Anda di halaman 1dari 13

Tugas Individu

ILMU PENYAKIT TUMBUHAN DASAR


“Penyakit pada Tanaman Ubi Jalar”

OLEH:

JUMARDI
D1F1 16 012

JURUSAN PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kami kesehatan, serta limpahan nikmat, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini. Tidak lupa kami panjatkan puja dan puji syukur kita atas kehadiran
nabi besar kita, Muhammad S.A.W.
Pada makalah ini, kami membahas tentang “Pengantar Ilmu Penyakit
Tumbuhan” yang berjudul “Penyakit pada Tanaman Ubi Jalar” sehingga
dapat memberikan informasi bagi pembaca makalah ini. Tidak lupa, kami
ucapkan terimakasih, kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Kami harapkan makalah ini dapat bermanfaat untuk
semua pihak. Bila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini, tolong di maafkan.
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian metabolit sekunder
atau yang lebih khususnya membahas tentang alkaloid dan terpenoid, Diharapkan
makalah ini dapatmemberikan informasi kepada kita semua tentang alkaloid dan
terpenoid.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
penulis harapkan demi kesempurnaan tulisan ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan tulisan ini dari awal sampai akhir.

Kendari, Desember 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................. 2

C. Tujuan .................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Tanaman Ubi Jalar (Sweet potato)......................................................... 3

B. Penyakit Kudis Daun Ubi Jalar ............................................................. 4

C. Bercak daun coklat (Cercospora Batatae) ............................................ 5

D. Penyakit Busuk Hitam oleh (Ceratoycystis Fimbriata) ........................ 6

E. Bakteri busuk lunak atau soft rot (Erwinia Chrysanthemi) ................... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 9

B. Saran ...................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ubi jalar atau ketela rambat atau “sweet potato” diduga berasal dari Benua

Amerika. Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah asal tanaman ubi

jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian tengah. Nikolai

Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet, memastikan daerah sentrum primer

asal tanaman ubi jalar adalah Amerika Tengah.Ubi jalar mulai menyebar ke

seluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropika pada abad ke-16. Orang-

orang Spanyol menyebarkan ubi jalar ke kawasan Asia, terutama Filipina, Jepang,

dan Indonesia.

Di Indonesia, ubi jalar umumnya sebagai bahan pangan sampingan..

Komoditas ini ditanam baik pada lahan sawah maupun lahan tegalan. Luas panen

ubu jalar diindonesia sekitar 230.000 ha dengan produktivitas sekitar 10 ton/ha.

Padahal dengan teknologi maju beberapa varietas unggul ubi jalar dapat

menghasilkan lebih dari 30 ton umbi basah/ha.

Di beberapa daerah tertentu, ubi jalar merupakan salah satu komoditi

bahan makanan pokok, Seperti di irian jaya. Ubi jalar merupakan komoditi pangan

penting di Indonesia dan diusahakan penduduk mulai dari daerah dataran rendah

sampai dataran tinggi. Tanaman ini mampu beradaptasi di daerah yang kurang

subur dan kering. Dengan demikian tanaman ini dapat diusahakan orang

sepanjang tahun.

Ubi jalar (Ipomoea batatas (L.) Lamb.) Merupakan sumber karbohidrat

yang dapat dipanen pada umur 3 – 8 bulan. Selain karbohidrat, ubi jalar juga

mengandung vitamin A,C dan mineral serta antosianin yang sangat bermanfaat
2

bagi kesehatan. Disamping itu, ubi jalar tidak hanya digunakan sebagai bahan

pangan tetapi juga sebagai bahan baku industri dan pakan ternak.

Ubi jalar ini biasanya berwarna ungu dan jika dimasak rasanya manis

sekali. Kandungan gizi ubi jalar berupa vitamin C dan E yang baik untuk

kecantikan kulit. Ubi jalar juga memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan.

Antara lain untuk pengobatan penyakit asma, rabun ayam, peradangan, bronchitis,

gangguan pencernaan, diabetes,radang lambung dan lain sebagainya.

Ubi jalar sering dipandang sebagai makanan kampungan. Namun

walaupun makanan kampungan ubi talas dapat diolah dengan sebagai masakan

yang lezat dan nikmat seperti tepung ubi jalar, ceriping ubi jalar, kue ubi jalar,

selai ubi jalar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan tanaman ubi jalar?

