularis) seperti
teki (Cyperus) dan segiempat (quadrangularis). Misalnya markisa (Passiflora
edulis).
3. Pipih. Biasanya melebar seperti daun dan fungsinya mirip seperti daun.
(Monikasari, 2020)
2.4 Arah Tumbuh Batang

Arah tumbuh batang merupakan posisi arah pertumbuhan batang terhadap permukaan
tanah. Berdasarkan arah tumbuh batang tumbuhan dibedakan menjadi:

1. Tegak lurus (erectus), misalnya pepaya (Carica papaya)

Gambar 1. Carica papaya

2. Mengantung (dependens), misalnya anggrek (Dendrobium sp.)

Gambar 2. Dendrobium sp.


3. Berbaring (humifusus), misalnya semangka

Gambar 3. Citrullus lanatus

4. Menjalar / merayap (respen), misalnya ubi jalar (Ipomoea batatas); kacang


tanah (Arachis hypogea).

Gambar 4. Ipomoea batatas


5. Mengangguk (nutan), misalnya bunga matahari (Helianthus anmuus).

6.

Gambar 5. Helianthus anmuus

Gambar 6. Piper betle

Memanjat (scandens), misalnya sirih.

(Silalahi, 2015)
2.5 Permukaan Batang

Bagian terluar yang menutupi semua area batang disebut permukaan batang. Jenis-
jenis permukaan batang meliputi:

1. Licin (leavis), contohnya jagung (Zea mays).


2. Berusuk (costatus), contohnya pada iler.
3. Beralur (sulcatus), contohnya Cereus peruvianus.
4. Bersayap (alutus), contohnya markisa (Passiflora edulis).
5. Berambut (pilosus), contohnya tembakau (Nicotiana tabacum)
6. Berduri (spinosus), contohnya mawar (Rosa sp.) dan jeruk nipis (Citrus x
aurantium).
7. Memperlihatkan berkas daun, contohnya pepaya (Carica papaya).
8. Memperlihatkan berkas daun penumpu, contohnya nangka (Artocarpus
heterophylla).
9. Memperlihatkan banak lenti sel, contohnya sengon (Paraserianthes falcataria
L. Nielsen).
10. Memperlihatkan lepasnya kerak, contohnya (Psidium guajava).
(Silalahi, 2015)
2.6 Percabangan pada Batang

Menurut Silalahi (2015), percabangan pada batang dapat dibedakan menjadi:

1. Monopodial, batang pokok selalu tampak jelas, lebih besar, dan panjang dari
cabang-cabangnya. Contohnya cemara (Casuarina sp.).
2.

Gambar 7. Casuarina sp.


Simpodial, batang pokok sulit ditentukan, dalam pertumbuhan dan perkembangan
kadang-kadang lebih cepat dan lambat dari cabangnya. Contoh sawo manila.

3.

Gambar 8. Manilkara zapota


Menggarpu / dikotom, pada batang yang setiap batangnya tumbuh cabang menjadi
dua yang sama besar. Contohnya cabai (Capsicum annuum).
Gambar 9. Capsicum annuum

2.7 Macam-macam Modifikasi Batang

Batang mengalami modifikasi yang berbeda dari morfologi aslinya, tetapi


strukturnya masih sama seperti batang pada umumnya. Menurut Monikasari (2020)
modifikasi batang dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Modifikasi di bawah tanah


a. Umbi lapis (bulb)
Modifikasi bulb hanya dijumpai pada beberapa tumbuhan monokotil. Terdiri
dari batang pendek dan pipih, berbentuk seperti cawan yang dikelilingi sisik
dan strukturnya seperti daun berdaging.
b. Umbi (corm)
Batang memiliki beberapa ruas, ukuran pendek, dan berdaging. Contohnya
talas (Colocasia esculenta), alokasia (Alocasia), dan bunga gladiol
(Gladiolus).
c. Rimpang (rhizome)
Rimpang adalah batang berdaging yang tumbuh horizontal di bawah tanah,
dapat menghasilkan tunas dan akar-akar baru dari buku-bukunya. Rimpang
dapat ditemui pada suku temu-temuan (Zingerberaceae), kunyit (Curcuma
domestica), teratai (Nymphaeaceae), dan pisang (Musa paradisiaca).
d. Tuber
Batang dengan jenis modifikasi ini memiliki rimpang yang berdaging dan
besar. Contohnya umbi kentang.