2. Bagaimana proses penyakit menginfeksi tanaman ubi jalar?

3. Tuliskan beberapa penyakit utama pada tanaman ubi jalar?

C. Tujuan

1. Mengatahui pengertian dari tanaman ubi jalar.

2. Mengetahui bagaimana proses penyakit menginfeksi tanaman ubi jalar.

3. Mengetahui beberapa penyakit utama pada tanaman ubi jalar.


3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Tanaman Ubi Jalar (Sweet potato)

Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan salah satu sumber pangan

alternatif selain beras, karena mengandung karbohidrat lebih tinggi dibandingkan

padi dan jagung (Martanto, 2015).

Menurut Villareal & Grigs ubi jalar mengandung 78,8 g karbohidrat, 6,8 g

protein, 0,7 g lemak, 5 g gula, tiamin, besi dan kalsium. Selain itu, ubi jalar

mengandung kalori lebih banyak dibandingkan dengan padi, jagung dan ubi kayu

(Rahmiana et al., 2015).

Secara histologis daun tersusun atas tiga sistem jaringan, antara lain

epidermis, mesofil, dan jaringan pembuluh. Derivat epidermis terdiri dari

kutikula, sel kipas, stomata dan trikomata. Mesofil dapat disebut juga dengan

jaringan dasar. Mesofil terdiri dari dua bentuk jaringan, yaitu parenkim palisade

dan parenkim spons. Jaringan pembuluh terdapat pada tulang daun. Jaringan

pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Xilem berfungsi dalam pengangkutan air

dan hara mineral, sedangkan floem berfungsi dalam pengangkutan zat-zat organik

hasil fotosintesis (Ali et al., 2016).

Analisis menunjukkan bahwa pada kultivar ubi jalar yang diinokulasi S.

batatas Saw secara umum memiliki raatan kerapatan stomata lebih tinggi

dibandingkan dengan ubi jalar yang tidak diinokulasi S. batatas Saw. Hal tersebut

sesuai dengan penelitian yang menyatakan bahwa hasil analisis tanaman

Zephyranthes rosea menunjukkan bahwa perlakuan patogen memberikan respon

atau pengaruh nyata (signifikan) terhadap jumlah stomata permukaan atas dan

permukaan bawahnya. Selain itu, jumlah stomata dapat dijadikan indikator


4

ketahanan tanaman terhadap suatu penyakit, semakin banyak jumlah stomata pada

daun maka penetrasi dan infeksi patogen ke jaringan daun akan semakin tinggi

(Haryanti, 2015).

B. Penyakit Kudis Daun Ubi Jalar

Penyakit yang penting dan sering

merugikan adalah kudis yang disebabkan oleh

jamur Sphaceloma batatas. Selain kudis beberapa

penyakit pada ubijalar adalah bercak daun.

Cercospora Timorensis, dan bersak daun

Pestalotia SPP. Pada pesemaian terutama pada

kondisi lembab sering terserang oleh penyakit hawar oleh jamur Sclerotium

Rolfsii.

Gajala penyakit kudis dapat menyerang tulang-tulang daun, batang dan

pucuk yang dicirikan dengan daun-daun yang terserang menjadi kecil, berkerut

(keriting) dan tidak membuka sepenuhnya. Selain bagian daun jamur juga

menyerang tangkai daun, cabang dan batang. Pada serangan berat pucuk menjadi

kerdil dan akhrinya mati (gambar1) dengan demikian penyakit kudis merupakan

penyakit penting pada ubi jalar yang perlu dikenadalikan secara efektif.

Penyebab penyakit kudis disebabkan oleh jamur Spaceloma batatas,

dengan tingkat perkembangan sempurna Elisnoe batatas, di Indonesia,

berdasarkan reaksinya terhadap beberapa varietas pembeda telah diidentifikasikan

beberapa strain jamur S.batatas. jamur mempunyai askus bulat, 15-16 x 10-12

mm, berisi 4-6 askupora hialin, bersekat, askupora bengkok dengan ukuran 7-8 x

3-4 mm.
5

Pengendalian dapat dilakukan dengan beberapa cara tetapi yang terbaik

adalah dengan menggunakan varietas tahan, karena tidak mencamari lingkungan

dan mudah pelaksanaanya. Oleh karena itu, program pemuliaan diarahkan pada

ubijalar yang selain produktivitasnyatinggi juga tahan /toleran terhadap penyakit

kudis, beberapa varietas unggul baru (VUB) tahan/toleren terhadapa penyakit

kudis, diantaranya adalah papua patipi, kidal, sari, sukuh, sewu dan cangkuang

(Bacusco et al., 2015).

Perbedaan tebal kutikula pada masing-masing kultivar ubi jalar karena

masing-masing kultivar memiliki variasi tebal kutikula yang berbeda. Setiap

kultivar tanaman memiliki ketebalan kutikula yang berbeda. Kutikula yang tebal

pada suatu tanaman memiliki ketahanan struktural yang relatif lebih baik daripada

tanaman yang memiliki kutikula tipis. Adanya kutikula daun yang lebih tebal pada

daun ubi jalar yang tahan terhadap penyakit kudis daun, diduga dapat

menghambat penetrasi atau infeksi suatu patogen ke dalam jaringan (Yen et al.,

2016).

C. Bercak daun coklat (Cercospora Batatae)

Gejala tanaman yang terserang daunnya


ditandai dengan bercak-bercak bulat berawarna
coklat, tersebar dengan diameter 6-10 mm. tepi
bercak tampak jelas dan pada bagian pusat
warna keabu-abuan (gambar 2). Pada serangan
yang berat daun menjadi menguning dan rontok
(Nurbaya, 2015).
Penyebab penyakit ini umum

disebabkan oleh jamur yang mula-mula disebut dengan Pseudocercospora

timorensis. Namun identifikasi lebih lanjut dinamakan Cercospora batatae. Spora


6

jamur terbentuk pada kedua sisi daun, tetapi kebanyakan pada bagian bawah

dengan stroma sangat kecil. Konidofor tidak bercabang, berbentuk bulat, ujung

meruncing. Konidia jamur berbentuk tabung, coklat kehijauan pucat, agak

bengkok, bersekat 3-7, ujung membulat, pangkal agak meruncing, berukuran 40-

130 x 3,5-4,5 mm.

D. Penyakit Busuk Hitam oleh (Ceratoycystis Fimbriata)

Gejala busuk hitam dapat terjadi baik

dilapangan maupun pada simpanan. Penetrasi

sudah banyak yang terjadi di lapngan, tetapi karena

gejalanya masih sangat kecil maka belum terlihat

oleh mata telanjang. Apabila ubi disimpan pada

suhu dan kelembaban yang cukup tinggi maka secara bertahap berkembanglah

penyakit tersebut, hingga setelah sebulan atau dua bulan terbentuklah bercakyang

mengendap berbentuk agak bulat dan bewarna hitam. Meskipun bagian yang

busuk biasanya dekat dengan permukaan tetapi kadang-kadang dapat masuk ke

dalam ubi sampai hampir mecapai pusatnya. Dibawah bercak, daging ubi biasanya

bewarna hitam kebiruan. Bagian yang busuk biasanya menjadi padat dan tetap

dangkal. Pembusukan yang dalam biasanya disebabkan adanya organism lain. Jika

dimasak jaringan yang terinfeksi ini menghasilkan ubi yang akan membusuk

dalam simpanan.

Penyebab jamur Ceratoycystis Fimbriata jamur membentuk endokonidium

bersel 1,9-50 x 3-5mm, yang dibentuk satu persatu dalam konidiofor hialin, 50-

100 x 4-6 m. peritisium pada bercak ubi sakit, berbentuk botol 105-149 m, dengan

leher atau paruh panjang, 350-800 x 20-30 m, mempunyai rumbai-rumbai pada

mulutnya. Askus berbentuk buah jambu, berisi 8 askospora bersel satu, hialin 5-7
7

m, askospora keluar dari paruh dalam bentuk tanduk yang panjang atau spiral,

yang mengumpul sebagai massa kental pada rumbai-rumbai .

Pengendalian menurut (Sikora, 2014) penyakit busuk hitam dapat

dikendalikan dengan cara :

a) Rotasi tanaman karena sebagian besar tanaman tidak terserang jamur tersebut.

b) Melakukan disinfeksi seedbed bila lokasi yang bersih tidak diperoleh.

c) Menggunakan bahan tanam (stek) dari tanaman sehat.

d) Cure ubi segera setelah dipanen pada suhu 85-90 F dan kelembaban 85-90%

selama 5 hari

e) Gunakan fungisida untuk pasca panen

f) Jangan mencuri atau mengemas ubi yang menunjukan gejala busuk hitam

g) Melakukan dekontaminasi peralatan yang digunakan dan memumigasi tuang

simpan.

E. Bakteri busuk lunak atau soft rot (Erwinia Chrysanthemi)

Gejala Erwinia Chrysanthemi merupakan

patogen penyebab busuk lunak. Mampu

mendegradasi organ tanaman (akar, ubi, yang

dipotong dan daun) menjadi busuk basah atau

berlendir. Bakteri ini menghendaki kelembaban

dan suhu yang tinggi yaitu 80F sampai 90F.

Panyakit ini dikenal pula sebagai penyakit bakteri Erwinia Chrysanthemi.

Pembusukan dapat terjadi di lapangan maupun selama pengkapalan dan

penyimpanan. Penyakit ini hannya diketahui terdapat di amerika serikat.


8

Penyebab bakteri ini termasuk dalam gram negatif yang berbentuk seperti

tongkat yang lurus berukuran 0,5-0,1 x 1,0-3,0 mm, memiliki sifat mobil dengan

beberapa falgel peritkrikh.

Pengendalian menurut Sikora dan (Dangler, 2014) penyakit bakteri Busuk

Lunak dapat dikendalikan dengan cara:

a) Menagani secara hati-hati semua perlakukan produksi

b) Menyeleksi tanman induk dan lapangan yang bebas dari penyakit bakteri.

c) Cull ubi-ubi yang terinfeksi selama penyimpanan

d) Menggunakan sulur di atas permukaan tanah untuk transplating


9

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ubi jalar memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Ubi jalar juga dapat

dijadikan sebagai cemilan yang nikmat yang dapat diolah dengan cara direbus

atau digoreng. Ubi jalar sangat baik sebagai pengganti bahan pangan nasi karena

memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi yaitu 562 g kalium, 107 mg kalsium,

2,8 protein, kalori 53,00 kal, 5,565 SI vitamin A dan 32 mg vitamin C dalam tiap

100 gram. Seusai dimasak kandungan gizi berkurang yaitu menjadi 2,6 mg

kalsium, 94 mg kalium, 3.345 SI vitamin A dan 5 mg vitamin C dalam tiap 100

gram.

Penyakit yang penting dan sering merugikan adalah kudis yang

disebabkan oleh jamur Sphaceloma batatas. Selain kudis beberapa penyakit pada

ubijalar adalah bercak daun. Cercospora Timorensis, dan bersak daun Pestalotia

SPP. Pada pesemaian terutama pada kondisi lembab sering terserang oleh

penyakit hawar oleh jamur Sclerotium Rolfsii.

B. Saran

Mengingat makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka saran saya

pada makalah kali ini yaitu diharapkan bagi semua pihak untuk memberikan

masukan yang bersifat mendukung pada makalah ini supaya dalam pembuatan

makalah berikutnya lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA

Ali, Cook M, 2016. Peanut Leaf Wettability and Susceptibillity to Infection by


Puccinia arachidis. Journal Phytophatology, 70 (1): 826–830.

Bacusco,. J. L., W.W. Collins and J. J. Jones, 2015. Comparasion of Methods of


Determinig Stability and Adaptation of Sweet Potato. Therot, New York.
Jurnal Saintech 2 (3): 2086-9681.

Dangler, 2014. Ragam Aflatoksin sebagai Salah Satu Cemaran Alamiah Bahan
Pangan. Departement of Chemistry. Yogyakarta: University Negeri
Yogyakarta.

Haryanti, 2015. Balitbang Tanaman Pertanian. Buletin Thenik Sukamandi, Balai


Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pertanian, Balai Penelitian
Tanaman Padi, Sukamandi.

Martanto EK. 2010. Potensi Euphorbia heterophylla L. sebagai inang alternatif


penyakit kudis daun pada ubu jalar. Jurnal Tropika, 10 (2): 172–177.

Nurbaya, Kuswinanti T. & Baharuddin, (2015). Bacterial Antagonist Isolates in


Controlling Bacterial Wilt Disease of Potato (Ralstonia solanacearum) in
Aeroponic Cultivation System. International Journal of Agriculture
Systems, Hasanuddin University, 1 (1): 168-177.

Rahmiana EA, Tyasmoro SY, Suminarti NE. 2015. Pengaruh pengurangan


panjang sulur dan frekuensi pembalikan batang pada pertumbuhan dan hasil
tanaman ubi jalar (Ipomoea Batatas L.). Jurnal Produksi Tanama, 3(2):
125–134.

Sikora Czajkowski, R, WJ de Boer, JA van Veen, and JM van der Wolf, 2014.
Characterization of bacterial isolates from rotting potato tuber tissue
showing antagonism to Dickeya sp. biovar 3 in vitro and in planta. Journal
Plant Pathology, 61 (1):169-182.

Yen, Pantilu, D.E., 2016, Sweet Potatoin Historical Perspective In Sweet Potato
Proc. Of The First International Symp. Taiwan, China.

Anda mungkin juga menyukai