2. Modifikasi di atas permukaan tanah


a. Duri (thorn)
Modifikasi batang yang muncul dari tunas aksiler. Misalnya pada bunga
kertas (Bougainvillea), sinyo nakal (Duranta repens), dan natal plum
(Carissa macrocarpa).
b. Cladode
Filokladia yang memiliki satu atau dua internodus panjang. Ada pada
tanaman asparagus dan ruscus.
c. Sulur (trendrill)
Contohnya pada tanaman markisa (Passiflora edulis) dan anggur (Vitis).

Gambar 10. Macam-macam Modifikasi Batang


BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan Beserta Fungsinya

Alat dan Bahan Fungsi


Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan
Kamera Untuk mendokumentasikan
spesimen batang
Spesimen batang sirih Sebagai obyek penelitian

3.2 Cara Kerja

Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

Melakukan identifikasi pada masing-masing spesimen

Catat dan dokumentasi hasil pengamatan

3.3 Analisa Perlakuan

Praktikum ini dilaksanakan sesuai prosedur yang telah diberikan asisten praktikum
berupa:
1. Menyiapkan alat dan bahan, serta spesimen yang akan diamati.
2. Mengamati dan mengidentifikasi spesimen, mulai dari bentuk batang hingga
modifikasinya.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Klasifikasi Tanaman
Klasifikasi tanaman sirih menurut Tjitrosoepomo (1988) dalam Nazah (2019)
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Dikotiledonaea
Ordo : Piperales
Famili : Piparaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L.
4.1.2 Tabel Hasil Identifikasi

Batang Bentuk batang Permukaan Arah tumbuh Percabangan Modifikasi


batang batang
Sirih Pipih Licin Memanjat Menggarpu -

4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Hasil Identifikasi Batang
Batang sirih berbentuk bulat, permukaanya licin. Arah tumbuh pada batang
sirih memanjat dan mempunyai percabangan menggarpu.
c

Gambar 11. Dokumentasi Batang Sirih Gambar 12. Dokumentasi Batang Sirih

Gambar 13. Dokumentasi Batang Sirih Gambar 14. Dokumentasi Batang Sirih
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Batang memegang peranan penting sebagai penopang daun, bunga, dan buah.
Batang dapat diidentifikasi berdasarkan bentuk, arah tumbuh, permukaan,
percabangan, dan modifikasinya. Sementara fungsi batang seperti pada umumnya
yaitu sebagai jaringan pengangkut.

Dari hasil identifikasi, ditemukan bahwa batang tanaman sirih berbentuk


pipih, permukaannya licin, arah tumbuhnya memanjat, dan percabangannya
menggarpu, sedangkan sirih tidak memiliki modifikasi pada batang.

5.2 Saran

Hendaknya para pembaca memahami dan menguasai identifikasi batang sebagai


anatomi tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Beck, Charles B. An Introduction to Plant Structure and Development. New York:


Cambridge University Press.

Monikasari, Intan Novela Setya. 2020. Bagian Tumbuhan dan Fungsinya: Batang.
Sukoharjo: Media Karya Putra.

Nazah, Trimianti Hidayatun. 2019. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi N-Heksandaun


Sirih Hijau (Piper betle L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus
aureus Secara In Vitro. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Silalahi, Marina. 2015. Bahan Ajar Morfologi Tumbuhan. Jakarta Timur: Universitas
Kristen Indonesia.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai